.
Disclaimer : Naruto © Masashi Kisimoto
**Sumary**
**Setelah Naruto melihat kekasihnya, tidur dengan sahabatnya sendiri. Ditambah berita kematian Jiraiya, dia harus melawan ketua dari akatsuki, Pein. Bagaimana kisah selanjutnya?….**
Rate: M
Pairing: ?…× FemNaru
Genre: Adventur, Family, Friendship, Romance, Hurt/Comfort.
.
Warning: FemNaru, OOC, Autor/Newbei, alur berantakan, Gaje, Typo(s), Mainstrem, semi canon, bikin sakit mata, diare, dll.
.
Chapter 1 .
.
.
Sore hari yang cerah di sebuah hutan lebih tepatnya di perbatasan Desa KONAHA GAKURE NO SATO terdapat dua orang berneda gender sedang meloncat dari satu pohan ke pohon yang lain.
Yang pertama adalah seorang pria yang tidak bisa di bilang tidak muda lagi berambut putih jabrik panjang. Dan yang kedua adalah seorang gadis berambut merah crimson selutut di ikat pony teil.
"Ayolah ero-sennin,, lebih cepat, Naru sudah tidak tahan ingin cepat-cepat sampai di Konoha!" ujar gadis berambut merah crimson itu sambil mempercepat loncatannya.
"Tenanglah Naru-chan, desa Konoha tidak akan kemana-mana." balas pria berambut putih yang dipanggil ero-sennin oleh gadis berambut merah crimson tadi. Oke karena author lagi malas ngetik pajang lebar jadi langsung saja, mereka adalah Uzumaki Naruto sang ninja penuh kejutan dari Konoha, dan sang ayah angkat yang merangkap menjadi sensei, Jiraiya no gama sannin. Mereka berdua sedang melakukan perjalanan pulang ke Konoha setelah melakukan training trip yang seharusnya selama empat tahun, tapi karena Naruto berlatih dengan bersungguh-sunggung bahkan bisa dibilang memaksakan diri, ditambah dia menggunakan jutsu kage bunshin sehingga latihan yang seharusnya selama empat tahun bisa di persingkat menjadi tiga tahun.
"Atau kau sudah tidak sabar bertemu dengan Sasuke-kun mu itu, eh Naru-chan" sambung Jiraiya dengan nada menggoda.
Bluus…
"Ero-sennin" teriak Naruto dengan wajah yang sudah sewarna dengan warna rambutnya, setelah meneriaki Jiraiya, Naruto langsung mempercepat laju loncatannya.
"Dasar anak muda" gumam Jiraiya seraya menggelengkan kepalanya.
"TUNGGU AKU NARU-CHAN!" teriak Jiraiya saat melihat Naruto, sudah jauh didepan.
.
.
Sementara itu di Desa yang didirikan oleh Senju Hashirama dan uchiha Madara, sekaligus dua orang yang terkenal akan kekutan mereka yang melegenda. Lembah kematian merupakan saksi bisu pertarungan yang terjadi antar mereka, tak heran julukan sebagai Kami no Shinobi memanglah pantas untuk mereka berdua. Apa lagi kalau bukan Konohagakure no sato yang merupakan salah satu desa besar yang ditakuti di Elemental Nations karena kekuatan para shinobinya, sebut saja Hiruzen Sarutobi seorang yang mendapatkan gelar the professor karena pengetahuannya akan jutsu-jutsu Shinobi, Namikaze Minato seorang yang mendapat gelar sebagai konoha no kiroi senko karena pembantain yang ia lakukan hanya seorang diri terhadap ratusan shinobi Iwagakure pada perang dunia shinobi ke III. Dan masih banyak lagi shinobi hebat yang lahir tiap tahun dari desa yang dipimpin oleh seorang Hokage ini.
Gelar Hokage saat ini di pegang oleh Senju Tsunade, yang menjadi Hokage generasi ke lima setelah Hokage ke tiga Sarutobi Hiruzen tewas saat invasi oto—suna tiga tahun yang lalu.
.
Saat ini di salah satu kedai sake di konoha, terlihat seorang remaja pria memakai baju standard jounin konoha, mempunyai surai reven membentuk pantat ayam. baru keluar dari kedai itu dengan cara berjalan dengan langkah gontai seperti orang yang terkena gempa, mata sayu, wajah yang terdapat semburat merah di pipinya. Yang menandakan bahwa pria itu dengan dalam kondisi mabuk.
Dari sebrang pria reven tadi terdapat seorang gadis dengan surai sepunggung dibiarkan tergerai senada dengan bunga sakura, memakai kaos sewarna dengan rambutnya berlengan pendek dan dilapisi dengan rompi standard jounin, untuk bawahannya gadis itu memakai rok lima senti dari lututnya sewarna dengan rambutnya.
Saat gadis merah muda tadi melihat mantan rekan dari tim geninnya dulu dalam kondisi mabuk, langsung menghampiri pria tadi.
"Kau tidak apa-apa Sasuke-kun?" tanya gadis bersurai merah muda tadi A.K.A Haruno Sakura dengan nada hawatir yang sangat kentara, pada pria bersurai reven pantat ayam A.K.A Uchiha Sasuke.
Sementara Sasuke hanya melirik Sakura sebentar lalu melanjutkan jalannya, untuk pulang kerumah. Tapi sebelum Sasuke melangkahkan kakinya, tubuhnya sudah limbung dan akan jatuh ke tanah.
Sakura yang melihat hal itu, reflek langsung menahan tubuh Sasuke sebelum membentur tanah.
"Sebaiknya aku mengantarmu sampai rumah, Sasuke-kun" Sakura berkata sambil memapah Sasuke.
"Hn" sementara Sasuke hanya pasrah, karena tubuhnya sudah tidak bisa menahan berat tubuhnya akibat efek dari mabuk.
.
Cukup lama berjalan, akhirnya Sasuke dan Sakura sudah sampai di depan mension uchiha —tempat sasuke tinggal—. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Sakura langsung saja membawa Sasuke ke kamar milik Uchiha terakhir itu tidur.
"Sebaiknya aku mengambilkan mu segelas susu, karena susu bisa menetralisir alkohol yang ada di dalam tubuh mu, Sasuke-kun" ucap Sakura setelah merebahkan Sasuke di ranjang milik pria bersurai reven itu.
Tap…
Tapi sebelum Sakura melangkah pergi, untuk mengambil susu. Tangan Sakura sudah di tahan oleh Sasuke, sementara Sakura kaget, tanpa pikir panjang lagi Sasuke langsung menarik tangan Sakura hingga Sakura jatuh dan menimpa tubuh Sasuke dan langsung saja Sasuke memcium bibir ranum Sakura panas.
Sakura yang sadar atas perilaku Sasuke yang menyerang dirinya, langsung saja memberontak. Sasuke yang merasakan penolakan dari Sakura, langsung memeluk pinggang Sakura erat.
Setelah beberapa menit berciuman, dan Sasuke sudah tidak merasakan perlawanan dari Sakura lagi. Sasuke langsung membalikkan posisi mereka, hingga sekarang Sasuke yang berada di atas tubuh Sakura. Lalu tanpa membuang waktu lagi, Sasuke langsung merobek semua pakaian yang dikenakan oleh Sakura dan dirinya sendiri.
"KYAAA... sa-sakit hikz..." jerit Sakura kesakitan saat keperawanan Sakura direnggut oleh Sasuke secara paksa plus kasar, Sasuke yang sudah terpengaruh oleh hasrat terpendamnya ditambah efek dari mabuk hanya menulikan telinganya saja, sambil terus menggenjot tubuh sexy Sakura.
Sementara Sakura hanya bisa pasrah karena kekuatannya yang setara dengan monter entah pergi kemana, jadi dia hanya bisa menangis pasrah serta mendesah nikmat. Karena meskipun otaknya sudah memberi perintah untuk menolak dan memberontak, tapi tidak dengan tubuhnya yang malah terlihat menikmati dan meminta lebih.
.
.
Sementara itu di gerbang desa konoha, saat ini pemain utama di fic ini serta ayah angkat yang merangkap sebagai senseinya itu, baru saja sampai di gerbang desa konoha konoha. Siapa lagi kalau bukan Uzumaki Naruto dan Jiraiya.
"Yo ketetsu-san, izumo-san. Lama tidak bertemu" sapa Naruto sambil menunjukkan senyum manisnya, saat dia sudah berada di depan dua orang yang bertugas sebagai penjaga gerbang abadi itu.
Sementara itu dua orang yang bertugas menjadi penjaga gerbang itu hanya diam mematung dengan pipi yang merona karena melihat senyum manis yang Naruto tunjukkan.
"Be-benarkah kau Naruto, Uzumaki Naruto?" tanya kotetsu yang pertama sadar.
"Mou… memang siapa lagi kalau bukan Naru!" tanya balik Naruto sambil menggembungkan pipinya —ngambek mode on—.
"Gomen-gomen, karena Naruto yang aku ingat adalah seorang gadis tomboi bukan gadis yang, ya kau tau lah" jawap kotetsu gelagapan, bagaimana tidak. Karena dulu Naruto termasuk gadis yang berpenampilan tomboi, sementara sekarang Naruto terlihat seperti gadis yang mampu memikat seluruh kaum adam yang ada di dunia ini, dengan surai merah crimson panjang selutut diikat pony teil dengan menyisakan beberapa helai rambut yang membingkai wajah cantiknya. Mata berwarna biru laut yang mampu menenggelamkan apa saja. Hidung mancung tapi mungil. Bibir tipis berwarna pink alami. Serta Memakai kimono berwarna oranye tanpa lengan, berkerah rendah hingga menunjukkan belahan dari payudara putih mulus sang gadis yang lumayan besar untuk gadis seumurannya. Rok berwarna pink lima centi di atas lutut. Sepatu shinobi berwarna biru. Untuk hitai atte dia ikat di kepalanya.
"Hei Izumo, lebih baik kau memberitahu Hokage-sama bahwa Naruto dan Jiraiya-sama sudah pulang" ujar Kotetsu pada Izumo.
"Aa… Ya" jawap Izumo.
"Tunggu!" ucap Jiraiya saat melihat Izumo akan pergi.
"Ada apa Jiraiya-sama?" tanya Izumo saat ditahan oleh Jiraiya.
"Lebih baik jangan, karena aku akan memberi kejutan kepada Tsunade-hime" jawap Jiraiya.
"Ha'i" setelah mengucapkan itu Izumo langsung kembali duduk.
"Dan untuk mu Naru-chan, sebaiknya kau pergi temui pangeran pantat ayam mu itu!" perintah Jiraiya pada Naruto sambil menampilkan seringai mesumnya.
"Mou.. Berhentilah menggoda Naru, ero baka-sennin" ujar Naruto sambil menggembungkan pipinya kembali, disertai wajah yang merona.
"Tapi baik lah, Naru pergi dulu. Ja nee ero-sennin, kotetsu-san, Izumo-san" sambung Naruto, lalu tanpa menunggu jawapan dari Jiraiya, Izumo, atau pun kotetsu. Naruto pergi menggunakan via sunshine.
Poof…
"Dasar anak itu"gumam Jiraiya sambil menggelengkan kepalanya, setelah melihat Naruto pergi.
"Kalau begitu sampai bertemu lagi kotetsu, Izumo" ujar Jiraiya.
"Ha'i Jiraiya-sama" jawap kotetsu dan Izumo secara bersamaan .
Setelah mendapat jawapan dari duo penjaga gerbang abadi itu, Jiraiya langsung pergi meninggalkan gerbang desa konoha dengan cara melompati atap rumah para penduduk dan menuju ke arah gedung Hokage berada.
.
.
Saat ini Naruto sedamg berjalan kearah mension uchiha tempat dia dan Sasuke tinggal sejak mereka jadian dulu.
"Ahh~ Le… ahh~ bih… cepat ahh~"
Deg…
Tapi saat Naruto sudah berada di depan pintu mension uchiha, dia mendengar suara-suara aneh (baca; desahan) yang cukup keras dari lantai dua. Tanpa buang waktu lagi, Naruto langsung mencari tempat asal suara-suara aneh itu. Saat dia sudah dekat dengan suara aneh itu berasal —yang ternyata dari kamar Sasuke–.
"Ahh~ ahh~ uhh~ ahh~ lebih cepat lagi akhu~ ingin ke… ahh~ luar.. ahh~"
'I-ini seperti suara Sakura' batin Naruto saat mengenali suara desahan yang berasal dari kamar Sasuke. Tapi karena penasaran serta pintu kamar Sasuke yang tidak di tutup, akhirnya Naruto memberanikan diri untuk mengintik kedalam kamar.
Saat dia sudah melihat kedalam kamar Sasuke, Naruto langsung membungkam mulutnya sendiri dengan kedua tangannya erat agar suara isak tangisnya tidak keluar, sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok karna su dah tidak bisa menahan berat tubuhnya sudah tidak tahan dengan suara desahan-desahan kenikmatan yang Sakura keluarkan, akhirnya Naruto memutuskan pergi dengan cara menghilang dan menyisakan seberkas kilatan merah A.K.A Hiraishin.
.
Baiklah mari kita lihat apa yang sebenarnya di lihat oleh Naruto, hingga dia harus menahan tangisannya seperti itu. Di dalam kamar Sasuke —lebih tepatnya di atas ranjang Sasuke— terdapat Sakura yang sedang menunging, sementara Sasuke berada di belakangnya sedang memompa kewanitaan sakura dengan kejantanannya.
.
Baiklah mari kita tinggalkan kedua pasangan yang sedang bercinta itu, dan menuju ke tempat Naruto yang saat ini berada di danau yang terdapat di training groun 7, tempat mereka tim-7 dulu berlatih.
Saat ini Naruto sedang duduk sambil melihat danau dengan tatapan kosong sambil menangis dalam diam tanpa suara.
.
Poof…
Tiba-tiba muncul kepulan asap di samping kanan Naruto, setelah asap mereda terlihatlah seorang yang memakai pakaian khas ANBU dengan topeng kucing yang menutupi mukanya.
"Uzumaki Naruto, kau di perintahkan oleh Gondaime-sama untuk menghadap!" ujar sang ANBU dengan nada memperintah.
Sementara Naruto yang mendapat perintah dari sang ANBU hanya melirik sebentar sambil ber'Hn'ria.
ANBU tadi yang mendapat jawapan dari Naruto hanya menganggukan kepalanya lalu menghilang menggunakan sunshine, meninggalkan Naruto dalam kesunyian, lagi.
Tapi setelah ANBU tadi pergi, Naruto masih belum beranjak dari tempatnya duduk dari tadi, dan masih menatap kosong kearah danau meskipun air matanya tidak keluar, lagi.
"SUDAHLAH NARU-CHAN, LUPAKAN KEJADIAN TADI. DAN LEBIH BAIK KAU SEKARANG PERGI KE TEMPAT PERAWAN TUA ITU SEKARANG, MUNGKIN DIA INGIN MEMBICARAKAN HAL SERIUS DENGAN MU" ucapan bernada berat namun lembut yang tiba-tiba terdengar di kepala Naruto, yup dia adalah sang biju terkuat, atau yang sering dipanggil Kyubi no Kitsune oleh para manusia, dan untuk Naruto sendiri dia sering memanggilnya Kurama atau Ku-nii.
(Catatan; disini Naruto dan kyubi sudah berteman sejak Naruto kecil, dan sekarang Naruto sudah bisa menggunakan kekuatan kyubi walau sampai tahap ekor-7. )
"Arigatou ku-nii, baiklah Naru akan pergi sekarang" ujar Naruto membalas ucapan kurama, ya dia bisa mengerti maksut kurama adalah untuk mengalihkan perhatiannya dari masalah yang tengah di deritanya.
Setelah mengatakan itu, Naruto langsung menghapus jejak air matanya kasar seraya berdiri dari duduknya. setelah itu Naruto langsung menghilang, dengan meninggalkan seberkas kilat berwarna merah A.K.A Hiraishin.
.
.
Sementara di gedung Hokage beberapa menit sebelum ANBU memanggil Naruto.
"Bisakah kau memakai pintu, seperti orang normal Baka!" seru seorang wanita bersurai pirang dikepang dua, yang memiliki wajah seperti seorang gadis merkipun sudah memiliki umur kepala tiga A.K.A Senju Stunade sang Gondaime hokage setelah kematian sondaime Hokage di dalam invasi Suna-Oto kepada Konoha tiga tahun silam, pada seorang pria yang seangkatangnya yang memiliki rambut berwarna putih jabrik panjang yang masuk kedalam ruangannya lewat cendela.
"Menurutku ini adalah pintu yang normal, Hime" balas sang pria yang memiliki rambut berwarna putih jabrik tadi A.K.A Jiraiya sang gama sannin.
Stunade yang mendengar balasan dari pria yang bernama Jiraiya tadi hanya bisa menghela nafas bosan, sementara seorang wanita muda bersurang hitam yang dibiarkan tergerai sambil menggendong babi yang diberi nama tonton A.K.A Sizhune, hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat interaksi antar dua legenda sannin yang sudah tidak bertemu tiga tahun.
"Sudahlah Stunade-shisio, lebih baik kita dengarkan alasan dari Jiraiya-sama, kenapa dia pulang dari training trip yang diberikan untuk Naruto lebih awal satu tahun?" ucap Sizhune yang dari tadi diam memndengarkan interaksi dari dua orang ber-rank Kage didepannya itu.
"Ha'ah, baiklah. Nah Jiraiya, kau sudah dengar perkataan dari Sizhune kan? Sekarang jelaskan!" setelah menghela nafas, lagi. Stunade melontarkan pertanyaan bernada tegas di sertai raut wajah serius kepada Jiraiya.
Jiraiya yang melihat raut wajah serius Stunade sudah aktif, mau tidak mau Jiraiya juga memasuki mode seriusnya.
"Baiklah, untuk alasannya? Kenapa kami pulang lebih awal dari jadwal yang sudah di tentukan, itu karena semua pelatihan yang aku berikan pada Naruto, bisa dia serap dengan sempurna, bahkan dia mungkin sudah melampaui kita berdua sekarang" ujar Jiraiya dengan nada serius, menjelaskan alasan kenapa mereka pulang lebih awal dari waktu yang sudah di setujui bersama.
"Benarkah, kalau begitu jelaskan kemampuan Naruto secara rinci!" Stunade memerintahkan Jiraiya kembali serelah mendengar penjelasan dari Jiraiya.
"untuk taijutsu, dia membuat taijutsunya sendiri, di taijutsunya itu dia lebih mementingkan kecepatan, dan kekuatan. Aku hanya membantu meningkatkan refleknya saja. untuk ninjutsu, dia sudah menguasai ninjutau elemennya yaitu fuuton dari rank-D sampai rank-S. Tapi dia juga menguasai satu jurus pemusnah masal atau bisa di bilang ber'rank-SSS"
"Ninjutsu apa itu?" tanya Stunade, memotong penjelasan Jiraiya.
Sementara Jiraiya, yang penjelasannya di potong oleh Stunade hanya mampu menghela nafas lelah, tapi meskipun begitu Jiraiya masih tetap menjawap pertanyaan dari Stunade.
"Ha-ah, baiklah. Ninjutsu itu adalah adalah sebuah rasengan biasa yang di gabungkan oleh elemen fuuton. Memang terdengar mudah untuk di tiru, tapi saat aku ingin mencobanya, rasengan itu meledak dan hampir saja membunuhku. Dan untuk efeknya sendiri mungkin jutsu itu bisa menghancurkan 1/4 dari desa konoha. Dan nama dari jutsu itu adalah fuuton: rasen suriken." ujar Jiraiya menjawap pertenyaan yang dilontarkan oleh Stunade.
"Boleh ku lanjutkan lagi penjelasannya?" sanbung Jiraiya, bertanya.
Sementara dua orang wanita plus ANBU yang mendapatkan tugas sebagai penjaga Hokage di ruangan itu hanya bisa terkagum-kagum dan sedikit ngeri sa'at mendengar penjelasan salah satu jutsu yang dimiliki oleh Naruto dari Jiraiya. Sementara Stunade yang mendapat pertanyaan dari Jiraiya hanya mampu mengangguk sambil masih berekspresi kagum.
"Untuk fuinjutsu dia hanya mampu menguasai fuin dasar, tapi~" ujar Jiraiya menghentikang penjelasan untuk mendramatisir keadaan.
"Tapi... " beo kedua wanita yang ada di ruangan itu, penasaran.
Jiraiya yang melihat ekspresi penasaran dari kedua orang wanita yang ada di ruangan itu, hanya mampu tersenyum kecil.
"Dia mampu menyempurnakan Hiraishin, sampai ketahap -berteleport tanpa segel- atau bisa di bilang Hiraishin level-3." sambung Jiraiya dengan nada bangga saat menjelaskan kemampuan Naruto, lagi.
Kedua wanita cantik yang ada diruangan itu tidak bisa tidak untuk berdecak kagum dan bangga atas pencapaian yang diraih oleh sang ninja bersurai merah crimson itu.
"Sementara untuk kenjutsu dan genjutsu dia hanya mampu sampai pada tahap tingkat mid-jounin" ujar Jiraiya dengan nada lesu, karena untuk kemampuan yang dua itu dia pun juga tidak terlalu mahir sehingga tidak bisa mengajari anak angkatnya tentang dua bidang itu.
"Tidak apa jiraiya, karna kalau dia sampai mempunyai kekuatang yang terlalu over, nanti dia akan semakin terlalu termakan oleh kekuatannya sendiri." ucap Stunade seakan tahu apa yang ada di dalam kepala Jiraiya.
"Ya, mungkin kau benar, Hime" balas Jiraiya seraya tersenyum kecil.
"Lalu, ini yang paling aku banggakan!" sambung jiraiya sambil tersenyum bangga.
"Memang apa?" tanya Stunade penasaran, sementara Sizhune hanya menganggukan kepalanya tanda meng'iya'kan pertanyaan Stunade pada Jiraiya.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Konoha, bahkan di seluruh Elemental Nations. Naruto mampu nengendalikan kekuatan Kyubi no kitsune, walau hanya sampai ekor tuju." Jawap Jiraiya menggunakan nada bangga yang ketara.
Stunade dan Sizhune yang mendengar Jawapan dari Jiraiya, ikut bangga akan keberhasilan Naruto yang mampu mengendalikan kekuatan Kyubi.
Sementara Stunade dan Sizhune bangga akan pencapaian Naruto, beda lagi dengan para ANBU yang bertugas untuk berjaga di dalam ruang Hokage yang ketakutan saat mendengar nama Kyubi, tapi setelah mendengar nama Naruto yang berhasil mengendalikan kekuatan Kyubi, mereka berubah menjadi ikut senang dan bangga. Karena mereka tahu akan keloyallan Naruto akan desa Konoha. Padahal dulu mereka sering mendengar kalau Naruto itu sering keluar masuk rumah sakit akibat penyeranyan yang dilakukan warga dari desa konoha. Tapi meskipun sudah mendapatkan luka dari desa Konoha, Naruto tetap saja loyal kepada desa yang sudah memberikan luka baik fisik maupun batin. Jika saja mereka yang mendapatkan perlakuan seperti itu mereka mungkin sudah pergi dari desa Konoha dan melakukan balas dendam.
"Lalu apa dia juga menguasai gulungan yang aku berikan?" tanya Stunade setelah sadar dari acara terkagum-kagum akan kemampuan Naruto yang diceritakan oleh Jiraiya.
"Maksudmu gulungan yang berisi tentang ninjutsu medis, Souzou saisei, dan human stranger?" bukannya menjawap pertanyaan Stunade, Jiraiya malah balik tanya ke Stunade.
"Iya, memang gulungan apalagi yang aku berikan, Baka" balas Stunade.
"Soal itu, dia sudah menguasainya" jawap Jiraiya.
"Tapi dia jarang menggunakan human stranger, karna jika dia menggunakan itu maka pertarungannya akan terlalu mudah, itu yang dia katakan." sambung Jiraiya, saat melihat Stunade akan membuka mulutnya untuk berbicara.
"Lalu bagaimana dengan sifatnya?" tanya Stunade, lagi.
"Untuk sifat, kurasa dia agak sedikit berbeda,
Sekarang dia seperti gadis-gadis pada umumnya, sedikit ceroboh, childish, pintar, peka terhadap suasana, sadis saat bertarung. Dan untuk penampilan kurasa dia agak sedikit mesum" jelas Jiraiya, dan untuk kalimat yang terakhir, Jiraiya hanya bergumam sehingga tidak ada yang bisa mendengar kalimat terakhirnya.
Sementara Stunade hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda mengerti.
"Neko!" seru Stunade tiba-tiba.
Poof…
Tiba-tiba muncul kepulan asap di depan meja kerja sang gondaime hokage, setelah asap menipis terlihat seorang yang memakai pakaian khas ANBU yang bertopeng kucing dengan posisi hormat pada wanita yang kini menjabat sebagai hokage tersebut.
"Ha'i Hokage-sama." ucap sang ANBU yang baru datang.
"Kuperintahkan kau untuk, memanggil Uzumaki Naruto menghadap kepadaku. Segera." ujar sang Gondaime Hokage memerintah ANBU yang ada di depannya.
"Ha'i" balas sang ANBU tadi, setelah itu ANBU tadi menghilang dan digantikan dengan kepulan asap yang menandakan kalau ANBU tadi menggunakan sunshine.
.
.
Tok… Tok… Tok…
Terdengar seseorang yang mengetuk pintu ruangan dari sang Gondaime Hokage tersebut.
"Masuk!" seru Stunade selaku sang Gondaime Hokage.
Krrieet…
Setelah mendapat balasan dari Stunade, tidak lama kemudian pintu ruangn itu terbuka dan memperlihatkan gadis bersurai merah crimson yang diikat pony teil, memiliki mata sebiru lautan, memakai kimono tanpa lengan berwarna oranye berkerah rendah hingga memperlihatkan belahan payudaranya, rok berwarna pink lima senti di atas lututnya, sepatu shinobi berwarna biru, serta jangan lupakan hitai atte dengan lambang desa Konoha yang diikat di keningnya.
"Lama tidak bertemu kaa-chan, Sizhune nee-chan" sapa Naruto saat baru memasuki ruangan dari pemimpin desa Konoha itu, jangan lupakan senyum manis yang bertengger di bibir pink alaminya, meskipun hanya senyum palsu.
"Okaeri, Naru-chan" balas Sizhune membalas sapaan dari Naruto disertai Senyumman.
"Ada apa dengan mu, Naru-chan?" bukannya menjawap sapaan yang dilontarkan oleh Naruto, Stunade malah memberikan pertanyaan ambigu pada Naruto.
"Maksut kaa-chan apa, Naru tidak ngerti?" tanya balik Naruto dengan nada childish seraya memiringkan kepalanya sedikit, yang tampak imut di mata semua orang yang menatapnya.
'Kawai' batin semua orang yang ada di ruangan itu seraya menutup hidungnya, karna tidak kuat menahan keimutan Naruto yang sudah melampai batas.
Tapi tidak dengan Stunade, karna dia menyadari kalau tatapan mata Naruto kosong, seperti ada masalah besar yang sedang di panggulnya oleh sang anak.
"Sudahlah Naruto, aku ini kaa-san mu. Jadi kau tidak bisa berbohong padaku" balas Stunade dengan nada serius.
Naruto yang mendengar itu hanya mampu menghela nafas pasrah, merasa sudah tidak bisa menghindar lagi. Karna benar, Stunade adalah ibunya —walau ibu angkat- dan Naruto dari dulu tidak bisa membohongi wanita yang sudah tidak bisa di katakan muda tapi awet muda tersebut. Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Naruto memberikan kode kepada Stunade, bahwa dia hanya ingin bicara berdua.
Stunade yang mengerti akan kode yang Naruto berikan kepadanya, langsung berkata pada orang yang ada di ruangan itu untuk pergi.
"Baiklah kalian keluar dari ruangan ini!" ujar Stunade dengan nada memerintah dan masih menatap Naruto.
Jiraiya dan Sizhune yang mendapat perintah dari Stunade dengan nada tegas, hanya bisa menurutinya saja dan keluar dari ruangan Stunade.
"Kalian juga, para ANBU!" sambung Stunade, setelah melihat Jiraiya dan Sizhune keluardari ruangannya.
Tidak lama setelah Stunade mengatakan itu, muncul lima ANBU yang bersembunyi di ruangan itu dalam posisi hormat pada Stunade dan menghilang menggunakan sunshine setelahnya.
.
.
TBC…
- Maaf kalau jelek, ini adalah fic pertama saya. Jadi saya mohon untuk anda bisa memaklumi.
- dan jangan lupakan reviewnya.
- disini saya buat Sasuke tidak keluar dari desa, karna dia sudah disadarkan oleh Naruto dulu, sehingga dia tidak memiliki ambisi untuk membunuh kakaknya —itachi- lagi.
- disini umur Naruto dan teman seangkatan Naruto sudah berumur 18 tahun, dan untuk shinobi dan konoichi — Rokky 12- kecuali Naruto sudah menjadi jounin.
Munkin hanya itu saja, sekian.
Dan trima kasih sudah mau mampir.
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVVVV VVVVVVVVVV VVVVVVVV VVVVVV VVVV VV V
JAA-NE
