Dia

Oleh: Jogag Busang

Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto

Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini

.

.

Di depan pintu rumah, aku sedang menunggu dia

Diiringi desahan, aku terapung di belantara bulan

Semayup suara jangkrik merangrang dalam pekatnya udara

Gelap semakin turun menjadi pengap

Dan kabut menebal, menumpahkan milyaran es ke dalam otak yang bebal

Di dekat jendela terbuka, aku sedang menanti dia

Mataku terasa panas terkena siraman rindu yang berlipat ganda

Entah mengapa tanganku basah karena mencemaskannya

Terlalu lama mengepal, terlalu lama menahan sesak yang kian menggumpal

Kutetap duduk di tepian dermaga, setia hingga dia tiba

Di sebuah bangku taman, aku sedang memikirkan dia

Sambil menatap hamparan biru yang berkilauan

Rasa perih tiba-tiba menjangkit, berubah menuju level sakit

Sayangnya aku lupa obat apa untuk memadamkannya

Kata orang-orang, nama obatnya ialah "ber-jum-pa"

Aku lupa tinggi badannya, pakaiannya, lekuk wajahnya

Tapi aku ingat aromanya, kata-katanya, kasih sayangnya

Tidak dapat diterjemahkan melalui vokal manusia pada umumnya

Terlalu abstrak, rumit, dan indah bentuk melodi pesonanya

Bodohnya aku, terjerat dalam jebakan cinta terkutuk yang tidak dapat diraba

Sayangnya, aku teramat ingin memimpikannya malam ini

Hanya malam ini saja, kumohon

Ah, aku mulai gila

Benar, 'kan? Kangenku mulai menumpuk di lemari

Ingin kupindahkan di laci, tapi aku tidak sampai hati

Di nada-nada jalanku, semakin sering kulamunkan dia

Kering alunannya, butuh segera diisi akan esensinya

Mendadak ada cahaya yang jatuh dari semesta

Kini kulihat dia datang dan tersenyum bahagia

Penantianku nyatanya tidak sia-sia

Saat dia berkata:

"Tadaima, Sakura…"

Maka kujawab dengan sempurna:

"Okarinasai, Anata…"

(This poetry is heart voice from Sakura to Sasuke)