13 Januari 2018

10.56 a.m.

Kelas 12-9, SMA Daegu, Daegu

Kau lihat pemuda manis bersurai coklat itu?

Namanya adalah Namjoon. Atau lengkapnya Kim Nam Joon. Murid tingkat akhir di SMA Daegu yang memiliki banyak prestasi yang tempat nongkrongnya adalah perpustakaan. Murid teladan nomor satu di angkatannya.

Bukan hanya itu, pemuda berparas manis ini juga memiliki banyak fans dari berbagai usia, dan sangat ingin memacari pemuda itu. Bahkan banyak yang sudah menyandang gelar mantan dari bocah manis satu itu. Mungkin dalam waktu sehari, Namjoon bisa jadian dengan sepuluh gadis dan akan memutuskan hubungan dengan gadis yang di baru di pacarinya kemarin. Dan jika ia belum bosan, mungkin gadis-gadis itu akan bertahan dengannya lebih dari tiga hari. Untuk kemudian di putusi olehnya.

Kesimpulannya, dia itu playboy meski murid teladan.

Tapi Namjoon adalah seorang pemakai topeng. Sahabatnya yang mengetahui rahasia Namjoon, menjuluki pemuda itu 'si muka dua'.

Dari pagi hingga sore hari, pemuda itu menjadi seorang murid teladan yang kerjanya nongkrong di perpustakaan, bersikap sopan dan manis kepada semua orang yang di temuinya, serta selalu mendapatkan nilai tinggi.

Namun di malam hari hingga subuh, Kim Nam Joon membuka topengnya. Berkeliaran di klub malam khusus gay dan memamerkan keindahan tubuhnya pada orang-orang di sana. Bercinta sepanjang malam sampai esok harinya dan pemuda itu akan mengenakan kembali topengnya dengan rapi.

Jika ada yang mengenalinya dan hendak melaporkannya ke pihak sekolahnya, Namjoon hanya tinggal memberikan free service pada orang-orang itu dan membiarkan mereka menggagahinya sampai mampus sepulang pemuda Kim itu dari sekolah. Lalu meminta mereka agar menutup mulut mereka setelahnya.

Ia juga sangat berhati-hati terhadap para pemakainya. Ia selalu mengecek ponsel pemakainya yang tidak di kunci selagi pemakainya tidur, memastikan mereka tidak menyimpan foto atau video Namjoon yang tengah mengendarai penis lapar mereka.

Namun hari ini, Namjoon tampaknya sedang terkena masalah yang besar.

Ketua OSIS sialan itu memanggilnya lagi.

13 Januari 2018

11.01 a.m.

Ruang ketua OSIS, SMA Daegu, Daegu

"Kau tahu apa kesalahanmu, kan, Kim?" Suara baritone yang seksi itu menusuk tajam pendengaran Kim Nam Joon. Baru berbicara satu kalimat saja, sosok pucat pasi di hadapannya dapat membuat libido Namjoon hampir meledak. Penis Namjoon bahkan sudah setengah menegang tanpa permisi.

"Mana aku tahu! Aku kan tidak pernah membuat kesalahan lagi, Min!" Bohong. Banyak kesalahan yang pemuda manis itu lakukan. Dan sosok pucat itu tahu bahwa Namjoon tengah berbohong.

"Jangan bercanda," Min Yoon Gi, sosok pucat itu, mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menunjukkan sebuah foto.

Foto Namjoon tengah bercinta.

Dan pemuda yang berada dalam foto itu tercengang.

Bagaimana ia bisa lengah begitu?! Dan kenapa juga harus si ketua OSIS sialan itu yang mendapat fotonya?!

"Aku mendapatkannya dari pemakaimu, Namjoon-ah, jika itu yang ingin kau tahu."

Min Yoon Gi,

Ketua OSIS yang terkenal karena kegarangannya seperti macan yang baru melahirkan, bukan dengan prestasinya. Tampan, sih. Hanya saja jarang ada yang suka. Katanya karena Yoongi terlalu galak, terlalu pucat, terlalu kaku, terlalu dingin, terlalu kurus, dan terlalu pendek. Padahal jika di bandingkan dengan Tzuyu, siswi tertinggi di sekolahnya, masih jauh lebih tinggi Yoongi.

Mantannya hanya ada satu, namanya Park Ji Min. Putus karena Jimin lebih memilih bersama dengan pacar barunya yang lebih lembut dan mengasyikkan di bandingkan dengan Yoongi yang galak dan kaku. Yoongi juga senang memberikan banyak larangan dan aturan yang membuat Jimin tidak betah dengannya.

Yoongi masuk ke klub basket. Dan di terima di tahun yang sama saat pemuda pucat itu mengajukan diri. Alasannya ingin masuk ke klub basket adalah untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik dalam bersosialisasi dan meninggikan diri. Karena orang tuanya pernah bilang padanya, ia harus banyak main basket agar badannya tidak pendek. Tak lupa pula, ia mengatur jadwal untuk melakukan gym setiap hari Jumat sampai Minggu untuk membentuk otot dan makan makanan yang memiliki kandungan kalori di dalamnya. Karena kehebatannya dalam memainkan bola besar itu, Min Yoon Gi mendapat jabatan ketua klub basket.

Alhasil, ia dapat menarik perhatian segelintir gadis dan pria gay untuk mengencaninya.

Namun bukan itu masalahnya sekarang. Karena demi boneka Kumamon yang sering di peluk Yoongi saat tidur, Namjoon, si siswa teladan itu, untuk kesekian kalinya di pergoki masuk ke klub malam dan merokok!

Padahal sudah sering kali Yoongi memberikan peringatan baik lisan mau pun tertulis pada Namjoon dan berjanji tidak akan melaporkannya pada kepala sekolah asalkan pemuda manis itu tidak mengulanginya lagi.

Tapi Kim Nam Joon adalah Kim Nam Joon. Kepala anak itu sepertinya terbuat dari batu sehingga masih saja mengulangi kesalahannya.

Pemuda Kim itu bahkan mendapat banyak kartu ATM dengan isi lebih dari tujuh digit angka dari para pemakainya yang berbaik hati kepadanya.

Namjoon menggeram kesal sebelum membentak si Ketua dengan kasar, bukan tipikalnya sekali, "Lalu apa maumu, tuan Min?!" Dan melanjutkan dengan nada mengejek, "Melaporkanku kepada kepala sekolah? Silahkan~ mereka tak akan mempercayaimu. Mereka pasti akan menuduhmu merusak nama baikku karena memfitnahku jalang mahal yang hanya bisa di sentuh dengan uang jutaan won saja."

"Kau yakin?" Nada bicara Min Yoon Gi terdengar lebih merendahkan dari pada pemuda Kim, "Aku bisa saja menyerahkan fotomu ini kepada kepala sekolah," Yoongi memundurkan singgasananya sedikit sebelum ia menaikkan kakinya ke meja kebesarannya sembari mengacungkan jemarinya yang mengapit foto Namjoon yang tengah bercinta itu.

"Atau mungkin kepada orang tuamu langsung."

菅原 泯

13 Januari 2018

11.10 a.m.

Ruang ketua OSIS, SMA Daegu, Daegu

Hampir sepuluh menit lamanya Namjoon terduduk di tempat yang masih sama sebelumnya. Matanya yang indah hanya menatap lantai ruangan dengan pandangan tidak percaya. Bibirnya yang bergetar di gigit olehnya belum lama ini, tampak menahan tangis. Masih belum percaya dengan kenyataan bahwa Yoongi tengah menghubungi orang tuanya saat ini.

Kim muda itu memainkan jemari kurusnya yang bergetar hebat sementara telinganya menangkap percakapan Min Yoon Gi dengan ibunya.

Beberapa menit sebelumnya di lewati dengan laporan Yoongi tentang prestasi Namjoon selama di sekolah, di selingi dengan candaan renyah Yoongi dan tawa yang meremehkan si jalang di hadapannya itu. Namun Namjoon tetap waspada jika Yoongi tiba-tiba menyinggung tentang perbuatan laknatnya di malam hari.

Dan benar saja dugaan si manis itu.

"Oh ya, nyonya. Apakah anda ingin tahu, apa yang putra anda lakukan setiap harinya? Jika iya, saya dengan senang hati akan melaporkannya padamu dengan gratis! Kebetulan saya adalah ketua OSIS di SMA Daegu yang bertugas untuk memantau murid-murid secara langsung. Jadi saya mengerti apa-apa saja yang Namjoon-ah lakukan di sekolah." Yoongi menyeringai dengan penuh kemenangan sembari menatap Namjoon yang tiba-tiba menengadahkan kepalanya. Mata berlensa birunya yang indah kentara sekali berkaca-kaca saat menatap pemuda Min yang tampan itu.

Bahkan Yoongi memanggilnya Namjoon-ah hanya untuk membuat ibu Kim menendang Namjoon dari kediamannya.

Sejenak Namjoon berfikir. Ia bisa saja mengambil telepon itu dan merusaknya dalam sekejap dengan kekuatannya sebagai god of destruction. Namun Yoongi juga bisa membuatnya keluar dari sekolah dalam waktu sekejap.

[Begitukah? Apakah anakku bersikap manis di sekolah? Dia tidak menyusahkanmu, kan, nak Yoongi?]

"Oh, dia tidak menyusahkanku, kok, nyonya. Putra anda bersikap sangat manis dan sopan selama di sekolah. Bahkan saya sampai terlena karenanya. Hanya saja sikapnya di luar sekolah yang sedikit banyak berbeda dengan di dalam lingkungan sekolah di mana saya dapat memantaunya secara langsung."

Di situlah air mata Namjoon bertumpah ruah tanpa ada niat untuk berhenti. Yoongi benar-benar tega padanya. Si pucat sialan itu pasti akan tertawa dengan penuh kemenangan di saat nama Kim Nam Joon di coret dari kartu keluarga dan di usir dari kediaman Kim serta tidak di perbolehkan menyandang marga Kim lagi.

Pasti itu yang Yoongi mau! Dasar ketua OSIS sok tampan.

[Ada apa dengan Namjoon? Apakah dia membuat masalah?]

"Sangat ba-" Tiba-tiba saja ucapan Yoongi terpotong.

Bukan. Bukan karena ia mengurungkan niat untuk menceritakan betapa binal seorang Kim Nam Joon. Pada nyatanya, ia sangat ingin menertawakan penderitaan Namjoon nanti saat kedua orang tuanya mengusirnya dari rumah dan menghapus nama pemuda manis itu dari kartu keluarga.

Kejam memang, tapi perbuatan Namjoon sudah jauh melewati batas dan tidak dapat di tolerir lagi oleh Yoongi maupun keluarga Namjoon sendiri nantinya.

Toh, jika Namjoon benar-benar di usir, Yoongi bersedia menampung Namjoon, kok. Tetapi sebagai pembantunya.

Jadi, ucapan Yoongi terpotong karena Namjoon yang tiba-tiba merampas teleponnya dengan sangat kuat. Dan gilanya, Namjoon berhasil meremukkan fasilitas sekolah yang di berikan pada Yoongi itu.

By the way, meskipun Namjoon yang imut dan manis itu pihak yang di serang, jangan sekalipun kau meremehkan tenaganya. Hebatnya Kim satu itu bisa mengangkat sofa hanya dengan satu tangannya jika sedang mengamuk.

Tapi hari ini, Min Yoon Gi harus bersyukur. Karena Tadatoshi-sensei tidak membiarkan Aomine Daiki menjadi putih meski hanya sekejap saja. Itu artinya, dunia masih belum kiamat dan Yoongi masih bisa melihat hari esok.

Bukti nyatanya adalah Namjoon yang menatap Yoongi dengan puppy eyesnya yang amat menggemaskan dan memelas kepada Yoongi.

"Kumohon! Aku akan melakukan apapun yang kau mau! Tapi jangan laporkan aku pada kepala sekolah! Ataupun pada orang tuaku. Aku belum mau mati, Yoongi.. Aku mohon.." sesekali terdengar suara sesegukan di antara kalimat yang di ucapkan Namjoon dengan suara yang parau. Namjoon sepertinya sangat panik sampai ia menangis seperti ini.

Yoongi tentu saja tahu seperti apa tabiat Namjoon, apa warna kesukaannya, makanan favoritnya, penyanyi idolanya, pelajaran kesukaannya, karakter kecintaannya, nama anjingnya, ukuran baju, bahkan sampai cinta pertama Namjoon, Min Yoon Gi tahu semuanya.

Kim Nam Joon itu jarang sekali menangis. Bahkan ketika SMP dulu, ketika banyak yang membullynya karena matanya yang berwarna biru dan rambutnya yang dulu berwarna ungu, Namjoon tidak menangis. Itu pengaruh karena selama tiga belas tahun hidupnya, ia tinggal di Amerika.

Dan di hari ini, Namjoon menangis bahkan sampai di titik di mana Namjoon akan menguras seluruh air mata yang ia punya.

"Benarkah? Apa kau tidak akan menyesal dengan syarat yang akan kuberikan padamu karena ucapanmu itu?"

"Tentu saja! Apapun! Asalkan kau berjanji tidak melaporkanku!" Namjoon memekik karena ia sangat antusias akan memberikan apa yang Yoongi minta kepadanya, asalkan pemuda brengsek itu tidak melaporkannya pada pihak sekolah.

"Ok," dan Namjoon mendengarkan apa yang akan Min Yoon Gi minta darinya.

"Pakai pakaian terbaikmu malam ini, berdandan secantik mungkin, lalu datanglah ke rumahku pukul delapan lewat tiga belas. Setelahnya, kau..."

Yoongi berdiri dari singgasananya. Menghampiri Namjoon yang tengah berjalan mundur, seperti berusaha menghindari dirinya.

Namun tidak bisa lebih lama lagi. Yoongi dengan cepat menangkap Namjoon dan membawa pemuda manis itu dalam pelukannya. Meski tak hanya sekedar pelukan.

Yoongi juga meremas bokong padat Namjoon dan menamparnya pelan. Membuat Namjoon yang tadi hampir batal tegang, jadi kembali horny. Si Min langsung menyeringai saat Namjoon meremas seragamnya. Sadar bahwa submisifnya membutuhkannya.

"...kau harus melayaniku."

菅原 泯

Sweet masih setengah jalan ya, sayang"ku. Nikmatin aja dulu pt. 1nya so hot.

Semoga pt. 2nya bisa memuaskan kalian nanti.

Btw, aku juga ngeship SugaMon meski SeJoon (SehunNamjoon) tetap di hati. Makasih semuanya!!!

fanfiction ini bisa juga di lihat di wattpad pada akun @sugawara_min