Warning : Content shonen-ai, mungkin OOC/ memang OOC, Typo(s), AU, etc.
Chara/Pair : Hotaru, Shinrei atau seballiknya
SAMURAI DEEPER KYO
.
.
.
Other time©hagane runa
Sepulang dari sekolah, Shinrei mampir ke konbini untuk membeli beberapa kebutuhan. Hari memang sudah gelap. Menandakan hari telah malam. Ia hanya sendirian, biasanya ia bersama Hotaru. Sayangnya Hotaru sudah pulang duluan karena ia tidak mau menunggu Shinrei yang tadinya memiliki jadwal untuk rapat Osis. Shinrei bersenandung kecil setelah selesai membayar barang belanjaannya. Jalan menuju rumahnya tidak begitu jauh hanya saja, terlalu gelap untuk dilewati. Shinrei memang tidak takut tetapi kalau tidak siaga ia bias celaka, bukan?
Tinggal lima puluh meter lagi sampai di rumah, Shinrei merasa ada yang sedang mengikutinya dari belakang. Ia bingung antara mau menghadapinya atau lari saja. Semakin cepat langkah kaki Shinrei semakin cepat pula derap langkah kaki yang mengikutinya. Sepertinya pilihan Shinrei adalah untuk lari namun naas, orang itu sudah berbuat lebih cepat dari dugaannya. Shinrei terbius, dan semuanya terlihat memudar begitu saja.
.
.
.
Tok tok tok..
Suara pintu terdengar. Ketukan dari luar menandakan ada orang dibalik pintu. Sesegera mungkin Hotaru menuju pintu depan dan..
Srashhh..
Tebasan pisau melukai sedikit lengan Hotaru.
Bisa kau tebak siapa yang melakukan itu?
Iya.. dia..
Shinrei yang mengayunkan pisau berukuran kecil itu dengan tampilan sebelah matanya yang berubah menjadi merah. Entah apa yang menjadikannya seperti ini. Terus mengayunkannya kepada Hotaru dan terus berjalan masuk.
Penampilannya yang sudah acak-acakan menampilkan kesan ia sedang tidak baik. Seperti apa?
Seperti.. zombie..
"Shinrei.. sudah kubilang hati-hati kalau berjalan sendirian.." kata Hotaru berbicara sendiri sambil menahan Shinrei agar tidak terus-terusan mengayunkan pisaunya.
Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
.
.
"Keikoku.. a.. apa yang kau lakukan?! Berhenti" jerit Shinrei.
"Kemarilah, tidak usah takut seperti itu." Balas Hotaru
"Ukhh.. apa yang kau lakukan?! Akkh! Sakit. Kau mengerikan, kau melukaiku bodoh!"
"Tidak apa, ini tidak akan lama. Aku melakukan ini demi menyelamatkanmu."
"Maksudmu apa?!"
"akan kujelaskan nanti, mmmh.. wangi darah yang sedap.. crapp " Hotaru menggigit tengkuk Shinrei dan menghisap darahnya dengan rakus.
.
"Hei.. sadarlah?!" panggil Hotaru
"Apa yang terjadi?" Tanya Shinrei kebingungan.
"Kau itu sekarang milikku, tidak ada yang boleh menghisap darahmu selain aku"
"D.. darah? Kenapa? Maksudnya.. apa yang terjadi?"
" Karena aku.. sudah menjadi vampire Shin, dan aku butuh seseorang yang akan kuhisap darahnya. Orang itu adalah kau"
"Hee?! Kenapa harus aku?"
"Karena darahmu yang paling enak.. maka dari itu tidak boleh ada yang menghisap darahmu selain aku. Kalau tidak..-" kata Hotaru sengaja memutus kalimatnya.
"Kalau tidak, kenapa?" Tanya Shinrei takut.
"Kau akan menjadi zombie.. uhh,mengerikan.." sambil menggaruk pipinya yang sebenarnya tidak gatal.
"Haa.. mengerikan sekali.. kalau itu terjadi, bagaimana?" Shinrei kebingungan.
"Yaa.. harus kuhisap lagi darahmu, dan kau juga harus meminum penawarnya" jawab Hotaru dengan jelas
"Haa.. baiklah.. baiklah. Apa aku masih menjadi manusia?"
"Tidak juga"
'glek' Shinrei menelan cepat liurnya lalu memberanikan diri untuk bertanya.
"Lalu.. aku ini, apa?"
"Kau itu inangku mulai sekarang" kata Hotaru yang mulai bangkit dan memeluk Shinrei sambil membuka sedikit bagian kain yang menutupi tengkuk Shinrei sambil memulai untuk menghisap darah Shinrei lagi.
.
.
Back to the story
"Mendokusai. Aku malah repot mengurus zombie ini yang juga menjadi inangku" kata Hotaru sambil menangkis tangan Shinrei hingga pisau itu terlempar jauh ke ujung ruangan. Luka pada lengan Hotarupun sudah menutup kembali. Segera saja Hotaru menyibakkan bagian atas kemeja sekolah Shinrei dan mulai menghisap darah hingga akhirnya Shinrei hampir terjatuh. Untung saja Hotaru menahan Shinrei agar tidak jatuh menyenuh lantai. Tak lama kemudian, semua kembali seperti semula.
"Ungg.. s.. sakit, Kei.."
"Sebentarlagiselesai!" dengan cepatnya Hotaru menjawab Shinrei.
Setelah itu Hotaru mencabut taringnya dan mulai berbicara.
"Sudah kubilang untuk berhati-hati, lihat kan hukuman yang kau dapat!"
"G.. gomen Kei, aku kan tidak sadar.. maaf ya.." Shinrei tersenyum dan memeluk Hotaru
"Hnn, awas kalau nanti terulang lagi. Aku tidak akan memberimu ampun" jawab Hotaru ketus.
"Ehh.. Ampun adikku ahahahaa.." kata Shinrei tertawa sambil mengeratkan pelukannya yang dibalas oleh Hotaru.
.
.
Owari~
A/N : moshi moshi yo.. gomen kalo updatenya telat.. telaaaat banget. Haah.. sibuk dan malas menyatu jadi satu. Hmm gomennasai bagi yang udah nungguin banget, juga makasih banget sama Yamazaki Yako senpai yang terus memberiku motivasi biar rajin nulis lagi. Well.. next chapter or no? up to you. Bukan chapter juga sih..lebih tepatnya ini semacam drabble.
