"NARUTO! TUNGGU!"
Suara keras yang melengking dan menggema di sudut lorong gelap sebuah gua, mengusik keberadaan para makhluk penghuni goa yaitu kelelawar. Para kelelawar sungguh kaget ketika mendengar suara keras bagaikan monster bersamaan terdengar suara jejak sepatu sendal menghentak tanah lembab yang berbatu-batu. Langkah kaki yang begitu berisik memecahkan keheningan di goa itu. Langkah kaki yang berasal dari beberapa orang.
"Maaf, Sakura. Habisnya aku penasaran ingin segera mencari keberadaan Goddess Heart itu. Kata orang-orang desa setempat, Goddess Heart itu berada di goa ini," seorang laki-laki menjawab suara monster tadi. Seorang laki-laki berambut pirang jabrik sedang menunjukkan cengirannya yang lebar ke arah gadis berambut merah muda.
Gadis berambut pendek merah muda itu, hanya memasang wajah sewot ke arah si rambut pirang. Sementara dua orang lainnya hanya memasang wajah bengong saat memperhatikan mereka berdua.
"DASAR, MAKANYA JANGAN SEENAKNYA SENDIRI! KAMU ITU SELALU BERTINDAK DULUAN. LALU KAMU MALAH MENINGGALKAN KAMI BEGITU SAJA DI PENGINAPAN. TAPI, UNTUNG SAJA GURU YAMATO YANG MENGIKUTI KAMU. NARUTO, KAMU ITU MEMANG MENYUSAHKAN SAJA. KALAU KAMU DALAM BAHAYA, ITU SAMA SAJA AKAN MEREPOTKAN KAMI, TAHU!" sembur gadis berambut merah muda yang bernama lengkap Haruno Sakura. Seorang ninja medis berumur sekitar 18 tahun.
Lalu laki-laki berambut pirang yang diomeli habis-habisan oleh Sakura ini, bernama Uzumaki Naruto. Sang pahlawan desa Konoha yang sangat terkenal di dunia atas keberhasilannya menghentikan perang ninja yang keempat. Ninja yang memiliki banyak fansgirl. Umur sekitar 18 tahun. Memiliki tampang yang lumayan tampan. Tiga garis menghiasi dua pipinya. Kulit coklat yang mempesona. Bertubuh tinggi dan atletis.
Kemudian dua orang yang berada di belakang Naruto dan Sakura yaitu Sai dan Yamato.
Sai, seorang laki-laki berambut hitam dan bermata hitam. Kulit putih pucat seperti mayat. Umur sekitar 18 tahun.
Yamato, seorang pria berambut coklat. Bermata hitam. Umur tidak diketahui.
Mereka bergabung dalam kelompok Kakashi. Kelompok yang ditugaskan oleh Hokage keenam yaitu Hatake Kakashi untuk menyelidiki keberadaan "Goddess Heart" di suatu desa tersembunyi dan sangat jauh dari desa Konoha. Goddess Heart adalah permata dewi yang berbentuk hati dan diketahui mempunyai kekuatan yang sangat hebat. Goddess Heart berjumlah empat buah yaitu purple heart, white heart, black heart dan green heart. Masing-masing Goddess Heart memiliki kekuatan dewi yang sangat spesial. Untuk itu Kakashi menyuruh mereka berempat mencari keberadaan empat Goddess Heart atas permintaan klien yang berasal dari desa permata.
Untuk itu, Naruto dan kelompoknya mencari keberadaan Goddess Heart ini di dalam sebuah goa yang terletak di pegunungan suci. Pegunungan yang dinamai Goddess Mountain. Tempat singgahnya para goddess, menurut kepercayaan penduduk desa setempat.
Setelah mengoceh panjang tidak jelas, Sakura mengakhiri kemarahannya ketika Yamato menengahinya.
"Sudah. Sudah Sakura. Cukup!" kata Yamato tegas."Lebih baik kita telusuri goa ini dan mencari keberadaan Goddess Heart itu sekarang."
Sakura melirik Yamato.
"Baiklah, guru," Sakura terlihat menghelakan napas kekesalannya yang mulai mereda.
"Baguslah, Sakura," Yamato tersenyum dan mulai menyalakan senter untuk digunakan menyinari lorong gua yang gelap.
Sakura mengangguk. Saat bersamaan, Yamato mulai melangkahkan kakinya duluan untuk memasuki goa. Diikuti oleh Naruto, Sakura dan Sai dari belakang.
TAP! TAP! TAP!
Dimulailah perjalanan mereka menyusuri lorong goa yang lurus dan gelap. Di antara cahaya senter yang menyinari semua ruangan dengan sinar yang terbatas, Yamato menajamkan matanya untuk memperhatikan apa yang mengisi sepanjang lorong gua tersebut.
Dari sudut pandang pengamatan Yamato, dinding gua terbuat dari batu yang disusun dengan rapi. Langit-langit gua berbentuk kubah dengan ukiran yang futuristik. Tampak kelelawar-kelelawar yang asyik bergantung di langit-langit goa tersebut. Lantai berbatu-batu yang kelihatan basah dan lembab. Suasana di dalam goa cukup sunyi dan dingin.
Mereka asyik berjalan dan berjalan menempuh lorong goa tersebut. Hingga tak lama kemudian, mereka menemukan ujung goa yang terbagi menjadi empat lorong. Mereka menghentikan langkah mereka sejenak.
"Ada empat lorong," ujar Yamato menyoroti empat lorong itu satu persatu dengan sinar lampu senter."Ayo, kita berpencar untuk memeriksa ke dalam sana! Mana tahu Goddess Heart berada di empat lorong ini."
"A-apa berpencar?" sahut Naruto agak kaget.
"Ada apa, Naruto? Apa kamu keberatan?" tanya Yamato dengan tampangnya yang seram disoroti lampu senter dari arah bawah.
Wajah Naruto menjadi pucat pasi. Sweatdrop hinggap di kepalanya sebentar.
"Ti-Tidak ... Tidak guru Yamato!" Naruto tertawa cengengesan sambil menggelengkan kepala dengan cepat.
Sakura menjadi sewot melihat tingkah Naruto.
"Sudahlah, Naruto. Kamu itu berisik sekali!" omel Sakura dengan suara yang keras.
"Hehehe, iya Sakura. Aku mengerti," Naruto masih saja tertawa cengengesan.
"Huh, dasar baka!" Sakura memalingkan mukanya dari hadapan Naruto.
"Ayo, perhatian sebentar semuanya!" Yamato berbalik badan dan menyoroti lorong goa yang kedua."Karena lorong goa ini terbagi empat. Jadi, aku putuskan kalau kita berpencar untuk memeriksa goa itu satu persatu. Naruto masuk ke lorong goa nomor satu. Sakura masuk ke lorong goa nomor dua. Aku masuk ke lorong goa nomor tiga. Lalu Sai masuk ke lorong goa nomor empat. Apa kalian mengerti?"
Yamato menjelaskannya sambil membayangkan ilustrasinya seperti apa yang dibayangkan di dalam otaknya sendiri. Di mana lorong goa ditandai dengan angka 1-4. Naruto masuk ke dalam goa yang bernomor satu. Sakura masuk ke dalam goa bernomor dua. Yamato masuk ke dalam goa yang bernomor tiga. Sedangkan Sai masuk ke dalam goa yang bernomor empat.
Begitulah pembagiannya. Sangat pas buat mereka berempat. Apalagi yang dicari adalah Goddess Heart berjumlah empat buah juga. Apakah mungkin empat lorong goa ini akan mengantarkan mereka kepada Goddess Heart? Entahlah, siapa yang tahu.
Naruto, Sakura dan Sai mengangguk mengerti.
"Kami mengerti, guru!" kata mereka kompak.
Yamato juga mengangguk.
"Bagus. Ayo, kita lanjutkan perjalanan kita! Siapkan senter kalian masing-masing!" perintah Yamato yang mulai berjalan ke arah goa bernomor tiga.
Mereka juga mulai berpencar menuju lorong goa yang telah ditetapkan. Berbekal senter di tangan, mereka masuk ke dalam lorong goa sendirian. Terutama si Uzumaki Naruto itu.
Naruto memasuki lorong goa bernomor satu. Di tengah kegelapan yang menyelimuti goa yang lurus dengan penampilan yang sama. Di mana dinding goa yang terbuat dari batu. Langit-langit goa yang berbentuk kubah dengan desain futuristik. Lantai yang berbatu-batu dan basah. Tidak ada kelelawar-kelelawar yang bergantung di langit-langit goa. Hanya terlihat sekumpulan benda aneh yang berwarna ungu. Entah benda apa itu.
Dalam sinar yang terbatas menerangi tempat itu, Naruto terus berjalan dan berjalan hingga tidak menyadari sesuatu yang terinjak olehnya.
PIP!
Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang cukup kuat mengguncang lorong goa tersebut. Naruto menjadi panik.
"Eh, apa? Gempa mendadak?"
GREGEK! GREGEK! GREGEK!
Membuat Naruto bergoyang kesana-kemari seperti orang mabuk. Entah apa yang terjadi. Mendadak dari ujung lorong di depan Naruto sekarang, muncul suatu sinar keunguan yang berjalan secepat kilat ke arah Naruto. Sinar yang amat menyilaukan mata dan sangat mengagetkan Naruto saat itu juga.
"Apa itu?" Naruto melindungi matanya dengan tangannya dari terjangan sinar keunguan yang sangat menyilaukan itu.
Semakin dekat. Sinar itu semakin dekat saja ke arah Naruto.
PAAAAAAAAAATS! WHUUUIIIING!
Sinar itu menelan Naruto begitu saja dalam sekali terjangan seperti ombak.
FYUUUUUSH!
Sinar keunguan itu menghilang dalam sedetik kemudian. Bersamaan Naruto juga menghilang dari lorong goa itu. Entah apa yang terjadi. Namun, yang pasti sinar keunguan itu membawa Naruto ke suatu dunia yang dicarinya.
.
.
.
Disclaimer:
Naruto © Masashi Kishimoto
Hyperdimension Neptune/Chojigen Geimu Neputyunu © Mikage Baku
.
.
.
Pairing:
Naruto x harem
Genre: adventure/scifi/fantasy/mystery/romance
Rating: T
Setting: perpaduan dua canon. Dunia shinobi dan dunia Gamindustri atau dunia hyperdimension Neptune.
Selasa, 20 Oktober 2015
Fic request untuk Raihan Namikaze
.
.
.
GODDESS HEART
By Hikari Syarahmia
.
.
.
Enjoy it my story!
.
.
.
Chapter 1. Jatuh dari langit
.
.
.
Dunia lain yaitu dunia yang bernama Gamindustri. Dunia para goddess tinggal.
Gamindustri adalah dunia yang modern yang sangat maju dan canggih. Di mana Gamindustri dibagi menjadi empat wilayah yaitu Planeptune, Lastation, Lowe, dan Leanbox.
Planeptune adalah kota modern masa depan dengan banyaknya gedung pencakar langit. Dijaga oleh goddess yang bernama Neptune.
Lastation adalah kota padat bergaya industri. Dijaga oleh goddess yang bernama Noire.
Lowe adalah kota dengan gaya hutan beku yang selalu terselimuti salju. Dijaga oleh goddess yang bernama Blanc.
Leanbox adalah area gunung berbatu dengan rumput hijau di beberapa sudut gunung. Dijaga oleh Goddess yang bernama Vert.
Masing-masing wilayah dijaga oleh empat goddess yang sangat cantik dan manis. Mereka memiliki kemampuan khusus sebagai goddess yang diperoleh melalui Heart.
Lalu salah satu goddess kini berjalan gontai di sebuah taman kota yang sepi dan hening. Dia baru saja pulang dari rumah sakit. Dokter memperkirakan dirinya mengalami amnesia karena tidak tahu dengan apa yang terjadi padanya. Namun, yang pasti goddess seperti anak kecil ini sedang menebak apa yang terjadi padanya. Sebab dia mengalami luka yang cukup parah di beberapa bagian tubuhnya. Entah apa yang terjadi sehingga dia bisa terluka seperti itu. Dia sendiri juga tidak tahu.
"Hm, apa yang terjadi padaku? Kenapa aku tidak mengingat apapun? Apalagi aku mengalami luka seperti ini. Haaah, aku tidak mengerti," gumam goddess tersebut. Dia seorang gadis berambut pendek ungu sebahu. Sebuah jepit rambut putih berbentuk salib terpasang di dua sisi poni rambutnya. Matanya berwarna hitam keunguan. Memakai pakaian kasual. Namanya Neptune, seorang goddess yang menjaga wilayah Planeptune tersebut.
Ya, saat ini titik fokus cerita tertancap di sebuah kota modern masa depan dengan banyaknya gedung pencakar langit. Kota berdesain futuristik dan megah. Dipenuhi oleh teknologi-teknologi masa depan yang berkembang dan hampir tersebar di wilayah Planeptune.
CLING!
Dari arah langit biru yang cerah, mendadak muncul suatu sinar yang menyilaukan. Menarik perhatian Neptune sehingga menggerakkan kedua mata Neptune untuk melihat ke atas langit. Langkah Neptune itu terhenti sejenak di jalan setapak di antara hamparan rumput hijau yang bermekaran di taman kota itu.
"Eh, sinar apa itu?" kata Neptune merasa heran."Masa ada bintang jatuh siang-siang begini?"
Makin lama sinar itu semakin turun ke bawah dengan kecepatan tinggi. Meluncur bagaikan meteor yang terbakar akibat bergesekan dengan atmosfir bumi. Semakin cepat dan cepat turun ke bawah, tepatnya mengarah pada Neptune sekarang.
WHUUUSH!
Neptune terperanjat. Kedua matanya membelalak keluar saking kagetnya. Ia pun berteriak keras tatkala sinar itu datang tepat ke arahnya.
"AAAAAH! WUUUUUUUUAAAAAAAAAH!" teriak Neptune sekeras mungkin.
SYUUUUUT! BRUAAAAAAAAAAAAAK!
Sinar itu jatuh tepat di depan Neptune. Sehingga menimbulkan bunyi jatuh yang sangat kuat disertai dengan gempa bumi yang dahsyat. Kepulan debu menghiasi tempat itu sebagai efek jatuh yang dramatis. Sinar itu jatuh hingga menimbulkan lubang besar di jalan setapak itu.
Sweatdrop besar hinggap di kepala Neptune, saat melihat dengan jelas seorang laki-laki berambut pirang yang terkapar dengan posisi menelungkup di pusat sinar jatuh tadi. Rupanya sinar tadi membawa orang ke dunia ini. Entah sinar apa itu. Sungguh sinar yang aneh.
Di antara kepulan debu yang mulai menipis, Neptune terpaku berdiri di tempat. Dia bengong dan syok karena menyaksikan ada seseorang yang jatuh dari langit. Hal ini membuat pertanyaan-pertanyaan muncul di benaknya sekarang.
"Eh, a-ada orang yang jatuh dari langit? Sebenarnya apa yang terjadi sih?" bisik Neptune pada dirinya sendiri. Dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Namun, yang pasti sebagai Goddess, dia harus memeriksa identitas orang asing yang jatuh dari langit ini.
Segera saja Neptune berlutut di dekat orang asing itu dan memukul pelan bahunya agar berharap orang asing itu terbangun dari acara terkaparnya.
"Hei, bangun! Bangun! Jangan pingsan di sini!" Neptune berusaha membangunkan laki-laki berambut pirang itu.
Usaha Neptune tidak sia-sia. Pada akhirnya direspon dengan tepukan pelan dari Neptune, laki-laki berambut pirang itu perlahan-lahan membuka matanya. Tampaklah bola mata biru seindah langit.
"Ng, di-di mana ini?" ujarnya sambil mengangkat kepalanya dan memperhatikan keadaan sekitar."Apa yang terjadi denganku?"
Hingga pandangannya tertancap pada Neptune. Neptune memandanginya dengan aneh.
"Hm, siapa kamu?" tanya laki-laki itu sambil menunjuk ke arah Neptune.
Neptune memasang wajah yang penuh selidik.
"Seharusnya aku yang bertanya begitu padamu. Siapa kamu? Kenapa kamu bisa tiba-tiba muncul dari langit? Itukan aneh sekali," Neptune malah balik bertanya.
Laki-laki itu terdiam sejenak. Dia sedang mencerna maksud perkataan yang dilontarkan oleh si gadis. Sedetik kemudian, kedua mata laki-laki itu membulat sempurna.
"A-APA AKU JATUH DARI LANGIT?" seru laki-laki itu kaget sekali. Spontan, dia bangkit berdiri dengan cepat. Lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat ini.
Neptune menjadi bengong melihatnya. Sweatdrop muncul lagi di kepalanya. Dia juga bangkit berdiri.
"Hei, kenapa kamu panik begitu? Memangnya kamu itu siapa sih? Penampilanmu aneh begitu," Neptune memperhatikan laki-laki itu dengan seksama dan penuh selidik.
Laki-laki itu menoleh ke arah Neptune. Dia juga memperhatikan penampilan Neptune dengan seksama.
"Penampilanmu juga aneh. Memangnya kamu itu siapa? Lalu aku ada di mana sekarang?" laki-laki itu menunjuk lagi ke arah Neptune.
Membuat Neptune sewot mendengarnya.
"Hei, kenapa kamu malah balik bertanya lagi?" sembur Neptune sambil menunjuk juga ke arah laki-laki berambut pirang jabrik itu."Namaku adalah Neptune. Seorang goddess yang menjaga wilayah Planeptune ini."
Laki-laki itu menurunkan telunjuknya.
"Eh, kamu seorang goddess?"
"Ya," Neptune mengangguk cepat.
Laki-laki itu memandangi Neptune agak lama. Sedetik kemudian, ia tertawa lebar.
"GODDESS! AKHIRNYA AKU MENEMUKANMU!" seru laki-laki itu secara refleks menggenggam tangan Neptune.
Otomatis membuat rona merah hinggap di dua pipi Neptune sekarang juga. Di saat beradu pandang dengan mata biru sang laki-laki ninja itu. Dia membeku di tempat. Jantungnya berdebar-debar tidak karuan.
'Apa yang terjadi padaku ya?' batin Neptune yang mulai merasakan perasaan yang aneh muncul di hatinya. Dia sendiri juga tidak tahu dengan apa yang terjadi padanya sekarang.
Laki-laki itu menunjukkan wajahnya yang sangat berseri-seri. Tawa yang mengembang dan memikat hati. Sungguh mempesona.
"Namaku Uzumaki Naruto. Aku adalah seorang ninja yang berasal dari desa Konoha," ungkap laki-laki yang tak lain adalah Naruto.
Neptune tercengang.
"Ni-Ninja?"
"Iya, aku adalah seorang ninja. aku sedang menjalani sebuah misi. Misi untuk mencari empat jenis Goddess Heart. Apakah kamu termasuk dalam empat Goddess itu, Neptune?" Naruto terus menggenggam erat tangan Neptune.
Neptune terperanjat. Dengan cepat, dia melepaskan tangan Naruto yang sudah berani menggenggam tangannya begitu saja.
SET!
Naruto juga terperanjat. Barulah ia sadar telah menggenggam tangan Neptune. Kedua pipinya sedikit memerah.
Gadis itu menatap Naruto dengan tajam.
"Untuk apa kamu mencari Goddess Heart itu? Apa kamu bermaksud jahat datang ke dunia ini?" Neptune memasang wajah yang sangat serius."Kalau kamu bermaksud jahat di sini, kamu harus berhadapan denganku sekarang juga!"
Neptune menunjuk ke arah Naruto dengan gaya yang amat lucu. Kedua alisnya menurun drastis. Membuat Naruto tidak kaget dengan tindakannya itu.
Naruto hanya tersenyum kecil.
"Tenang saja. Aku ini orang baik kok. Aku adalah seorang ninja yang tengah menjalani misi dari seorang klien. Klien itu meminta aku dan kelompokku untuk mencari keberadaan empat buah Goddess Heart agar dikembalikan ke desa permata. Lalu informasi yang aku peroleh dari klien tersebut, klien itu pernah berjumpa dengan empat Goddess dan memberikan empat Goddess Heart kepada klien itu. Empat Goddess Heart yang dijadikan simbol kekuatan yang sangat besar di desa permata. Empat Goddess Heart itu kemudian dicuri oleh seseorang dan diketahui empat Goddess Heart itu disembunyikan di gunung yang bernama Goddess Mountain. Tapi, saat aku berpencar dari kelompokku, lalu memasuki salah satu lorong goa yang bercabang empat. Aku dibawa oleh sebuah sinar keunguan yang berasal dari ujung lorong goa. Tahu-tahu aku tiba di dunia yang tidak diketahui apa namanya ini."
Kembali pandangan Naruto mengitari seluruh tempat asing baginya. Terutama bagi Neptune sendiri. Dia juga merasa asing dengan kehadiran laki-laki yang berpakaian aneh itu. Sangat berbeda dengan penampilan dirinya sekarang.
"Jika kamu memang orang baik, aku harap kamu tidak mengatakan hal yang menyinggung tentang Goddess Heart itu. Goddess Heart adalah sumber kehidupan bagi para Goddess yang memimpin empat negara di dunia ini. Termasuk negeri Planeptune, akulah pemimpin negeri ini. Jadi, kamu harus menuruti semua peraturan yang berlaku di sini. Kalau kamu membangkang, aku akan memberimu sebuah hukuman. Kamu mengertikan, orang asing?"
Neptune mengatakannya dengan wajah yang memerah padam. Ia sedikit kesal jika ada orang yang menginginkan Goddess Heart itu. Sebab Goddess Heart adalah permata hati yang sangat penting bagi seorang Goddess. Goddess Heart adalah sumber kekuatan yang telah menyatu di saat Goddess telah dioperasi menjadi CPU. Neptune adalah CPU yang bisa dikatakan sebagai manusia setengah robot atau cyborg.
Naruto menatap Neptune lagi.
"Jadi, kamulah yang memimpin negeri yang bernama ... Apa namanya?"
"Planeptune! Sudah kubilang dari awal kalau aku adalah Goddess yang menjaga Planeptune ini, kan? Kamu itu dengar atau tidak sih?"
"Tentu saja aku dengar kok. Tapi, kenapa kamu malah marah begitu sih padaku? Aku sudah bilang sama kamu kalau aku ini memang orang yang baik, kan? Kenapa kamu tidak percaya juga padaku?"
Mendengar perkataan Naruto, membuat Neptune menghelakan napas kekesalannya sebentar. Ia berusaha agar tidak marah kepada laki-laki yang baru saja dikenalnya ini.
"Huh ... Haaah, baiklah. Aku percaya padamu, orang asing," Neptune berusaha menampilkan senyuman terbaiknya untuk Naruto. Bersikap ramah terhadap tamu yang tak diundang ini.
Naruto juga tersenyum.
"Bisa tidak kamu memanggilku Naruto saja?" pinta Naruto lembut.
Neptune mengangguk cepat.
"Baiklah, aku memanggilmu Naruto."
Mereka pun bersalaman sebagai tanda salam perkenalan. Inilah awal perjumpaan mereka berdua di dunia dimensi yang berbeda dan akan mengantarkan sebuah rasa yang tidak terduga nantinya.
Lalu apa yang terjadi selanjutnya?
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
A/N:
Cerita baru atas permintaan Raihan Namikaze update nih!
Ya, seperti inilah cerita yang saya buat untuk kamu, Raihan. Jadi, cerita ini saya buat berdasarkan setting dua canon tersebut. Tapi, alur ceritanya saya buat agak beda dari kisah asli dari dua canon tersebut.
Dari para karakter yang ada di Hyperdimension Neptune, saya lebih suka dengan Neptune dan Noire. Karena mereka imut dan moe. Hehehe ^^
Hm, bagaimana pendapatmu tentang cerita ini? Berminat mereview?
Terima kasih atas perhatian kalian semua.
Sampai jumpa di chapter 2.
Salam
Hikari Syarahmia
Rabu, 21 Oktober 2015
Fic request kalian yang lain bakal saya update satu persatu. Ditunggu aja ya ... Masih banyak yang harus saya kerjakan. Jadi, bersabarlah untuk menunggu.
Ingat, reader yang baik adalah reader yang sabar menunggu setiap update terbaru dari author. Hehehe ^^
