Haloo Cagalli fans juga athrun fans…. Jangan hakimi aku kalo cerita rada gaje ya…tapi mudahan kalian suka , dibaca… dan di-review hohohohoho…. Idenya story of us nya tylor swift … tapi kalo ga sesuai maafkan…(^v^)
Pemerannya masih yang itu-itu aja kok… ada KiraXLacus, DearkaXMiri, YzakXShiho dan ShinnXStelar. Dan yang kita tungu-tunggu….eng…ing…eng…. AthrunXCagalli…. Hohohhohoh…
Enjoy….!
Story of us….
Story 1 : Cagalli…
Suasana koridor sekolah saat ini begitu ramai, tapi Cagalli tidak memperdulikannya, dia berjalan menuju kantin sambil tetap membaca buku yang dibawanya.
"lihat itu Cagalli… ku dengar dia ditolak oleh Ryan ya…"bisik seorang siswa perempuan pada temannya.
"tidak tahu malu…"
"wajah begitu mau jadi pacar ryan… mana tomboy…"
Cagalli sama sekali gak perduli. Sambil memesan makanannya dia duduk di pojok kantin.
"kak Cagalli." Stellar menyapa.
"hem." Cagalli menoleh ke stellar. "sebaiknya gak usah dekat-dekat dulu."
"Maaf ya kemarin itu kan ide ku."
Cagalli mengangguk. "jangan kuatir,aku cukup lega kok… dari pada di pendam lebih baik mengungkapkan perasaan, kalo jadinya begini ini bukan salahmu."
"Hah," Stelar menghempaskan tubuhnya di kursi sambil menatap sekelilingnya. "mereka pikir mereka oke apa, membicarakan orang lain seolah-olah mereka itu the best. Penjilat."
"hei… jangan sampai papa tau ya…"
"hah jangan kuatir…tapi…." Stelar menatap dua pria pirang berjalan kearah mereka. "dua paman kita ini mana mungkin bisa, dengan gossip separah ini."
"Cagalli-chan…. Manis ku sayangku…"
Cagalli melengos. "jangan sekarang deh…"
Muu la Flaga dan Rau Le Cruest (maaf ya kalo salah nulis…) dua paman mereka yang menjadi guru disekolahnya mengahampiri.
"Stelar… kau harus menghibur Cagalli ya…" Muu merangkul Stelar.
"Lihat… sekumpulan rambut pirang…" ejek seorang murid sambil berlalu…
"jangan pedulikan mereka…" Rau menghibur Cagalli.
"bagaimana mungkin Mama mengambil Kira padahal aku lebih butuh perhatian darinya, lihat gimana aku gak tomboy kalo disekelilingku semua cowok. Cuma stellar yang feminine…fiuh…" cagalli berlalu. "musim panas ini aku mau ke mama ah… "
"Ide bagus kak… aku ikut. Kak Kira pasti senang."
"Dengar ya… paman Muu…Paman Rau… Papa jangan sampai tahu masalah disekolah."
"janji." Sahut Rau.
"apa iya? Aku ga bisa janji… masalahnya Ulen itu selalu ingin tau perkembangan Cagalli dan Stellar." Muu menunduk, "tapi jangan kuatir… asalkan Cagalli mau ikut kompetisi memanah tahun ini aku pasti rahasiakan."
"Memanah… membosankan… lagi pula aku konsentrasi ikut marathon tahun ini." Cagalli berlalu.
"ayolah…" Rayu Muu.
"gak sudi…."
Cagalli menatap papan pengumuman.
"Hai…" Sapa Ryan.
"Hai…"
"selamat kamu terpilih lomba Marathon Tahun ini."
"yep. Thanks."
"good luck."
"yeh break a leg."
"sori, kejadian kemarin ya." Ryan menatap Cagalli…
"yeah, maaf juga sudah membuatmu susah. Memang kita lebih nyaman berteman."
"yup. Baikalah semoga berhasil."
Cagalli menatap ryan. "Hemp." Menghembushan nafasnya. "seandainya dia…arghhh…sial."
"Kak Cagalli…"Stellar menghampiri Cagalli. "sudah bel kak…"
"Oh ya sampai jumpa di rumah…"
Suasana rumah saat ini membuat cagalli muak… kedua pamannya mulai iseng dengan membelikan Cagalli longdress berwarna hijau muda.
"Ayo sayang di coba…"Muu mendorong Cagalli ke kamarnya. "Stelar dibantu ya…"
"mana mungkin aku pakai ini, ini lebih sesuai dengan Stelar."
"hohohoho…. Untuk stellar sudah ada… tenang saja…ayo…ayo di coba." Muu makin giat merayu…
"Muu sudah lah jangan mengganggu Cagalli terus."Rau keluar dari dapur sambil membawa makan malam. "sebaiknya kalian bantu aku siapkan makanan."
"aku bantu…" sahut Cagalli…
"Tapi… bajunya…"
"lain kali saja…" Cagalli melemparkan gaunnya ke kamar.
"tega…." Rengek Muu.
"paman muu…"
"Stellar….."
"Ayolah…. Ga usah lebay…" sahut Rau.
"papa ga pulang?"
"katanya ada operasi besar jadi pulang telat. Aku sudah sisakan makanan buatnya. Akhir-akhir ini Ulen sangan sibuk. Cagalli jangan kuatir ya… ada paman di sini."
Cagalli mengangguk.
"cagalli serius ikut lomba marathon antar SMU?" Tanya Muu.
"aku serius makanya bantu aku mempersiapkan fisik." Cagalli menyantap kebabnya sambil menatap Muu.
"kudengar Tahun ini pesertanya bertambah banyak." Sahut Stellar.
"Hemp… Kira ikut tidak ya?" Tanya Muu. "terlalu jauh kalau dia ikut kan?"
"sudah seminggu ini dia gak telpon, mungkin sibuk." Sahut Cagalli.
"seharusnya dia lebih sering menelpon kan?" Tanya Stellar.
"Cagalli pasti sedih ya…"
Cagalli hanya tersenyum… "aku senang hari ini kalian menghibur ku… dan… Ryan juga gak menolakku sepenuhnya kok… buktinya dia mau kok kalo kita temanan aja… itu berarti masih ada kesempatan…."
"optimis banget." Stellar tersenyum, " mudahan nanti Kak Cagalli bisa dapet Cowok yang lebih oke dari Ryan."
Cagalli memeluk Stellar. "senangnya punya adik seperti Stellar."
Stellar menatap Cagalli. Dan mulai menangis. "Aku bersyukur sekali… kalian telah menganggapku keluarga. Kak Cagalli, paman Muu, paman Rau… terima kasih ya."
"Oh… Stellar yang manis…" Cagalli makin Erat memeluk stellar.
"besok aku mau ke makam ayah dan ibu…"
"aku temani ya…."
"ya…"
Jam 6:00. Jalan masih sepi, Cagalli mulai pemanasan sebentar.
"oh, sudah siap rupanya?" Tanya Rau.
"paman, hari ini aku mau berlari sampai ke pantai."
"baik. Sudah siap?"
"sudah."
"ayo…"
Cagalli mulai berlari meninggalkan rumah di susul oleh rau dari belakang.
"ayo stellar kita buatkan bekal untuk mereka." Muu merangkul Stellar.
"paman kan ada janji dengan bu guru Murue."
"oh itu… ah masaknya jangan lama-lama cari yang praktis saja."
"ku mohon jangan kebab." Stellar merengek.
"baik… bagaimana kalu pasta?"
"better."
"ayo mulai."
"hm." Stellar mengangguk.
Di pantai Cagalli menarik Nafas panjang.
"akhirnya sampai paman." Teriak cagalli.
"hah…hah… hah…ya… akhirnya." Sahut Rau terengah-engah. "seharusnya hah… muu… yang… melatihmu…"
"tapi dia ada kencan, sebaiknya paman juga mulai punya pacar." Cagalli meluruskan kakinya di pantai.
"Cagalli…"
"menikahlah… dan cari tempat tinggal lain." Cagalli menoleh kearah Rau. " jadi rumah kita gak penuh-penuh amat."
"haa keterlauan." Rau menjerit.
"paman… apa Kira juga bahagia dengan Mama ya?"
"Menanglah di perlombaan tahun ini… lalu kita berlibur ke rumah Kira."
"Paman tidak usah ikut. Biar aku dan stellar saja."
"teganya… aku kan juga kangen dengan Kira dan Via."
"ha… ayo kita latihan lagi."
"silahkan , aku menunggu saja disini."
"payaaaaah…." Teriak Cagalli.
"terserah… olahraga bukan bakatku."
Cagalli mulai berlari lari kecil.
"paman. Aku bawakan sarapan."
"Stellar… wah kau baik sekali."
"paman Muu… mengantarku kemari, katanya dia mau berduaan dengan bu guru Murue."
"mereka… bagaimana kalau Ulen pulang." Rau menatap Stellar.
Stellar hanya mengangkat bahu.
"hah sudahlah… ayo makan. Aku sudah lapar. Cagalli…. Ayo sarapan…. Nanti latihan lagi…." Panggil Rau.
Cagalli berlari kea rah Stellar.
"Dengar stellar… walaupun berkali- kali ditolak… Cagalli yang buruk rupa ini akan membuktikan kalau walaupun tidak cantik tapi… punya prestasi…." Teriak Cagalli semangat.
"Kakak semangat sekali."
"tentu saja… tahun ajaran baru nanti aku akan buktikan aku bisa punya pacar."
"yang penting makan dulu." Rau menyodorkan pasta yang dibuat stellar.
"baik…" Cagalli membuka kotak makannya. "Wah… pasta… stellar aku sedang bersemangat. Nanti bantu aku berlatih ya…"
"baik." Stellar mengangguk.
End of story1….
Makasih sudah di baca…. Ikuti terus kelanjutannya ya… mohon bantuan idenya…. Habis ini cerita tentang Athrun… munurutmu Sebaiknya ceritanya apa ya…. Aku masih bingung nih…. Walaupun sudah ada bayangan… oke C U next time. *v*
