Tittle: STAY
Author: cottonxbts
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Category: Boys Love, Boy x Boy, Out of Characters
Main Cast: Park Jimin, Min Yonggi, and Others.
Length: Chaptered
Disclaimer: Cerita murni dari pikiran author.
Warning: Typo(s) everywhere, Boys Love.
HAPPY READING3
.
.
.
.
.
.
.
.
Tring... Tring...
"Annyeong,"
"Wah! Rupanya kau datang kembali!" tutur pemilik toko kue ini. Namja yang baru saja melangkahkan kakinya ke dalam toko kue itu hanya mengulum senyum manisnya, kemudian menghampiri sang pemilik toko kue ini.
"Hyung! Aku merindukanmu!" tutur namja manis ini kepada pemilik kue itu. Sang pemilik kue hanya mengusap kepala namja manis itu dengan lembut.
"Kau tahu? Aku selalu menunggumu disini. Berharap kau datang kembali dan membuat kue bersamaku kembali," tutur sang pemilik toko kue itu. Namja manis ini menganggukkan kepalanya tanda paham apa yang dibicarakan oleh sang pemilik toko kue itu.
"Aku akan selalu kesini setiap waktu, Hyung!"
Kringg... Kringg...
"Eumh~"
"YA! PARK JIMIN CEPAT BANGUN! KAU MAU TERLAMBAT KE SEKOLAHMU HARI INI HAH?!" Namja ini dengan cekatan bangun dari tidurnya setelah mendengar ketukan demi ketukan didaun pintu kamar miliknya. Ia mengambil jam weker yang ada dimeja nakas kamarnya dan membulatkan matanya.
"YA! JAM WEKER SIALAN MENGAPA BARU MEMBANGUNKAN KU!" Namja ini bergegas berlari ke arah kamar mandi dengan cepat dan dalam selang waktu 10 menit ia sudah keluar dari kamar mandi. Tak butuh waktu lama, seragam sekolah miliknya sudah terpakai di badannya. Ia mengambil tas sekolahnya dan berlari menuju lantai bawah sekedar untuk berpamitan kepada orang tuanya.
"EOMMA APPA! AKU BERANGKAT DULU!" teriaknya dari depan pintu dan bergegas berlari ke arah luar rumah tanpa memperdulikan teriakan demi teriakan yang keluar dari mulut ibunya.
"YA! PARK JIMIN KAU BELUM SARAPAN!"
Namja ini berlari dengan cepat sampai ke depan gerbang sekolahnya, menatap sekolahnya dengan nafas yang tak beraturan. Penjaga sekolah yang sedari tadi berjaga didepan gerbang hanya menatap pilu namja ini, namun penjaga sekolah tak dapat berbuat apapun untuknya.
"Kau terlambat?" tanya penjaga sekolah ini dan hanya diangguki oleh namja ini —Park Jimin— yang tengah mengatur nafasnya. Jimin menurunkan tasnya agar dapat mengatur nafas dengan teratur dan melihat ke arah penjaga sekolah.
"Biarkan aku masuk! Aku mohon!" ucap Jimin sembari menatap penjaga sekolah dengan tatapan sedih. Sang penjaga sekolah hanya menggelengkan kepalanya.
"Maafkan saya, saya tidak bisa membuka gerbangnya. Ini sudah—"
"Oh, sudah telat. Baguslah," Jimin menolehkan kepalanya ke arah sumber suara kemudian membulatkan matanya. Jimin terdiam sembari menatap namja berkulit putih disampingnya ini dengan diam. Dalam diamnya, banyak pertanyaan yang terlontar dipikirannya.
"Wae?" tanya namja berkulit putih ini dengan dinginnya. Jimin tersentak saat mendengar suara itu, sangat familiar baginya!
"H-Hyung?" tanya Jimin hati-hati. Namja berkulit putih ini menoleh ke arahnya dengan alis yang dinaikkan dan earphone yang tetap terpantri di telinga putih miliknya.
"Eoh? Kau siapa memanggilku hyung seperti itu?" Jimim terdiam sembari meneguk ludahnya kasar. Namja ini berbeda dengan namja yang ia kenal!
"Aku Jimin! Kau?" Jimim mengganti topik bicaranya tanpa pindah dari posisi sebelumnya. Namja ini hanya menatap Jimin dengan tatapan aneh kemudian berjalan pergi menjauhi gerbang tanpa perduli dengan Jimin.
"Hyung! Tunggu aku!" teriak Jimin sembari mengejar namja putih itu dan berdiri disamping namja itu. Jimin berpikir kembali tentang namja disampingnya ini. Alih-alih bingung dengan keadaan.
"Hyung! Apa kau lebih tua daripadaku?"
"Hyung! Apa kau menyukai kue?"
"Hyung! Apa kau memiliki toko kue?"
"Hyung! Mengapa kau mirip sekali dengannya?"
Namja putih ini acuh dengan kehadiran Jimin, tak perduli dengan apa yang Jimin bicarakan padanya. Namun, lama-kelamaan dirinya risih karena beruntun pertanyaan keluar dari mulut Jimin.
"Berhenti mengikutiku." Jimin menghentikan langkahnya mengikuti namja putih disampingnya ini. Jimin menoleh ke arah namja itu dengan bingung.
"Hyung?"
"Berhenti memanggilku hyung karena aku bukan hyungmu. Apa yang kau mau dari ku?" tanya namja putih ini kesal. Jimin menoleh ke arah namja itu dengan senyuman puas. Jimin menatap namja ini lekat, sedangkan namja ini hanya menghela nafas berat.
"Siapa namamu?"
"Min Yoongi"
"Nama panggilanmu?"
"Suga"
"Apa ID Kakaotalkmu?"
"Sama seperti namaku"
"Berapa umurmu?"
"17tahun"
"Wah kau lebih tua daripadaku, Hyung! Apa kau—"
"Mengapa kau banyak bertanya tentangku?" Jimin mengulum senyum ke arah namja putih itu kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celananya, mengetikan sesuatu didalam ponselnya itu.
"Add aku kembali," ucap Jimin. Namja putih itu hanya menaikan alisnya kemudian mengambil ponselnya.
Tring!
Park Jimin has added you as friend
Add as Friend or Block
Suga menekan fiture Add pada aplikasi Kakaotalk miliknya, kemudian menunjukkan ponselnya ke arah Jimin. Jimin mengulum senyum ke arah Suga yang sudah kesal. "Sampai bertemu nanti, Hyung!" tutur Jimin sembari meninggalkan Suga yang masih tak bergeming ditempatnya.
Dasar namja aneh, batin Suga seraya melangkahkan kakinya kembali.
tbc.
Maaf kalo alurnya ngebut T^T
Tapi semoga aja besok gak ngebut kok hwhwhwh!
