Separated Away
I own nothing but this fic
.
.
Summary: Kise adalah seorang pendosa dan tidak pantas dimaafkan. Mimpi buruk yang ia dapatkan setiap hari ia anggap sebagai karmanya. Terinspirasi dari game Fatal Frame III: The Tormented. Shonen-ai
.
.
Chapter 0: Epilogue
.
.
"Ngh…"
Perlahan, kedua mata warna madu itu terbuka. Kepalanya penuh darah, namun ia berusaha sebisa mungkin untuk mengumpulkan kesadarannya.
Kise merayap untuk keluar dari jepitan mobil. Ia tidak menghiraukan dinginnya udara malam di musim dingin dan hujan deras yang mengguyurnya.
Ia hiraukan semuanya, termasuk rasa sakit di sekujur tubuhnya.
Akhirnya ia bisa keluar dari mobil ringsek yang menindihnya itu. Ia mencoba berdiri dengan kedua kakinya yang gemetar.
Kise berjalan kearah bangku penumpang belakang.
Dan kedua matanya terbelalak saat ia melihat sebuah tangan dengan lengan baju putih panjang dibalik daun dari pohon yang menindih mobilnya.
Tergolek. Diam; tak bergerak.
Kise segera mendorong pohon itu dari sana.
Sial. Berat sekali.
Namun Kise harus cepat untuk menghindari kemungkinan terburuk yang terjadi pada 'dia'.
Perlahan tapi pasti, pohon itu berhasil ia pindahkan. Langsung saja ia menjulurkan tangannya kedalam mobil dan menarik 'dia' keluar.
.
Kepalanya penuh darah juga. Merah; seperti warna rambutnya. Namun Kise yakin lebih parah.
"Akashicchi?"
Kise memanggil nama pemuda yang kini tergolek tak berdaya di tangannya.
Diam; tak ada respon. Wajahnya pun tenang, seolah ia akan terbangun beberapa saat lagi.
"Ne, Akashicchi." Air mata Kise mulai turun, berbaur dengan hujan yang sudah membasahi tubuhnya terlebih dahulu. Kise memeluk tubuh Akashi. Tuxedo putih yang Akashi kenakan ternoda oleh darah Akashi dan mengotori tangan Kise.
Kise tidak mempedulikan itu. Yang ia inginkan, Akashi terbangun. Sekarang; saat ini juga.
"Akashicchi…katakan kalau ini mimpi…" Kise mengelus rambut Akashi.
"Akashicchi…harusnya kau menghukumku dengan melipat gandakan menu latihanku…" Kise makin terisak, "Lihat…aku…aku mengelus rambutmu. Kau tidak suka bukan? Karena…itu sama saja dengan mengataimu 'pendek'."
.
"…dan…"
.
"…karena aku telah membunuhmu."
.
"Katakan sesuatu, Akashicchi…" Kise memohon.
Namun percuma. Yang terdengar hanya guyuran hujan.
Kise menggenggam tangan dingin Akashi. Sebuah batas tak terbantahkan antara kehidupan dan kematian.
.
"Akashicchi…Kurokocchi menunggumu di gereja loh…"
"...kalian berdua akan menikah, bukan?"
"Jadi kumohon..."
.
"...kumohon, bukalah matamu."
.
Kise menatap Akashi dengan senyum idiot yang biasa ia tunjukkan.
Masih tetap tak ada respon.
Tak ada nafas yang berhembus.
.
"Akashicchi, kumohon." Kise mengeratkan pelukannya pada pemuda berambut merah, "Kalau kau bangun, kau boleh melipat gandakan menu latihanku sesukamu."
.
"Gomen…hontou ni gomennasai, Akashicchi."
.
.
Kise tidak akan pernah memaafkan dirinya, tidak akan pernah. Sambil terus hidup dengan penuh penyesalan dan perasaan berdosa.
Pendosa; dia adalah pendosa.
Dosa pertama, dia menyukai—tidak—mencintai Kuroko Tetsuya, temannya semasa SMP. Sangat mencintainya.
Makanya, ia hanya bisa tersenyum saat mengetahui bahwa Kuroko telah bertunangan dan akan segera menikah dengan Akashi Seijuuro yang juga teman SMP Kuroko dan Kise.
.
Dosa kedua, ia 'membunuh' Akashi Seijuuro di hari pernikahannya.
Heck, harusnya ia senang. Karena sekarang tidak ada lagi 'pengganggu' baginya.
.
Dosa ketiga, ia menggunakan kesempatan ini dan tinggal dirumah Kuroko dengan alasan ingin sekedar membantunya.
Kise tau, ia tau betul. Kuroko Tetsuya adalah milik Akashi Seijuuro.
Namun bagian kecil dari dirinya mengatakan bahwa ia harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Kesempatan untuk merebut Kuroko dan mengklaim pemuda itu sebagai milik Kise Ryota. Hanya Kise Ryota seorang.
Dan Kise, kalah dengan sebagian kecil dirinya itu.
.
Kise Ryota adalah seorang pendosa, dan sampai kapanpun, itu tidak akan berubah.
.
End of Chapter 0: Epilogue
.
Tsuzuku
.
A/N: Ah, gomen ngebuat Kise menderita kayak gini~ gomen kalau pendek.
Dan GOMEN! Ini saya buatnya malem-malem, jadinya rada ngebut dan mungkin typo #orz.
Lanjut? RnR dulu dong :9 #maksa
