BOOK

Disclaimer : Ansatsu Kyōshitsu (暗殺教室), Yūsei Matsui

All characters owned by Yūsei Matsui-sensei, but the stories are mine!

Warning!

OOC, OOT, Typo dimana-mana, Alur membingungkan, EYD kacau..

Mengandung unsur SHONEN AI! Yang tidak suka silahkan tekan tombol back pada web browser anda!

.

.

Kalau masih nekat yaaaaaa

Happy Reading.. (^o^)/

.

.

bagai sebuah buku, rasa itu terbaca dengan mudah walau bersembunyi jauh didalam hati

.

.

Aku tengah berada dalam kondisi dan situasi dimana aku tidak bisa pergi ataupun menetap ditempat ini. Atmosfer yang menekan ini bisa membuatku gila dengan cepat jika aku tidak pergi, tapi aku juga tidak bisa meninggalkan tempat ini seperti keinginan hatiku. Tekanan besar dari 2 arah yang tengah menghimpitku ini membuatku merasa ngeri, apa lagi tatapan tajam dari dua pasang mata itu seperti menusuk jauh kedalam diriku. Kedua mata merkuri itu dan juga mata biru cerah itu salaing bergantian menatap diriku.

Ah, mungkin kalian bertanya-tanya siapa aku.. Aku rasa aku tidak perlu memperkenalkan diriku lagi pada kalian, aku yakin kedua antena kecil dikepalaku cukup untuk membuat kalian mengenali siapa aku.

Yups! Kalian benar, Namaku Yuuma, Isogai Yuuma. Ketua Kelas E SMP Kunugigaoka, yeng terkenal miskin dan rupawan. Sang pujaan hati bagi siapapun mereka, baik itu laki-laki ataupun wanita.

Karma-kun.. Nagisa-kun.. Bisa kita hentikan ini?" tanyaku tergagap.

"Tidak, Yuuma. Aku tidak bisa berhenti sekarang!" Lelaki bersurai merah itu mengalihkan padangannya dariku dan menatap tajam lelaki bersurai biru yang tak jauh dariku

"Isogai-san, kau bisa mundur, atau pergi dari sini jika kau mau. Aku tidak ingin kau terluka karna berada ditengah-tengah kami.."

Suara lembut Nagisa membuatku ingin benar-benar pergi dari tempat ini seperti yang dipintanya, tapi tatapan tajam Karma sama sekali membuatku tidak dapat pergi dari tempat ini. Aku takut ia berbuat sesuatu yang tidak seharusnnya dilakukan olehnya. Aku takut ia melukai Nagisa, ataupun melukai dirinya sendiri.

"Jika kau takut pergilah.."

Tap.. Tap.. Tap..

Aku mendengar langkah kaki Karma yang semakin mendekatiku. Dengan tangannya yang besar nan hangat ia menyentuh wajahku, kedua matanya menatapku dengan tatapan penuh kasih sayang.

BLUUUUUSSSSHHH! Wajahku memanas dan memerah, bahkan lebih merah daripada surai merah karma.

"Bukuku yang berharga... " gumannya pelan.

Walau pelan aku dapat mendengar dengan jelas apa yang digumankannya. 'Buku'? Apa maksudnya itu?

PLAK!

"Jauhkan tanganmu darinya, Karma-kun! Kulitnya terlalu indah untuk tangan pembunuh sepertimu!"

Aku melihat dengan jelas tangan Nagisa yang menampar tangan Karma. Aku bisa merasakan tenaga yang digunakannya untuk menjauhkan tangan Karma dariku. Tangan Nagisa yang lain merangkul pinggangku dan mendekap erat diriku dalam pelukannya. DEG! DEG! DEG! Jantungku terasa berpacu kencang.

"Lepaskan tanganmu darinya, Ular Sialan!"

"Apa-apaan kau Iblis Bajingan!"

Kepalaku terasa berputar-putar! Tanganku mulai ditari-tarik dari kedua sisi. Badanku terguncang dengan kuatnya.

BYUUUUURRR!

"PUUUUUAAAAAH! TIDAAAAAKK!" Aku berteriak dengan sangat kencang.

Aku terbelalak! Kedua mataku terbuka lebar, aku memandang ke sekelilingku. Kedua adik ku tengah berada dikanan dan kiriku. mereka memegang sebuah ember kosong ditangan mereka. Senyuman mengembang lebar diwajah mereka.

"KALIAN BERDUA!"

"HUAAAA! KAKAK MARAH!" Mereka berdua melemparkan ember ditangan mereka dan berlari meninggalkanku basah diatas kasur seorang diri. Mereka berlari sambil tertawa senang.

"AWAS KALIAAN!"

Aku bahkan tidak kuat bangkit dari kasur ku basahku yang semula nyaman.

BLUUUUSSSHHH!

Seketika wajahku memerah. Aku teringat pada mimpiku yang aneh barusan. Karma-kun.,. Bahkan Nagisa-kun...

"Oh, Tidak... " gumanku seraya menutup wajahku dengan kedua tanganku.

Rasanya benar-benar memalukan bila kuingat kembali mimpiku barusan.

.

.

TBC

.

.