YOU'RE MY HUNHUN
Author : PandaYehet88 & Pinkupinku00
Cast : Sehun, Luhan, Suho, Moon Ga Young, EXO's Members
Pairing : HunHan, HunMoon, MoonHo.
Genre : Drama, Romance, Little Comedy(Maybe)
Rated : T
Length : Chapter
WARNING! This is YAOI, BOYxBOY, GAJE, TYPO dan seterusnya.
Desclaimer : Fanfic ini murni karya ASLI kita. Buah dari pemikiran kita. Seluruh cast milik Tuhan YME, milik Orang tua mereka dan milik SM Ent.
Summary: Ini cerita sequel dari Fanfic My Lovely Hunhun. Hunhun, anjing putih kesayangan luhan. Karna kebaikan Tuhan, dan pengorbanan Hunhun. Hunhun terlahir kembali menjadi manusia. Tapi sayang, Hunhun tak mengingat akan kenangannya bersama Luhan bekas majikannya. Akankah Hunhun bersatu dengan luhan yang notaben pemilik terdahulunya? Ataukah malah Hunhun memiliki jalan hidupnya sendiri?
DON'T LIKE, DON'T READ
R&R
Happy Reading. ^^
Chapter 1
Disebuah Rumah Sakit terkenal di Kota Seoul, terdapat dua orang lelaki paruh baya dan anak laki – laki kecil yang sedang duduk didepan salah satu ruangan di rumah sakit tersebut. Mereka terlihat sangat tegang dan terdengar ucapan – ucapan Do'a terlontar dari mulut keduanya. Mereka menanti dokter yang sedang memeriksa seorang wanita keluar dari ruangan tersebut. Wanita itu tak lain adalah istri dari lelaki paruh baya dan merupakan Ibu dari lelaki kecil tersebut. Wanita tersebut sedang diperiksa karena hari ini merupakan waktu lahirnya anak kedua mereka, tetapi Wanita itu bahkan tak merasakan tanda – tanda sedikitpun.
"Appa, kenapa aku sangat takut sekali?" Ucap lelaki muda yang diketahui bernama Suho.
"Entahlah Suho, Appa juga merasa takut sekali. Tetapi kita harus tetap berdo'a dan percaya akan keajaiban Tuhan. Adikmu pasti akan selamat Suho." Ucap Appa Suho menenangkan anaknya walaupun sebenarnya Ia juga begitu takut.
Tak lama kemudian Dokter keluar dari ruangan tersebut. Appa Suho dan Suho langsung menghampiri dokter tersebut dengan terburu – buru.
"Bagaimana istri Saya Dokter?" Tanya Appa Suho tak sabar.
"Maafkan Saya Tuan Oh. Bayi anda tak bisa kami selamatkan karena bayi anda telah terlilit tali pusar. Kami benar – benar mohon maaf atas itu. Tuan Oh, anda harus bersabar. Kami akan mengeluarkan bayi Anda dengan segera agar tidak membahayakan keselamatan istri Anda." Ucap Dokter itu.
Kemudian Dokter tersebut masuk kembali keruangan tersebut untuk mengeluarkan bayi yang telah meninggal itu karena segala peralatan yang dibutuhkan telah siap sedia.
Disisi lain, disebuah rumah sakit yang sama, seorang anak kecil tengah meraung – raung menangis sangat keras disebuah ruangan khusus menemani hewan sakit.
"Andwe . . Hunhun. . . jangan pergi.. " Luhan menangis kencang berlari keruang operasi. tubuh Hunhun telah kaku dan matanya terpejam dengan sangat tenang. Hunhun tampak tertidur dengan damai.
"Hunhun. . hiks hiks. . mian Hunhun. . andai aku tidak nakal kita tak seperti ini. . hunhun. . mianhae hunhun. . sarangheyo. ." Ucap Luhan untuk yang terakhir kalinya
HUNHUN POV
Putih. Tempat apa ini? Kenapa semuanya putih? Mengapa banyak sekali cahaya putih?
Tak lama kemudian datanglah cahaya putih yang sangat terang mungkin cahaya itu dapat membuat mata buta. Aku menutupi mataku dengan ku tundukkan kepalaku. Cahaya itu menghilang. Aku penasaran kenapa tiba – tiba cahaya itu menghilang. Aku mendongakkan kepalaku dan kutemukan sesosok manusia, mungkin, mengenakan pakaian serba putih dan tersenyum indah.
"Siapa Kau?" Tanyaku. Sebenarnya Aku bingung kenapa aku bisa berbicara layaknya Manusia bukan hanya menggonggong. Tetapi Aku menepis rasa penasaranku ini.
"Kau tak perlu tahu siapa Aku. Kau bingung ini dimana? Tetapi Aku takkan memberitahumu. Kau tahu? Kau sudah mati dan kau terpisah dengan majikanmu yang kau cintai." Ucap sosok itu.
"Apa?! Aku mati? Bagaimana dengan Luhan? Jika Kau Malaikat, tolong aku, aku ingin bertemu dengan Luhan... Aku ingin bertemu dengan Luhan! Aku mohon... Aku sangat menyayanginya. Aku tak ingin dia sendiri didunia. Aku mohon. . " Ucap Hunhun seraya menitikkan air matanya yang kini semakin deras.
"Apakah kau benar – benar menyayanginya?" Tanya sosok itu.
"Aku benar – benar menyayanginya bahkan mencintainya. Aku mohon beri Aku kesempatan kedua untuk bisa bersama dengan Luhan, Aku mohon ..." Kata Hunhun memohon.
"Kau benar – benar beruntung karena Aku telah diutus Tuhan untuk mengembalikanmu kedunia. Tetapi Kau harus tahu bahwa kau akan dinaikkan pangkatmu menjadi seorang Manusia. Dan untuk hal itu Tuhan memberikan beberapa syarat untukmu. Yang pertama, semua ingatanmu akan hilang dan Kau akan benar – benar memulai hidup baru. Yang kedua, jika suatu saat Kau bertemu dengan Luhan dan Kau bisa bersama – sama dengannya lagi, kau harus berjanji tidak akan pernah menyakitinya barang sedikitpun. Kau sanggup?" Jelas sosok itu.
"Ya, Aku sanggup!" Kata Hunhun mantap.
Setelah itu aku merasa diterpa angin Puting Beliung dan tubuhku terasa berputar – putar.
HUNHUN POV END
Dokter tengah berusaha mengeluarkan Bayi yang ada dalam kandungan Nyonya Oh dengan segala peralatan yang tersedia. Setelah kurang lebih satu jam lamanya, akhirnya bayi Nyonya Oh dapat dikeluarkan. Tetapi setelah bayi itu berada ditangan Dokter, semua orang yang berada dalam ruangan itu dibuat terkejut oleh bayi itu. Karena bayi itu tiba – tiba saja menangis sangat keras. Dokter sangat tidak percaya akan kejadian ini. Padahal Dokter yakin bahwa bayi itu benar – benar telah meninggal karena telah dilakukan pemeriksaan beberapa kali.
"Puji Tuhan. Ini benar – benar Mukjizat Tuhan. Bahkan bayi ini sangat sehat. Ini berita yang sangat membahagiakan." Ucap dokter tersebut seraya menyerahkan bayi tersebut kepada perawat untuk dibersihkan. Dokter itupun keluar untuk menyampaikan berita gembira tersebut kepada Tuan Oh dan Anaknya.
"Selamat Tuan Oh. Bayi Anda masih hidup. Ini benar – benar kejadian yang sangat mengejutkan. Ini merupakan Mukjizat Tuhan. Sekali lagi selamat Tuan Oh. Anda bisa melihat istri anda di dalam." Jelas Dokter.
"Terima kasih Tuhan. Terima kasih Dokter. Aku sangat bahagia." Ucap Tuan Oh seraya memeluk Dokter.
"Selamat Suho-Ssi anda sekarang memiliki adik." Ucap Dokter memberi selamat kepada Suho.
"Terima kasih Dokter. Aku sangat bahagia." Kata Suho.
Kemudian Tuan Oh dan Suho masuk kedalam ruangan tersebut. Setelah sampai didalam ruangan, Tuan Oh langsung memeluk Nyonya Oh yang baru saja tersadar.
"Yeobo, aku sangat bahagia. Ini benar – benar suatu Mukjizat Tuhan." Ucap Tuan Oh menitikkan air mata bahagianya.
"Ne Yeobo. Aku juga sangat bahagia. Bahkan Aku tak tahu dengan cara apa aku berterima kasih kepada Tuhan." Jawab Nyonya Oh seraya menitikkan air matanya.
"Suho-ya... Kamu sekarang memiliki Adik. Apa kamu suka?" Tanya Nyonya Oh.
"Ne eomma, Suho sangat suka. Suho ingin melihat Adik Suho." Kata Suho antusias.
"Ne sebentar lagi kau akan bertemu dengannya Suho." Jawab Tuan Oh sambil memeluk tubuh Suho.
Seorang suster mengantarkan putra kedua dari Tuan dan Nyonya Oh setelah sang bayi dibersihkan. Tuan dan nyonya Oh melihat putra keduanya di dalam box bayi, terbungkus kain putih bersih, putra mereka yang kedua ini menurutnya sangat tampan. Mereka bahagia, karna putra mereka selamat setelah sang dokter memvonis jika putra kedua mereka telah meninggal didalam kandungan.
Sang suster dengan hati hati memberikan bayi merah ini kepada Nyonya Oh. Nyonya Oh menerimanya dengan hati hati, melihat putra keduanya hidup dan sekarang bergerak dan bernafas membuat Nyonya Oh menangis haru. "Yeobo, lihat. Anak kita hidup yeobo, Oh Tuhan syukur kepada-Mu kami haturkan padamu terima kasih banyak Tuhan." Kata Nyonya Oh menatap sang suami lalu mencium kening sang Putra. "Apa kau sudah punya nama untuk nama anak kita ini yeobo?" Tanya Nyonya Oh kepada suaminya. "Sudah sayang, aku memberinya nama Sehun. Sebab entah kenapa ada sesuatu di dalam hatiku, aku harus menamainya Sehun." Jawab Tuan Oh menatap istri dan anaknya dengan sayang. Suho yang dari tadi diam berkata "Sehun, tumbuhlah jadi adik yang baik, dan aku hyungmu akan menjagamu." Ucap Suho tersenyum kepada Sehun.
Tiba - tiba sang bayi terbangun, dan ia menangis kencang. Sehun merasa bingung, kenapa ia ada disini. Kosong, ingatannya kosong. Tapi ada yang aneh pada dirinya, perasaan ia tak memiliki tangan dan kaki seperti ini. Sehun bingung, tapi ia tak tahu ia siapa, ia menangis. Ia hanya ingin bertanya, tapi kata katanya tak keluar yang ada hanya tangisan. Dan Sehun merasa tenang dengan usapan dan dekapan lembut tangan seorang wanita cantik yang menggendongnya. Sehun atau Hunhun dalam raga Sehun merasa terbuai dan merasa nyaman, meresa lelah dengan ini semua ia hanya bisa pasrah dan melupakan, toh ia tak ingat apa - apa. Kosong, pikirannya kosong.
Beberapa Tahun Kemudian.
Oh Sehun Pov.
Aku Oh Sehun, namja yang kata orang - orang ehem tampan nan kece. Sekarang Aku berada di Senior High School kelas XII. Aku juga memiliki seorang Hyung namanya Suho. Dia seorang mahasiswa fakultas manajement bisnis semester 6. Hyungku ini sangat berbeda denganku bila di ibaratkan Aku malam Dia siang secerah mentari. Aku Yin dan Ia Yang. Aku Evil dan Ia Angel. huff. . Dua kutub yang sangat bertolak belakang. Tapi Aku tahu, walaupun begitu Hyungku itu sangat baik dan perhatian padaku. hihihi. . Dia sangat menyayangiku bahkan Dia selalu mengalah untukku. Hmm... Katakan padanya bahwa Aku sangat menyayanginya.
Sehun pov End.
Normal pov.
Sehun, namja yang menurutnya tampan nan kece ini tengah memasuki kelasnya. Semua mata tertuju padanya, banyak yeoja ataupun namja berstatus uke ingin memilikinya. Tapi sayang, namja satu ini tak tertarik pada semua orang yang memandang kearahnya.
"Oi Hun." Colek salah satu kawan terbaik namja albino ini. Panggil saja Kai. Tapi nama aslinya Kim Jongin. Kim Jongin suka dipanggil dengan sebutan Kai. Tapi sayangnya Sehun suka menyebutnya dengan nama Kkamjong yang artinya Jongin hitam. Sebab Kai berkulit tan, kulitnya sangat eksotic.
"Hms. . " Sahut Sehun cuek.
"Setidaknya, pacarilah salah satu dari mereka. Tak tahu Kau, kalau sedari tadi mereka menatapmu dengan tatapan lapar. hahaha. ." Goda Kai
Pletak!
Sebuah pukulan sayang di layangkan tepat pada kepala Kai.
"Appo!" Kai mengusap - usap kepala berharganya dengan penuh kasih sayang. "Yak! Dasar Albino sipit berwajah datar seperti papan triplek, Kau ingin sahabatmu yang sangat tampan ini babo eoh?! Kasihan Eomma dan Appaku menyekolahkanku supaya Aku pintar, tapi karna Kau Aku tak pandai - pandai, Huh!" Kesal Kai.
"Itu bukan salahku Kau jadi babo. Tapi karna Kau memang babo." Balas Sehun dengan dingin dan penekanan di kata karna Kau memang babo.
"Huff. . . sabar. . sabar. . berteman dengan papan triplek cabe rawit sepertimu harus memasang hati yang sekeras baja. Sebab, kata - katamu itu sangat pedas, huff. ." Ucap Kai seraya mengelus dadanya.
"Cih! Julukan macam apa yang kau lontarkan dari mulutmu itu Kkamjong?!" Balas Sehun dengan melipat kedua tangannya didada.
"Apa ada masalah dengan julukan itu Tuan Oh?" Tanya Kai sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Sehun.
"..."
Diam. Sehun cuek dengan lontaran pertanyaan Kai, dan kebetulan bel telah berbunyi serta sang guru telah datang.
Luhan namja cantik ini mengamati pemandangan indah dikampusnya dari atas kelasnya. Hamparan padang rumput, serta di sana banyak mahasiswa duduk santai. Ada yang belajar, berdiskusi dengan kawan, ada juga yang asik mendengarkan lagu. Bahkan ada yang tidur di bawah pohon yang rindang dan di sebelah baratnya terdapat danau buatan. Sehingga para mahasiswa dapat belajar sambil menikmati indahnya alam kampus yang begitu asri. Karena terlalu asik memandangi keindahan alam dari atas, Luhan tak sadar teman sebangkunya sudah datang.
"Aigoo. . Kau terlalu asik memandangi pemandangan di luar sana, sampai - sampai teman sebangku datang, Kau tak tahu." Ucap teman sebangku Luhan.
"Ah, Suho. mianhe, hehe. ." Ucapnya dengan cengiran.
Suho dan Luhan adalah teman satu fakultas. Sebenarnya di Kampus ini Luhan memiliki banyak sekali teman. Tapi kebanyakan mereka beda fakultas. Ada Baekhyun si cabe - cabean, dia mengambil jurusan musik. Sebenarnya Luhan ingin sekali masuk jurusan musik karena ia menyukai bidang seni. Beruntung Baekhyun terlahir dengan 6 bersaudara. Dan Baekhyun anak terakhir. Jadi ia bisa memilih sesuka hati sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Berbeda sekali dengan Luhan, yang anak tunggal tanpa Saudara. Ia harus menjadi kebanggaan keluarganya, walaupun harus mengorbankan kebahagiaannya. Tapi biarlah, toh semuanya sudah digariskan oleh Sang Pencipta, dan kita hamba-Nya hanya bisa menjalani dengan penuh syukur dan kelak akan mendapatkan kebahagiaan serta terberkati.
"Hai Suho-ah, tampaknya hari ini kau bahagia sekali. Ada apa?" Tanya Luhan memulai pembicaraan setelah hampir satu menit terdiam.
"Benarkah? hehe. . Ne Aku sangat bahagia sekali Lu, yeoja yang suka bertemu denganku di toko buku itu. . (mendekatkan bibirmya ketelinga Luhan membisikkan sesuatu) dia menerima cintaku." Wajah Suho memerah setelah menceritakan kalo dirinya diterima oleh yeoja yang ia sukai. Aigoo. . seperti mendapatkan undian berhadiah saja.
"Wah... Kau sangat beruntung Suho. Pasti yeoja itu sangat cantik dan wajahmu yang seperti malaikat itu adalah daya tariknya. Pasti Kau tidak mudah juga mendapatkannya. Masa PDKT kalian berapa hari?" Tanya Luhan antusias.
"Masa PDKT Kami hanya 2 minggu. Waktu itu untuk pertama kalinya kami berbicara disaat hujan turun. Ia tak membawa payung, dan kebetulan Aku membawa payung, dan ini kesempatanku untuk bisa dekat dengannya. Lalu Aku mengantarkan dia pulang. Dan setalah itu Kami dekat. Dia yeoja yang sangat baik. Aigoo.. Kau tahu Luhan, Aku merindukannya lagi. Dan kapan - kapan akan kukenalkan Kau padanya. Tapi Kau jangan sampai terpikat oleh pesona yeojachinguku ne." Mendengar perkataan Suho membuat Luhan tertawa. Ia tidak akan merebut yeojachingu sahabatnya sendiri. Luhan bukan seperti MUSUH DALAM SELIMUT. Tidak, ia tak seperti itu.
"Yak! aku tak seperti itu tahu!", ucap Luhan seraya mempoutkan bibirnya.
"Aku tak akan merebut yeojachingu sahabatku sendiri!." Kesal Luhan pada Suho.
"Hahaha. . . ne, aku percaya padamu kok." Ucap Suho menenangkan Luhan.
.
.
.
.
.
Sehun namja satu ini tengah berdiam diri di atas atap sekolahnya. Hanya dengan di sini ia dapat ketenangan batin. Melihat awan putih bergerak perlahan dan hembusan angin sepoi - sepoi menerpa tubuh jangkungnya. Kedua tangannya ia masukan ke dalam kantung celana. Tubuhnya Ia sandarkan pada tembok pembatas.
"Sudah lama sekali kita tidak bertemu My Angel. Kau sama sekali tak berubah. tetap seperti dulu." Gumamnya seraya tersenyum manis menampakkan eyesmilenya.
.
.
.
.
Seperti biasa Sehun berangkat sekolah menggunakan kendaraan umum. Dia masih belum diizinkan untuk mengendarai kendaraan pribadi, dikarenakan belum memiliki SIM. Sehun memilih menggunakan kereta karna dengan kereta lebih cepat daripada menggunakan bis.
Di dalam kereta semuanya penuh sesak. Tapi pandangan Sehun reflek menuju pada gelang yang di pakai oleh salah satu gadis di dalam kereta itu. Walaupun gelang itu mungkin sangat sederhana, hanya terbuat dari anyaman akar pohon dan ada tulisannya odult, tapi Sehun tahu barang itu hanya ada satu didunia ini. Dilihatnya sosok manis tersebut, cantik, ditambah ia sedang tersenyum dengan teman sekolahnya. Sehun tahu sekolah yeoja tersebut. Sekolah khusus putri yang cukup terkenal
Ting!
Terdengar pintu terbuka dan kereta berhenti di pemberhentian. Yeoja itu turun, tapi Sehun belum turun. Sehun turun di pemberhentian selanjutnya. Dalam hati Sehun merasa senang, Ia bertemu dengan Yeoja cinta pertamanya.
Sehun membuka matanya. Kejadian tadi pagi terngiang dikepalanya, begitu membahagiakan. Ia dapat bertemu dengan yeoja cinta pertamanya.
"Tunggu aku, aku akan menjadikan kau milikku. Saranghae." Gumamnya.
TBC
Aigoo. . Apaan ini? Sequelnya agak gak jelas gini ya. . Dan siapa yeoja yang Sehun suka, apakah HunHan dapat bersama atau malah memiliki jalan hidup sendiri sendiri? Penasaran. . Ikuti terus and jangan lupa review. ^^
Dan terima kasih buat Younlaycious88, Park Nam Woo, Kimyori95, Liam Devi, , Psw7, Maple fujoshi 2309 G.A.N, Meysialfionitacindyroring, Hunhanrakaisoo, novey, Guest, Baby Lu.
