The CyberWar

Chapter 01

Uploader

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuHina, SaIno, NejiTen, NaruSaku, ShikaTema


Bahasa IT, banyak miss typho

Don't Like, Don't Read


"Jadi, anak-anak, sekarang kita akan belajar tentang bagaimana cara mencatat dan menceritakan kembali bla bla bla" Seseorang dengan rambut hitam bergelombang dan mata merah menyala sedang asyik berkoar-koar di sepan kelas diiringi dengan keluhan-keluhan pelan dari para muridnya.

"Gue bosen" Keluh Sasuke yang sudah ada disitu bareng teman sebangkunya aka Neji. Neji masih anteng-anteng aja sambil membaca koran yang baru saja dibagikan oleh guru yang berada didepan tersebut.

"Eh...! Itu koran baru ya ?" Tanya Sasuke sambil memicingkan matanya untuk melihat tanggal koran tersebut dan memang benar kalau koran tersebut adalah koran hari ini. Sasuke yang tertarik pun membaca halaman yang sebaliknya. Karena sepertinya Neji serius banget jadi Sasuke hanya bisa membaca bagian bawah dari koran yang Neji bawa.

Sasuke meneliti setiap kata yang tertulis di bait tersebut dan menemukan sebuah headline menarik bertuliskan 'mati saat upload'. Sasuke mengernyitkan dahinya mendengar headline yang bener-bener aneh itu pun.

"Apaan ini ? Pasti bukan hal yang kecil" Gumam Sasuke yang langsung membaca kata per kata, baris per baris dari berita tersebut. Intinya seorang pria ditemukan tewas tanpa ada yang tahu apa penyebabnya bahkan setelah di autopsi semuanya berjalan lancar seolah-olah malaikat maut benar-benar melakukan tugasnya dengan baik. Satu-satunya petunjuk yang tersedia adalah, dia mengupload suatu file ke sebuah website yang sayangnya tidak pernah ketemu karena korban pertama kali di temukan oleh seorang anak kecil yang mendengar sebuah suara 'ting' dari speaker komputer yang menandakan bahwa proses upload selesai. Karena anak kecil tersebut panik, dia tidak menghiraukan komputer tersebut dan meminta bantuan dan ketika bantuan datang, komputer tersebut langsung merestart dirinya dan meload sebuah software penghancur data.

Para ahli teknologi dari pabrikan software tersebut telah didatangkan untuk merecovery cookies yang mungkin saja masih tertinggal di komputer korban tapi hasilnya nihil, belum ada yang tahu benar apa yang dilakukan korban beberapa saat sebelum kematiannya.

Sasuke mengernyit heran membaca berita tersebut. Dia memperhatikan foto korban tersebut dan menemukan sebuah keterangan kecil dibawahnya. Siapa yang bisa memecahkan kasus ini akan mendapatkan hadiah nobel bidang sains dan juga uang dari presiden Amerika serikat bila apa yang dijelaskan itu masuk di akal.

"Bentar" Kata Sasuke sambil membaca berita tersebut berkali-kali dan berharap akan menemukan hal yang tidak terduga.

"Kau baca apaan sih ?" Tanya Neji yang dari tadi membaca berita olahraga pun sekarang tertarik dengan Sasuke yang mulai serius membaca. Neji pun ikutan membaca dan akhirnya duo hacker itu pun membaca koran tersebut sampai bener-bener puas.

"Kau dapat sesuatu, Sasuke ?" Tanya Neji berharap Sasuke bisa mendapatkan sesuatu di bacaan tersebut.

"Belum, tapi kurasa aku pernah melihat orang ini" Kata Sasuke dengan yakin pernah melihat sang korban entah dimana.

-0-

Drrrt...! Drrrt...!

"Eh, Hinata. Hape loe bergetar tuh" Kata Shikamaru yang terganggu tidurnya akibat getaran dari hape Hinata. Hinata pun mengambil hape tersebut dengan seulas senyuman yang terus terpatri di bibir mungilnya.

"Heh...! Shikamaru-kun, kau harus baca ini" Kata Hinata sambil memperlihatkan layar hapenya yang berisi sms dari Sasuke. Shikamaru menerima hape Hinata dan membacanya. Sebentar kemudian, dia mengernyitkan dahinya membaca tulisan dari Sasuke tersebut.

"Kenapa aku harus membaca hal ini ? Bukankah Sasuke akan membatalkan kencannya" Terbuka sudah aib Hinata yang menerima sms bahwa Sasukegak jadi mengajaknya date, ada apa gerangan ?

"Baca yang bawahnya aja" Kata Hinata sambil menutupi wajahnya yang sudah memerah mendengar ucapan Shikamaru. Shikamaru membaca bagian bawahnya dan terkejut gak setengah-setengah.

"Wow...! Aku juga baru baca hal itu di BBC. Tapi aku gak yakin kalau Sasuke-senpai bakalan terlibat kayak gini" Kata Shikamaru yang cukup terkejut dengan bacaan tersebut.

"Aku akan ikut, tapi kayaknya harus kubicarakan dulu dengan Temari-senpai" Kata Shikamaru sambil berdiri dan diikuti oleh Hinata.

"Kau juga mau bicara dengan Sasuke-senpai ?" Kata Shikamaru meminta kepastian yang langsung di balas dengan anggukan pelan oleh Hinata dengan sebuah senyuman khas darinya yang memang sangat manis sekali.

Shikamaru dan Hinata pun berjalan meninggalkan kelasnya sambil sedikit bercanda ria sebelum Shikamaru melihat seseorang berambut pirang dengan model ekor kuda. Tubuhnya yang ramping dan gaya berjalannya yang centil membuat si doi berhasil merebut perhatian banyak pria.

"Dia, murid baru ?" Kata Shikamaru sambil menunjuk seorang cewek yang sekarang sedang duduk di beranda kelas X-2 sambil memainkan hapenya dengan lincah.

"Mungkin saja, aku juga belum pernah melihatnya" Kata Hinata sambil terus memperhatikan gadis berwajah manis tersebut.

"Ngapain liat-liat" Sambar gadis tersebut dengan galak yang langsung membuat pria yang mau mendekatinya pada ciut semua dan memilih untuk menjauhinya, daripada mereka semua ditelen bulat-bulat oleh si gadis tersebut.

"Cih...! Dasar merepotkan" Keluar sudah kata-kata favorit dari Shikamaru yang selama beberapa hari ini tidak pernah sekalipun keluar dari mulut tipisnya tersebut.

"Aku mulai rindu sama kalimat tersebut" Sindir Hinata sambil sedikit nyengir kearah Shikamaru.

"Whatever you say"

-0-

"Temari-senpai" Panggil Shikamaru pada Temari yang saat itu sedang berbincang-bincang dengan teman sekelasnya di IPS 2 sambil tertawa lepas.

"Eh, Shikamaru-kun" Kata Temari menghentikan aktivitas berbincang-bincangnya untuk menghampiri Shikamaru diiringi dengan suit-suit yang menggoda dari para temanny. Temari hanya menjulurkan lidahnya dengan maksud mengejek pada teman-temannya.

"Ada apa, Shikamaru-kun ?" Tanya Temari sambil mengatupkan kedua tangannya dan meletakkannya di bawah perutnya dan tersenyum manis kearah Shikamaru.

"Bukan apa-apa senpai, hanya saja untuk beberapa hari ini aku mohon maaf bila aku nyuekin senpai. Apa senpai tahu berita tentang anak yang mati di depan komputer itu ?" Kata Shikamaru yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Temari.

"Sasuke-senpai memperkirakan bakalan ada cyberwar untuk mendapatkan data tersebut dan sepertinya aku harus berpartisipasi dengan perang tersebut" Kata Shikamaru sambil menyandarkan tubuhnya di dinding kelas. Temari menghela nafas sebentar dan kemudian tersenyum kearah bocah berambut nanas tersebut.

"Terserah kamu aja lah. Tapi hati-hati ya" Kata Temari dengan sebuah kecemasan yang dia tutupi dengan cengiran innocent kearah Shikamaru. Shikamaru memandang Temari dengan wajah heran sambil memiringkan kepalanya.

"Kau khawatir ?" Tanya Shikamaru. Temari tampak kelabakan menjawab pertanyaan dari Shikamaru yang bisa menurunkan harkat dan martabat dia sebagai seorang cewek bila menjawabnya dengan jawaban ya.

"Ya, sebenernya sih aku sedikit khawatir. Kupikir kau tidak berurusan dengan orang waras" Kata Temari sambil sedikit terkikik geli mendengar omongannya sendiri. Shikamaru hanya menghela nafas pelan.

"Yah...! Aku tahu, cyberwar adalah peperangan antara orang tidak waras" Kata Shikamaru sambil terkekeh pelan.

"Bukan begitu. Kau lihat korban itu ? Dia tidak teridentifikasi dan tanpa ada segores luka pun pada tubuhnya. Dia bermain komputer seolah komputer adalah hidupnya" Kata Temari sambil sedikit menekan nada bicaranya. Shikamaru tampak mengernyit heran mendengar ucapan Temari.

"Apa yang ingin kau katakan ?" Tanya Shikamaru yang mengerti maksud Temari yang sepertinya ingin menyampaikan sesuatu.

"Aku hanya berpikir jika dia dibunuh oleh komputernya" Kata Temari akhirnya. Shikamaru hanya berpikir sejenak tapi kemudian dia tersenyum kearah Temari.

"Mungkin saja kau benar. Tapi kalau kuhitung, presentasinya masih kurang dari lima puluh persen dan itu tidak bisa dibuktikan dengan kenyataan" Kata Shikamaru. Temari tersenyum melihat tingkah Shikamaru yang sudah terlihat cukup dewasa.

"Kukira kau malas banget mengurusi masalah ini. Kemana semua 'merepotkan'mu itu ?" Sindir Temari. Shikamaru hanya tersenyum geli.

"Aku pikir ada sebuah konspirasi besar dibalik kasus ini dan mungkin akan merubah dunia" Kata Shikamaru.

"Lagakmu" Cibir Temari sambil meninju pelan dada Shikamaru. Tapi tiba-tiba Temari memeluk Shikamaru dan itu sukses membuat Shikamaru gelagapan menghadapi serangan mendadak dari Temari.

"Temari..." Belum sempat Shikamaru menlanjutkan kalimatnya tapi Temari sudah memotongnya.

"Hati-hati, Shikamaru-kun"

-0-

"Sasuke-kun" Panggil Hinata yang saat itu sudah berdiri di depan kelas IPA. Sasuke yang saat itu sedang diskusi dengan Neji pun menoleh kearah Hinata dan langsung berlari menghampiri cewek berambut indigo tersebut.

"Ada apa ?" Tanya Sasuke sambil menuntun Hinata ke tempat duduk dari beton yang berada di depan kelasnya.

"Bukan apa-apa sih, hanya saja aku dan Shikamaru-kun juga ingin ambil bagian dalam cyberwar ini" Kata Hinata sambil memainkan rambutnya yang tergerai sampai ke bahunya. Sasuke tampak terdiam sejenak. Sepertinya dia sedang mempertimbangkan segala resiko yang harus dia tanggung dalam menghadapi cyberwar bersama Hinata.

"Sasuke...! Neji mana ?" Tanya Tenten yang saat itu sudah berdiri di depan Sasuke dan sukses membuat Sasuke nyaris jantungan mendadak.

"Tuh, di dalem" Ketus Sasuke yang merasa kesal acara berpikirnya diganggu oleh Tenten dengan sebuah cengiran manisnya. Tenten yang gak tahu menahu kalau Sasuke sedang kesal hanya bersenandung kecil sambil berjalan memasuki kelas Neji.

"Baiklah, rencananya sih aku juga mau mengajak seluruh member binushacker untuk footprinting dan sisanya akan aku tangani bersama dengan Neji. Tapi jika kau dan Shikamaru mau ikut, gak papa lah" Kata Sasuke yang membongkar rahasianya untuk menaklukan dan ber a victorious (bener gak ?) dalam cyberwar ini.

"Arigatou, Sasuke-kun" Kata Hinata sambil tersenyum manis.

"Tapi, kau harus lebih berhati-hati Hinata. Kau masih belum berpengalaman soal cyberwar, hacking bukan mencangkup mesin saja tapi hacking memperbolehkan teknik untuk memanipulasi sisi manusia atau biasa dikenal dengan social engineering. Kau perlu sedikit waspada karena dalam perang biasa, kau berhadapan dengan orang waras dengan otak sempurna" Kata Sasuke.

"Tapi dalam sebuah cyberwar, kau berhadapan dengan orang superwaras dan otak yang berlebihan" Lanjut Sasuke yang membuat Hinata bergidik ngeri. Hinata membayangkan kalau Sasuke termasuk orang yang superwaras kayak hacker-hacker lainnya dan hal itu kayaknya benar.

"Kayaknya aku sudah biasa berurusan dengan orang superwaras dech" Gumam Hinata pelan agar Sasuke tidak tersinggung.

"Teme, kenapa aku gak kau ajak ? Kau tega banget ama sobatmu yang imut nan tampan ini" Kata Naruto yang baru saja datang dan langsung dengan lebai mencak-mencak didepan Sasuke disertai dengan kalimat-kalimat narsis yang bikin Hinata nyaris muntah ditempat.

"Aduh, Dobe...! Kau itu masih pemula dan bahkan fbmu aja udah bolak-balik kena hack kalau gak ada gue gimana jadinya coba ?" Tanya Sasuke sembari mengingatkan Naruto tentang penderitaannya ketika disuruh mengembalikan fb Naruto yang ke hack gara-gara keteledorannya sendiri, entah itu kena keylogger lah, phising lah dll.

"Itu kan cuma latihan" Kata Naruto yang mencoba ngeles. Sasuke hanya mendengus kesal melihat kelakuan sahabat kecilnya tersebut.

"Ya sudahlah, aku juga butuh bantuanmu. Semakin banyak pasukan semakin baik bukan ?" Kata Sasuke sambil menyeringai puas yang dibalas dengan cengiran innocent oleh Naruto dan senyuman percaya diri oleh Hinata.

"Sepertinya aku juga butuh bantuannya dech" Gumam Sasuke tapi sepertinya Hinata mendengar ucapan Sasuke dan langsung memiringkan kepalanya kearah Sasuke.

"Siapa ?" Tanya Hinata sambil tersenyum manis.

"Ada aja" Kata Sasuke sok misterius.

Siapa sebenarnya si anak yang mati tersebut ? Apakah benar dugaan Temari tentang kematian anak tersebut ? Siapakah anak yang bakal diajak Sasuke ? Apakah arti dari semua ini ?

TBC

Gomen...! Masih pendek, chapter ini cuman bagian latar belakang aja dan masih belum jelas ya siapa tokoh antagonisnya ? Settingnya masih beberapa bulan setelah yang pertama. Naruto udah belajar jadi script kiddies. Shikamaru ama Hinata udah upgrade kemampuan mereka sehingga bisa membaca kode program tapi masih belum bisa buat alhasil mereka selalu minta bantuan Sasuke. Sasuke juga udah upgrade kemampuan menjadi elite reserver dengan memahami bahasa mesin serta arsitektur komputer berkat pelajaran dan modal dari Hinata dan Neji udah mengerti beberapa seluk-beluk software termasuk DNS, Protokol serta beberapa kemampuan web server.

Bila ada kejanggalan atau lainnya harap hubungi author.

Happy Read