Main Cast : HaeHyuk.

Other : Yoona, KyuMin, & Tan Hangeng.

Romance, Hurt/Comfort.

.

.

.

Ini FF HaeHyuk pertama author..
Waktu itu sih udah di Publish, cuma di remove terus di update lagi..
Hehehe..
Ini dibetulin lagi kata-katanya, cuma sebagian siihh..
Silahkan dibaca...^^


*Author*

Seorang namja memasukki ruangan bernuansa putih tersebut dengan membawa sebuah plastik putih berisi empat kotak susu strawberry.

Matanya menangkap seorang namja manis yang tengah duduk diatas ranjangnya sambil membaca komik.

Senyum langsung mengembang saat namja manis itu beralih menatapnya dengan lembut.

" Annyeong.. " sapanya seraya berjalan mendekat pada namja tersebut lalu duduk dikursi yang berada disebelah ranjangnya.

" Ne. Annyeong.. " balas namja itu sambil tersenyum.

" Bagaimana kabarmu hari ini Hyukkie ? " tanya namja dengan rambut brunette itu setelah menaruh belanjaannya diatas nakas.

" Lebih baik dari kemarin. " jawab namja dengan panggil Hyukkie itu pelan.

" Kepalamu, apa masih sakit ? " tanya namja yang duduk dihadapanya seraya mengusap lembut kepalanya yang masih dibalut oleh perban.

" Hm.. Ahni. Hanya saja jika aku ingin duduk ataupun berdiri, akan terasa sedikit pusing. " jawabnya.

Diliriknya kantung plastik yang baru saja ditaruh diatas nakas oleh namja dihadapannya.

" Oh ya, apa yang kau bawa itu Hae ? " tanyanya penasaran.

Donghae, namja brunette itu mengalihkan tatapannya lalu mengambil sekotak susu strawberry yang berada dalam plastik tersebut.

" Susu strawberry kesukaanmu. Cepat minumlah, nanti susunya sudah tidak dingin lagi. Kau kan sangat suka meminumnya saat masih terasa dingin. " jelas Donghae seraya menyerahkan susu tersebut pada namja manis itu.

Namja yang masih terduduk diatas ranjangnya itu hanya diam menatap Donghae.

" Wae ? " tanya Donghae heran.

" Sepertinya, aku banyak melupakan sesuatu dalam hidupku ya. Sampai hal sekecil ini pun, aku sama sekali tidak mengingatnya. "

Mendengar ucapan itu, Donghae hanya bisa tersenyum tipis.

" Tenang saja. Suatu saat, kau akan kembali mengingat semuanya. Karena ada aku, yang akan selalu berusaha untuk membantumu mengingat kembali sesuatu hal, yang telah terlupakan itu. Cha ! Palli, minumlah. " jelas Donghae dan kembali menyodorkan susu itu padanya.

Namja manis itu kembali tersenyum. " Gomawo Hae. " ucapnya.

Sementara Donghae hanya mengangguk pelan.

Lee Hyuk Jae, adalah nama lengkap dari namja manis tersebut.

Tiga hari yang lalu, Hyuk Jae baru saja tersadar dari koma yang dialaminya selama tiga setengah bulan. Namun setelah tersadar, Hyuk Jae mengalami amnesia. Bukan hanya Donghae yang dilupakannya, tapi juga hyung kesayangannya dan Kyuhyun, teman sekaligus namjachingu dari hyung'nya itu.

Dan Donghae, merasa sangat bersalah juga menyesal atas apa yang telah terjadi pada sahabatnya itu. Atau mungkin bisa dibilang, namja yang sangat disukainya.

' Andai saja aku mendengarkanmu waktu itu, dan tidak mengejarnya.. Mungkin kau tidak akan mengalami hal seperti ini Hyukkie. ' batin Donghae menyesal.

Kedua matanya terlihat sedikit berkaca-kaca saat kejadian itu kembali teringat olehnya.

Flashback On

BRAK !

Donghae menggebrak meja kecil yang berada dihadapannya.

Ia berdiri dari duduknya sambil menahan amarah.

" Apa maksud dari perkataanmu itu, eoh ? " tanya Donghae tajam pada namja yang duduk dihadapannya.

Namja itu menunduk takut. " Hae.. A-aku.. Benar-benar melihatnya jalan dengan namja lain. Aku berani bersumpah Hae. Tolong percaya padaku. " ucap namja itu yang kini memberanikan diri untuk menatap Donghae.

" Jangan bicara seperti itu padaku, sebelum kau memberikan buktinya. " ujar Donghae.

" Hae, aku bukti jika dia berselingkuh. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. " jawab namja manis tersebut seraya berdiri.

Donghae membuang muka seakan tak ingin menatap wajah namja di depannya. " Sudahlah. Lebih baik kau pulang saja. Sebentar lagi, dia akan datang. " ucap Donghae dingin.

" Hae, ka-kau mengusirku ? Kau tidak percaya ucapanku ? Kumohon Hae, percayalah padaku. Jangan pergi bersama yeoja itu. Hae- "

" LEE HYUK JAE KUBILANG KAU PULANG ! " teriak Donghae kesal sambil mengarahkan jari telunjuk kanannya ke arah pintu apartemen miliknya.

Kedua mata Hyuk Jae membulat saat Donghae berteriak seperti itu.

Sungguh, ini adalah pertama kalinya Donghae bersikap begitu.

Dan tentu itu membuat hatinya sakit.

" K-kau.." ucap Hyuk Jae terbata.

Sementara Donghae hanya bisa terdiam.

Ting Tong !

Belum sempat Hyuk Jae ingin mengucapkan sesuatu, bel apartemen Donghae berbunyi.

Donghae menghela nafasnya lalu segera mengambil jaket,juga kunci mobilnya yang berada di atas meja tersebut lalu melangkah menuju pintu.

" Hae, jebal. Andwae.. " ucap Hyuk Jae memelas.

Namun, Donghae tidak menghiraukan ucapannya dan terus melangkah menuju pintu lalu membukanya.

Terlihatlah disana seorang yeoja dengan rambut hitam panjang sedikit bergelombang sedang tersenyum padanya.

" Annyeong oppa.. Kenapa lama sekali membuka pintunya ? " tanya yeoja tersebut sedikit merajuk.

Donghae tersenyum dan mengusap kepala yeoja itu lembut. " Mianhae. Kita berangkat sekarang ? "

Mendengar ajakkan Donghae, yeoja itu mengangguk semangat.

Tapi, baru saja mereka akan melangkah, Hyuk Jae dengan segera menahan lengan Donghae.

Berusaha untuk membuat namja tersebut tidak pergi.

" Hae.. " panggil Hyuk Jae memohon.

" Oppa, wae geurae ? Kenapa dia menarikmu seperti itu ? " tanya yeoja cantik itu bingung.

" Aniya Yoona. Gwaenchana.. " jawab Donghae berusaha tidak membuat kekasihnya itu bingung.

Yoona mengernyitkan dahinya. " Kalau tidak ada apa-apa, kenapa dia begitu terlihat khawatir ? " tanya Yoona lagi.

" Neo ! Siapa namja yang kemarin jalan bersamamu ditaman, eoh ? " tanya Hyuk Jae seraya menunjuk Yoona.

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan padanya, raut wajah Yoona sedikit terlihat ketakutan.

" M-mwo ? " tanya Yoona terbata.

" Ahni, jangan dihiraukan chagi. Kurasa Hyuk Jae salah lihat. " ucap Donghae menengahi.

" Ahni ! Aku tak salah lihat Hae ! Aku yakin, yeoja yang jalan bersama oleh seorang namja ditaman kemarin itu adalah dia. Ya ! Kau mengaku saja ! " bentak Hyuk Jae pada Yoona.

" K-kau menuduhku selingkuh begitu ?! " ujar Yoona dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca menahan tangis.

" Aku tidak menuduhmu ! Tapi itu kenyataan ! "

" Cukup Hyukkie ! Jaga ucapanmu itu ! " bentak Donghae.

" K-kau jahat ! " ucap Yoona sedikit berteriak lalu berlari dari hadapan Donghae dan Hyuk Jae tanpa menggubris panggilan dari namjachingunya tersebut.

Donghae menatap Hyuk Jae geram sebelum akhirnya memutuskan untuk mengejar yeoja'nya itu.

" Hae .. ! " panggil Hyuk Jae yang juga ikut berlari.

Mereka terus saja saling mengejar hingga sampai di jalan raya.

Semua orang yang berada disana melihat mereka dengan penuh tanda tanya.

" Yoona berhenti.. ! " teriak Donghae yang terus saja berlari di belakang Yoona.

Namun Yoona tetap berlari sekuat tenaganya.

Hingga akhirnya..

" YOONA ..! " teriak Donghae saat sebuah bus melaju kencang ke arah Yoona.

Sementara Yoona, terpaku ditempatnya saat melihat bus tersebut.

Kedua kakinya serasa tidak bisa digerakkan.

SRET

DUG

BRUUAKH !

Kedua mata itu membulat.

Tubuhnya lemas seketika dan detak jantungnya terasa ingin berhenti saat itu juga tatkala melihat kejadian yang baru saja dilihatnya.

" Ugh.. " ringis Yoona saat tubuhnya membentur tepi jalan.

Perlahan dibuka kedua matanya yang tadi sempat terpejam saat seseorang mendorongnya.

Terkejut.

Itu yang dirasakannya sekarang ketika melihat tubuh seorang namja tergeletak tak berdaya dengan darah yang menggenang disekitar kepala dan tubuhnya.

Sementara namja yang berdiri ditepi jalan itu, kini mulai melangkah mendekati temannya.

Dia berlutut di samping tubuh namja itu dan merengkuhnya.

" H-Hyukkie.. " panggilnya pelan.

Hyuk Jae terlihat mencoba membuka matanya sekuat tenaga dan menatap Donghae yang sedang menatapnya dengan rasa takut.

Deru nafasnya terdengar sedikit melemah.

" G-gwaen-gwaenchana.. H-Hae-ah.. " ucapnya sambil berusaha tersenyum.

Donghae menggeleng kuat. " Ahni ! Bertahanlah, ne ?! Aku akan menelepon Rumah Sakit. "

Namun belum sempat Donghae merogoh saku celanya, tangan seseorang sudah menahannya terlebih dulu. " Biar saya saja anak muda. Tunggu sebentar. " ucap seorang namja paruh baya yang merupakan supir bus tersebut.

Tak terasa, air mata jatuh membasahi pipi Donghae.

" U-uljima.. Hae.. " ujar Hyuk Jae seraya menggerakkan tangan kanannya untuk menghapus air mata itu.

Namun belum sempat tangannya menyentuh pipi Donghae, Hyuk Jae mulai kehilangan kesadarannya.

" Hyukkie ! Hyukkie ! Irreona ! YA, HYUKKIE IRREONA ! " teriak Donghae sambil mengguncang tubuh namja manis tersebut.

Flasback Off

Cklek.

Pintu kamar rawat itu terbuka.

Dua namja yang sedari tadi asik mengobrol tersebut, reflek menghentikan pembicaraan mereka dan menoleh ke arah pintu.

" Annyeong Hyukkie... ! " sapa seorang namja imut sambil berlari mendekati adik kesayangannya.

Dibelakangnya, seorang namja tinggi hanya bisa tersenyum melihat tingkah sang namjachingu'nya.

" Hm.. Bogoshipeoyo Hyukkie-ah.. " ujar namja imut bernama Lee Sungmin itu seraya memeluk Hyuk Jae erat.

" Nado hyung. " balas Hyuk Jae sambil tersenyum.

"Minnie, kau bisa membuatnya mati karena kehabisan nafas jika memeluknya begitu. " ucap sang namjachingu jahil.

Sungmin yang mendengar ucapan namjachingu'nya itu melepaskan pelukkannya dan mem'poutkan bibirnya lucu.

" Kau ini Kyu. Aku kan merindukannya. Kau tahu ? Pekerjaan yang diberikan oleh Tuan Shin itu membuatku tidak bisa bertemu Hyukkie selama dua hari. Jadi wajar saja aku memeluknya begitu. " kesalnya.

Sementara Kyuhyun –nama dari namja tinggi itu- hanya bisa terkekeh pelan. Begitu juga Donghae.

" Eoh ? Hae-ah, kau ada disini rupanya. " kata Sungmin yang baru saja menyadari adanya Donghae diantara mereka.

" Hehe.. Dia daritadi disini hyung. " jawab Hyuk Jae dengan senyum lembutnya.

' Tersenyumlah seperti itu terus Hyukkie. ' gumam Donghae dalam hatinya.

*Donghae POV*

Aku sedikit melirik jam dinding yang terpasang dikamar rawat ini.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Tapi namja manis yang berada dihadapanku ini tak kunjung tidur.

Dia memang berbaring. Namun sedari tadi, matanya yang tertutup, kembali terbuka.

" Hyukkie, wae ? Kau belum mengantuk, eoh ? " tanyaku.

Dia menatapku, lalu menggeleng pelan. " Bukan begitu Hae. Aku memang sudah mengantuk. Tapi entah mengapa, saat aku mulai menutup kedua mataku, malah tidak bisa tidur. " jawabnya.

Aku tersenyum mendengarnya.

Ternyata insomnia lagi.

Kuulurkan tangan kiriku untuk mengelus kepalanya lembut.

" Tidurlah. " titahku.

Kulihat dia mengernyit bingung. " Kenapa kau mengelus kepalaku ? " tanyanya heran.

" Hyukkie, terkadang disaat kau tidak bisa tidur, kau selalu mengirimiku pesan dan meminta bantuanku. Lalu, setelah menerima pesan darimu itu, aku langsung keluar dari apartemenku dan menuju apartemen'mu yang letaknya dua lantai dibawahku meskipun jam sudah menunjukkan pukul tengah malam. Dan dengan cara inilah aku membantumu untuk bisa tertidur nyenyak. " jelasku.

Dia menatapku dengan tatapan polosnya, dan tak lama senyuman menghiasi wajah manisnya.

Senyum yang selalu kusuka.

" Gomawo Hae.. " ujarnya dan mulai kembali menutup kedua matanya.

Aku menatap wajah damainya saat dia mulai tertidur.

Wajah yang selama ini baru kusadari, mampu membuat detak jantungku berdetak lebih cepat.

Senyumku kembali memudar saat bayangan itu kembali teringat.

Kejadian itu, adalah kejadian paling mengerikan bagiku.

Karena kejadian itulah, Hyukkie tidak mengingatku. Mengingat semua yang menyangkut tentang hidupnya. Bahkan hyung dan calon kakak iparnya sendiri.

Dan itu semua karena aku. Akulah yang menyebabkan Hyukkie menjadi seperti ini.

" Hyukkie, cepatlah kembali mengingat ne ? Supaya aku bisa menebus semua kesalahanku padamu. " gumamku.

.

.

.

Setelah beberapa jam menjenguk Hyukkie dan memastikan jika dia sudah tertidur nyenyak, aku memutuskan untuk pulang.

Baru saja aku akan sampai disepan pintu apartemen, mataku sudah melihat seorang yeoja yang amat ku kenal tengah berjongkok di depan pintu apartemenku.

Dengan terpaksa aku kembali melangkah untuk mendekatinya.

" Apa yang sedang kau lakukan disini ? " tanyaku seramah mungkin.

Merasa pertanyaan itu ditujukan padanya, ia mendongak dan menatapku sambil tersenyum tipis lalu berdiri dari posisinya.

" Aku menunggumu. " jawabnya.

" Untuk apa ? " tanyaku lagi.

" Ng~.. Aku, ingin meminta maaf padamu. Aku tahu, aku telah bersalah padamu. Aku menyakitimu dan mengecawakanmu. Aku juga sudah menyia-nyiakan cintamu padaku. Naega.. jeongmal mianhae. " jelasnya dengan kepala tertunduk.

Yeoja ini adalah Yoona, yang merupakan seorang mantan yeojchingu'ku.

Dan karena dia juga, Hyukkie mengalami kejadian mengerikan itu.

Aku menghela nafas pelan. " Yoona, aku sudah memaafkanmu, meskipun hatiku hingga sekarang masih terasa sakit. Waktu aku mendengar tentang penjelasanmu, memang saat itu juga aku merasa jika aku adalah namja terbodoh yang dengan mudahnya mempercayai kata-kata manis dan tingkah lembutmu padaku. Tapi itu semua sudah berlalu Yoona. Dan kumohon, mulai saat ini jangan pernah menemui atau menggangguku lagi. " jelasku dan mulai memencet password apartemenku.

Namun baru saja aku ingin melangkah masuk, dirinya sudah menahanku dengan cara memegang tangan kiriku.

" Aku mohon Hae. Tidak bisakah kita menjalaninya lagi dari awal. Aku sadar jika aku mecintaimu. Bukan dia Hae. Jebal, kembalilah. " mohonnya.

Kulepaskan tangannya perlahan.

" Mian, tapi aku benar-benar tidak bisa kembali padamu. Lagipula, aku sudah mencintai orang lain. Sekarang pulanglah, ini sudah malam. " ucapku tanpa menoleh padanya, dan berjalan masuk.

Sungguh, aku tidak ingin lagi menemuinya.

Mengingat semua yang telah dilakukannya padaku saja, itu sudah membuat hatiku kembali terasa sakit.

TBC..

Eotteokhae readers ?
Masih ada typo ya?
hehehe..
R&R pleasssee ^^ ( NO BASHING ! )
Oh ya, yang kemarin udah ngereview ( sebelum diperbaikki ) mian gk bisa balas semua..
Sekarang, adakah yg mau tanya soal diriku ?
Hehehe..