Disclaimere bleach kubo tite
rate t
Toushirou Hitsugaya
Waktu itu kuliah malam, yah gak terlalu malam malah masih sore mungkin. Sekitar jam 7-an, gue ada mata kuliah yang malam, Hukum Perjanjian Internasional. Gue masuk agak telat juga, tapi untunglah dosennya ternyata belum datang, segera mencari tempat duduk dan yang tersisa cuman dibelakang aja, ada 2 kursi, dan gue tempati satu berarti disebelah gue kosong. Gak lama kemudian sekitar 5 menit setelah gue masuk kelas, dosen pun datang dan duduk didepan kelas bersiap menjelaskan. Setelah 10menitan ia menjelaskan dengan diselingi canda dan tawa karena dosennya kocak, tapi gue merasa kok dingin dan bikin gue merinding gini. Bulu kuduk gue berdiri, perasaan gak enak akhirnya dosen mengabsen kita. "Toushirou Hitsugaya."panggil dosen itu menyebut namaku. Aku mengacungkan tanganku. Perasaan ini makin gak enak sih, gue merasa ada seseorang disebelah gue.
"Kusaka Soujirou."panggil dosen itu yang membuat aku kaget. Tidak hanya aku saja yang kaget, teman-teman lain juga kaget. Dosen itu mengangguk, maksudnya mungkin ia menceklis nama itu hadir. Salah satu temanku Tatsuki mengacungkan jarinya. "Maaf pak Dosen, Kusaka bukannya sudah meninggal karena sakit minggu kemarin."ucap Tatsuki dengan suara agak tercekat. "Loh, itu yang disamping Hitsugaya, yang mengacungkan jari Kusaka kan."ucap Dosen itu menunjuk arah bangku sebelahku. Mahasiswa lain kaget bukan main.
Aku merinding dan memalingkan wajahku, dan menjerit terjengkang kebelakang. Kulihat disebelahku temanku Kusaka yang sudah meninggal duduk dengan wajah pucat tersenyum padaku, aku pun menjerit keras dan pingsan.
Renji Abarai
Waktu itu, gue dan temen-temen gue menghadiri festival di kampus temen gue. Lumayanlah sekalian ngeceng juga. Gue dan temen gue waktu itu sedang asyik menikmati hiburan hingga tiba-tiba temen gue Kira ingin ke wc, terus dia ngajak gue. Kebetulan sih gue juga pengen ke wc, yaudah jadi lah gue dan Kira ke wc di Fakultas sebelah, yaitu Ekonomi. Acaranya memang di Fakultas Hukum, tapi berhubung wc di FE lebih deket dari lokasi acara, jadi deh meningan yang deket. Waktu itu yang ada di wc itu cuman gue dan Kira doang. Gue pun kencing dengan enaknya ditempat yang disediakan, sedangkan Kira masuk ke salah satu bilik kamar mandi buat buang air besar katanya. Saat gue nunggu Kira datanglah salah satu temen gue juga, waktu pas acara gak ada sih. Gue sapa "Oi Hisagi lu juga ikutan nih acara ternyata."ucap gue pada temen gue Hisagi.
Hisagi cuman mengangguk saja, mungkin kebelet dia langsung masuk ke salah satu bilik kamar mandi. Tak lama kemudian, Kira keluar dari kamar mandi dan bertanya pad ague. "Ji lu ngomong ma sapa tadi?"tanya Kira. "Si Hisagi, dia tadi masuk kebilik sebelah lu."jawab gue enteng
Kira kaget mukanya, ia heran dan agak takut juga. "Eh Ji, si Hisagi bukannya lagi ke Kyushu ya dia."ucap Kira agak takut-takut gitu. "Apaan tadi dia papas an ma gue trus sekarang ada di bilik sebelah lu masuk tadi."ujar gue. Kira mengambil hpnya dan ia mencari nomer Hisagi dan menelefonnya. "Halo Hisagi, lu sekarang ada dimana?"tanya Kira ditelefon. "Gue kan udah bilang, gue lagi ada di Kyushu ada acara keluarga, udah ya lagi sibuk nih."Hisagi memutuskan sambungan. Gue dan Kira yang mendengarnya langsung keringet dingin, lalu yang tadi siapa. Yang tadi lari dan gue tanya didepan gue siapa. Tiba-tiba pintu bilik itu terbuka dan menampakkan isinya yang kosong melompong. Gue dan Kira langsung ngibrit cabut dari wc. "Anjrit gue abis liat doppelganger."pikir gue terus lari ma Kira
Kurosaki Ichigo
Waktu itu, gue juga kebagian mata kuliah malem sih, dosen nya dosen senior, udah gitu killer lagi. Kebetulan tuh, waktu itu kita semua sekelas udah pada ngumpul semua, biasanya pada ngaret ampe dosen udah nyampe baru pada datang tuh. Saat itu, ternyata dosennya yang telat karena ada urusan katanya. Saat dosen tuh masuk, keadaan ruangan terang, ya jelas lah lampunya semua dinyalain. Pas saat mau ngejelasin, tiba-tiba lampu kelas semuanya padam. Kemudian berhubung gue paling deket ma saklar lampu, dibelakang pula, dosen nyuruh nyalain lagi. Gue nyalain tuh lampu, terang lagi lah kelas. Dosen pun nerangin, tidak lama setelah 5 menit, lampu kelas padam lagi. Lagi-lagi dosen nyuruh gue nyalain tuh saklar yang emang kok bisa tiba-tiba di arah off. Dosen kembali nerangin dan tak lama kemudian lampu pun padam lagi. Kali ini dosen terdiam, lampu dikoridor luar nyala jadi bisa rada nerangin ke dalam. "Hah, kelas bubar. Niat setan ngejailin mahasiswa lebih besar ketimbang niat mahasiswa buat belajar."ucap dosen tersebut beranjak pergi dan membuat yang lain keringetan dingin lalu langsung pada ngibrit. Dikelas tinggal gue, gak tau kenapa gue malah diem ditempat. Gue pun nyalain saklar lagi, dan gue bisa liat. Sosok putih melayang gak terlalu jauh dari gue berdiri, sedang melihat kearah gue, memang gak kelihatan karena tertutup rambut nya yang berantakan. Dari situ gue langsung ngibrit sekencang-kencangnya tanpa noleh kebelakang, horor bos.
Byakuya Kuchiki
Sebagai dosen yang teladan dan disegani di Fakultas Hukum ini, aku tidak pernah terlambat masuk kelas dan aku juga dikenal Byakuya dosen tampan killer. Waktu itu, kebetulan mata kuliah yang kupegang yaitu Hukum Agraria kebagian kelas malam. Yah sekitar jam setengah 8 malam dimulainya, tapi aku sudah ada dikelas itu jam 7 lebih seperempat. Begitu juga dengan beberapa mahasiswa. Setengah 8 pas kelas dimulai dan aku tidak memperbolehkan mahasiswa yang terlambat mengikuti kuliah ku. Saat menerangkan tiba-tiba kok berisik. Aku membalikkan tubuhku dan berteriak "DIAM, JANGAN BERISIK."ucapku galak membuat mereka diam. Aku kembali menjelaskan, dan tidak lama kok mereka ribut lagi sih. Sekali lagi aku menyuruh mereka diam. Semua kembali diam tapi tidak lama kemudian aku kembali mendengar mereka ribut-ribut lagi. Kesabaranku mulai habis aku kembali teriak pada mereka untuk diam. Tapi salah satu mahasiwaku Renji mengacungkan tangannya. "Maaf pak kami dari tadi tidak ada yang ribut, kami mendengar dan mencatat penjelasan bapak dengan tenang kok."ujar Renji dan dibarengi anggukan yang lain. Aku yang heran menjadi terdiam ditempat. Menutup mataku sesaat dan membukanya kembali. Kaget juga aku, melihat beberapa yang bukan mahasiswa ku, ini sih mahasiswa dunia lain. Berjalan kemeja lalu membereskan bukuku dan mengucapkan bahwa kuliah selesai dan aku berjalan keluar melewati salah satu pembuat keributan yang berada didekat pintu. Gimana bisa tenang mengajar, yang ribut mahasiswa nya dunia lain alias makhluk halus dan setan, ribut semua pula, meningan selesain kuliah dan pulang sebelum diganggu lagi.
Rukia Kuchiki
Waktu itu kita (aku, Orihime, Ichigo, Toushirou dan Tatsuki) sedang berjalan di fakultas FISIP yang baru selesai dibangun. Siang menjelang sore sih, kita berjalan biasa aja santai, sambil menikmati minuman yang dibeli tadi dikantin FISIP. Semuanya biasa saja sampai tiba-tiba Orihime menjerit keras sekali kemudian jatuh pingsan. Kami yang kaget hanya bisa terdiam, menyadarkan Orihime dan membawanya ke tempat yang lebih aman. Sekitar 30 menit kami menunggu akhirnya Orihime pun sadar. Aku menyodorkan minuman padanya untuk menenangkan nya. Dan setelah semua tenang, kami pun bertanya pada Orihime kenapa dia sampai menjerit kemudian pingsan begitu. Ceritanya benar-benar mengejutkan, saat Orihime melihat keatas ke atap FISIP, ia melihat seorang anak kecil jatuh dari lantai tertinggi dan ia melihat dengan jelas anak itu jatuh. Tapi yang membuat kami heran, tidak ada mayat anak kecil didekat situ. Kalaupun ada pasti ada darah nya disitu dan pasti banyak yang merubung. Nah berarti yang dilihat oleh Orihime itu apa?
Tatsuki Arisawa
Waktu itu hari jumat, setelah magrib biasanya gue pasti kekampus, ke gornya. Biasanya kita main futsal tuh, yah walau dikata gue cewek tapi gue demen ma futsal dan temen-temen gue yang cowok gak keberatan tuh. Waktu itu, lampu gor belum dinyalain, yah gue yang datang pertama jadi nyalain tuh lampu. Lampu udah gue nyalain trus gue mau berjalan keluar gor dulu nunggu yang lain. Tiba-tiba lampu digor kok mati-nyala mati-nyala gitu. Kayak lampu udah lama gitu, dan setelah agak lama lampu pun mati. Gue yang heran kembali menyalakan saklar dan ternyata setelah dicoba tidak nyala-nyala juga tuh lampu. Yah gue pun keluar gor nunggu diluar. Gak lam kemudian, datanglah senior gue. Setelah menyapa dia heran, kok lampu gor belum dinyalain, dia tanya gue kenapa gak dinyalain gue bilang aja rusak. Dia malah berkata "Eh Tatsuki, lu udah izin belum?"tanya senior gue membuat gue bingung. "izin, izin ma siapa kak?"tanya balik gue. Senior gue menghela napas dan menjawab "Ya ma yang nunggu ni gor lah."jawabannya membuat ku heran dan dia masuk gor dan "Mbah mbak, mas kita-kita izin pake gor ya."ucapnya entah pada siapa tapi itu membuat gue takut. Lampu kemudian menyala kembali terang malah, mustahil yang tadinya gak mau nyala kok bisa sampe nyala lagi gitu. "Tuh kan kalo udah izin pasti dibolehin."ucap Seniorku dengan nyengir. Gue langsung izin gak ikut main dan balik ke kost. Sampe ke kost badan gue panas dingin gak enak, dan gue dirawat oleh temen-temen gue.
chapter 1 end
yah ini kisah kisah cerita yang kudengar dan dialami. untuk yang baca mohon reviewnya. ja
