4 Pangeran Musim dan Putri Matahari
Disclamier : Naruto murni milik Masashi-sama , cerita ini murni milik Akira .
Pairing : ...x...
Genre : Romance , Frendship , dll.
Warning : FemNaru (again) , banyak typo , EYD ga tahu bener atau ga , kata-kata ga nyambung , alur cerita aneh bin ajaib, dll.
Don't Like , Don't Read .
Happy Reading
Chapter 1 : One day .
Naruto POV.
Hai , Namaku adalah Uzumaki Naruto , umurku 16 tahun , ah... sebenarnya namaku adalah Namikaze Naru . Aku adalah anak dari Namikaze Minato dan Namikaze – Uzumaki Kushina . Ayahku adalah seorang pembisnis sukses yang perusahaannya sudah mendunia . Ibuku adalah sosok yang penyayang terhadap anak-anak terutama anak kandungnya sendiri , anak adalah hal prioritas utamanya jadi tak heran jika ibuku ini punya sifat daughter complex dan son complex . Son ? Yap ! aku juga mempunyai seorang kakak laki-laki , Namikaze Kyuubi . Perbedaan umurku dengannya hanya 4 tahun . Ia sosok yang ku kagumi sejak kecil , ya walaupun suka menjahili orang termasuk aku , adiknya , ia orang yang sangat bijak dan perhatian , saking perhatiannya ia selalu memanjakanku .
Aku hidup bahagia dengan ayah , ibu dan kakak dalam 1 rumah yang harmonis tapi setelahnya semua berubah begitu cepat . 2 tahun yang lalu , ayah dan ibu meninggal akibat kecelakaan kereta yang mereka tumpangin , kakakku yang merupakan anggota keluarga asli satu-satunya selain aku pun harus pergi ke Paris untuk melanjutkan sekolah di sana agar perusahaan ayahku tetap berjalan pasca kecelakaan itu , tentu karena saat itu Kyuu-nii masih berumur 17 tahun ia bantu oleh Kakashi , asisten ayah . Aku sendiri harus rela pergi dari rumah yang penuh kenangan manis itu untuk tinggal dengan Nenek Tsunade dan Kakek Jiraya , Kaa-san Tou-san ayah , di Suna .
1 tahun setelah aku tinggal di rumah nenek dan kakekku , aku memutuskan untuk hidup mandiri sendiri di Konoha tapi aku juga akan mengubah namaku dengan menggunakan marga ibuku agar tak ada yang mengenali . Awalnya nenek dan kakek menentang keputusanku dan bertanya mengapa harus sampai mengubah nama namun setelah semua bujuk rayu dan memberikan alasan bahwa aku ingin hidup mandiri tanpa harus menggunakan semua kekayaan orangtuaku akhirnya mereka menggizinkannya , keputusanku itu tersampaikan juga ke telinga kakakku . Kyuu-nii menentang keras apa yang kulakukan , tapi aku tak menyerah begitu saja , aku bujuk kepadanya bahwa aku akan baik-bak saja lagipula umurku waktu itu 15 tahun , cukup dewasa bukan ? Akhirnya Kyuu-nii menggizinkan dengan syarat aku harus bersekolah di Konoha High Internasional School dan harus tinggal diapartemen yang dipilih oleh Kyuu-nii. Pilihan itu jauh lebih menguntungkan daripada harus diikuti oleh bodyguard setiap harinya . Aku menyetujuinya.
Seminggu kemudian pembagian hasil ujian nasional SMP , aku mendapatkan hasil ujian terbaik di negara Suna . Hasil ujianku itu kuberikan kepada Kyuu-nii melalui Kakashi yang sekarang asisten pribadi Kyuu-nii . Kyuu-nii segera mendaftarkanku ke KHIS dan langsung diterima , Kyuu-nii meminta pihak sekolah agar identitasku sedikit disembunyikan dan meminta agar keberhasilanku masuk ke KHIS karena beasiswa , tentunya hal ini sudah didiskusikan denganku. 5 hari kemudiannya aku berangkat dari Suna menuju Konoha , sebenarnya aku sedih harus berpisah dengan nenek dan kakekku tapi tekadku sudah mutlak . Sesampainya di Konoha aku langsung mencari apartemen yang sudah dipilih Kyuu-nii . Ketika aku menemukannya , aku merasa cukup puas , apartemen bergaya minimalis nan trendi , tidak terlalu mencolok dan asri . Setelah aku puas melihat-lihat apartemen , segeraku cari pekerjaan yang bisa kulakukan , sebisa mungkin aku tak menggunakan tabunganku . Lalu aku melamar pekerjaan sebagai pegawai part time di suatu cafe yang tak jauh dari apartemenku dan aku keterima , karena kebetulan pemilik cafe itu membutuhkan seorang pelayan . Aihh... sudah hampir 1 tahun aku tinggal sendiri dan bekerja sampingan di Konoha . Aku cukup bahagia hidup mandiri tanpa harus dibantu oleh oranglain . Ah! Aku harus segera pergi nih!
Naruto POV end .
~0~0~0~0~0~0~0~
"Gawat! Aku harus cepat-cepat!" Ujar Naruto setelah melihat jam dinding yang berada didapur apartemennya .
Secepat mungkin Naruto menghabiskan sarapan dan segera menyambar tas orange yang berada di sofa . Setelah memastikan bahwa pintu apatemennya terkunci , Naruto segera berlari menuju lift dan segera pergi ketika lift itu terbuka di lantai 1. Naruto berlari-larian diantara banyak orang-orang yang sibuk berlalu lalang . Nafasnya memburu , keringat sedikit mengalir dipelipisnya , namun tak mengurangi kecantikkan alami yang ia miliki. Nafasnya baru sedikit tenang ketika ia sampai didepan gedung sekolahnya , Konoha High Internasional School . Naruto berlari kecil memasuki sekolah yang sudah 1 tahun ia gunakan untuk menuntut ilmu . Sebenarnya bel masuk akan berbunyi 20 menit lagi tapi hal itu yang tidak mengurangi kecemasannya karena KHIS memiliki banyak lorong , ruang dan tangga yang sangat banyak . 20 menit merupakan waktu yang bisa berlalu begitu cepat untuk bisa mencapai kelas Naruto yang berada dilantai 2.
Naruto masih saja berlari kecil sambil melirik kearah jam tangan yang melingkar manis dipergelangan tangan kanannya. Tanpa Naruto sadari ada seseorang yang sedang berjalan berlawan dengannya.
BUUK ..
"Ittai~" Rengek Naruto sambil mengelus-elus pantatnya yang sakit.
"Aw..aw.." Suara rintihan juga terdengar dari sang korban tabrakkan hanya suaranya cukup berat.
"AH! Gomen! Aku sedang terburu-buru." Ucap Naruto setelah berdiri dan merapikan roknya seraya mengulurkan tangannya.
"Arigatou." Ucap laki-laki itu setelah menerima dan berdiri dengan bantuan tangan Naruto sambil tersenyum ramah.
Bola mata sapphire bertemu hazelnut.
"Ah, maaf , aku harus segera pergi." Ujar Naruto sambil membungkukkan badan dan berlari kecil lagi menuju tangga diujung jalan .
Laki-laki yang tadi ditolongnya hanya tersenyum menantap Naruto yang masih berlari kecil sampai akhirnya menghilang pada belokkan ditangga. Laki-laki itu kemudian melanjutkan perjalannya yang tertunda , senyumnya masih tercetak jelas diparasnya.
'Gadis itu..'
~0~0~0~0~0~0~0~
BRAKK...
Semua anak-anak yang berada dikelas 10-2 mengalihkan pandangan kepada pintu kelas yang dibuka paksa oleh seseorang. Seseorang itu masih mengatur nafasnya yang sedikit memburu dan segera menutup kembali pintu ketika sudah masuk . Naruto mendesah lega ketika ia melihat belum ada guru pengajar yang datang . Para murid kembali dalam aktivitas yang tertunda sebentar tadi . Naruto segera melangkahkan kakinya dengan gontai menuju tempatnya dan begitu sampai Naruto menempelkan dagunya ke meja dan menatap bosan ke depan. Gadis disebelah kanan , dan 2 gadis dibelakang Naruto masih menatapnya dengan tatapan err- sedikit heran.
"Hei , Naruto! Kau kemana saja? Jangan bilang kau telat bangun karena kerja part time mu itu sedang penuh-penuhnya ?" Ujar seorang gadis berambut biru dengan hiasan bunga mawar kertas di sebelah kirinya , Konan , teman sebangkunya.
"Haaah... begitulah." Ujar Naruto singkat.
"N-naru-chan , juga harus b-banyak istirahat , b-biar tubuhmu s-sehat." Ujar lembut gadis berambut indigo dan bermata lavender , Hyuuga Hinata , duduk dibelakang Naruto.
Naruto membalikkan badannya , "Hm! Makashi Hinata atas sarannya." Ujar naruto sambil tersenyum tipis.
"Kau beruntung sekali hari ini , karena jam pertama sekarang adalah si sensei berkacamata bulat hitam itu , dari awal kita masuk sini sampai kita mau naik kelas , sifatnya ga berubah-ubah. Suka ngaret mulu , udah gitu mesum .'" Cerocos seorang gadis berambut merah panjang , Saara , duduk dibelakang Konan.
"Haha... sudah kebiasaan , Sar." Sindir Naruto sambil menghadap ke depan lagi.
"SENSEI DATANG!" Teriak seorang laki-laki sambil berlari terburu-buru menuju tempat duduknya.
Ebisu-sensei akhirnya masuk ke kelas dan segera menuju ketengah ruangan.
"Ohayou , anak-anak." Sapa Ebisu-sensei.
"Ohayo , sensei." Jawab serempak murid 10-2 .
"Baiklah , kita mulai belajar Kimianya . Buka halaman 56." Perintah Ebisu-sensei tanpa memperhatikan muridnya yang ber-sweatdrop-ria. Hal biasa , karena memang Ebisu-sensei jarang meminta maaf apalgi soal ketelatan kedatangannya.
-SkipTime-
~0~0~0~0~0~0~0~
"Oi , Naruto! Kau mau ikut kami ke kantin ga?" Ajak Saara kepada Naruto.
"Baiklah." Ujar malas Naruto.
"K-kau tampak s-sedang lelah s-sekali . Kau t-tak apa-apa?" Tanya Hinata cemas.
"Ya . Daijoubu , Hinata ." Ujar Naruto sambil tersenyum ya walaupun sedikit kepaksa.
"Sudahlah ayo! Kelas sudah hampir kosong nih!" Tegur Konan.
"Ha'i" Ujar Saara.
Naruto mengikuti Saara dan Konan yang berada didepannya. Ia dengan Hinata dibelakangannya menuju pintu kelas . Sebenarnya bukan karna ia malas untuk makan ke kantin yang berada dilantai 1 , tapi karena ia harus melewati ...
"KYAAAA! PANGERAN MUSIM DATANG!"
"Aiiih...Pangeran natsu selalu ceria ya!"
"Kyaaa... Pangeran aki wajahnyaaa imut banget"
"Pangeran fuyu tetap cool seperti biasanya ya?"
Naruto hanya memutar matanya bosan ketika melewati kelas 10-4. Ia merasa heran dan bingung kenapa anak-anak perempuan centil itu tak bisa saja diam dan tak berteriak histeris begitu . Menurut Naruto , Pangeran Musim itu adalah kumpulan anak-anak orang kaya yang jarang menghargai orang , terutama fansgirlnya . Yang diketahui oleh Naruto hanya ada 3 orang anggota dalam kelompok 'Pangeran Musim' , yaitu dari Pangeran fuyu atau Pangeran musim dingin adalah Uchiha Sasuke , ia anak bungsu dari keluarga Uchiha yang sangat terpandang juga anak pembisnis yang perusahaannya telah merambat diseluruh dunia . Ia disebut musim dingin karena sifatnya yang dingin , ia memiliki gaya rambut emo , kulit putih pucat hampir mirip salju dan mata onyx kelam , sekelam malam musim salju .
Lalu yang kedua , yaitu Pangeran Aki atau Pangeran musim gugur adalah Nara Shikamaru , ia anak tunggal dari seorang pembisnis alat elektronik , . Disebut musim gugur karena sifatnya yang cuek , acuh tak acuh yang sebenarnya sosok yang hangat bila dekat dengannya . Ia memiliki model rambut mirip nanas , dan matanya coklat , dia juga tukang tidur . Ia memilki IQ diatas 160 .
Dan terakhir , yaitu Pangeran Natsu atau Pangeran musim panas ialah Sabaku Gaara . Gaara adalah anak bungsu dari pembisnis . Ia disebut musim panas karena sifatnya yang ceria , selalu enerjik . Memilki ciri-ciri rambut merah bata acak-acakan , kulit putih , mata hijau jade dan yang paling khas adalah tato didahi kirinya bertulisan 'Ai' .
Naruto sedikit bingung kenapa kelompok 'Pangeran Musim' hanya ada 3 orang saja? Bukankah seharus 4 orang. Kemanakah seorangnya lagi? . Lagi sibuk menerka-nerka , tiba-tiba saja suara lengkingan menggema di seluruh lorong.
"KYAAA... Pangeran Haru kembali! GYAAA"
'Pangeran Haru? Kembali?' batin Naruto bingung. Naruto berhenti sebentar dan mengalihkan pandangannya pada pintu kelas 10-4 , ia melihat sosok yang ia kenal tadi pagi . Sosok yang tak sengaja ia bertabrakkan dengannya.
'Diakah...Pangeran Haru?' Batin Naruto penasaran.
"Ada apa Naruto? Tak biasanya kau melihat kearah pangeran musim , jangan-jangan naksir salahsatu dari mereka ya?" Asal tebak Konan kepada Naruto.
"Bukan! Hei , Kalian kenal dengan 'Pangeran Haru'? tanya Naruto.
Hinata , Saara dan Konan saling berhadapan dan menganggukan kepala mereka.
"Yang mana 'Pangeran Haru' itu?" Tanya Naruto penasaran.
Konan menepuk jidatnya , "Kau selama ini tak tahu mana 'Pangeran Haru'?" Tanya balik Konan dengan tatapan tak percaya.
"Aku serius." Ujar mantap Naruto.
"Haah... Kau lihat pemuda rambut merah disamping kiri Sasuke?" Ujar Saara sambil menunjuk kearah pemuda berambut merah yang sedang dikeliling fansgirl.
"Ya." Balas Naruto singkat .
"Itu yang disebut Pangeran Haru atau Pangeran musim semi , namanya Akasuna Sasori . Putra tunggal dari pembisnis terkaya di Kanada , . Ia baru kembali dari London setelah pertukaran pelajar selama 4 bulan yang lalu . Kau tahu tentang pertukaran pelajar itu bukan?" Jelas Saara.
"Ya aku tahu soal itu , sebab aku terpilih tapi aku menolaknya dan digantikan oleh Temari . Lalu kenapa dia disebut Pangeran Haru?" Tanya lagi Naruto sambil membalikkan badan dan menyusul Konan dan Saara didepannya , tentu bersama Hinata juga.
"Itu k-karena sifatnya r-ramah , Naru-chan." Jawab Hinata.
"Ramah?" Naruto menyerengitkan sedikit dahinya .
'Sejak kapan Pangeran Musim menjadi ramah?' Batin Naruto , miris.
"Nama panggilannya saja Haru ! Kau pasti mengerti musim semi bukan? Ia satu-satunya anggota Pangeran Musim yang sering tersenyum ramah dan orangnya tenang , cocok sekali dengan nama sebutannya." Ujar Konan sambil melirik sekilas kearah Naruto.
Naruto menganggukan kepalanya pertanda ia mengerti , ia melirik sekilas kearah laki-laki yang baru saja dibicarakan itu dan ...
Bola mata mereka bertemu lagi .
Deg!
Naruto langsung mengalihkan pandangannya kedepan dan segera berjalan cepat menuju tangga yang berada 3 kelas lagi dari depan kelas 10-4 . Laki-laki yang tak sengaja bertatapan lagi dengan Naruto itu mengulum senyumnya kembali. Ia dan ketiga teman masih melanjutkan perjalanannya , sampai kemudian keempatnya sampai diatap sekolah.
"Hei, Sasori! Kau kenapa?" Tanya Gaara dengan riang.
"Hm? Tak apa-apa." Ujar Sasori yang masih terlihat raut wajah yang err- senang.
"Ck! Mendokusai. Kau pasti habis melihat sesuatu yang menarik saat didepan kelas , bukan?" Tanya Shikamaru dengan tampang bosan.
"Ah! Pasti seorang gadis ya?" Tebak Gaara.
"Menurut kalian?" Tanya balik Sasori.
"Menurutku sih iya tapi entah menurut mu." Ujar santai Shikamaru sambil duduk disalah saru bangku yang ada diatap.
"Aku sependapat dengan Shikamaru!" Ujar riang Gaara.
"Kalian berisik." Ujar dingin dari seseorang yang sedang berdiri didepan pembatas pagar atap sekolah dengan kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana merah maroon panjangnya.
"Gomen , Sasuke." Ujar Sasori sambil menepuk pelan bahu Sasuke.
"Gomen ya kalau kita tadi berisik." Ujar Gaara sambil mengangkat tangannya yang menunujukkan tanda 'peace' .
"Hn." Balas Sasuke.
"Hei..." Panggil Shikamaru kepada teman-temannya.
Sasuke , Sasori dan Gaara langsung mengalihkan pandangan kearah Shikamaru.
"Sebentar lagi kita akan naik ke kelas 2 , bukan?" Tanya Shikamaru.
"Pertanyaan bodoh." Ujar Sasuke sambil menatap keluar lagi.
"Kau pasti tahu jawabannya." Ujar Sasori sambil tersenyum.
"Tentu." Balas Gaara.
Shikamaru mendengus kecil , "Tak kusangka kalian melupakan rencana yang telah kita sepakati , mendokusai ." Ujar Shikamaru .
"Rencana ?" Tanya balik Sasori.
"Apa kalian lupa ? Tentang rencana untuk 1 kelas dengan seseorang yang telah Sasuke tetapkan sebagai 'mainan' untuk kita di kelas 2 nanti ?" Tanya Shikamaru dengan seringainya.
"Oh! Maksudmu si gadis itu ?" Tanya Gaara yang sepertinya sedikit antusias.
"Ya . Menurut data yang kudapatkan ia anak yatim piatu , tinggal sendiri disebuah apartemen dan merupakan pegawai kerja part time di Cafe Bluesky." Jelas Shikamaru.
"Tapi , apa tak apa bila begitu ? Lagipula waktu itu ia tak sengaja bukan ?" Tanya Gaara.
"Dia telah berurusan dengan ku sejak kejadian itu." Ujar dingin Sasuke.
"Tak kusangka kau masih mengingat kejadian itu . Kukira kau akan melepaskannya." Ujar Sasori sambil menyederkan punggungnya pada pegangan pagar pembatas.
"Tak kulepas yang telah kutetapkan sebagai mangsaku berikutnya." Ujar Sasuke yang menatap mata Sasori.
"Jadi?" Ujar Shikamaru.
"Aku akan meminta ayahku untuk mengurusi tentang hal itu." Ujar Sasuke.
"Tapi sebaiknya kita berikan 1 temannya untuknya . " Usul Gaara .
"Aku tahu siapa yang akan kita pilih sebagai temannya untuk dikelas 2 nanti." Jawab Sasori sambil menengadahkan ke langit biru jernih.
"Baiklah , jika itu keputusannya . Semoga saja ia dan temannya betah ." Ujar Gaara dengan err- riang.
"Kupastikan ia akan betah." Ujar Sasuke dengan seringai kecil yang terpampang diwajah tampannya .
Tanpa Sasuke sadari , sepasang mata menatapnya dengan tatapan tak suka , tentu tak suka dengan apa yang ia akan lakukan.
~0~0~0~0~0~0~0~
-KANTIN-
"Haaah.." Suara helaan berat terdengar dari seorang gadis berambut pirang , Uzumaki Naruto. Sepertinya ia sedang malas untuk melakukan apapun termasuk makan makanan yang ia suka , Ramen.
"Jangan kebanyakkan menghela nafas , Naruto . Bisa-bisa keberuntunganmu pergi menjauh." Ujar Konan sambil menyeput jus blueberrynya.
"Aku tahu." Ujar Naruto sambil melahap Ramennya.
"Kau sedang memikirkan apa sih? Daritadi kerjaannya melamun lalu kemudian menghela nafas. Ada apa sih sebenernya?" Tanya Saara sambil melahap lagi onigirinya.
Hinata menatap cemas kepada Naruto , "K-kalau ada m-masalah c-ceritakan saja p-pada kita." Ujar lembut Hinata.
"Tidak ada apa-apa kok." Ujar Naruto santai.
"Jangan-jangan masih mikirin Pangeran Musim itu ?" Ujar Saara sambil menyeruput teh hijau miliknya.
"Uhuk ..Uhuk " . Naruto tersendak kaget ketika mendengar kata 'Pangeran Musim' yang mengingatkannya dengan sosok laki-laki itu lagi.
"K-kau tak apa-apa , N-naru-chan?" Ujar Hinata sambil menyodorkan Jus Jeruk milik Naruto.
Naruto langsung menyambar dan meneguk jus jeruknya . Kemudian menatap garang kepada Saara.
"Saara! Jangan sebutkan tentang mereka lagi!" pekik Naruto sambil menunjuk-nunjuk wajah Saara.
"Memangnya kenapa?" Tanya Saara penasaran .
"Saa-chan , N-naru-chan punya m-masalah d-dengan mereka." Ujar pelan Hinata .
"Masalah?" beo Saara.
"I-iya , ini k-kejadiannya 4 b-bulan yang l-lalu." Ujar pelan Hinata.
Flashback
Naruto dan Hinata sedang berjalan-jalan menuju kelas mereka dari kantin . Hari ini keduaanya tidak bersama Saara dan Konan karena mereka berdua sedang ikut pertandingan basket di Iwa . Naruto dan Hinata yang sedang asik berbincang , tanpa Naruto sadari ada seseorang yang sedang berjalan berlawanan dengannya .
BRUUK..
BYUURR
"Aduduh...Ittai~" Rintih Naruto karena tertabrak seseorang.
"N-naru-chan! D-daijoubu ka?" tanya Hinata sambil mengulurkan tangannya.
"Daijoubu . Arigatou , Hinata ." Ujar Naruto yang menerima uluran tangan Hinata.
Setelah berdiri dan membersihkan roknya yang kotor , Naruto langsung mengulurkan tangannya pada pemuda yang bajunya tampak basah karena minumannya terjatuh.
"Gomen ya , aku tak melihat kau tadi." Ujar Naruto datar kepada pemuda yang bertabrakkan dengannya.
Tapi tangan laki-laki menepis uluran tangannya dan mencoba berdiri sendiri . Kemudian laki-laki yang bermata onyx itu menatap kesal kepada Naruto.
"Hei! Kalau punya mata pergunakan dengan benar!" bentak laki-laki kepada Naruto.
"Hei!Hei! Aku kan sudah minta maaf!" Bentak Naruto tak keras .
"Maaf ? Permintaan maafmu itu ga akan bikin bajuku kering!" Ujar laki-laki dengan tajam.
"Kau harus bertanggung jawab!" Ujarnya laki-laki itu dingin tapi begitu menusuk.
"Baiklah! Pertanggung jawab apa yang kuharus lakukan?" Tantang Naruto.
Hinata menatap takut-takut kepada Naruto yang sedang berhadapan dengan laki-laki yang menatap garang kepada Naruto. Laki-laki itu menyeringai kecil dan ..
"Kau harus memberikan seragammu itu kepadaku , sekarang." Ujar laki-laki itu datar.
PLAKKK
"Dasar mesum! Pertanggung jawab macam apa itu? Dasar Teme!" Ujar Naruto dengan suara yang meninggi.
"Teme? Kau itu yang Dobe!" ujar laki-laki tak mau mengalah.
"Terserah kau saja , Teme !" Ujar Naruto sambil menyeret lengan Hinata untuk pergi dari tempat itu .
-Kelas 10-4 –
"Oy, Suke! Kenapa bajumu basah begitu?" Tanya Gaara ketika melihat baju Sasuke yang basah.
"Kau tak mengganti bajumu?" Tanya Shikamaru sambil menatap malas .
"Hn. Aku ga ada baju ganti." Ujar Sasuke dingin , ia masih merasa kesal.
'Siapa gadis itu ? Sudah menabrakku , menamparku pula .' Batin Sasuke kesal.
BRAKK
Pintu kelas 10-4 dibuka paksa oleh seorang gadis yang ditangan kirinya membawa baju seragam yang ukurannya lumayan kebesaran untuk tubuh seorang gadis. Mata sapphire nya menjelajah setiap ruangan sampai akhirnya menemukan sosok Sasuke yang sedang menatap tajam padanya. Ia kemudian melangkahkan kakiknya tergesa-gesa sampai akhirnya berdiri di depan meja Sasuke.
"Ini!" Ujar Naruto sambil membating baju yang berada ditangan kirinya , "Baju ganti untukmu , Teme . " Ujarnya datar dan segera berbalik berjlan keluar dari kelas 10-4.
BRAKK
Pintu kelas 10-4 ditutup kembali dengan bunyi yang terdengar cukup keras. Semua yang berad dikelas 10-4 menatap tak percaya pada apa yang barusan dilakukan kepada Sasuke. Datang tergesa-gesa , membanting baju di depan wajah Sasuke dan yang hebatnya berani mengejek Sasuke dengan sebutan 'Teme'. Para gadis dikelas semua berteriak histeris tak percaya.
Sasuke menatap baju pemberian Naruto dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kau... berurusan dengan orang salah , Dobe" Desis tajam tapi pelan Sasuke , sangat pelan sampai-sampai hanya dia yang mendengarnya.
Flashback OFF
Setelah Hinata menceritakan semuanya , Saara dan Konan menatap percaya kepada Naruto yang tengah asyik minum jus jeruknya dengan tenang.
"Naruto , aku tak percaya bahwa kau pernah menampar dan melabrak Sasuke ." Ujar Konan dengan tatapan kagum (?).
"Apa kau tahu bahwa dia itu salah satu Pangeran Musim? Yang berarti dia adalah Pangeran sekolah , Naruto , Pangeran sekolah!" pekik Saara yang masih tak percaya dengan cerita Hinata.
"Aku kan tak tahu bahwa dia juga salah satu Pangeran Musim . Lagipula dia sendiri yang memintaku untuk menampar dengan kata-katanya." Ujar santai Naruto sambil menahan dagunya dengan tangan kanan.
"Kau dalam masalah besar , Naruto. Asal kau tahu saja , Uchiha Sasuke itu orang yang ga akan melepaskan orang yang pernah mengusiknya." Tegur Konan.
"Kalau memang ia masih kesal padaku , kenapa ga dari dulu saja membalas perlakuanku?" Tanya Naruto acuh tak acuh.
"Dia memang ga pernah langsung membalas , biasanya ia akan mencari saat bagus untuk membalas . Perkiraanku ia akan membalasnya saat kenaikkan kelas nanti ." Ujar Saara sambil menatap serius kepada Naruto.
"Aku harap perkiraanmu meleset." Ujar Naruto sambil beranjak pergi meninggalkan ketiga temannya.
Tanpa Naruto sadari , ada seorang pemuda yang tengah bersembunyi dibalik tembok dekat kantin yang mendengarkan ucapan Saara dan jawaban Naruto.
'Perkiraan temanmu itu benar , sayangku...' Batin seseorang sambil tersenyum licik .
T B C
Fic terbaru Akira , hehehe... Gimana? Bagus ? Menarik? Ancur? Gaje ? Hahaha... Akira akan tunggu review-review dari para readers ;) .
Ohya , untuk fic 'My Destiny With You , Baby!' dan fic ini mungkin abis libur lebaran agak-agak lama updated mengingat Akira sekarang kelas 9 yang harus banyak belajar untuk UN , jadi Hountoni Gomenasai bila ceritanya agak lama diupdated.
