IDENTITY

exonoir

CHANYEOL X BAEKHYUN

ROMANCE, SMUT, FANTASY, GS

Warning YAOI area. Don't like, Don't read

.

.

I suddenly have this crazy ideas as my new project

I hope you guys like it

For Selepy; I presents you Baekhyun genderswitch as I promised^^

And—ah! Don't forget to share, like this story, and comment down below. Thanks^^

-exonoir-


Prolog

.

.

Ini adalah alasan kenapa Baekhyun malas bangun pagi di hari libur.

Pertengkaran kedua orang tuanya.

Setiap mereka bertemu, bukan pelukan hangat atau ciuman mesra yang dilihat Baekhyun; tetapi teriakan dan makian tajam dari mulut keduanya. Itu hal yang sudah biasa terjadi di keluarga Baekhyun yang tidak pernah di ketahui publik. Oh yeah, mereka adalah masternya dalam hal berpura-pura. Ketika di sorot media, mereka akan mengatakan hal yang positif—nyaris seperti keluarga sempurna yang diinginkan semua orang. Tapi nyatanya itu hanya sebuah kertas skenario.

Baekhyun tidak dapat membantu selain bermain peran di dalamnya sebagai satu-satunya putri kecil mereka.

Lucu bukan?

Baginya, hidup adalah sebuah drama yang tiada akhir.

Ada saat di mana kau dapat bermain di dalamnya. Namun di lain waktu, kau hanya bisa duduk di ujung ruangan dan menatap mereka dengan tatapan kosong.

Ibunya bernama Jessica Jung.

Beliau adalah seorang designer mode ternama yang bisa di bayangkan betapa hebatnya ia dalam merancang sebuah busana. Beliau jarang berada di rumah karena sibuk dengan pekerjaan yang menyita waktunya. Karena itu ia lebih nyaman tinggal di Paris dari pada mengurus keluarga.

Berbeda dengan sang Ayah;

Ayah Baekhyun adalah seorang musisi jenius bernama Byun Jungsu. Beliau terkenal dengan sebutan musisi-yang-penyendiri karena tidak terlalu pandai bergaul. Ayah dan Ibu Baekhyun menikah ketika mereka remaja; dan tentu saja itu bukan pernikahan harmonis karena hanya kesalahan di masa lalu. Tidak pernah ada perasaan cinta di antara keduanya.

Dan Baekhyun hidup tanpa kasih sayang mereka.

Kenyataannya, ia bahkan tidak membutuhkannya.

Baekhyun menyingkirkan selimutnya ketika ia mendengar Ibunya berteriak dengan suara nyaring; seperti pita suaranya nyaris putus. "Kau tidak mengerti apa yang kulakukan! Jadi berhentilah menjadi yang paling berkuasa!" suara itu berasal dari lantai bawah. Menggema hingga ke seluruh penjuru rumah; tidak terkecuali kamar Baekhyun di lantai dua.

Remaja berumur 19 tahun itu menggertakkan giginya dengan kesal.

"Oh ya? Memang apa yang kau lakukan selain berhura-hura dengan teman-temanmu? Apa yang akan di katakan media jika mereka melihat kita tinggal terpisah?!" balas sang Ayah tidak mau kalah.

Baekhyun bangkit dari ranjang lalu berjalan sempoyongan menuju toilet di dalam kamar mewahnya tanpa mau mengatakan apapun; seolah ia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini dalam hidupnya.

Ia menatap bayangannya sendiri di depan cermin sebelum membasuh wajah pucatnya menggunakan air hangat.

"What a nice day." Gumam Baekhyun dengan suara lirih.


Nyanyian rohani khas Natal bersenandung merdu didalam Café and Boulangerie : Le Petit Paradis; hiasan rumput plastik menempel di jendela dengan berbagai pernak-pernik berwarna merah dan hijau—menarik perhatian pengunjung yang melihatnya. Pamflet bernuasa Natal yang bertuliskan 'Santa is COMING! Buy 1 get 1 free only for couples', terpajang rapih di atas etalase kue bersama dengan pernak-pernik lucu lainnya.

Wangi-wangian menyenangkan dari kue yang baru keluar dari oven tercium; seolah turut ikut menyambut kedatangan pelanggan di malam itu. Tidak tanggung-tanggung, banyak pasangan remaja yang datang karena tertarik dengan pamflet yang mereka buat. Selain karena hanya berlaku di malam Natal, tetapi juga karena mereka puas dengan pelayanan yang diberikan oleh setiap pegawainya yang rata-rata memiliki wajah yang mendukung.

Suara lonceng berdenting beberapa kali ketika pintu terbuka.

"Selamat datang!" remaja laki-laki berusia 16 tahun yang bekerja di sana menyambut dengan hangat. Ia membenarkan posisi dasi kupu-kupu yang ia pakai dengan tangan yang gemetaran. Itu adalah hari pertama ia bekerja paruh waktu di toko kue yang ia sukai.

Seorang gadis berambul ikal yang memakai hoodie merah dengan jaket denim berlengan panjang, melangkahkan kakinya masuk ke dalam café sambil menundukkan kepalanya dengan hati-hati. Ia melirik ke kanan-kiri dengan tingkah yang sedikit mencurigakan. Ia memasukkan tangan kanannya yang membeku ke dalam saku celana ketika berdiri didepan meja kasir yang bersebelahan dengan etalase kue.

Remaja bernama Jeon Jungkook yang berdiri di belakang meja kasir, mengamati sosok mungil yang mencurigakan itu dengan teliti. Ia berusaha untuk menstabilkan debaran jantungnya agar tidak terlihat panik sebelum mulai membuka mulut untuk berbicara.

"Ada yang bisa saya bantu?" ia bertanya dengan ramah.

"Uh-oh," gadis itu mendongak sedikit untuk menatap Jungkook. Ia mengenakan masker dokter berwarna putih dengan kacamata hitam yang mencolok sekali. Siapapun yang melihat penampilannya pasti akan mengira jika dia adalah penguntit.

Dia melirik etalase kue dari balik kacamata hitamnya, lalu menunjuk salah satu kue yang dia inginkan dengan ragu-ragu. "I-itu…" gumamnya lirih.

Pilihannya jatuh kepada kue kesukaannya.

Suara eraman gadis itu membuat tubuh Jungkook terpenjat kaget. Remaja yang bekerja sambilan di toko kue itu selama liburan musim dingin; menelan ludah dengan susah payah sebelum menengok sedikit kearah etalase kue untuk melihat kue apa yang di maksud oleh sang pelanggan.

Dengan cekatan ia mengeluarkan cheesecake dari etalase, kemudian meletakkannya di atas kaca etalase. "Apa ada yang lainnya?" gadis aneh itu menggeleng beberapa kali untuk menjawab pertanyaan Jungkook, tampak sedikit gelisah. Ia seolah ingin cepat-cepat pergi dari sana secepat yang ia bisa.

Gadis yang bersembunyi di balik penampilannya yang mencolok itu tersenyum kecil dari balik masker dokter yang dipakainya. Cukup susah bagi Byun Baekhyun untuk keluar dari rumah mewahnya tanpa mengenakan aksesori seperti ini. Ia bahkan tidak keberatan jika semua orang memandanginya dengan tatapan aneh; ketimbang dipuja-puja seperti dewi yunani—itu tidak bisa dibenarkan.

Baekhyun hanya ingin hidup normal sebagai masyarakat biasa, terlepas predikat sebagai anak dari seorang musisi jenius ataupun designer terkenal. Dan yang paling menyebalkan adalah ia tidak bisa menghilangkan fakta jika dia bagian dari itu semua.

Hampir setiap Natal dalam hidupnya Baekhyun selalu merayakannya seorang diri. Kedua orangtuanya sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri—tanpa mau memikirkan apa dan bagaimana perasaan Baekhyun sebagai anak mereka.

Mereka melihat sosok Baekhyun sebagai sebuah kesalahan di masa lalu yang sengaja untuk di lupakan.

Ketika Baekhyun menghela napas panjang, nyanyian khas Natal itu kini berubah menjadi musik jenis EDM yang tidak asing di telinganya. "Eh? DJ Chanyeol, huh? Kalian punya selera yang bagus." Ia berkata sambil menyerahkan blackcard miliknya kepada sang pegawai.

Beberapa bulan yang lalu kota Seoul di landa demam Beauty in Darkness—nya DJ Chanyeol. Mereka tampak atusias dengan kemunculan seorang DJ muda yang selain tampan, dia juga sangat berbakat. Banyak gadis-gadis di luar sana yang memuja DJ Chanyeol dengan seluruh kesempurnaan yang dia miliki—termasuk Baekhyun. Irama musik yang ia ciptakan seolah menghipnotis setiap pendengarnya untuk turut ikut menggoyangkan tubuh mereka di atas lantai dansa.

Dan tidak ada manusia di dunia ini yang dapat menolak pesona luar biasa DJ Chanyeol.

Seandainya saja Baekhyun mendapat kesempatan untuk bertemu DJ Chanyeol meski itu hanya dalam beberapa det—

"…Baekhyun-ssi?" pertanyaan sederhana yang keluar dari mulut sang pegawai telah membuyarkan seluruh lamunan Baekhyun.

Tunggu, apa katanya?

"Anda… Byun Baekhyun yang itu, bukan!?"

Jantung Baekhyun berhenti tepat ketika ia mendapati kedua pasang mata yang menatapnya tampak tidak percaya. Rupanya si-pegawai-sialan-itu memeriksa nama yang tercantum pada permukaan blackcard milik Baekhyun sebelum menyerahkannya kembali kepada pemiliknya. Pegawai sialan.

Suasana di dalam ruangan mulai berubah. Semua mata memandang gadis pendek yang berdiri di depan meja kasir dengan bertanya-tanya. Baekhyun mendecak dengan suara keras ketika ia melirik beberapa pelanggan di belakangnya tengah mengamatinya dengan rinci. Jelas sekali jika ia telah menjadi pusat perhatian sekarang.

Dengan nada tinggi, Jungkook berkata seolah ia tidak ingin membiarkan momen yang tidak terlupakan itu hanya di nikmati oleh dirinya sendiri."Aku tidak percaya ini! Byun Baekhyun berada di—" tanpa mau menunggu reaksi dari pegawai-atau-pelanggan di sana, Baekhyun segera menarik blackcard miliknya hingga ia lupa membawa serta kue yang ia beli pulang bersamanya.

Menyadari jika kotak kue itu masih ada bersamanya, Jungkook segera berteriak memanggil gadis mungil yang berlari menggunakan hoodie merah di kepalanya. "T-tunggu Nona! Anda melupaka—"

Tapi ia tidak pernah kembali.


Baekhyun menyandarkan punggungnya kepada kursi gaming di depan layar komputer dengan bibir mengerucut yang imut. Mood-nya benar-benar hancur karena tidak mendapat kue kesukaannya di hari yang special. Dia tidak mungkin kembali ke toko itu hanya untuk mengambil kue. Dia pasti akan terekspos. Sial sekali.

Ia menghela napas panjang sebelum memutuskan untuk menyalakan komputer ajaibnya. Meskipun jika di lihat dari fisik Baekhyun memiliki wajah yang luar biasa cantik dengan kulitnya yang pucat, bibirnya yang ranum, dan alis mata yang lentik; tapi jangan tertipu oleh penampilannya. Gadis berumur 19 tahun itu adalah seorang kriminal kelas atas di dalam dunia maya.

Tumbuh tanpa kasih sayang orang tua membuat Baekhyun menjadi incaran polisi di seluruh dunia. Dia kerap terlibat dalam kasus pembobolan 93 bank di seluruh dunia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir bersama dengan beberapa rekan peretasnya; meski ia tidak pernah tertangkap.

Benar, Baekhyun adalah seorang Hacker.

Ia di kenal dengan sebutan Silent Rat karena ia selalu melakukan pekerjaan ilegalnya dengan-bersih-dan-tanpa-cela. Baekhyun tidak dapat membantu selain menyukai sebutan yang di berikan padanya.

"Siaaaaaal!" Ia menjambak rambutnya sendiri dengan gemas. Mau bagaimana lagi. Dia tidak bisa hanya kembali ke toko itu tidak perduli bagaimanapun caranya. Itu adalah bunuh diri. Ia telah terlatih untuk selalu berhati-hati, tapi kali ini takdir berkata lain.

Jika itu berhubungan dengan meretas, mungkin dia sudah tertangkap sekarang.

Gadis dengan IQ 136 itu mengikat rambut ikalnya menjadi ekor kuda. Ia benar-benar telah kehilangan kesabarannya sejak kejadian cheesecake; jadi sekarang saatnya dia menyelam ke dalam Deep Web untuk mencari hal seru yang membuat moodnya kembali naik.

Dia menyalakan layar komputer di depannya dengan sekali usaha, lalu mematikan lampu kamarnya seperti yang biasa ia lakukan untuk membuat matanya hanya terpaku pada layar komputer tanpa mau memperdulikan hal yang lain.

Langkahnya tiba-tiba terhenti. Dia memasang earphone yang tersambung pada ponsel pintarnya, lalu memainkan musik EDM milik DJ Chanyeol dengan senyum yang merekah di bibirnya yang ranum.

"Hell yeah," ia mendengar dentuman irama musik kesukaannya bermain dengan merdu di dalam earphone. Gadis itu menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mengikuti irama sambil memainkan jemarinya pada keyboard komputernya untuk memasukkan berbagai password pada software keamanan buatannya sendiri jika terjadi sesuatu yang tidak-tidak.

And ohhhh… suara berat DJ Chanyeol ketika bernyanyi begitu memabukkan.

.

.

Byun Baekhyun mengerutkan dahinya ketika kedua matanya terpaku pada layar komputer. Untuk yang pertama kali di dalam hidupnya, Deep Web tidak menemukan apa yang ia cari. Sejujurnya ia sendiri juga tidak mengerti kenapa jemarinya mengetik kata : "Identitas lengkap DJ Chanyeol." kepada beberapa kolom pencarian pada website yang berbeda.

Tapi ia tidak menemukan identitas asli DJ Chanyeol di website manapun. Hell tidak ada berita yang menyebutkan apapun tentang itu; hanya berita-berita biasa tentang dimana dia akan tampil malam ini, atau hal-hal normal lainnya.

Sedangkan berita tentang kehidupan pribadi dan identitasnya tidak ada.

Menurut Baekhyun, DJ Chanyeol sudah cukup terkenal di masyarakat meskipun ia baru memulai debut setahun yang lalu. Ia bahkan telah memiliki banyak fans dari seluruh dunia dan telah melaksanakan World Tour ke beberapa Negara Asia untuk mempromosikan ciptaannya. Jadi bagaimana mungkin ini terjadi?

"Ini tidak bisa di percaya." Gadis itu bergumam kepada dirinya sendiri. Ia menjorokkan wajahnya lebih mendekat kearah layar kaca komputer, "hmmm… siapa kau sebenarnya, DJ Chanyeol?"


To Be Continued . . .