A/N: Hallo penghuni screenplays! kami adalah anggota kolab dari fandom Kuroshitsuji salam kenal ya! dan ini adalah fic pertama kami di screenplays, mohon bantuannya dan tolong berikan review nanti ya! ^^

Disclaimer: Kuroshitsuji Drama musical (C) Yana Toboso, Square Enix, A-1 Pictures


"Hah... hah... ha... si... sial! Kalau begini aku bisa terlambat! Nee-chan awas kau! Kubalas kau nanti!" maki seorang anak yang kira-kira berusia sembilan belas tahun.

"Tu... tungguuuu!" kata anak itu seraya berlari secepat kilat memasukki pagar Hirokoshii Gakuen.

Hiroshi Gakuen adalah sekolah yang sangat elit di Jepang, sekolah yang hanya dihuni oleh anak-anak kaya, pandai, atlit dan artis. Sekolah yang benar-benar mengagumkan. Yah sekolah elit juga pasti meiliki peraturan yang sangat ketat 'kan. Sekali kau terlambat, kau akan dikenakan denda, dan jangan tanya mengenai dendanya, pastilah dendanya sangat besar bagi orang biasa. Ingat ini adalah sekolah elit yang dihuni oleh anak-anak kaya dan pintar.

"Nee-chan sialan! Kalau mobil sedang direfarasi bilang dari awal dong!" maki anak tersebut, anak dengan rambut cepat hitam kecoklatan, sambil berjalan penuh emosi menuju kelasnya.

"Shou-chan kau kenapa?" tanya seorang anak manis dengan pipi yang agak berisi.

"Huh! Tidak apa-apa!" kata anak yang diketahui bernama lengkap Shougo Sakamoto, seorang aktor berbakat yang meninggalkan dunia entertaiment beberapa saat lalu.

"Hahaha kau pasti terlambat lagi 'kan Shou-chan, ng.. sebenarnya ada yang ingin kutanya kan padamu Shou-chan" kata si anak yang terlihat lebih muda dibanding Shougo.

"Tanya apa Yukito? Apa kau mau menanyakan tentang bagaimana menjadi 'Ciel Phantomhive' yang baik dan benar lagi?" tebak Shougo.

"Ah~ kau tahu saja Shou-chan, iya aku ingin tanya bagaimana caranya. Kaukan sudah pernah memerankan Ciel Phantomhive, dan nyatanya penonton menyukai aktingmu, aku takut kalau orang-orang tidak menyukai aktingku" terang pemuda yang bisa kita sebut saja Yukito Nishii.

"Kau ini! Perankan saja sebisamu, tidak susah kok" jawab Shougo.

"Ng.. bagaimana dengan Yuya-Senpai? Dia orang yang bagaimana? Apa dia galak?" tanya Yukito.

GLEK!

Seketika tenggorokan Shougo berasa seperti tercekat.

"Ya, dia baik kok" katanya seraya menunjukkan senyum yang terlihat seperti dipaksakan.

Flashback

Dua tahun yang lalu saat Shougo kelas satu SMA dia bertemu dengan Yuya Matshushita di sebuah studio rekaman ternama di Jepang. Saat itu Shougo benar-benar tidak tenang karena ini pertama kalinya baginya untuk menjalani rekaman.

"Tenang, tenang saja Shougo. Kau sudah sering latihan kan? Ini mudah! Ini mudah!" gumamnya meyakinkan dirinya.

"Kau gugup?" tanya seorang pria tinggi yang menyodorkan sekaleng jus jeruk pada Shougo.

"Eh.. kau Yuya Matsushita 'kan?" tanya Shougo dengan wajah yang bisa dibilang sangat imut.

"Hahaha ternyata kau mengenalku juga ya?" goda Yuya pada junior barunya.

"Tch! Bodoh sekali kalau aku tidak kenal! Kau pikir aku kakek-kakek yang tidak bisa mengingat wajah seorang idola?!" rajuk Shougo sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahaha, ternyata kau mudah akrab dengan orang juga ya hahaha" kata Yuya menyimpulkan sifat Shougo.

"Jangan bercanda, aku hanya merasa nyaman saat bicara denganmu! Kau tidak seperti artis-artis kebanyakan, itu saja" jawab Shougo dengan wajah yang memerah entah mengapa.

Setelah kejadian itu mereka jadi semakin akrab, sampai setahun kemudian, saat Shougo mendapat tawaran untuk memerankan Ciel Phantomhive pada Kuroshitsuji Drama Musical. Awalnya dia menolaknya namun setelah mengetahui bahwa yang memerankan Sebastian Michaelis sang butler iblis adalah Yuya, dia pun menerimanya dengan senang hati.

Setelah itu hubungan mereka 'pun menjadi semakin dekat. Dan pada akhirnya tiga bulan lalu mereka resmi menjalin hubungan yang lebih dalam.

End of Flashback

"kau kenapa Shou-chan?" tanya Yukito yang merasa aneh akan sifat sahabat kecilnya itu.

"A.. Aku tidak apa-apa! Sudahlah! Itu kelasmu sana cepat masuk nanti kau terlambat lagi!" kilah Shougo.

"Kyaaaaaaaaaa! Shou-chan kau perhatian sekali!" kata Yukito yang mulai memperlihatkan sifat Nakao-nya.

"Tch! Kau itu terlalu berisik! Sampai nanti!" kata Shougo seraya berjalan menuju kelasnya.

"Hhhh~ bagaimana jadinya nanti ya, semoga semuanya baik-baik saja. Yuya-kun aku percaya padamu" gumam Shougo.

Yah walaupun Shougo itu manis, tapi dia juga khawatir akan perasaan Yuya padanya. Walau bagaimana 'pun tidak bisa dipungkiri kalau Yukito itu lebih lembut, dia juga lebih ceria.

"ARRRRGGGGGGHH! Apa yang kau pikirkan Shougo?! Kau harus percaya padanya! Tapi..." kali ini Shougo mulai terlihat gelisah, dia punya firasat buruk akan hal ini.

"Kuharap kau tidak akan menghianatiku Yuya-kun" gumamnya lagi.

~OoO~

"Nah Semuanya ayo kita latihan dulu!" teriak seorang yang bisa saja disebut sebagai sutradara.

"Hahaha, kau manis sekali Go-chan, aku merindukanmu~ kapan kita bisa bertemu?" kata Seorang pria tampan nan menyilaukan mata kedua author.

"Berisik! Berhenti memanggilku manis!" teriak seseorang yang ada diseberang telpon sana.

"Ahahaha, tapi bukannya aku benar? Kau kan memang manis?" goda pria itu lagi.

"Kau bawel!" bentak suara yang ada diseberang sana.

"Tapi kau suka 'kan? Jadi kapan kita bi-" belum sempat pemuda itu menyelesaikan kata-katanya seseorang telah menginterupsinya.

"Matsushita-san, kata pak sutradara kita harus berlatih bersama" potong seorang anak imut yang menggemaskan.

"Ah, iya iya. Nah Go-chan, aku latihan dulu ya see you" kata pemuda tersebut dan memutus sambungan teleponnya.

"Pacarmu ya?" tanya si anak imut.

"Ahahaha menurutmu? Nah sekarang ayo kita latihan Bocchan" kata pemuda tersebut seraya berlutut dihadapan tuan barunya.

BLUSH

Yukito –anak imut– hanya bisa ber-blushing-ria mendapatkan perlakuan seperti itu.

To be Continued


A/N: Bagaimana? tolong berikan review kalian minna-san! ^3^

salam Ayumi Phantomhive & Voly Ichi Yama