-Hanya sekumpulan drabble singkat tentang sebuah keluarga gaje-
Hai, Alfan kembali, ini fic baru yang Alfan bikin, Alfan gak maksa agar kalian membaca, Alfan udah seneng kalau ada yang baca walaupun Cuma sampai tanda titik ini. Yah syukur kalau sampai titik yang ini. Atau yang ini. Atau ini. Atau... (Readers : Cepet mulai woy! *Lempar selimut tetangga *?*). Oke oke Fic ini menceritakan kisah tentang keluarga Shion berdasarkan kehidupan nyata dengan 99,99% kebohongan (Gak nyata donk). Langsung aja
.
.
Happy Read
Tittle : Colorfull Family
Warning : Drabbles, OOT, OOC, Gaje, TYPO, EYD gak berlaku, Bahasa Gaul Terdeteksi
Declaimer : Vocaloid bukanlah punya Alfan, lagipula chara Vocaloid juga ogah punya master kaya Alfan,
Note,
"Abc" : Percakapan biasa
'Abc' (Petik satu) : Perkataan dalam hati, percakapan takm langsung (Dari TV, HP, Radio, Dll)
.
.
.
A. Abstrak
"Hey Kaiko, kau tau satu hal tentang keluarga kita?" Tanya Kaito pada adik kembarnya- Kaiko
"Apa itu nii?" Tanya Kaiko
"Keluarga kita itu seperti lukisan Abstrak" jawab Kaito
"Abstrak?"
"Ya, kau tau, tak beraturan, tak jelas, dan sulit ditebak"
"Separah itukah?"
"Mmemang begitu, tapi separah apapun lukisan Abstrak pasti punya keunikan dan daya tarik tersendiri kan" Kata Kaito sambil tersenyum
'Jarang nii bisa bicara seperti itu, sepertinya dia tak seboddah penampilannya' batin Kaiko
Tiba-tiba kakak mereka –Akaito, berteriak dari dapur
"Hoy Kaito, kulkasnya rusak nih!" Kaito yang mendengarnya langsung berlari ke dapur
"OH NO! MY LOVELY AISUUU!" Kaiko yang melihatnya hanya bisa cengo
'Aku tarik kata-kataku! Nii memang lukisan Abstrak, benar-benar susah dipahami!' Batin Kaiko
.
B. Blood
Suatu hari, Kaiko sedang menyiapkan makan malam untuk keluarganya yang sangat besar itu. Tiba-tiba, tanpa sengaja dia mengiris jarinya sendiri yang membuat jarinya terluka dan darahnya mengalir
"Awww" Pekik Kaiko, Kaito yang kebetulan lewat langsung panik
"Kaiko, kamu kenapa? Aduh, jari kamu berdarah, ayo kedepan sebentar, kakak obatin" Kata Kaito dan langsung menyeret Kaiko ke ruang depan
"Nii, ini Cuma luka kecil, gak apa-apa kog" Kata Kaiko
"Gak boleh, nanti kalau infeksi gimana" Kata Kaito sambil membalut jari Kaiko dangan plester. Tiba-tiba Akaito masuk kedalam rumah dengan sebuah pisau menancap diperutnya, darah segar mengalir di lantai
"To-tolong kaito" Kata Akaito
"Aduh Akai-nii, apa yang kau lakukan? Lantainya jadi kotor! Kaiko tolong ambil pel" Kata Kaito, Kaiko langsung pergi kebelakang tak memperdulikan keadaan Akaito yang tertancap pisau
"To-tolong aku Ka-kaito, Aku, sudah...Tidak Ku-kuat, Rasanya...A-aku Hampir Ma-mati" Kata Akaito terbata-bata. Kaito akhirnya merasa iba dengan keadaan kakaknya. Dia langsung memanggil Taito
"Taito, cepat panggil tukang gali kubur! Akaito udah mau mati!" Teriak Kaito
.
C. Childhood
Malam ini keluarga shion sedang berada di ruang tamu, mereka sedang melihat rekaman masa kecil mereka.
'Kaiko-chan, kalau sudah besar kau mau jadi apa?' Terdengar suara wanita dewasa yang kemungkinan besar ibu mereka
'Ehm, Kaiko...Ingin menjadi istri kaito-nii!' Kata Kaiko kecil sambil memeluk tangan Kaito kecil yang ada di sebelahnya
.
"Kaiko..?" Tanya Kaito setelah melihat rekaman itu
"I-itukan saat aku masih kecil, Nii!" Elak Kaiko tapi terlihat semburat merah di wajahnya
.
'Kaito-nii mau kan?" Tanya Kaiko
'Tentu saja, aku juga sayang sama Kaiko-chan' Jawab Kaito
'Wah..Wah" Komentar ibu mereka
.
"Teryata kalian berdua..." Komentar Akaito
"Itu sudah Lama, Baka-Aniki!" Elak Kaito
"Sudah-sudah" Lerai Zeito
.
' kalau Taito? Kau mau jadi apa?' Tanya nyonya Shion (Sebut saja begitu)
'Aku mau seperti Akai-nii yang pemberani dan kuat!' Sahut Taito kecil
.
"Aku tak tau apa yang kupikirkan dulu" Keluh Taito
"Yah, aku memang selalu dapat diandalkan bukan?" Goda Akaito
"Cih" Keluh Taito
.
'Zeito? Mau jadi apa?' Kembali, nyonya Shion bertanya pada anaknya
'Tentu saja menjadi seperti Akaito-nii, dia itu keren' Jawab Zeito
'Aku juga mau seperti Akaito-nii!' Teriak Kikaito yang tiba-tiba datang disusul saudara-saudaranya
'Aku Juga!' Sahut Kageito
'Aku mau seperti nii-san!' Teriak Shiroito
"Aju juga begitu!" Sahut Kaito
.
"Wah, ternyata kalian begitu mengidolakanku ya" Kata Akaito sambil tertawa
"Hanya dalam mimpimu!" Kata Kaito
"Betapa bodohnya aku dulu!" Kata Kikaito
"Aku jadi ingin menampar diriku yang dulu" Kata Taito
.
'Akaito disukai saudara-saudaramu ya. Kalau Akaito mau jadi apa?' Tanya nyonya Shion
'Aku ingin bisa selalu menjaga adik-adikku dan orang yang aku sayangi, Hehehe" Jawab Akaito'
'Apakah Akaito sedang suka dengan Seseorang?' Tanya nyonya Shion
'Ya, begitulah' Jawab Akaito kecil sambil menundukkan kepalanya
'Wah, Siapa itu?'
'Tetangga kita,...Gakupo-chan' Kata Akaito kecil sambil tersenyum
.
JDERRR
Rasanya keluarga Shion yang sedang menonton video itu langsung terkena serangan jantung sekarang
"Akaito-nii" Kata Zeito lirih
"Baka-Aniki" Panggil Kaito dengan nada suram
.
'Gakupo-chan itu sangat manis dan baik, aku suka padanya' Kata Akaito kecil
'anoo, Akaito' Nyonya Shion terdengar sangat shock
'Aku baru menyatakan perasaanku kemarin, aku takut kalau dia tidak menyukaiku dan menolakku'
'A-Akaito..'
'Tapi aku akan tetap menyukai Gakupo-chan, dia tak akan tergantikan'
.
Tiba-tiba terdengar barang jatuh lalu rekaman video tersebut menjadi kabur, mungkin Nyonya Shion begitu terpukul lalu menjatuhkan kamerenya. Kembali ke Shion Kyoudai yang ada di depan televisi, kita lihat keadaan mereka.
"..." Akaito hanya terdiam dan melihat televisi dengan tatapan kosong
"Kaiko maaf, kurasa aku akan bunuh diri" Kata Kaito dengan nada suram
"Aku ikut denganmu, nii" Kata Kaiko sambil mengikuti Kaito
"Aku akan ambil tali" kata Zeito
"Aku akan mengasah pisauku" Kata Taito
"Kakakku Homo, kakakku Homo, kakakku Homo..." Ucap Kikaito yang meringkuk di sudut ruangan berulang-ulang dengan nada depresi.
Dan malam itu adalah malam Tragedi bagi keluarga Shion, bahkan sampai termuat di Koran pagi.
"TRAGEDI KELUARGA SHION- telah terjadi kejadian tragis di kediaman Shion. Akaito Shion, sang anak pertama ditemukan sekarat di ruang tamu dalam keadaan terikat di kursi dengan badan penuh luka memar. Adik-adiknya di temukan dengan keadaan yang tak kalah mengenaskan, Kikaito Shion menderita depresi berat hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa, Kaito dan Kaiko Shion ditemukan hampir mati di kamar mereka dengan mulut berbusa, diduga kuat mereka berdua mencoba bunuh diri, Zeito Shion menyerahkan diri ke polisi dalam keadaan berlumuran darah dan meminta hukuman seumur hidup untuk diinya sendiri, tetapi dapat dipastikan bukan dia pelakunya, Taito Shion ditemukan di halaman belakang sedang mengamuk dengan pisaunya yang mengakibatkan banyak goresan di tembok, pohon, serta tubuhnya sendiri, sedangkan sisanya, Shiroito, Kuroito, kageito, dan Mokaito Shion tidak dapat ditemukan dimanapun, Hanya Nigaito Shion yang baru berumur 5 tahun yang selamat dalam tragedi ini, namun dia begitu shock dan tak dapat bicara lagi. Sampai berita ini diturunkan , masih belum pasti apa yang menyebabkan tragedi ini terjadi.
D. Dream
Dari semua Shion bersaudara hanya Akaito dan Taito yang sudah bekerja. Sebenarnya mereka belum lulus kuliah tapi dulu pada suatu malam.
"Hey, Nigaito apa kau punya keinginan?" Tanya Akaito pada Nigaito, adik terkecil mereka yang baru kelas 2 SMP
"Aku ingin menjadi dokter, itu mimpiku sejak dulu" Jawab Nigaito
"Heeeh, kebetulan sekali, aku ingin menjadi perawat" Sahut Kaiko yang sudah kelas 3 SMA
"Tapi harus sekolah kedokteran dulu kan?" Tanya Zeito
"Aku sendiri ingin menjadi pilot, tapi pasti biayanya mahal, untuk biaya sekolah kita sekarang saja kesulitan" Sahut Kuroito
"Ta-tapi, ini mimpi kami sejak dulu" Kata Nigaito dan Kaiko bersamaan
"Jangan Khawatir, itu urusan kami, iyakan Nii" Kata Kaito sambil menatap Akaito
"Begitulah, yang perlu kalian lakukan cukup belajar dengan keras, oke" Kata Akaito
"Baik" Ucap Nigaito dan Kaiko
"Hey, kalian juga belajar dengan rajin!" Kata Kaito pada adik-adiknya yang lain
"Iya..." Jawab mereka
Dua hari kemudian Nigaito dan saudara-saudaranya terkejut karena melihat Akaito dan Kaito yang ada dirumah, padahal biasanya jam segini mereka sudah berangkat kuliah
"Aka-nii, Kai-nii, tumben di rumah, kalian gak kuliah?" Tanya Kageito
"Umm, sebenarnya aku di DO dari kampus karena jarang masuk dan mengerjakan tugas, hehe" Jawab Akaito sambil tersenyum hambar
"Ka-kalau Kaito-nii?" Tanya Kaiko
"Aku juga di Do, karena memukul dosenku di kampus" Jawab Kaito sambil menunduk
"Ah, tapi gak masalah, kami cari kerja saja untuk membantun keuangan kita" Kata Akaito
"Benar, gak ada ruginya juga" Sahut Kaito
"Ta-tapi..." Ucapan nigaito terpotong
"He-hey, sudah jam segini, nanti kalian terlambat lho" Kata Kaito
"Iya, cepet berangkat" Timpal Akaito
"Ba-baik, kami berangkat" Kata mereka bersamaan
"Ya, hati-hati, belajar yang rajin ya" Kata Akaito
"Jangan nakal" Sahut Kaito
Dibalik pintu, adik-adik Akaito dan kaito berkata "Terima kasih Akaito-nii, Kaito-nii" mereka tau kedua kakaknya tidak di DO oleh kampus, tapi keluar dari kampus untuk mencari kerja, dan membuat adik-adiknya dapat meraih impian mereka. Mereka sangat bersyukur mempunyai kakak yang baik,
.
E. Eye
Luka menatap lekat-lekat wajah Kaito, terlihat jelas kesedihan diwajahnya. Sedangkan Kaito, dia memalingkan wajahnya, kedua matanya tertutup wajahnya juga terlihat sedih.
"Ada apa Kaito" Tanya Luka
"..." Tak ada jawaban
"Jawab Kaito!"
"..."
"Kaito, kalau ada masalah katakan! Jangan diam saja!"
"Luka..." Kaito akhirnya bicara, tapi matanya tertutupo dan wajahnya masih berpaling kearah lain
"Tatap mataku kalau bicara!" Luka meraih kedua pipi kaito dan memalingkan kepala Kaito kearahnya namun mata kaito masih terpejam
"Luka, aku..." Kaito mencoba bicara, tapi Luka memotongnya
"Sudah kubilang, tatap mataku kalau bicara Kaito! Dan kalau ada masalah katakan saja!" Dalam keadaan mata yang masih tertutup, Kaito memegang kedua bahu Luka lalu mengguncangnya kemudian berkata
"Luka, Aku tak bisa membuka mataku! Sadarlah, kau sedang sakit mata! Jika ingin aku menatap matamu, setidaknya pakailah kacamata!"
.
F. First
Akaito adalah anak pertama, jadi dia selalu ingin dia didahulukan
Saat Mandi
"Hey, minggir-minggir, gua duluan!"
"Eh, Akai-nii kan dateng belakangan donk!" Protes Kikaito
"Gua kan anak pertama!" Kata Akaito
Saat makan
"Nii, ambil nasinya jangan banyak-banyak donk yang lain gak kebagian nih!" Protes Kaito
"Gua kan anak pertama" Kata Akaito santai
Bahkan saat masuk rumah
"Eh, Akai-nii dimana sih?" Ucap Zeito
"Gak tau, kayaknya masih dibelakang" Jawab Taito
"Gimana sih? Dia kan ang bawa kunci rumah, malah pulang belakangan!" Keluh Kageito
"El, itu nii-san" Kata Nigaito sambil menunjuk kakaknya yang jalan dengan santai
"Nii, gimana sih, bawa kunci rumah tapi jalannya santai" Omel Kaiko
"Gua-kan anak pertama, jadi harus masuk rumah duluan" Kata Akaito
"Ya udah, cepet buka pintunya, hati-hati, kemarin tetangga sebelah baru buka pintu pas pintunya dibuka ternyata didalem rumahnya ada maling, itu maling langsung ngelemmpar pisau ke tetangga sebelah, keadaanya sekarang kritis" Kata Kaito. Tiba-tiba Akaito menyerahkan kuncinya ke Kaito
"Nih lo buka pintunya, gua mau ngitung sodara-sodara lu, udah genep apa belum"
.
G. Ghost
Kaiko sangat takut pada hantu, malam itu cuaca sedang hujan dan hanya dia dan Kakaknya-Kaito yang ada dirumah. Tiba-tiba lampu yang ada dirumahnya mati dan membuat Kaiko terkejut.
"Kyaaaa!" Pekik Kaiko
"Tenanglah Kaiko" Kata Kaito
"Ta-tapi, Nii, aku takut" Kata Kaiko
"Kau diam disini, aku akan ambil lilin dulu" Kata Kaito
"Ja-jangan lama-lama nii" Kata Kaiko. Kaito langsung pergi kedapur untuk mencari lilin. Tiba-tiba
"Hiiiiiiii" Terdengar suara yang membuat Kaiko merinding
"Ni-Nii?" Panggil Kaiko pelan
"Hiiiiii, Kaiko-chan?" Suara itu memanggilnya, dari suaranya itu suara perempuan
"Hentikan Nii,gak lucu tau" Kata Kaiko, tiba-tiba sebuah sosok perempuan berbaju putih terlihat agak jauh didepan kaiko
"Hi!" Pekik Kaiko
"Kaiko ada apa?" Tanya Kaito yang tiba-tiba datang disamping Kaiko
"Nii, I-itu" Kata Kaiko sambil menunjuk sosok putih yang berjalan kearah mereka
"Hiiiii" Sosok itu kembali bersuara
"Hantu!" Kaiko akhirnya pingsan di dekat kakaknya
"HiHiHihi" Sosok itu semakin mendekat
"Kaiko, Kaiko sadarlah" Kaito mengguncang-guncangkan tubuh adiknya
"Hihihihi" Sosok itu semakin dekat dan semakin dekat, saat sosok itu sudah cukup dekat dengan Kaito
PLAKK. Yak Kaito menampar Hantu itu
"Hiiiii" Hantu itu berusaha menakuti Kaito, namun. PLAKKK, kembali tangan Kaito menampar hantu tersebut
"Apa? Mau nakutin ha?" PLAKK, sekali lagi tangan Kaito melayang
"A-Aku hantu lho" Hantu itu berusaha menakuti Kaito. PLAKK. Kembali tangan Kaito melayang
"Terus mau apa? Mau hantu, mau iblis, aku gak akan maafkan kalo udah bikin Kaiko ketakutan sampai pingsan" PLAKKK. ya, itu masih tamparan dari tangan Kaito teman-teman
"I-iya udah, saya minta maaf" Si hantu mulai nyerah. PLAK PLAKK PLAKK PLAKK, tamparan beruntun mendarat di pipi si hantu
"Maaf? emang kata maaf aja cukup? Kalo Kaiko kena serangan jantung gimana hah?" PLAKK PLAKK PLAKK
"Iya iya saya ganti rugi! jangan tampar saya lagi donk" Sejak saat itu kediaman Shion tak pernah sekalipun dimasuki oleh makhluk halus
.
H. Hiperbola
Kaito sedang menemani Akaito yang saat ini sedang sakit
"Kaito, aku sudah gak kuat lagi" Keluh Akaito
"Memangnya kenapa nii?" Tanya Kaito
"Nafasku sesak, aku gak bisa bernafas" Kata Akaito
"Itu hidung lo yang mampet!"
"Suaraku tercekat"
"Itu namanya Serak!"
"Mataku berkunang-kunang, keringat dingin mulai mengalir"
"Orang demam emang begitu"
"Lidahku kelu, tubuhku terasa lemah, kepalaku sakit"
"Namanya Juga sakit!"
"Kaito apakah kau tak merasa iba dengan kakakmu yang sedang dalam keadaan lemah tak berdaya ini" Kata Akaito. Kaito langsung membuka pintu kamar kakaknya dan memanggil adik-adiknya
"Hoy Minna, Ini Baka-Aniki boleh gua bunuh kagak!"
.
.
END
.
Alfan : Demikian drabble buatan Alfan kemungkinan besar Fic ini bakalan lanjut sampe Z tapi masih proses mikir, ada yang mau kasih ide?
Moka (Oc) : Nii, "Escape Rom The World" mau dikemanain?
Alfan : Bentar ah, masih mikir! *Dibakar*
Chocola (Oc) : Master Kebanyakan alesan nih!
Alfan :Argh! Urusai, iya iya Alfan kerjain! Ngomong-ngomong Makasih buat Readers yang udah baca. Terakhir, bolehkah Alfan Minta Review? Tapi tolong jangan nge-Flame, Alfan gak tahan panas. Jaa na ^^
