Hey, Sasuke. What do you think?
Naruto's still belong to Masashi Kishimoto-sensei.
.
.
.
.
Dipagi hari libur yang cerah ini, kulihat mata oniksmu menatap kosong pada layer teve. Padahal menurutku, mereka menayangkan hiburan yang sempat membuatku tertawa pagi ini, dan tiba-tiba kulihat kau yang duduk agak bersandar dipinggir sofa rumahku. Kenapa mukamu terlihat begitu bosan ?
-Hey. Sasuke. What do you think ?
Kau dan aku memang suka memandang awan bersama, kebiasaan ini kami dapati dari Shikamaru Naara, temanku dan Sasuke sejak kecil yang sekarang berada di kota yang berbeda. Dan satu yang pasti, kita selalu berbicara banyak disini 'kan, Sasuke? Tapi kali ini kau dan aku hanya diam saja, aku ingin memulai berbicara, tapi rasanya suaraku tercekat ditenggorokanku.
-Hey! Sasuke. What do you think?
Kutepuk pelan pundakmu, membuat seluruh perhatianmu pada jari telunjukku yang mengarah pada Sakura Haruno, ketua osis yang cantik dan pintar disekolah kami.
-Hey, Sasuke. What do you think ?
Dan lagi. Kali ini kau benar-benar membuatku geram, aku sudah menunggumu sejam lebih digerbang sekolah. Kau selalu ingin aku tunggu 'kan? Sekarang kenapa kau malah duduk dikelas yang kosong sambil menatap sendu ke-
-Sebuah foto ?
"Hey!" sahutku yang sedikit berteriak didepan pintu.
Tanganmu sedikit menutup foto itu, membuatku mendelik kesal.
"'Makin hari, kau semakin menyebalkan…" ujarku.
Tidak ada balasan, sebuah kata pun tidak. Yang kudapati hanya tatapan dari mata oniks yang menyebalkan, seperti menelusup masuk kedalam diriku.
"Hey… Sasuke. What do you think…?"
Hening.
Sepertinya kau lebih tertarik menatapku saja.
Helaan napas keluar dari mulutku, "Baiklah... Aku pergi."
"Hey, duduk." perintahmu tenang. Ah, kau menyebalkan. Membuatku harus menahan hasrat untuk menonjokmu.
Dan aku pun duduk tepat didepanmu, "Apa?"
Wajah putih yang tampan khas Uchiha itu menampakkan sedikit tawa geli melihat sikapku. Ugh.
"Kau penasaran dengan apa yang aku pikirkan?"
Sebuah anggukan cepat menjawab pertanyaanmu.
"Sepertinya, aku menyukai seserang." Aku bisa, aku bisa merasakan sedikit getaran saat mendengar pernyataanmu.
"Mahluk sial mana itu?" tanyaku, tidak tertarik.
Lagi-lagi kau tertawa menyebalkan. Tapi aku menyukainya.
Tangan putih itu bergerak kearahku. Membelai rambut pirangku, "Kau. Kaulah mahluk sial yang kusukai, Dobe."
Omake
"Arrrgh, gara-gara kau kita jadi telat les!"
"Hn."
"Aku tak suka pada "HN" mu itu." ujarku sedikit memajukan bibir.
"Terserah."
"Jadi itu sikapmu pada orang yang kau sukai, Teme?"
"Berisik."
Ck, dasar Uchiha. Sikapmu tak berubah sama sekali. Tiba-tiba aku teringat sesuatu, Ah iya!
"Foto siapa yang kau pegang tadi?" tanyaku mengintropeksi.
"Foto..."
"Siapa?"
"Fotonya si Dobe yang tidur, lihat mukanya. Lucu sekali, bukan?"
"Temeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!"
Inspirasi : Kesha – Your love is my drug.
O.K, readers. What do you THINK?
