"Oe, Sougo sembunyikan wajahmu brengsek. " Hijikata menyenggol bahunya. Sougo, lelaki berambut coklat itu memandangnya datar.
"Ini tengah malam Hijikata-san, untuk apa menutupi wajah?" balasnya sakartis sembari mengamati keadaan sekitar.
Sougo pikir, nasibnya jelek sekali, setelah Shinsengumi dibubarkan kemudian dia dan lainnya kini menjadi buronan. Seperti kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Dan kampretnya malam ini, dia ditugaskan untuk memata-matai kelompok Takasugi dan Yato. Oh mungkin pimpinan yang dia hormati itu kurang piknik, hingga kepikiran untuk menyerang sekelompok orang sadis tersebut dengan memata-matai mereka dahulu. Memikirkannya saja, sudah membuat Sougo ingin membunuh Hijikata, yang sedari tadi terus memancing emosinya.
"Sougo, aku akan memeriksa bagian bawah kapal, kau periksa yang atas." Dia hanya mengangguk, setelah Hijikata mengendap-ngendap ke bagian bawah kapal. Sougo segera mengambil penutup matanya dan akan memakainya untuk tidur, sebelum sebuah payung berisi peluru menodong kepalanya.
"Halo, pak polisi,"
"Tidak baik lo menyusup ke rumah orang." Kamui dengan senyuman di wajahnya berdiri angkuh didepannya.
"Setahuku ini kapal, bukan rumah,"
"Tuan kriminal." Sougo terkekeh, menertawai nasibnya yang benar-benar jelek.
Dan...
Dor.
.
.
.
Gintama - Hideaki Sorachi
.
WARNING : HOMO, GAJE, OOC.
.
Kamui x Sougo
.
.
.
Lelaki berambut coklat itu membuka matanya menampilkan iris sewarna darah, dia meringis ketika merasakan nyeri di bahu kanannya. Diam-diam dia bersyukur dalam hati, karena payung berisi peluru itu tidak menembak kepalanya melainkan bahunya.
"Sudah bangun, pak polisi?" Tubuhnya reflek mundur dan suara besi mengikuti gerak tubuhnya, Sougo melirik kakinya yang ternyata telah dirantai. Lelaki berambut coklat itu merutuk. Sekarang dia persis seperti anjing peliharaan.
"Aku tidak mood bertarung denganmu, bisa kau lepaskan aku, tuan kriminal?" Kamui, lelaki setinggi 170 cm itu tertawa menanggapi pertanyaannya.
"Aku juga sedang tidak mood untuk bertarung denganmu,"
"Tapi aku sedang mood untuk memakanmu." Kamui terkekeh, membuat Sougo bergidik, membuatnya mundur kembali hingga batas kaki ranjang yang membuat tubuhnya jatuh di lantai kapal yang dingin. Suara gesekan rantai mengiringinnya.
"Kenapa pak polisi? Terakhir kita bertemu kau sangat menggairahkan dengan darah di tubuhmu, " Kamui mendekatinya, kemudian menendang bahu kanannya yang terluka.
Sougo meringis, tangan kirinya yang bebas ia gunakan untuk menahan kaki Kamui. "Apa maumu sebenarnya?"
"Ini bukan pertarungan yang adil, dengan merantaiku." Lanjut Sougo dengan nafas terengah, luka tembak dibahunya semakin panas dia rasakan.
Kamui tertawa, tangannya yang terbungkus perban menarik kimono abu-abu milik Sougo.
"Sudah kukatakan bukan, aku lapar dan ingin memakanmu." Bisiknya dan dengan satu tarikan, Kamui melempar tubuh Sougo keatas ranjang. Membuat lelaki berambut orange itu menyeringai lebar, tubuhnya menaiki ranjang menyusul lelaki berambut coklat yang membuatnya penasaran setengah mati.
"Bagaimana rasanya memasukimu, hmmm... Pak polisi?"
.
-Udahan ya-
.
.
A/N:
POKOKNYA CINTA DUO SADIS INI /CeritanyaBaruSelesaiNontonGintamaArcPembunuhanShogun :')))))))))
