Kanako: moshi-moshi! Makasih sudah mau membaca ficku ini! XD

Kanata(OC): mohon peranku dipertambah

Takano(OC):nggak usah terlalu formal dik!

Ijuin(OC): kanata,kanata.

Miku: arigatou,Kanako!

Kanako: kenapa?

Miku: sudah menjadikanku tokoh utama

Kaito:kapan mulainya? Author ini benar-benar amatir,baka, dan...

Gakupo:alay!

Bak buk bak buk!

Kanako: sudah ya,nggak usah baca obrolan (asli) nggak penting (buanget) ini.

.

.

Disclaimer: vocaloid sampai akhir jaman nggak akan pernah menjadi milik saya.

.

.

Miku POV

07-09-13

13.35 a.m

Kutahu, Kaito-nii bukan benar-benar kakakku. Ku tahu itu saat kudengar pembicaraannya dengan kak Rinto,sahabatnya. Saat mendengar itu,hatiku hancur. Aku tak mengerti mengapa aku yang dibuang orang tuaku disungai (aku juga menguping soal itu),mau dia rawat? Mau dia tolong dari arus derasnya sungai?

Mengapa kak? Harusnya,kakak biarkan aku mati saja. Karena,aku nggak mau hidup sebagai anak buangan.

Flash back...

Miku POV

Ting tong!

Siapa itu? Oh, kak Rinto, sahabat kakak.

"eh, Rinto. Ayo, kamu ngomngin tentang 'itu' kan?"

Itu? Itu tuh apa sih?

"ya iyalah. Aku ke sini memang buat apa?"

"hahahaha! Ayo,duduk dulu. Miku-chan, siapkan teh duluya!"

"ya"

Setelah kuberikan tehnya, aku bingung, kenapa aku disuruh pergi kekamar?

"Mi-chan, kamu ke kamar dulu ya,ada yang harus kubicarakan dan ittu himitsu"

"ya nii-san"

Hihi. Kalau dibilang gitu aku malah ingin mendengarnya. Aku langsung mengambil handphoneku lalu kutaruh di sisi ruang tamu supaya tak terlihat. Sebelum kutaruh aku menyetel hpku supaya dapat merekam (maksudku kamera video)

Begitu kak Rinto pulang, aku diam-diam mengambil kembali handphoneku dan aku benar-benar terkejut.

ending of flash back..

Kutaruh bolpoinku diatas buku diaryku. Masih terngiang-ngiang dipikiranku kata mengapa. Tes! Air mataku menetes satu demi satu. Ternyata,kenangan-kenangan indahku bersama kakak harus luntur? Kenapa kak? Kumohon,jawab kenapa? KENAPA KAU MEMBIARKAN KENANGAN INDAH BERSAMAMU HARUS MASUK DAN KELUAR DENGAN PAKSA DARI HATIKU!? KE...kenapa? Percuma,mau aku teriak sekeras apapun,nggak akan pernah luntur perih dihatiku ini.

Tok tok tok!

Siapa itu? Aku malas menerima tamu untuk masuk ke kamarku ini.

"miku-chan,kau sakit?" ternyata Kaito-nii. Oke,aku harus bersikap wajar. Kalau tidak, nii-san akan curiga kepadaku.

"nggak kok nii. Masuk aja"

Kubiarkan saja ia masuk.

"lho, matamu kenapa? Kok bengkak? Kamu habis baca apa samapi membuat mu nangis?" gawat! Aku harus mencari alasan agar ia nggak curiga! Ng... AHA!

"ini lho,tadi...ng.. Baca novel Hachiko si anjing setia"

"oh,ya sudah. Sini" ia langsung dengan cekatan melap air mata-air mata yang tersisa dipipiku. Jangan! Jangan membuat hatiku tambah hancur lebur! Kumohon...

"JANGAN!" plak! Kutepis tangannya. Ia terkejut sangat sangat terkejut.

"ah.. Maaf nii-san, kan bengkaknya sampai ke pipi,jadi perih waktu kakak melap."

"oh, nggak apa-apa kok miku-chan. O ya,aku lagi buat es krim sayuran. Kamu rasa apa? Cuma adanya rasa Sawi ,straberry sama blueberry"

"aku mau strawberry aja" kaito-nii langsung keluar begitu mendengar permintaanku. Kulanjutkan menulis diary begitu kakak menutup pintu.

Hahahaha,nii-san nggak tahu kalau api balas dendam mulai menjalar keatas ubun-ubun ku. Hey diary, kamu pasti berpikir aku adalah anak tak-mengerti-terima-makasih bukan? Silahkan kau mau mengataiku apa saja. Ya,aku memang marah sama nii-san karena kalau memang aku bukan adiknya,kenapa ia tak memberi tahukanku? Kenapa? Ah,perasaan aku dari tadi bilang kenapa terus! Emang ini sinetron ya? Bukan! Ng.. Putar lagu dulu ah!

Kuambil mp3ku dari laci plus headsetnya. Kusetel lagu Kokoro kagamine Rin. Aku memang sama Rin adalah penyanyi papan atas (sori deh kalau aku sombong,tapi,aku nggak bermaksud sombong kok!). Kokoro,lagu yang cocok untuk mengutarakan perasaanku saat ini.

Kaito POV

Kenapa ia menjadi aneh seperti sekarang ya? Apa ia mendengar pembicaraanku dengan Rinto? Nggak mungkin.

Nyut!

Aw!

PRAAANG! Gelas kaca yang kupegang langsung jatuh dan pecah berkeping-keping.

"ada apa nii? Kyaaa! Kaki nii-san berdarah!" teriak Mi-chan (aku lebih suka memanggilnya Mi-chan daripada Miku-chan) saat ia berlari kedapur karena mendengar suara pecahan kaca. Kenapa tiba-tiba kepalaku sakit bukan kepalang.

"tak apa kok,Mi-chan"

"sini,nii. Duduk dulu" mi-chan langsung menyuruhku duduk dan ia langsung membereskan pecahan kacanya.

"makasih Mi-chan" ucapku lirih sambil memegang kepalaku. Jangan-jangan, kanker otakku kambuh lagi setelah belasan tahun tak kurasakan. Ya,saat bayi aku memang penderita kanker otak dan sudah dioperasi ratusan kali. Lalu,saat aku berulang tahun ke-1 tahun,dokter memberikan obat penenang selama 15 tahun dan sekarang,harus kambuh lagi? Aku memang sudah memperkiraan ini. Aku sudah 15 tahun tidak menderitanya,sekarang, harus kuderita lagi? Setidaknya aku sudah memperkirakan sudah menulis surat selama bertahun-tahun. Aku mulai menulis surat ketika aku berumur 1 tahun. Miku tidak tahu kalau kakak sebenarnya adalah.. Lupakan. Ng...sebaiknya,aku menulis surat lagi untuknya.

Miku POV

Nii-san kenapa? Kok tumben ia memecahkan gelas? Ah,ngapain harus peduli? Nii-san pasti mengadopsi karena..ng... Pasti agar aku merasa...ng.. Kesepian! Iya!kesepian jikalau ia meninggal nanti.

Kriiiiing! Kriiiiing!

Hah? Oh,jam wekerku berbunyi. Gawat! Sudah jam empat! Aku dan Rin ada acara talk show di jam empat ini! Setelah kumatikan jam weker negiku, aku langsung mandi dan memakai baju Lolita bewarna hijau toska dengan kaos kaki biru muda. Karena diluar sedang musim dingin,aku memakai jaket bertudung bewarna ungu kebiru-biruan dan memakai syal rajutanku bewarna krem.

"nii-san,aku mau berangkat kerja dulu ya? Aku diundang diacara talk show dichannel WLV."

"iya,hati-hati"

Blam!

Brrr... Diluar dingin jelas lah,musim dingin.

Distasiun tv WLV...

"mohon kerja samanya"ucapku ke host sebelum acara dimulai.

Untunglah acaranya tak terlalu lama. Membosankan. Itu kata-kata yang harus kuucapkan nanti didiary tersayangku.

"Rin,aku pulang duluan ya!"

"iya,"

Sialnya diriku saat ini. Badai salju mengguyur kota new york saat ini. Tubuhku menggigil dari tadi. Uangku tidak terlalu cukup untuk membayar biaya kepulanganku. Ngomong-ngomong, Kaito-nii kok tumben tidak menjemputku? Ah,bukan masalah. Ia memang mempermainkanku. Dasar kakak angkat macam apa itu? Setidaknya aku membawa kompres penghangat. Haaah... Cukup hangat.

Kaito POV

Ukh.. Maafkan aku dik,aku tak dapat menjemputmu. Biarpun aku berada dirumah dan kamu diluar sana diguyur badai sallju,aku tetap bisa merasakan kekesalan yang ada dihatimu dikarenakan aku tidak menjemputmu. Ukh,kepalaku terasa berdenyut-denyut. Apakah aku harus menulis surat lagi? Baiklah. Kalau memang sebentar lagi aku dijemput maut,aku akan menulis surat untuk yang terakhir kalinya untuk_. Kepo?

Selesai. Tinggal memberikannya untuk... Nggak usah tahu dulu kenapa sih?! Yang jelas bukan untuk M_,orang yang sangat berarti bagiku.

Nah,saatnya menjemput Miku.

Normal POV

Tiba-tiba dijalan...

Nyut!

"ukh..arggghhh.." Kaito langsung memegangi kepalanya. Saking sakitnya, ia tak sanggup berdiri dan..

BRUK!

orang-orang yang ada disekitar Kaito langsung berlari menuju arahnya ketika Kaito terjatuh pingan sambil memegang kepalanya. Miku yang kebetulan ada disana penasaran dan mendekati kerumunan orang-orang disana. Miku sudah terkejut bukan kepalang saat melihat Kaito pingsan dengan keadaan mengenaskan,dari lubang hidung,mulut,dan telinganya mengeluarkan darah merah kehitaman.

"kau siapa? Ngapain ke sini?! Sana minggir" kata orang yang mulai menelpon ambulans.

"a,aku adiknya" Kata Miku dengan wajah panik. Baru kali ini dia sepanik ini.

"oh maaf"

Ngiung ngiung ngiung!

Sebuah mobil ambulans datang dan petugasnya segera mengangkat Kaito ke atas tandu dan membawanya kedalam mobil untuk mendapatkan pertolongan pertama.

"siapa diantara kalian yang termasuk kerabatnya atau temannya?" tanya petugas itu. Miku yang mukanya pucat karena panik pun menjawab kalau ia adiknya. Petugas rumah sakit itu langsung menyuruh Miku ikut dengannya kerumah sakit. Miku merasa hatinya terasa lebih hancur saat mengetahui Kaito pingsan 'mengenaskan' daripada saat ia mendengar Kaito-nii bukan kakak sebenarnya.

"nii-san? Sadarlah,kumohon maafkan aku yang sudah berbuat semena-mena terhadap nii-san. Maafkan aku.. Kumohon.. sadarlah. Hanya kau keluargaku satu-satunya,kumohon,sadar.. Ku..kumohon.. Sadarlah... Hiks..sa...hiks,hiks...sadarlah..." tes! Miku mengucapkan permintaan maafnya dengan air mata yang satu demi satu meleleh. Ia tersadar, biarpun Kaito bukan kakak sebenarnya,ia tetap harus berterima kasih yang sangat untuknya karena sudah menolongnya diarus deras sungai.

"ng? Hiks, apa ini?" Miku tersadar kalau ada sepucuk surat disaku kakaknya.

Untukmu,Miku...

Miku pun mulai membacanya. Begitu selesai membacanya,ia bergetar.

"hah...ha... Huaaaaaa! Ter,ternyata... Aaaargh! Apa yang kuperbuat!apa yang harus kuperbuat untuk menebus ini!? Apa!?huhuhuhuhu... Apa?! Kenapa aku,kenapa aku sudah melakukan ini padanya!? Hiks,nii-san sadarlah! HUUUAAA!" teriaknya saat membaca surat Kaito tersebut. Apa sih isi dari surat itu hingga membuat Miku menyesali perbuatannya?

Bersambung...

Arigatou gozaimasu! Kalian boleh review boleh nggak kok! Aku sama sekali nggak maksa. Kalau ada banyak typo,mohon maklum,aku kan author amatiran, so, harap maklum ya. ;p