Something 'bout Love © Onime no Uchiha Hanabi-hime
Naruto © Masashi Kishimoto
Please Read N Review!
( •̃͡-̮•̃͡)( •̃͡-̮•̃͡) SOMETHING 'BOUT LOVE CHAPTER I (ˆ▿ˆʃƪ) ┐('⌣'┐)
"Sakura, kau masih menyukai Sasuke?" tanya Ino disela acara makannya di kantin kampus.
"Ya, memangnya kenapa?" sahut Sakura.
"Tidak, sepertinya kau semangat sekali mendapatkan hati Sasuke?" ucap Ino.
"Apapun akan aku lakukan demi orang yang aku cintai," sahut Sakura sambil memakan buburnya.
"Kau selalu makan bubur ya?" tanya Ino.
"Ada masalah kalau aku makan bubur?" tanya Sakura sambil tersenyum.
"Tidak, hanya ... apa kau tidak bosan?" tanya Ino.
"Bosan ya? Aku aggap bubur ini adalah Sasuke, jadi tidak ada kata bosan untuk bubur ini," sahut Sakura.
"Kau memang fanatic sejatinya Sasuke. Ah~ harinya panas sekali, aku mau ke kelas seni ya? Di sana dingin" ucap Ino dan berdiri dari kursinya untuk beranjak pergi.
"Kau ini~ masih cari alasan saja, bilang saja kalau kau mau bertemu Sai" ucap Sakura menjahili Ino sambil tetap santai menikmati buburnya.
"Kau ini~! Jangan buka kartu dong!" protes Ino sambil menutupi wajahnya yang memerah akibat ucapan Sakura.
Sakura tersenyum, "sudah sana. Jangan biarkan pangeran berkudamu itu menantimu terlalu lama."
"Ah~ kau ini apa-apaan sih Sakura!" sahut Ino dan beranjak pergi.
Sakura terus menikmati buburnya sambil berusaha mengingat wajah Sasuke dalam aktivitasnya.
'Walau pun aku mengingat wajah Sasuke, tetap saja aku juga bosan memakan bubur ini' pikir Sakura.
"Sasuke, kita jalan ke mall ya siang ini?" ajak Naruto yang merupakan BF setianya Sasuke.
"Aku akan ke perpustakaan umum," sahut Sasuke.
"Kau ini~ membosankan sekali, selalu saja ke perpustakaan itu" sahut Naruto.
"Kau sendiri selalu saja ke mall yang berisik itu," sahut Sasuke tak mau kalah.
"Ayolah~ kita ke mall! Kita karaokean!" ajak Naruto.
"Aku bilang tidak mau!" bentak Sasuke sambil duduk di kursi kantin yang mejanya ada di sebelah Sakura.
'Ah! Itu Sasuke! Aduh~ bagaimana ini? Aku deg-degan!' ucap Sakura dalam hati.
"Kau ini mengganggu saja dobe! Pergi sana! Aku tidak bisa menikmati makananku!" bentak Sasuke. Walau sudah dibentak berpuluh-puluh kali oleh Sasuke, tetap saja Naruto tak mengindahkannya.
"Pokoknya kau harus ikut ke mall! Aku, Kiba dan Lee akan menunggumu!" ucap Naruto dan berlari tanpa menunggu jawaban dari Sasuke.
"Merepotkan!" dengus Sasuke dan terus melanjutkan acara makannya.
"Hay, kau Sasuke yang sering di perpustakaan itu kan?" tanya Sakura memberanikan diri.
Sasuke hanya melirik Sakura tanpa menghiraukan pertanyaan Sakura.
Sakura menunduk karena tak ada respon dari Sasuke.
"Hn" tiba-tiba Sasuke menyahut.
Betapa berbunga-bunganya hati Sakura mendengar Sasuke menjawab pertanyaannya walau hanya sekedar 'hn'.
"Kau kuliah jurusan apa?" tanya Sakura basa-basi.
Sasuke terlihat menarik nafas, Sakura pikir kali ini Sasuke akan menjawab pertanyaannya tapi ternyata tidak, ia malah terus melanjutkan acara makannya tanpa melirik ke arah Sakura sedikit pun.
Kali ini Sakura yang menarik nafas. Sakura pun melanjutkan acara makannya.
Sepintas Sasuke melirik makanan Sakura, lalu melirik ke arah Sakura. 'Pink' pikir Sasuke melihat warna rambut Sakura, 'anak muda jaman sekarang aneh-aneh, sampai mencat rambut berwarna mencolok begitu' gerutu Sasuke dalam hati. Entah kenapa ia malah menggerutu dengan warna rambut Sakura, mungkin terlalu norak dan menyilaukan.
Sakura sudah selesai makan, ia pun pergi dari tempat itu. "Aku duluan ya, Sasuke" ucap Sakura sambil tersenyum, namun rasanya percumah tersenyum pada malin kundang seperti dia (maksudnya anak batu), dia sama sekali tak melihat senyum manis yang terlukis di wajah cantik Sakura. "Sampai bertemu lagi" ucap Sakura lagi berusaha agar Sasuke menatapnya, tapi ternyata sia-sia, Sasuke tetap tak melihat ke arahnya, Sakura pun membuang niatnya untuk mencari perhatian Sasuke dan pergi.
Sasuke memang begitu pada semua gadis, sebab ia tidak mau meberikan perhatian lebih pada para gadis, bisa-bisa gadis itu jadi kegeeran. Pernah sekali Sasuke menobrol singkat dengan seorang gadis, walau sahutan Sasuke hanya 'hn', 'tidak', 'membosankan', 'berisik', dan kembali ke 'hn' lagi, dia sudah digosipkan pacaran dengan gadis itu. Tentu saja itu membuatnya risih dan mengklarifikasi ulang gossip tak bermutu itu.
( •̃͡-̮•̃͡)( •̃͡-̮•̃͡) Onime no Uchiha Hanabi-hime (ˆ▿ˆʃƪ) ┐('⌣'┐)
Sakura berjalan menuju perpustakaan kampus, ia duduk di kursi di samping penjaga perpustakaan. "Hay, kak Shizune" sapa Sakura.
"Hay Sakura, aku pikir kau tidak kemari?" sahut Shizune yang merupakan penjaga perpustakaan.
"Aku kan selalu kemari, walau hanya sedikit aku senang membantumu di sini" ucap Sakura sambil tersenyum.
"Kau memang gadis baik. Kau mau membantuku?" pinta Shizune.
"Tentu," sahut Sakura semangat.
"Ini, tolong kembalikan ke lemarinya ya?" pinta Shizune.
"Baiklah," ucap Sakura dan mengambil buku-buku itu lalu berjalan santai menuju deretan buku yang tersusun rapi di lemari yang berjejer dengan teratur.
"Kau tidak ada kelas?" tanya seseorang yang tiba-tiba kini berjalan di samping Sakura.
"Kak Kimimaro?" ucap Sakura ber'kaget'ria melihat kakaknya berdiri di sampingnya.
Kimimaro Kaguya adalah kakak Sakura Haruno, dia bercirikan rambut putih panjang, bermata emerald seperti Sakura, dan dia adalah idola para gadis di kampus ke-3 setelah Sasuke dan Gaara. Sifatnya juga sangat dingin seperti Sasuke dan Gaara. Pokoknya kalau mereka bertiga buat gank, nama yang tepat adalah 'Snowman'.
"Ya, kebetulan hari ini hanya satu kelas dan sudah selesai pagi tadi" jelas Sakura.
"Mau aku bantu?" tawar Kimimaro.
"Tidak usah, lagi pula ... apakah kakak tidak ada kelas?" tanya Sakura.
"Baru saja kelas terakhirku selesai" sahut Kimimaro.
"Hm~"
"Buburmu, apakah sudah kau makan?" tanya Kimimaro.
"Sudah, kakak tenang saja. Aku akan selalu makan itu," sahut Sakura tersenyum sembari menyusun buku-buku yang ada di lemari.
"Kau tidak apa kan Sakura? Makan bubur terus?" tanya Kimimaro.
"Tidak, selama itu akan membuatku masih bisa melihat Sasuke" ucap Sakura sambil tersenyum.
"Sasuke lagi. Jelas-jelas bocah tengil itu tidak menyukaimu" ucap Kimimaro kesal.
"Aku juga tidak banyak berharap dia menyukaiku, asal dia bisa memandangku itu sudah cukup" sahut Sakura.
"Kau ini sudah dibodohi olehnya" ucap Kimimaro.
"Ya, dia sudah membodohiku. Dia membodohiku," ucap Sakura lalu tertawa garing.
Kimimaro hanya mendengus. "Aku ada rapat dengan anggota anggar, kau mau ikut?" tawar Kimimaro.
"Tidak, terima kasih. Aku harus membantu kak Shizune" jawab Sakura.
"Kalau begitu aku tinggal. Dah" ucap Kimimaro dan pergi.
Sakura berjalan kembali ke meja resepsionis setelah selesai dengan tugasnya mengembalikan dan merapikan buku-buku.
"Sudah?" tanya Shizune.
Sakura mengangguk dan tersenyum.
"Kau masih mengharapkan Sasuke?" tanya Shizune.
"Kenapa kak Shizune menanyakan itu?" tanya Sakura.
"Aku hanya berpikir, kau gadis manis dan banyak pria yang berharap menjadi kekasihmu tapi kau tolak dengan alasan kau menyukai pria lain, dan pria lain itu sendiri belum tentu mencintaimu" cerita Shizune (aku tidak tahu itu bisa dibilang cerita atau berucap).
"Yah~ mau bagaimana lagi, aku masih mengharapkan Sasuke" ucap Sakura sambil tersenyum.
"Tahu namamu saja mungkin tidak" ucap Shizune.
"Kau memudarkan semangatku kak," ucap Sakura tersenyum sambil pura-pura ngambek.
"Kau itu cantik, kenapa tidak mencari yang lebih pasti daripada Sasuke yang tidak pasti itu" usul Shizune.
Sakura tersenyum.
"Aku mau pinjam buku ini," tiba-tiba suara seseorang membuat mereka berhenti mengobrol.
"Baik! Ini saja ya?" tanya Shizune sambil tersenyum.
"Hn," sahut pria itu.
"Kartu mahasiswamu mana?" tanya Shizune tanpa melihat orang yang diajak bicara.
"Ini," ucap pria itu sambil memberikan kartu mahasiswanya.
"Baiklah~ namamu ... Sasuke Uchiha, dan – tunggu" ucap Shizune mematung lalu menatap pria di hadapannya yang tengah berdiri bosan menunggu buku pinjamannya.
"Ada apa?" tanya pria itu yang ternyata adalah Sasuke.
"Tidak ada," sahut Shizune sambil meneruskan acara menulisnya sambil menyenggol-nyenggol Sakura. "Sakura!" panggil Shizune.
Sakura tak merespon.
"Sakura!" teriak Shizune yang membuat Sasuke menutup telinganya. Shizune pun berinisiatif untuk melirik Sakura sebentar dan betapa terkejutnya dia menemukan Sakura terkapar di lantai. "Sakura!" teriak Shizune sambil berusaha menyadarkan Sakura. "Kau kenapa?" tanya Shizune.
Sasuke pun yang melihat kejadian dramatis di hadapannya menghampiri Sakura. "Kau ini bodoh! Jelas-jelas pingsan begitu kau tanyai" ucap Sasuke sambil berusaha menggendong Sakura.
"Kau mau bawa ke mana?" tanya Shizune.
"Infirmary" sahut Sasuke datar dan menggendong Sakura yang tengah terpingsan (?) itu a la bridal style.
Selama perjalanan menuju infirmary semua orang di koridor menatap ke arah Sasuke dan itu sangat membuatnya risih, 'pasti akan beredar gossip yang tidak enak lagi' celetuh Sasuke dalam hati.
Sesampainya di infirmary, Sasuke terpaksa menungguinya karena perawat sedang tidak ada di tempat.
"Mana Sakura?" tiba-tiba ada suara datar namun menyiratkan kekhawatiran dari balik pintu.
Sasuke hanya mendengus melihat siapa yang datang. Sasuke pun beranjak pergi.
"Kau mau ke mana?" tanya Kimimaro datar.
"Pergi," sahut Sasuke.
Terlihat kali ini Kimimaro yang mendengus.
Tak lama setelah Sasuke pergi Sakura tersadar.
"Sakura?" panggil Kimimaro lembut.
"Kakak, sedang apa di sini?" tanya Sakura. "Bukankah kau ada latihan anggar?" lanjutnya lagi.
"Aku dengar kau pingsan tadi, makanya aku langsung kemari" jelas Kimimaro.
"Kakak tidak usah mengkhawatirkan aku. Siapa yang membawaku kemari?" ucap Sakura sambil mengingat-ingat kejadian sebelumnya.
"Bukan siapa-siapa," ucap Kimimaro dan berlalu pergi.
"Kakak kenapa?" tanya Sakura pelan. Sakura pun bangkit dari tidurnya dan berjalan keluar. Saat ia akan menuju perpustakaan lagi, semua orang sekarang tengah menatapnya. 'Kenapa? Ada apa denganku?' tanya Sakura dalam hati sambil melihat penampilannya kalau-kalau ada yang salah.
"Berhenti membuat gossip murahan!" bentak Sasuke pada seorang laki-laki sembari mencekram kerah pakaiannya dan mendorongnya hingga terpojok di dinding. "Aku tidak ada hubungan apa pun dengan gadis pink itu!" lanjutnya.
Semua orang kini menatap ke arah Sakura.
Sakura menatap heran dengan orang disekitarnya. Namun tiba-tiba Sakura merasa sakit hati mendengar perkataan Sasuke, padahal tak tahu apa-apa. Namun sekarang ia sudah tahu siapa yang dimaksudkan Sasuke tadi, benar apa yang dikatakan Sasuke, dia bukan siapa-siapa Sasuke. Lagi pula Sasuke bahkan tak mengetahui namanya. 'Tunggu dulu, apa yang terjadi sebenarnya?' pikir Sakura. 'Apakah Sasuke yang membawaku ke infirmary?' tebaknya dalam hati. "Ya, aku tak ada hubungan apa pun dengan dia," ucap Sakura enggan menyebut nama Sasuke. Mungkin karena Sasuke juga tak menyebutkan namanya.
"Kau dengar sendiri?" ucap Sasuke sambil mendorong orang itu hingga terjembab lalu pergi.
"Kau tidak apa?" tanya Sakura pada laki-laki itu.
"Uchiha itu memang seenaknya saja," ucap laki-laki itu.
"Jangan diperdulikan, kau masih punya banyak hal yang perlu dipikirkan selain memikirkan dia," ucap Sakura sambil tersenyum.
Laki-laki itu balas tersenyum pada Sakura, "terima kasih banyak".
"Ya, kau baik-baik saja kan? Apa ada yang terluka?" tanya Sakura.
"Tidak, sekali lagi terima kasih. Ternyata kau sangat baik," ucap laki-laki itu dan membungkukkan badan lalu pergi.
"Sakura!" tiba-tiba seseorang memanggil Sakura.
Sakura pun membalikkan badannya dan menatap orang itu – ya, orang yang memanggil namanya ternyata adalah Ino.
"Kau baik-baik saja?" tanya Ino terengah-engah karena tadi ia berlari.
"Aku baik-baik saja, kenapa?" tanya Sakura balik.
"Aku dengar kau pingsan?" sahut Ino.
"Ya," sahut Sakura tersenyum sambil garuk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Mereka berdua pun mengobrol sambil berjalan menuju perpustakaan.
"Kau minggu-minggu ini selalu pingsan di kampus, ada apa?" tanya Ino.
"Aku sebenarnya tidak mau membuatmu kepikiran, tapi aku juga tidak mau membuatmu penasaran. Aku punya penyakit, lambungku berlubang, jadi alat pencernaanku itu sulit sekali mencerna makanan, makanya aku makan bubur terus-menerus" jelas Sakura.
"Oh~ Sakura~ kenapa kau tidak cerita denganku?" ucap Ino yang terlihat sedih.
"Oh~ ayolah Ino, jangan tunjukkan tampang seperti itu. Aku baik-baik saja, tak usah berlebihan mencemaskanku seperti kak Kimimaro. Lagipula ini hanya penyakit kecil," ucap Sakura tak mau dikasihan.
"Bagaimana cara menyembuhkannya?" tanya Ino.
"Operasi, bulan depan aku akan dioperasi. Do'akan aku baik-baik saja ya?" ucap Sakura sambil tersenyum semanis mungkin.
"Tentu Sakura! Kau akan baik-baik saja, dan pasti akan kembali lagi ke kampus ini!" semangat Ino.
"Terima kasih," ucap Sakura lembut.
Akhirnya mereka pun sampai di perpustakaan.
"Sakura!" panggil Shizune. "Kau baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu!" lanjutnya dan memeriksa sekucur tubuh Sakura.
"Kak Shizune jangan khawatir, aku baik-baik saja" ucap Sakura tersenyum hangat.
"Ah~! Gara-gara mencemaskanmu aku sampai lupa, aku tadi meninggalkan Sai. Kalau begitu aku pergi dulu ya? Dadah~!" ucap Ino dan berlari meninggalkan Sakura dan Shizune yang cengo mendengar dia berbicara secepat KAL.
Sakura tersenyum masam melihat tingkah BFnya itu. "Ino itu selalu menghiburku," ucap Sakura.
"Yah~ sudah sangat terlihat," ucap Shizune. "Kenapa kau kemari lagi?" tanyanya.
"Aku ingin mengambil tasku, oh ya? Tadi yang membawaku –"
"Sasuke, Sasuke yang membawamu. Aku sempat mematung karena tindakannya," jelas Shizune.
"Hmmm~ kak, aku hari ini tidak bisa menemanimu lama-lama, tak apa ya? Aku harus ke perpustakaan umum untuk membantu di sana" jelas Sakura.
"Ya, tak apa. Kau sepertinya suka sekali dengan perpustakaan?" tanya Shizune.
"Ya, aku senang sekali bisa membantu di perpustakaan," ucap Sakura sambil tersenyum semangat. "Kalau begitu aku ambil tasku ya?" ucap Sakura.
Mereka pun masuk ke dalam perpustakaan, Sakura mengambil tasnya dan Shizune melakukan pekerjaannya. Setelah mengambil tasnya, Sakura pun pergi ke perpustakaan umum.
( •̃͡-̮•̃͡)( •̃͡-̮•̃͡) Onime no Uchiha Hanabi-hime (ˆ▿ˆʃƪ) ┐('⌣'┐)
"Sasuke! Ke mall!" ajak Naruto sambil menarik-narik baju Sasuke.
"Hentikan dobe! Kau bisa menyobek bajuku!" protes Sasuke.
"Ya, Sasuke! Ikut kami!" ajak Lee.
"Tidak!" jawab Sasuke pasti.
"Sasuke!" teriak Kiba ikut-ikutan narik baju Sasuke.
"Lepaskan!" teriak Sasuke.
Tak sengaja Sakura lewat di antara debat mereka.
"Sakura!" panggil Lee.
Sakura pun berbalik hadap menoleh ke arah orang yang memanggilnya, "Lee? Ada apa?" tanya Sakura. Sepintas ia melihat ke arah Sasuke.
"Kami mau ke mall, kau mau ikut?" ajak Lee.
"Kami?" tanya Sakura kurang yakin.
"Ya, aku, Naruto dan Kiba. Sasuke sedang dalam proses," ucap Lee.
"Hn~" Sakura melirik ke arah Sasuke.
Sasuke terlihat mendengus saat sepintas ia melihat Sakura menatapnya.
"Tidak, terima kasih. Maaf ya Lee? Tapi aku harus ke perpustakaan umum," ucap Sakura.
"Kau mau ke mana?" tanya Naruto.
"Perpustakaan umum," sahut Sakura.
"Kau ini sama seperti Sasuke! Membosankan!" ucap Naruto.
Sakura tersenyum, "perpustakaan itu tidak seburuk yang kau bayangkan" ucap Sakura.
"Sama saja, semua perpustakaan itu membosankan" ucap Naruto yang diikuti anggukkan oleh Kiba.
Sakura pun menghampiri Naruto dan Kiba. "Kau suka buku apa?" tanya Sakura lembut.
"Aku suka buku tentang anjing," ucap Kiba.
"Aku suka tentang ... ninja!" ucap Naruto.
"Semuanya ada," sahut Sakura.
"Aku tak percaya," ucap Kiba.
"Kalau kau mau mencarinya pasti ketemu," ucap Sakura sambil tersenyum manis.
Naruto, Kiba dan Lee blushingria.
"Kalau begitu kita urungkan niat ke mall, kita ke perpustakaan saja" ucap Naruto.
"Ya!" sahut Lee dan Kiba semangat masa muda.
Sakura tersenyum bahagia.
Sasuke hanya mendengus, 'tidak tenang aku membaca kalau ada mereka' gerutu Sasuke dalam hati.
Mereka berempat pun ke perpustakaan umum. Tunggu dulu, kita meninggalkan seseorang.
"Sasuke? Kau tidak ikut?" tanya Naruto.
"Tidak," sahut Sasuke.
"Bukankah kau selalu ingin ke perpustakaan jika kami ajak ke mall?" tanya Kiba.
"Hn," sahut Sasuke.
"Kau ini aneh," ucap Lee yang sukses mendapat deathglare dari Sasuke.
"Baiklah! Aku ikut!" ucap Sasuke.
Mereka berlima pun pergi ke perpustakaan umum, Naruto, Lee, Kiba dan Sakura terlihat bahagia karena mereka bercanda tawa bersama, sedangakan Sasuke hanya melipat kedua tangannya di depan dada dan berulang kali mendengus melihat pertunjukkan di depannya.
Akhirnya mereka sampai di perpustakaan umum.
"Wahhh~! Besar sekali~!" ucap Naruto kagum melihat perpustakaan yang sangat luas, besar, bersih dan sangat rapi.
Sakura tersenyum, "aku bantu cari buku yang kalian cari" ucap Sakura sambil menarik tangan Naruto dan Kiba, Lee yang tangannya tidak ditarik mendengus. Maklumilah, tangan Sakura cuma dua.
Sakura pun berkeliling perpustakaan mencari buku mengenai ninja yang dicari Naruto dan akhirnya ketemu, "ketemu!" seru Sakura senang sekali.
"Mana?" tanya Naruto semangat.
"Nih," ucap Sakura sambil menyerahkan buku tebal bersampul warna biru malam dengan tulisan 'JURUS-JURUS NINJA'.
"Wah~! Aku mau pinjam ini!" teriak Naruto sembari merampas buku itu dari Sakura.
"Sssttt! Jangan teriak-teriak, bawa ini ke resepsionis, tunjukkan kartu mahasiswamu, maka kau akan dapat perpanjangan waktu meminjamnya" bisik Sakura dekat sekali dengan wajah Naruto membuat Naruto blushing di tempat.
"I-i-iya," gagap Naruto.
"Sakura~ bantu aku juga," pinta Kiba manja.
"Baiklah, buku tentang hewan kan?" tanya Sakura.
"Hn!" angguk Kiba.
Sakura pun mulai mencari. "Ini," ucap Sakura sambil memnyerahkan buku yang bertuliskan 'JENIS ANJING DI DUNIA'.
"Wah~! Pasti ada Akamaru di dalam sini," ucap Kiba bahagia.
"Siapa itu?" tanya Sakura.
"Dia anjingku," ucap Kiba mengedipkan sebelah matanya dan berjalan dengan riang menuju meja resepsionis.
"Bantu aku~" pinta Lee.
"Kau cari buku apa?" tanya Sakura.
"Buku cinta," ucap Lee sambil menggoda Sakura.
Sakura tertawa kecil, "kalau kau ingin tahu tentang cinta, jawabannya ada di dalam hatimu sendiri," ucap Sakura.
"Benarkah? Kalau di hatimu ada cinta tidak?" tanya Lee sok bodoh.
"Entahlah~ tapi aku yakin ada," jawab Sakura.
"Untukku?" tanya Lee.
Sakura menautkan alisnya.
"Aku bercanda, aku sudah temukan buku yang aku cari. Aku akan ke meja resepsionis dulu ya? Dah~!" ucap Lee dan berjalan cengengesan menuju meja resepsionis.
"Jangan sok akrab!" ucap Sasuke.
Sakura langsung membalikkan badannya.
"Kau itu hanya merepotkan orang lain saja!" ucap Sasuke menatap Sakura intens.
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan," ucap Sakura sambil tersenyum.
"Sok lugu, manis, manja dan cengeng, menyesakkan dada saja" ucap Sasuke dan pergi meninggalkan Sakura dengan seribu tanda tanya.
'Aku hanya merepotkan Sasuke saja ya?' tanya hatinya. 'Tapi aku akan buktikan kalau apa yang dipikirkannya tentangku itu tidak benar!' semangat Sakura dalam hati.
"Sakura?" tiba-tiba Gaara muncul.
"Gaara? Kau sedang jaga ya?" tanya Sakura.
"Hn. Hari ini banyak yang berkunjung, tapi banyak juga buku yang mereka cari tak ada" cerita Gaara.
"Buku apa?" tanya Sakura.
"Tentang farmasi-farmasi begitu, kita tidak punya buku seperti itu" jelas Gaara.
"Kalau begitu kita cari!" ucap Sakura semangat. "Aku akan minta izin kak Ayame dulu," ucap Sakura dan berjalan menuju meja resepsionis diikuti Gaara.
"Wah! Kau Sabaku kan? Sedang apa di sini?" tanya Naruto takjub.
"Bukan urusanmu!" sahut Gaara cuek.
"Gaara~ mereka ini perdana kemari loh?" ucap Sakura tersenyum.
"Oh~" sahut Gaara malas, "welcome".
"Apa tuh artinya?" tanya Naruto.
"Mana aku tahu," sahut Kiba.
"Wolcome itu artinya ..." ucap Lee.
"Hn?" Naruto dan Kiba terlihat menanti jawaban dari Lee.
"Artinya ..." ucap Lee lagi.
"Artinya?" ucap Naruto dan Kiba tak sabar.
"Artinya –" ucap Lee lagi.
"Welcome itu artinya selamat datang" ucap Sasuke malas.
Gaara sepintas melihat Sasuke dan membuang muka pada rivalnya itu.
"Kak Ayame, aku butuh catatan buku yang tidak ada. Aku dan Gaara akan membelinya," ucap Sakura.
"Baiklah, ini" ucap Ayame panjaga meja resepsionis.
"Terima kasih," sahut Sakura tersenyum.
Sasuke yang melihat Sakura tersenyum hanya mendengus, "sok manis" ucap Sasuke pelan.
"Ayo Gaara," ajak Sakura.
"Kau mau ke mana Sakura?" tanya Kiba.
"Ke – toko buku, apa namanya Gaara?" tanya Sakura.
"Garam Ediya," sahut Gaara.
"Masa namanya itu? Kenapa lebih spesifik ke toko garam?" ucap Sakura.
"Namanya memang itu," sahut Gaara malas.
"Oh~ kami ikut ya?" ucap Lee.
"Berhentilah mengikuti pink itu!" bentak Sasuke yang sepertinya sudah kehilangan kesabaran.
"Sasuke? Kau kenapa?" tanya Naruto cengo melihat tingkah Sasuke.
"Dia itu munafik!" ucap Sasuke cukup jelas di telinga semua orang yang ada di sekitar mereka.
Sakura terpaku mendengar ucapan Sasuke, ia ingin berlari dan menangis, tapi tiba-tiba ia teringat ucapan Sasuke tadi 'Sok lugu, manis, manja dan cengeng, menyesakkan dada saja', ia berpikir bahwa ia akan buktikan kali ini bahwa ia bukan orang yang cengeng pada Sasuke. Walau hanya satu itu, Sakura harap Sasuke akan menarik kata-katanya itu satupersatu nantinya.
Sakura tersenyum, "benar apa kata Sasuke, kalian tidak usah mengikutiku. Kalian bisa santai di sini membaca buku," ucap Sakura.
"Buagh!" suara pukulan yang sepertinya menyakitkan jika terkena di muka. Dan ternyata itu benar, di muka, di muka sang Uchiha yang terkenal sangat tampan itu.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Naruto yang tak terima temannya itu dipukul.
"Ya! Apa yang kau lakukan?" tanya Kiba juga.
"Dia menghina temanku!" sahut Gaara yang menjadi dalang dari pemukulan wajah Sasuke yang terhormat.
"Gaara~! Kau tidak apa Sasuke?" tanya Sakura sangat khawatir. Sakura berusaha menyentuh wajah Sasuke yang baru saja dipukul oleh Gaara, namun langsung ditepis oleh Sasuke.
"Puas kau?" ucap Sasuke di dekat telinga Sakura.
Sakura menunduk. Ia sungguh sangat menahan air matanya agar tidak meleleh.
Sasuke dkk pun pergi dari tempat itu, tapi sebelumnya Naruto memberikan jari tengahnya pada Gaara sebelum menghilang di balik pintu perpustakaan.
Sakura pun menangis saat itu juga.
"Sakura?" panggil Gaara.
"Kenapa Gaara? Kenapa kau lakukan itu?" tanya Sakura disela acara menangisnya.
"Aku hanya tidak terima kau dicaci oleh Uchiha sombong itu," jawab Gaara. Wajahnya menyiratkan penyesalan di sana.
Sakura membuang kertas yang ia pegang, kertas daftar nama buku yang ingin dicari. Lalu ia berlari.
Gaara hanya diam di tempat, ia merasa sangat bersalah pada Sakura.
"Sasuke!" panggil Sakura.
Sasuke tak menghiraukan panggilan Sakura.
"Sudahlah Sakura~ kami senang berteman denganmu, tapi sepertinya kami salah menilaimu" ucap Naruto.
"Aku tahu, aku minta maaf kalian jadi begini. Aku sungguh minta maaf," ucap Sakura yang kini tengah menangis di saat ia menunduk.
"Sungguh sok lugu, manis, manja dan cengeng. Aku tak salah menilaimu," ucap Sasuke pelan tapi cukup didengar Sakura.
Sakura menatap Sasuke. Mata emeraldnya cukup bercahaya jika terkena air matanya dan diterpa cahaya matahari. "Aku pikir juga begitu," ucap Sakura diakhiri dengan senyum lalu berlari pergi dari mereka.
"Aneh" ucap Kiba.
"Bukan, dia itu gadis misterius" sahut Lee.
"Ayolah Lee~ dia itu gadis yang membuat teman kita terluka" ucap Naruto.
"Yeah~" sahut Lee malas.
Sakura terus berlari, lalu berjalan cepat, lalu berjalan, dan terdiam. Ia menunduk dan menangis. 'Sasuke Uchiha ... apa kau sangat membenciku?' tanya Sakura dalam hati.
( •̃͡-̮•̃͡)( •̃͡-̮•̃͡) Onime no Uchiha Hanabi-hime (ˆ▿ˆʃƪ) ┐('⌣'┐)
* TBC *
Tunggu lanjutannya ya?
