Title : Don't Worry Hyung
Genre : Romance, Friendship
Length : oneshoot
Disclaimer : Super Junior milik SMent, kecuali Sungmin, dia miliknya Kyuhyun (-_-) But, this strory originally belongs to me
This Kyumin fanfict; dari Kyumin, oleh Joyers, dan untuk Joyers
"Uwaaah…" gumam Eunhyuk takjub ketika menyaksikan tayangan TV yang menampilkan seorang namja yang baru saja menyelesaikan trik magic-nya.
Dan Eunhyuk tidak sendiri. Ada Ryeowook yang tanpa sadar memperhatikan tayangan itu dari meja makan. "Keren!" seru namja yang tengah membuat sandwich itu.
Oh jangan lupakan seorang lagi. Kyuhyun, namja berambut ikal itu menghentikan kegiatan minum airnya sejenak demi memfokuskan matanya pada sosok berwajah manis itu.
Padahal wajah itu sudah dikenal mereka lama. Pun begitu, masih saja mereka dibuat kagum oleh bakat segudang yang dimiliki namja itu.
"Aisshh… dia membuatku iri." Eunhyuk kembali bergumam.
Tak ada yang menyadari saat bibir Kyuhyun terangkat sebelah. Ya benar, hyung-nya itu memang membuat orang-orang iri, tak terkecuali dirinya. Tapi khusus untuknya, ada emosi lain yang memenuhi dadanya kini. Rasa bangga.
Cklek.
"Oh Sungmin-hyung kau sudah pulang?"
Namja itu –Sungmin, hanya mengangguk manis seraya menghampiri Ryeowook di meja makan. Seketika itu juga mata rubahnya langsung berbinar melihat sandwich siap makan di atas piring.
Kyuhyun memperhatikan Sungmin dari tempatnya berdiri. Matanya bergerak mengikuti tingkah hyung-nya yang menurutnya sangat menarik itu. Saat Sungmin menangkupkan makanan buatan Ryeowook ke dalam mulutnya hingga sesak. Oh kelinci ini!
Kyuhyun sempat tersenyum menahan tawanya gemas sebelum akhirnya menawarkan gelas air di tangannya. "Sungmin-hyung."
Sungmin mengambilnya dan meneguknya setengah. "Gomawo, Kyuhyun-ah."
"O? Kalian menontonnya? Bagaimana? Aku keren kan?" tanya Sungmin berganti topic ketika melihat layar TV.
"Hyung yang terbaik!" jawab Ryeowook mengacungkan dua ibu jari.
"Biasa saja…"
"Ya Lee Hyukjae! Barusan jelas-jelas kau menyatakan rasa irimu pada Sungmin-hyung!" sanggah Kyuhyun tak terima.
"Itu cuma sedikit, sebesar ini," Eunhyuk berdalih, membuat jarak kecil antara telunjuk dan ibu jarinya.
Sungmin tertawa, menampilkan deretan gigi kelincinya. "Arasseo… Arasseo… karena aku sudah lelah, mari kita hentikan ini."
Blam.
"Aishh… jinjja… apa yang orang itu tidak bisa lakukan? Kenapa dia melakukan segala sesuatunya dengan benar? Aisshh…" racau Eunhyuk beberapa saat setelah Sungmin masuk ke kamarnya.
Kyuhyun lagi-lagi tersenyum mendengarnya sebelum akhirnya menyusul Sungmin ke kamar. Kamar mereka.
"Kurasa ada satu hal yang tidak bisa hyung lakukan dengan benar."
Sungmin menolehkan pandangannya pada sumber suara. "Kau ini bicara apa, Kyu?"
Kyuhyun tersenyum sambil duduk di tepi ranjang Sungmin. Sedangkan si empunya merebah, kembali asyik dengan smarthphone-nya.
"Menyanyi, dancing, bela diri, sulap, memasak, bahkan aegyo, Lee Sungmin bisa melakukannya dengan baik. Bakatmu itu luar biasa. Hyung sempurna. Tapi…"
"Tapi?" ulang Sungmin dengan matanya yang masih fokus pada layar ponsel. Namun tentu saja dia juga memerhatikan semua perkataan Kyuhyun. Apa itu bakatnya yang lain?
"Selera fashion-mu sungguh unik."
"Mwo?"
"Hyung pikir saja? Apa ada namja yang tidur dengan daster berwarna pink? Kurasa Eunhyuk hyung akan mengatakan bahwa kau ini fashion terrorist." Tunjuk Kyuhyun pada pakaian yang dikenakan Sungmin sekarang.
Akhirnya Sungmin berhenti menatap ponselnya, kini sepenuhnya menatap wajah dongsaeng-nya itu. "Begitulah aku." kemudian membalikkan tubuhnya memunggungi Kyuhyun.
Dia tidak mau peduli akan hal itu. Nyatanya daster ini membuat tidurnya nyaman. Lagipula hal ini juga bukan rahasia lagi. Semua member –apalagi Eunhyuk yang notabene sahabatnya sejak trainee, sudah mengetahuinya.
"Hari ini aku sangat lelah dan ingin tidur dengan tenang. Kuharap kau tidak menemui 'kekasih'mu malam ini." Sungmin merujuk pada kebiasaan malam Kyuhyun begadang demi bermain game, dan itu membuat gaduh kamar mereka tentu saja.
Jadi ini akhir dari pembicaraan mereka? Oh, Kyuhyun belum rela….
Tidak lama berselang, Kyuhyun ikut merebahkan dirinya. Bukan di kasurnya, tapi di kasur Sungmin. Kyuhyun tau hyung-nya tak akan menolaknya.
"Kyuhyun-ah!"
"Hm?"
"Bisa kau lepas tanganmu itu?"
"Tidak bisa!" Kyuhyun malah mengeratkan lingkaran tangannya pada pinggang Sungmin dari belakang.
Sungmin tak bereaksi apa-apa, hanya menggerutu, "Kau membuatku terlihat seperti yeoja!"
Kyuhyun tak bisa menahan rasa gelinya.
"Kau tertawa?" sungut Sungmin.
"Hyung… kau ini namja. Tapi wajahmu manis, suka warna pink, dan bahkan memakai daster. Apa aku salah kalau aku mengatakan kau seperti yeoja?"
Selang beberapa detik sampai terdengar respon Sungmin.
"Benarkah?"
Kyuhyun tidak menyukai ini. Ada nada kesedihan dalam perkataan Sungmin barusan.
"Sungmin-hyung?" panggil Kyuhyun lirih.
"Benar juga. Aku ini namja. Tapi sikapku sungguh seperti yeoja."
"Hyung! Jangan khawatir. Kau keren! Punya daya tarik yang orang lain tidak punya! Dan jika ada yang mengatakan kau ini fashion terrorist, aku akan membelamu! Tenang saja!" Kyuhyun mencoba menghibur Sungmin.
Sungmin tersenyum melihat usaha Kyuhyun menghiburnya.
"Terkadang aku membeci diriku sendiri. Diriku yang feminim," pandangan Sungmin menerawang. "Menjijikan, ya?"
Kyuhyun tercenung mendengar hyung-nya berkata demikian. Ini menyakiti hatinya.
"Tidak! Aku suka Lee Sungmin yang feminim. Karena itulah yang membuatnya menjadi pribadi yang penyayang, penyabar, perhatian dan menghangatkan orang-orang. Aku saksinya!"
Kyuhyun tak melihatnya, tapi Sungmin sedikit tersenyum kali ini. "Tentu saja, kau benar."
"Tapi mungkin karena itulah, gadis-gadis tidak bisa melihat Lee Sungmin sebagai namja. Bagaimana jika aku menyukai seseorang yeoja nantinya? Aku pasti ditolak." Sungmin setengah tertawa mengatakannya. Tapi rupanya sudah mampu menancapkan pisau ke jantung Kyuhyun.
"Kalau begitu jangan menyukai yeoja!"
Sungmin tertegun sesaat. Tapi kemudian senyum kembali menghiasi wajah manisnya, kemudian membalikkan badannya menghadap Kyuhyun, "Lalu aku harus menyukai namja, begitu? Hahaha… Kau ini yang benar saja!"
Kyuhyun hanya diam. Rahangnya mengatup kuat.
"Sebenarnya…" Sungmin menghentikan kata-katanya. Ia terlihat ragu untuk meneruskan. Kyuhyun menatap sepasang mata foxy itu menunggu.
"Sebenarnya aku khawatir orientasi seksualku berubah. Entahlah, aku sudah lama tidak jatuh cinta padahal aku punya banyak teman yeoja. Dan kau tahu apa? Kadang aku berfikir kau ini terlihat tampan juga."
Kyuhyun hanya bisa terpana mendengarnya. Oh boleh kah dia berharap?
Dan tunggu, jangan-jangan hal ini yang menyebabkan mood Sungmin sempat berubah barusan?
"Aish… melihat ekspresimu begitu… Kau tak perlu cemas, Kyu. Aku bukan gay. Atau paling tidak aku sedang berusaha untuk tidak menjadi gay. Kau tidak perlu takut padaku, ok?"
"Tidak... Hyung yang tidak usah cemas." Kyuhyun menangkupkan tangannya pada pipi Sungmin yang lembut.
"Kyuhyun-ah?" mata foxy itu mengerjap. Ada semburat merah, samar namun Kyuhyun mampu menyadarinya. Namja penyuka game itu tersenyum penuh kemenangan.
"Jangan cemas jika memang hyung berubah. Aku akan menyambutmu, hyung. Sungguh. Kau tidak akan terluka. Aku janjikan itu," lalu mencium kelopak mata Sungmin. "Jalja."
.
.
~FIN
RnR?
