Kesalahpahaman Di Suatu Hari

Disclaimer: Kuroko no Basuke belongs to Tadatoshi Fujimaki-sensei desu!

Main Chara: Kise Ryouta, Generation of Miracle

Genre: Friendship-Humor

Rated: K+

Warning: Typo, OOC (bener-bener deh), Humor Gagal/Garing, Gaje, Abal, (dan dapat menimbulkan kesalahpahaman), mungkin ada sedikit hint yaoi di dalamnya (bukan mungkin, tapi emang ada)

Don't Like Don't Read

Happy Reading~!

Story by Ni-chan XD

RnR please! :D

.

.

.

Di fic ini isinya adalah sekumpulan kesalahpahaman dan juga salah dengar Ni-chan di dunia nyata. Jadi mohon maaf kalau gaje (banget!) karena Ni-chan yang asli juga (super) gaje XD Dan untuk chapter kali ini, Ni-chan menjadikan Kise sebagai tumbal. Mwahahahaha~!

.

.

.

Aomine Daiki | Kise Ryouta

"Nah, ingat ya! Kita kumpul di taman besok jam 10! Telat sedikit, ditinggal! Camkan itu baik-baik!" perintah Akashi yang otomatis mengakhiri rapat pleno mereka hari ini soal keberangkatan darmawisata klub basket mereka ke hutan.

Ide gaje ini berawal dari Sang Kapten yang tiba-tiba bosan dan ingin melakukan suatu hal yang baru, jadilah sang Wakil Ijo Lumut #digilesMidorima mengusulkan agar mereka pergi ke hutan agar bisa melepaskan stress (gak tau deh, darimana si Mido itu bisa ngerasa pergi ke hutan itu ngelepasin stress, bagi Ni-chan sih, itu malah nambah stress (banget!)). Setelah direncanakan secara matang, akhirnya mereka pun setuju untuk kumpul-kumpul di rumah Sang Kapten besok paginya untuk pergi ke hutan.

"Pasti asyik ya tuh, di hutan nanti-ssu?" Kise membuka pembicaraan saat dia, Aomine, Kuroko, dan Momoi sedang pulang bareng sehabis meeting.

"Yah, liat aja nanti deh," tanggap Aomine malas.

"Ih! Aominecchi gak seru-ssu!" Kise pun ngambek dan hari itu pun ditutup dengan damai (GoM: males banget lu bikin narasi!| Ni-chan: problem? *ngisipeluruBB*| GoM: *gulp* gak kok ...).

Besoknya setelah mereka kumpul-kumpul di rumah Sang Kapten, mereka pun segera capcus ke hutan yang dimaksud. Dan karena Ni-chan gak mau makan durasi, jadi kita langsung skip aja ke lokasi kejadian ... #splak

"Kita nangkap capung yok!" ajak Akashi, gak tau deh, kenapa cowgan ini bisa-bisanya kelihatan kayak MKKB gitu. Atau memang bener MMKB? #dilempargunting

"AYOOOO!" seru GoM bersamaan lalu mereka langsung masing-masing mengambil alat penangkap capungnya masing-masing dan langsung berpencar.

"Nemu gak?!" tanya Akashi.

"Belom lah! Semenit aja belom! Lo gimana sih?!" protes Aomine yang lagi sibuk-sibuk mengobrak-abrik isi semak-semak.

"Aku dapat tuh," kata Akashi sambil tersenyum bangga sambil memperlihatkan seekor capung yang kini terkurung di dalam kandang khusus serangga berwarna hijau.

"Cepat banget dapatnya, Akashicchi," kata Kise kagum (?).

"Iya dong! Secara gue kan Akashi Seijuurou!" kata Akashi langsung songong.

"Kali-kali aja Akashi-kun didemenin sama serangga. Ketahuan kau nggak pakai deodoran ya, makanya serangganya pada mau nempel," kata Kuroko gak sopan.

"TETSUYA! Barusan kau bilang apa?!" tanya Akashi kesel.

"Tetsu-kun! Itu! Itu ada kupu-kupu yang kita liat di majalah kemarin! Tangkap yuk!" ajak Momoi sambil menunjuk kupu-kupu bersayap biru berkilauan.

"Aku dipanggil tuh. Kalau mau berantem, berantem sama Aomine-kun aja ya. Bye bye!" kata Kuroko lalu melenggang meninggalkan Kaptennya yang masih kesel.

"AH! Akhirnya dapat juga!" seru Aomine hepi saat dia berhasil menangkap sebuah serangga.

"Apaan tuh-nanodayo? Jangkrik ya?" tebak Midorima.

"Iya kayaknya, tapi gak penting ah, yang penting aku dapat," ucap Aomine lalu dia berniat memamerkannya ke Kise. "Kise! Ini *an***ik!"

"A-Aominecchi~!" Muka Kise langsung memerah begitu Aomine mengatakan kata-kata itu. "Aku ... 'cantik'?"

So baby keep my heart, b-b-b-b-beating ...

And the soul reason I keep believing ...

"Lagu apaan tuh," kata Aomine bingung napa tiba-tiba Authornya nyetel lagu Heartbeat buat backsound-nya. "Lah, lo kenapa lagi, Kise?"

"Aominecchi ... aku gak nyangka ... ternyata kau orangnya peka juga ...," kata Kise dengan muka yang masih merah.

"Hah?" tanya Aomine bingung. "Maksud lo?"

"Tadi kau bilang aku 'cantik' kan?"

"..."

"..."

-Hening-

"SIAPA YANG BILANG LO 'CANTIK'?! GUE BILANG 'JANGKRIK' TAOOOO~!" teriak Aomine dengan volume gila-gilaan gara-gara kesal sama kesalahan kuping teman 'kuning'-nya itu.

"Mereka lagi ngapain sih?" batin Akashi dan yang lainnya sweatdrop.

Akashi Seijuurou | Kise Ryouta

"Malam ini kita sleepover di rumahku yoookk~!" ajak Akashi yang lagi-lagi bikin event gaje dadakan.

"JANGAN!" seru seluruh budaknya bersamaan.

"Kenapa?" tanya Akashi bingung, secara rumahnya nggak kurang apa-apa, malah semuanya bisa dibilang serbakomplet dan lengkap.

"Soalnya gue trauma! Ntar kesasar lagi di rumah lo yang 'antik' itu!" kata Aomine.

"Iya-ssu. Aku aja pernah masuk kesasar, eh, gak taunya aku baru ditemukan 2 hari berikutnya (boong banget)!" kata Kise mendramatisir.

"Aku juga pernah salah masuk kamar-nanodayo. Kukira kamarmu, gak taunya lapangan tenis. Bisa gak sih, desain rumah itu gak ribet-ribet?" tanya Midorima greget.

"Mana gue tempe! Tanya Bokap gue dong! Terus, sleepover-nya di rumah siapa?" Akashi balik bertanya sambil bersungut-sungut karena masih kesal atas kekurang ajar-an budak-budaknya.

"Di rumahnya Aominecchi aja-ssu!" usul Kise yang sebenernya mau modus biar bisa ngeliat kamarnya Aomine.

"HIII! NO! NO! OGAH~!" teriak Akashi lebay.

"Kise-kun gak sakit kan?" tanya Kuroko sambil memegang dahi Kise.

"Nggak kok! Emangnya kenapa-ssu?"

"Lu mau masuk ke Sarang Penyamun? Mending kita ke rumahnya Kuroko aja-nanodayo!" usul Midorima.

"Ah iya, bener tuh," kata Murasakibara menyetujui.

"Boleh juga, daripada rumah Daiki. Paru-paruku bisa sekarat semenit aja di kamarnya," kata Akashi sambil mengelus-elus dadanya sambil bersyukur-syukur nyawa mereka tak jadi terancam.

"Kampret, gak gitu juga kali," kata Aomine gak terima.

Akhirnya setelah dirundingkan secara matang, mereka semua setuju untuk berkumpul di rumah Kuroko pada Sabtu Malam (Jomblo tidak mengenal Malam Minggu #digamparGoM). Rumah Kuroko sederhana, tidak mewah dan juga tidak buluk, jadi kemungkinan besar sleepover mereka malam ini bakal berjalan dengan lancar tanpa acara tutup-tutup hidung.

"Laper ..," ucap Akashi layaknya anak TK sambil guling-guling di atas futon teman-temannya. Ini Kapten MKKB-nya kelewatan.

"Aku juga lupa bawa makanan-ssu," kata Kise. "Murasakibaracchi bawa snack gak?"

"Kise-chin timing-nya gak tepat. Baru aja kuhabisin semenit yang lalu," jawab Murasakibara enteng.

"Duh, terus malam ini kita gak makan apa-apa gitu? Hal yang penting dalam sleepover itu kan ngobrol-ngobrol sama makan-makannya," kata Aomine modus.

"Aku udah buatin telor rebus tuh, kalau mau ambil aja di meja makan," kata Kuroko.

"Gak deh ... aku lagi eneg makan telor-nanodayo," ucap Midorima.

"Ryouta, beliin martabak **lor di depan dong," pinta Akashi sambil melambai-lambaikan uang kertas.

"Hah? Oke deh-ssu, selera Akashicchi unik juga ya-ssu," ucap Kise sambil menerima uang itu lalu cabut ke tukang martabak.

-2 Hours Later ...-

"Lama banget tuh Ryouta! Ngapain sih dia? Beli martabaknya di Hongkong ya!" gerutu Akashi karena perutnya udah gak tahan kalau harus menunggu lebih lama lagi.

"Kali-kali aja ngantri," kata Murasakibara yang udah pengalaman.

"Tapi gak sampe 2 jam juga kale. Ugh, cacing-cacing di perutku udah pada dugem nih," kata Aomine. "Laper ..."

"Halo-ssu! Mangap lama!" seru Kise yang baru datang sambil membawa beberapa bungkusan yang nggak bisa dibilang kecil, membuat semuanya cengo, berapa lusin martabak yang Akashi pesan.

"Wah, panjang umur, baru aja diomongin," ucap Akashi. "Kau udah beli semua yang kupesen kan?"

"Yup! Empat lusin kan-ssu?" kata Kise riang.

'EMPAT LUSIN?!' batin GoM (minus Akashi dan Kise) sweatdrop. 'Segede apakah perut Akashi, Kami-sama?'

"Oke! Sip deh! Nyok kita makan!" ajak Akashi (tumben ni anak baik #splak) diikuti dengan muka bahagia rekan-rekannya. Tapi raut muka mereka berubah begitu melihat wujud 'martabak' itu. Terlihat ... ah, pokoknya aneh gitu. Kayak ada warna putih-putih di antara warna kuning.

"Belom dipotong?" tanya Aomine.

"Iya, susah motongnya-ssu, kata yang jual," ucap Kise polos.

"Tetsu, boleh pinjem pisau gak?" pinta Aomine yang lalu diikuti anggukan samar oleh empunya nama dan tiba-tiba dia sudah datang sambil membawa sebuah pisau dapur yang cukup tajam.

"Nih," ucap Kuroko singkat sambil menyerahkan pisau itu pada Aomine.

"Makasih," kata Aomine lalu dia mencoba memotong martabak itu. Anehnya, irisan pisau itu nggak membuat martabak itu terpotong dengan sempurna, hanya membuatnya sedikit teriris saja.

"Kok gini? Pisaunya tumpul ya?" terka Murasakibara.

"Enak aja, pisau baru tau," kata Kuroko membela pisaunya.

"CUKUP SUDAH! AKU GAK TAHAN!" teriak Akashi lalu menyambar martabak itu, mengeluarkan guntingnya, lalu mengguntingnya sampai terbagi menjadi 6 slice. "Nah, selesai juga. Akhirnya bisa makan!"

"Yeeeeyyy! Itadakimasuu~!" seru GoM bahagia sambil menyambar bagian mereka masing-masing. Kecuali Kise, entah kenapa dia nggak mau makan, tapi GoM nggak peduli karena 'khawatirkanlah perut sendiri' adalah salah satu moto mereka.

"Hatchu!"

"Khenghnapha, khau flu, Thetshugya (Kenapa, kau flu, Tetsuya)?" tanya Akashi berhamburan karena lagi makan membuat yang ngeliatnya sweatdrop. Oh, Akashi, kekanakan sekali dirimu ini.

"Gak kok, tapi rasanya ya ... tiap mau makan martabak ini ... firasatku buruk yaa ...," ucap Kuroko heran.

"Wah! Firasat Kurokocchi tajam sekali ya-ssu!" puji Kise membuat semua temannya bingung.

"Hah? Emangnya kenapa?" tanya mereka serempak.

"Itu ... sesuai pesanan Akashicchi, aku tadi mampir ke rumah Aominecchi dulu buat minta kolornya yang udah gak kepake sama Nyokapnya, jadi agak lamaan, demi martabak yang Akashicchi pesan-ssu," jelas Kise, tapi semua temannya nggak mudeng.

"Apa hubungannya martabak pesanan Akashi sama kolor Aomine yang udah gak kepake-nanodayo?" tanya Midorima bingung. "Bukan berarti aku penasaran-nanodayo, cuma mau tau aja (Ni-chan: yee ... sama aja kalee| Midorima: urusai!)."

"Loh? Gimana sih? Emang kalian semua gak denger Akashicchi pesan apa tadi-ssu?" Kise malah balik bertanya.

"Lha? Tadi aku pesen martabak 'TELOR' kan? Emangnya ada apa?" tanya Akashi bingung sambil mengelap mulutnya dengan tisu. Kayaknya dia udah selesai makan martabak miliknya.

"HAH?! MARTABAK 'TELOR'?! CIYUS-SSU?!" tanya Kise kalang kabut. Spontan tubuhnya bergidik ketakutan dan mukanya pucet, pucet banget, sampai hampir seputih kertas (eh, ini sih lebay).

"Emangnya kenapa sih?" tanya Akashi kepo. "Apa hubungannya martabak telor sama kolornya Daiki?"

"Euh ... gimana bilangnya ya ... hehehe ...," kata Kise pucat sambil menggaruk-garuk kepalanya yang nggak terasa gatal.

"Ah, Minna! Liat nih! Masa di dalam martabak ini ada kain!" kata Murasakibara.

"KAIN?!" teriak GoM (minus Kise) kaget serempak.

"Iya, kain. Kainnya bau banget lagi. Kayak kolornya Mine-chin yang gak dicuci setaon," kata Murasakibara sambil mengendus-endus martabak itu (iyuuuhh ... XP).

"APUAAAAAA~?!" teriak GoM (terutama Akashi yang baru aja makan abis itu martabak tanpa tau apa komposisinya XD).

Dan mulailah terasa aura-aura yang nggak enak di kamar tersebut. Kise langsung pasang ancang-ancang kabur, tapi sayangnya gegara Authornya masangin backsound Mission Impossible (Kise: Author sialan~!) ...

"Ryouta, lo mau kemana?" tanya Akashi memergoki Kise yang sudah di depan pintu.

"Ekh!" Kise merinding disko.

"GUE BILANG BELIIN MARTABAK 'TELOR' BEGO! BUKAN MARTABAK 'KOLOR'!" teriak Akashi galak sambil menarik gunting yang ada di sakunya lalu ngejar-ngejar Kise sampai keliling-keliling rumah Kuroko.

"Sumimasen-ssuu~!"

.

.

.

Hahaha ... ternyata malah jadi gaje begini ending-nya. Oh ya, maap sebelumnya, lagi-lagi Ni-chan nulis FF lain. Hehehe ... tapi tenang kok, FF-FF sebelumnya gak discon :) Oya, satu lagi. FF ini akan Ni-chan update kalau Ni-chan ada salah-dengar lagi dan bisa dibuat FF :D Ketemu lagi habis Ni-chan selesai UN XD Jangan lupa review yah! :3