TING NONG
"Aku pulang"
Mark melepas sepatunya dan melempat tasnya ke sofa
"Mark, kesini sebentar"
Panggil Ibu Mark dari arah dapur
"Hm.. Kenapa bu?"
Mark menyembulkan kepalanya di pintu dapur
"Ini, tolong kau berikan ini kepada tetangga sebelah, dia baru saja pindah"
Ibu Mark memberikan setoples biskuit
"Eh? Bukannya di sebelah rumah jackson ya?"
Mark menerima toples itu
"Keluarga wang menjual rumahnya dan pindah ke Amerika"
"Apaa?! Kapan? Kenapa jackson tdk memberi tauku"
Mark berlari ke ruang TV dan mengobrak abrik tasnya
"Awas kau"
Mark menghidupkan handphonenya dan segera mencari kontak jackson
BIIP
BIIP
"Maaf nomor yg anda tuju tdk dapat di hubungi, harap hu-"
"Aaa! Dia mematikan handphonenya"
Mark memarahi handphonenya
"Sudahlah Mark, cepat antarkan biskuit itu"
Ibu Mark mendorong tubuh Mark
"Tapi bu, mereka pindahan dari mana?"
Mark memakai sepatunya lagi
"Katanya sih dari Thailand"
Ibu Mark menerawang
"Lalu bagaimana aku bebicara pada mereka?"
Tanya Mark waswas
"Kata nyonya wang mereka bisa bahasa korea kok, nah cepat sana"
Ibu Mark mendorong Mark dan menutup pintu
"Haah~ ibu aneh sekali, menyuruhku cepat-cepat memberikan ini"
Mark berjalan gontai ke rumah yg berada tepat di samping rumahnya
TING NONG
TING NONG
Mark berdiri di depan pintu rmh tetangga barunya namun pintu blm juga terbuka
TING NONG
TING NONG
"Ck, lama sekali"
Mark hendak pulang namun
CKLEK
"Maaf lama"
Sesosok anak berambut coklat dengan warna gold di poninya membungkukkan tubuhnya
Sepertinya waktu terhenti saat anak itu menegakkan tubuhnya
"Manis sekali"
Entah sadar atau tidak Mark melontarkan kata-kata konyol
"Ah?"
Anak itu kaget mendengar kata-kata Mark
"Eh, um, anu"
Mark menggaruk tengkuknya yg tdk gatal
"Kakak siapa ya?"
Tanya anak itu
"Suaranya sangat lucu"
Pikir Mark
"Ah, aku anak tetangga sebelah, eum ini ibuku memberikan ini,"
Mark meyodorkan setoples biskuit yg di pegangnya
"Tidak usah repot repot kak"
Anak itu terlihat malu
Oh, ingin rasanya mark mencubiti anak itu sekarang, benar-benar menggemaskan
"Ah, tidak apa-apa, ini ambilah"
Dengan malu malu anak itu menerima biskuit itu
"Maaf kak, Bambam tidak memberikan apapun"
Anak itu menunduk
"Tidak apa apa, eum namamu Bambam?"
Tanya Mark
"Oh iya BamBam lupa memperkenalkan diri,"
Bambam mebungkukkan tubuhnya
"Halo kak, nama saya Kunpimook Bhuwakul kakak bisa memanggilku Bambam, nama kakak?"
Bambam menyodorkan tangannya
"Ah, namaku Mark Yl-En Tuan, kau bisa memanggilku Mark"
Mark menerima tangan Bambam dan mereka bersalaman
Mereka cukup lama saling bersalaman
"Eum, kak"
Mark reflek melepaskan tangan BamBam
"Maaf"
"Hehe, tidak apa apa, oh iya kakak mau mampir?" Bambam membuka pintu rumahnya lebih lebar
"Eum, boleh"
Mark menganggukkan kepalanya
"Yeey"
Bambam menarik tangan Mark dan mengajaknya masuk
"Maaf kak Mark, rumah Bambam masih berantakan"
Bambam menaruh toples biskuit itu di meja
"Kakak bisa duduk disini"
Bambam mendudukkan Mark di sofa ruang TV
"Kakak mau Bambam buatkan apa?"
Bambam berjalan kearah dapur
"Tidak usah,"
Mark menolak dengan halus
"Tapi, kakak kan sudah memberikan Bambam kue, jadi bambam harus membuatkan kakak minum"
Bambam berhenti dan melipat tangan di depan dada
"Tidak apa apa, bambam tdk usah repot repot"
"Ah, tidak mau, ibu bambam bilang kalau ada orng baik kita harus membalasnya dengan kebaikan"
Bambam terus memaksa Mark
"Ah, baiklah, terserah Bambam saja"
Akhirnya Mark mengalah
"Ok"
Bambam berjalan menuju dapur
.
.
Tak lama kemudian bambam datang dengan 2 gelas jus strawberry
"Ini kak, maaf membuatmu menunggu"
Bambam menaruh jus itu di meja
"Ah, terima kasih"
Bambam duduk di depan Mark
"Oh iya, orang tuamu kemana Bambam?"
Tanya mark yg melihat rumah Bambam sepi
"Oh, ibu bambam pergi berkeliling, kalau ayah bambam masih bekerja dan katanya mau mencarikan sekolah baru untuk Bambam"
Bambam ternyum manis
"Oh, jadi kau kelas berapa?"
"Kelas 3 smp kak, kalau kakak?"
"Oh, aku kelas 3 Sma"
Mark menatap bambam,
Benar benar lucu pikirnya
"Kalau begitu Bambam ingin masuk sma saja"
Bambam mempoutkan bibirnya
"Bambam masuk sma 1 tahun lagi"
Mark mengacak lembut rambut Bambam
"Tidak mau, maunya sekarang"
Bambam membuang mukanya
"Loh? Kenapa?"
Mark memandang Bambam bingung
"Bambam mau satu sekolah dengan kakak, kalau Bambam masih smp bambam tdk kenal siapa siapa dong"
Bambam cemberut
"Haha.. Nanti kan kau bisa mendapat Teman disana"
Mark sudah tdk tahan untuk tdk mencubit pipi Bambam
"Aww"
Bambam mengelus pipinya
"hahaha..."
"Oh iya, aku rasa, aku harus pulang"
Mark melirik jam tangannya
"Benarkah? Padahal Bambam masih ingin bermain dengan kakak"
Bambam terlihat murung
"Kalau kau mau, kau bisa main ke rumahku"
"Asik, bambam boleh main ke rumah kak Mark"
Bambam menepuk nepuk tangannya
Oh, apa bisa Mark terus menahan dirinya melihat tingkah Bambam yang kelewat manis + lucu
"Ayo, bambam ingin tahu rumah kakak"
Bambam menarik tangan mark keluar rumah
.
.
.
"Jadi ini rumah kakak, benar-benar dekat dengan rumah bambam ya"
Bambam menatap rumah Mark
"Tentu saja, kita kan tetangga"
Mark berjalan memasuki pekarangan rumahnya dan diikuti bambam
TING NONG
"Aku pulang"
Mark masuk kerumahnya di ikuti bambam
"Mark apa kau su- KYAAAA"
Ibu mark datang dari dapur dan langsung heboh melihat kedatangan Mark
"Ibu kau ke-"
"Manisnyaaaaaa~"
Ibu Mark langsung menghampiri Bambam dan mengacuhkan Mark
"Ibu"
Mark menjauhi Bambam dari tingkah anarkis ibunya itu
"Siapa dia Mark?"
Ibu mark menatap bambam dengan mata yang bersinar sinar
"Dia anak tetangga baru itu bu"
Mark memberi jalan untuk bambam
"Selamat siang bibi, saya Bambam"
Bambam membungkukkan tubuhnya
"Namamu lucu sekali sayang"
Ibu mark mengelus pipi bambam
"Ibu, hentikan tingkah memalukanmu"
Mark menjauhkan tangan ibunya dari pipi Bambam
"Hehe, maaf, ayo masuk, kau sudah makan? Mau ibu buatkan apa?"
Ibu Mark menarik tangan bambam dan tak lupa ia mengacuhkan Mark
"Haah~"
Mark memutar bola matanya malas
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"MARK BANGUN! ATAU KAU AKAN TERLAMBAT"
Teriak Ibu Mark dari depan pintu kamar Mark
"Eungg~ iya bu"
Mark bangkit dengan malas dan berjalan menuju kamar mandi
.
.
Mark memakan sarapannya dengan perlahan
"Kau lelet sekali makannya, Bambam menunggu loh"
ucap Ibu Mark yg sukses membuat Mark tersedak
"Uhuk uhuk.. Apa kata ibu?"
Mark meminum susunya dengan bringas
"Itu loh, kemarin ibu sudah mengobrol dengan keluarga Bambam, ibu bilang kalau kau akan berangkat dan pulang bersama bambam setiap hari"
Ibu mark memakan sarapannya dengan santai
Setiap hari
Setiap hari
Setiap hari
Kata-kata itu berngiang di pikiran Mark
Apakah ia sanggup setiap hari bersma bambam yg membuatnya selalu merasakan gejolak aneh?
"I..ibu, dia masih smp sedangkan aku sma, mana mungkin kita bersama"
Mark menatap ibunya tak percaya
"Hahaha, itu, si bambam susah meminta orng tuanya untuk masuk sma lebih cepat,"
Ibu mark tertawa nista
"Tapi ibu-"
TING NONG
TING NONG
"Nah itu Bambam sudah datang, cepat sana"
Ibu Mark menarik Mark menuju pintu
"Nah, ini tasmu,"
Ibu Mark memberikan tas dan membenahi blazzer Mark
"Kau harus terlihat tampan"
Ibu Mark membenah rambut anak semata wayangnya
"Oke, sana berangkat"
Ibu Mark mendorong Mark keluar rumah
.
.
"Maaf membuatmu menunggu"
Mark menggaruk tengkuknya yg tdk gatal
"Hehe, tdk apa apa kak"
Bambam menatap Mark dari ujung kaki sampai ujung kepala
"Ada yg aneh?"
Tanya Mark
"Tidak, hanya saja"
Bambam terlihat ragu untuk untuk berbicara
"Hanya saja?"
"Eum, kakak terlihat sangat tampan"
Bambam membuang mukanya dan terlihat ada rona merah di pipinya
Kau tidak menggunakan blush on kan bam?
Ingin rasanya Mark terbang ku angkasa bersama paus terbang. Dan di hempaskan kembali ke bumi
Ia benar benar sangat senang mendengar pujian dari bambam
Walaupun ia memang setiap hari mendapat pujian, tapi kali ini berbeda,
"Terima kasih, dan kau juga terlihat saaaangat manis"
Mark memberi tekanan di kata 'sangat'
"Eum"
Bambam menggaruk tengkuknya yg tdk gatal
"Nah ayo berangkat"
Mark menarik tangan Bambam berjalan
.
.
.
"Jadi bagaimana kau membujuk ayah dan ibumu?" Tanya Mark
Kini mereka dlm perjalanan menuju School Performing Of Art
"Hehe, soalnya ibunya kak Mark membantu, jadi ayah setuju saja, dan ibu terlihat senang"
Mark tersenyum sambil memamerkan deretan giginya
Mark kembali mengacak lembut rambut Bambam
"Kakak suka sekali mengacak rambut bambam" Bambam membehani rambutnya
"Hehe, habis kau manis"
Mark kembali melontarkan pujian manis ke bambam
"Kak Mark"
"Iya?"
"Kenapa bambam suka bersama dengan kakak ya? Dan entah kenapa bambam merasakan ada yg berbeda saat kakak bilang kalau bambam itu manis, padahal bambam sudah sering mendengar itu dari orng lain, tapi berdeda dengan kakak"
Bambam menatap Mark dengan polos
"Eum, benarkah?"
Mark terlihat salting
"Hu'um"
Bambam mengangguk imut
"Kakak juga suka bersama bambam"
Mark merasakan seperti ia menyatakan perasaan pada seseorang yg ia suka
"Benarkah?"
Bambam menarap Mark dengan berseriseri
"Uh, dia sangat manis"
Bantin Mark
Mark hanya menganggukkan kepalanya
"Kalau begitu kita setiap hari saja bersama"
Bambam reflek memeluk Mark
Mark merasakan ada yg meluap luap dari dairinya
"Eum, bambam sepertinya kita harus segera masuk kelas"
Mark melepaskan pelukan Bambam dengan lembut
"Ohh, jadi kelas Bambam dimana?"
Tanya Bambam saat mereka melewati lorong sekolahan
Oh lihatlah, semua mata memandang Mark dan Bambam yg berjalan beriringan
"Kita ke ruang kepala sekolah dulu"
Mark mengajak Bambam ke ruang kepala sekolah
.
.
.
.
.
"Tak kusangka kau sepintar itu"
Mark menatap kagum Bambam
Baru saja ia mengantar bambam ke ruang kepala sekolah untuk melakukan test penentuan kelas
Dan sekarang Bambam mendapat kelas 1A
"Hehehe.."
Bambam menggaruk tengkuknya yg tdk gatal
"Kelas kakak dimana?"
Tanya Bambam sambil menatap Mark yg lebih tinggi darinya
"Kelas kakak di lantai 3, kelasmu di lantai 2"
Mark mengajak Bambam menuju kelasnya
"Ooo, Bambam boleh main ke kelas kakak?"
Tanya Bambam dengan puppy eyesnya
"Tentu, dan ini kelasmu"
Mark meunjuk kelas yg sudah diisi oleh guru
TOK
TOK
TOK
Mark mengetuk pintu kelas 1A
"Ah, apa apa?"
Tanya guru yg mengajar di kelas 1A tersebut
Mark masuk ke dlm kelas dan Bambam menunggu di luar
"Begini ibu Song, dia murid baru, pindahan dari Thailand, dan kini ia mendapat kelas 1A mohon kerja samanya bu" Mark membungkukkan badannya
"Ah, untuk Anak berbakat sepertimu apapun akan ibu lakukan, jadi dimana orngnya?"
Ibu Song mengedarkan pandangannya
"Ah,"
Mark berjalan keluar dan menarik tangan Bambam untuk masuk
"Ini"
Mark memperkenalkan Bambam pada Ibu Song
Teriakan para gadis mendominasi saat bambam memasuki kelas
"Manisnya"
Komentar ibu song
"Baik saya tinggal dulu, permisi"
Mark hendak pergi tapi Bambam menahan tangannya
"Nanti kita bertemu di jam istirahat" Mark tersenyum sambil mengacak rmbt Bambam
"KYAAAAA"
"KYAAAAA"
.
.
.
.
Mark berjalan santai menuju kelasnya
"Yo! Kenapa kau baru tiba jam segini?"
Tanya teman Mark ber nametag Lim Jae Bum
"Oh, ada kepentingan"
Mark menaruh tasnya di meja dan mendudukkan dirinya
"Ku dengar kau tiba dengan seorang pria cantik"
Tanya teman Mark yg lain Jinyoung
"Benarkah?"
Jaebum heboh
Jinyoung mengangguk dan merangkul jaebum
"Uwah, ternyata Mark kita sudah memiliki kekasih"
Jaebum menaik turunkan alisnya
"Hahahaha"
Jinyoung tertawa diikuti jaebum
"Hey ada apa ini?"
Youngjae datang sambil membawa cemilan
"Ini belum waktunya makan " komentar Jaebum
"Jadi dari tadi tdk belajar?" Tanya Mark pada mereka bertiga ( Jaebum, Jinyoung, Youngjae)
Mereka menggeleng
"Kau kawathir?"
Tanya Jinyoung
"Tentu saja, nanti reputasiku bisa turun kalau aku tdk belajar" Mark membanggakan dirinya
"Huuu!"
Dengan kompak Jaebum, Jinyoung dan Youngjae menyoraki Mark
"Kalau begitu kita belajar di rumahmu saja"
Usul Youngjae
"Hm,,"
Mark berpikir pikir
Tunggu, bukankah dia akan pulang bersama Bambam dan tentu saja bambam akan bermain kerumahnya
Bagaimana kalau teman temannya melihat Bambam dan tiba-tiba menyukainya?
Tidak tidak tidak
Mark menggeleng
"Sepertinya tidak bisa"
Mark menolak
"Kenapa?"
Tanya Youngjae
"Itu, yah, dirumahku berantakan"
Mark mencoba mencari alasan
"Aa... Aku tau"
Jinyoung tersenyum setan
"Tau apa?"
Tanya jaebum
Jinyoung menatap Mark dengan tatapan yg sulit di artikan
"Beri tau aku"
Jaebum merajuk
Jinyoung membisikkan sesuatu pada Jaebum
"Ohhh!"
Jaebum berseru
"Hahahaha! Aku penasaran~ ayolahh~ aku ingin tahu"
Jaebum menaik turunkan alisnya
"Kalian bicara apa?"
Tanya Youngjae yg tdk tau apapun
"Sini aku beritau"
Jinyoung merangkul Youngjae dengan tangan satunya dan membisikkan sesuatu
"Benarkah!?"
Heboh Youngjae
"Jadi Pria berambut gold itu kekasih Mark?"
Teriak Youngjae yg membuat satu kelas menatapnya
Mark, dan jaebum ber facepalm sedangkan Jinyoung melepas rangkulan pada youngjae dan lebih memeluk Jaebum
"Kenapa kita memiliki teman seperti dia"
Batin mereka bertiga
"Mark benarkah?"
Tanya Youngjae heboh
"Astaga.. Dia bukan kekasihku"
Mark meggerak gerakkan tangannya
"Lalu?"
Youngjae semakin mendesak Mark
"Eum, tetangga"
Mark menjawab seadanya
"Kau menyukainya?"
Tanya Youngjae
"Aishh... Baik baik, kalian nanti ke rumahku! Puas?"
Mark memutar bola matanya malas
"OK!"
Jawab mereka bersamaan
TRIIIINGGG
Bel istirahat berbunyi
"Aishh..." Mark terus bergelut dengan pikirannya
"Ada apa denganmu ?" Tanya Jaebum
"Berhenti memanggilku seperti itu" Mark mengacak acak rambutnya
"Oke oke ada apa denganmu?"
Tanya Jaebum
"Aku bingung"
"Bingung karena si manis itu?"
Goda Jaebum
"Haah~"
"Hahaha~ kau benar-benar menyukainya"
Goda Jaebum lagi
"Entahlah, tapi aku tdk mau menjadi Gay sepertimu dan Jinyoung"
Mark menunjuk Jaebum
"Ya ampun, kejam sekali kau"
Jaebum memukul kepala mark dengan buku
"Aku masih menyukai perempuan" Mark menggeleng geleng
"Benarkah?"
Goda Jaebum
"Tapi, tapi aku merasakn gejolak aneh saat bersamanya"
Mark mencoret coret bukunya
"Itu tanda cinta " Jaebum mencolek dagu Mark
"Tidak tidak, aku masih normal"
Mark menggeleng geleng
"Ya sudah"
Jaebum menatap pintu kelasnya yg sepi hanya ada dia dan Mark
"Jinyoung kenapa ke kantin lama sekali"
Jaebum melirik jam tangannya
DRRT
DRRT
Handphone Jaebum bergetar dan menjadapat pesan dari jinyoung
From : JR
Aku bertemu pacar Mark
Dengan cepat Jaebum membalas pesan Jinyoung
To : JR
Cepat bawa kesini kkk~
Dengan terkirimnya pesan itu Jaebum tersenyum senang
" "
Panggil Jaebum
"Apa!?"
Tanya Mark sewot
"Aku punya hadiah untukmu"
Jaebum tersenyum setan
.
.
.
TBC
Ok, gegara kemaren author baca FF MarkBam, dan sekarang kepengen buat ff MarkBam xD
Mereka cute
Hahahaha~
RnR yoo B)
