"Kutantang kau untuk membuat Gon jatuh cinta denganmu"
"Huh!?"
Kedua pemuda ini sedang berada di café. Yang satu terlihat seperti senior dengan rambut berwarna raven yang disisir rapi kebelakang dan mata onyx dengan santainya meminum cappuccino miliknya sedangkan yang lain terlihat seperti junior, dengan rambut berwarna silver dan mata sapphire yang sedang terkejut, bahkan membuat dirinya tidak jadi meminum hot chocolate miliknya.
"Apa, kenapa tiba2 berkata seperti itu Kuroro-senpai!?" tanya sang junior, masih memegang hot cholocatenya tapi tidak diminum olehnya.
"Kenapa Killua? Takut!?" tantang sang senior bernama Kuroro terhadap juniornya, Killua.
"Tentu saja tidak. Hanya bertanya kenapa dan lagipula, siapa si Gon itu!? Tidak pernah dengar" ujar Killua yang akhirnya meminum hot chocolate miliknya.
"Tentu saja kamu tidak pernah dengar. Dia dengan kita itu beda sekolah" ujar Kuroro sambil meletakkan cappuccino nya. "Jadi begitulah"
"Kenapa tiba2 menyuruhku untuk membuat seseorang yang bernama Gon itu jatuh cinta denganku?" Tanya Killua heran.
"Kalo kamu berhasil, akan kuberikan pabrik chocorobo-kun untukmu beserta pekerjanya" kata Kuroro.
"Serius!?" Killua mulai kaget, mau banget lah dia kalo begitu.
"Kamu terima!?" tanya Kuroro.
"Pasti! Ini pasti bakal mudah" ujar Killua dengan santainya.
"Oh, benarkah!?" tanya Kuroro dengan senyum misteriusnya.
"Senpai, senpai. Liat aja sekeliling" ujar Killua dan meminum hot chocolatenya.
Emang ketika si Kuroro dan Killua disini. Semua cewek2 termasuk pelayan ceweknya terpesona ngeliat mereka berdua yang begitu tampan. Killua n Kuroro sih emang banyak penggemarnya sampai2 di jalan juga, banyak cewek2 yang teriak2 kayak orang kesurupan ngeliatin mereka berdua. Bahkan sempat2nya ntu Kuroro n Killua ditawarin buat jadi model, yah lupakan. Karena itulah jadinya Killua yakin banget kalo ini bakal mudah. Pabrik chocorobo-kun itu pasti bakal jadi miliknya.
"Hmm, emang sih kamu sangat populer di kalangan cewek2. Tapi jangan harap ini bakal mudah" ucap Kuroro, masih dengan senyum misteriusnya.
"Hmph. Aku pasti menang, lihat saja" kata Killua sambil tersenyum, membayangkan dirinya mendapatkan pabrik chocorobo-kun tersebut. Bisalah dia memakan chocorobo-kun dengan puas secara itu adalah snack favoritnya.
Esok harinya, setelah bel sekolah Phantom berbunyi, Killua pun pergi ke sekolah Hunter, tempat dimana Gon bersekolah dan beruntungnya Killua, sekolahnya itu dekat, hanya beberapa meter jauhnya dari sekolah Phantom.
"Ini info macam apa sih!?" Killua pun ngeliat info yang diberikan senpainya itu di selembar kertas.
Nama: Gon Freecs
Umur: 12 tahun
Gender: Perempuan
Sekolah: Sekolah Hunter
Hobby: mancing ikan
Ciri2: punya rambut raven helai kehijauan panjang dan mata caramel. Kadang2 ada gadis berambut blonde pendek dan bermata sapphire di dekatnya.
"Info gaje amat ini dari Kuroro-senpai! Kenapa gak kasih gua foto sih!? Kan kalo gitu jadi lebih mudah buat gw untuk nyari si Gon ini" ujar Killua dengan kesel, apalagi pas uda ngeliat infonya.
"Cewek macam apa coba, yang punya hobi mancing ikan, terus cewek macam apa juga punya rambut raven tapi ada helai kehijauan. Bingung dah gw, tampangnya kayak apa" kata Killua yang memasukkan infonya balik, karena saat ini, dia sudah berada di depan sekolah Hunter.
Langsunglah para cewek2 yang ngeliat Killua mulai histeris yang ngebuat Killua tersenyum sehingga membuat beberapa cewek2 pingsan. Tapi setelah dilihat-lihat, tidak ada cewek yang mempunyai raven kehijauan dan mata caramel. Killua pun mulai masuk dan nyuekin tuh cewek2.
Yang lain pun bingung melihat orang asing dari sekolah Phantom datang. Sekolah phantom sih emang terkenal dengan murid2 kaya sementara sekolah Hunter tuh biasa2 aja. Karena itu kemunculan Killua bener2 mengundang banyak orang.
Killua yang udah biasa diliatin orang2 pun mulai cuek aja, mulai lama dia mencari si gadis yang bernama Gon. Ketika dipikir mungkin harusnya dia nanya orang yang sialnya uda gak ada orang disekita dia dan hampir mulai pasrah , dia pun mulai dengar sesuatu.
"Oke Gon, aku cabut dulu ya. Bye"
Langsunglah Killua tersenyum. Dia pun datang ke arah suara dan melihat sosok gadis berambut raven, helai kehijauan dengan mata caramel yang tengah melambaikan tangan pada sosok gadis blonde bermata sapphire yang melambai sekejab sebelum pergi. Killua harus akui, gadis yang bernama Gon itu bener2 manis.
`Wah, gak kusangka kalo dia bener2 cantik dan manis. Meskipun warna rambutnya agak aneh tapi coock juga ama dia. Kukira ntu gadis bakal punya rupa yang aneh, rupanya malah rupa gadis yang cantik dan manis. Tubuhnya juga bagai top model' Killua mulai berpikir saat ngeliat Gon yang kemudian mulai melihat Killua dengan bingung. Secara Killua itu orang asing di sekolahnya.
"Maaf, anda siapa ya?" Tanya Gon dengan sopan.
`Gila, suaranya merdu amat. Udah cantik, manis, badan yang top model and punya suara merdu lagi. Ini cewek bener2 tipe gw' Pikir Killua tapi akhirnya nyadar kalo Gon ngeliat dia dengan tatapan aneh. Langsunglah Killua berdehem sebentar sebelum memperkenalkan dirinya.
"Oh, maaf. Namaku Killua Zaoldyeck dari sekolah Phantom. Uhm, apakah anda bernama Gon Freecs?" ujar Killua, mencoba untuk sopan.
"Oh, ya. Itu aku, salam kenal" ujar Gon balik sambil memberikan tangannya untuk salaman.
Killua pun menyambutnya dengan menyalam balik `Oh Tuhan, ini cewek juga kulitnya mulus amat. Semulus sutra. Hebat!' Pikir Killua sambil menyoraki (?) dalam hati.
"Umm maaf, bisa dilepaskan tanganku sekarang?" ucap Gon karena Killua masih memegang tangannya.
"Oh- Ah. Maaf" ujar Killua yang agak kecewa. Masih lebih lama juga dia pengen megang tuh tangannya Gon.
"Uhm, jadi. Ada perlu apa!?" Tanya Gon.
"O-Oh iya. Uhm aku pikir kalau aku mau mengajakmu keluar sebagai perkenalan kita, bagaimana!?" tanya Killua, tunggu. Bukannya ini malah ngajak dia kencan!?
"Oh maaf. Aku harus menjaga toko dengan bibiku" kata Gon, sedikit menunduk.
"O-ohh, begitu." Kecewa. Itulah yang dirasakan Killua saat ini. Hening pun melanda dengan ganasnya.
"Tapi-" Gon pun mulai berkata sesuatu
"Eh!?" Killua pun mulai melihat Gon.
"Mungkin kapan2 ya. Terima kasih sudah mengundangku" ucap Gon sambil tersenyum.
`M- MANIS BANGET!' Killua pun mulai shock ngeliat senyumnya Gon. Jantungnya pun mulai berdetak tak beraturan melihatnya.
"B- begitukah. Uhm, kapan kamu ada waktu!?" tanya Killua yang berusaha menyembunyikan detak jantungnya.
"Uhm, bagaimana kalau hari sabtu, Killua-san?" kata Gon.
`Ahh! Namaku disebut! Namaku disebut oleh suaranya, hebat!' Pikir Killua yang setelah sadar, mulai menjawab "A-ah ya. Sabtu jam berapa!?"
"Um, bagaimana kalau sabtu pagi jam 10.00, kita bertemu di taman di York Shin?" kata Gon dan kemudian menyerahkan hpnya.
"Y-ya. Eh? Kenpa dengan hpnya?" tanya Killua dan kemudian melihat di layar hp Gon ada nomor hp.
"Err, ini nomor hpku. Mungkin kita bisa lebih berkenalan meski di hp!?" kata Gon, sedikit malu2.
`Oh Tuhan! Gw dapet nomornya!? Gw dapet nomornya!' Pikir Killua senang sebelum akhirnya menyimpan nomor Gon dan Gon pun menyimpan nomor Killlua.
"Maaf ya. Bibiku pasti sudah menunggu, aku harus pulang sekarang" kata Gon sambil sedikit menunduk untuk minta maaf.
"Ahh, tidak apa2. Aku juga yang salah karena datang tiba2. Err, sampai hari sabtu ya" kata Killua sambil sedikit tersenyum.
"Ya, sampai jumpa" Gon juga tersenyum dan melambai, meninggalkan Killua yang melambai balik juga.
Killua pun akhirnya mulai pergi keluar dari sekolah Hunter itu dan mulai pulang ke mansionnya, disambut oleh Gotoh, kepala butlernya itu sebelum dia pergi masuk kekamarnya.
Dia mulai mikir soal Gon yang masih terbayang-bayang di pikirannya. Jantungnya masih berdetak tak beraturan saat memikirkannya, beberapa detik pun lewat sebelum akhirnya dia pun mulai tersenyum pasrah.
"Seharusnya aku yang membuat dia jatuh cinta padaku. Kenapa malah dia yang membuat aku jatuh cinta padanya!?" Gumam Killua, bisa merasakan kalau tanpa melihat kaca, dia sudah pastikan kalau mukanya pasti merah sekarang.
Sesaat kemudian, hpnya pun berdering.
Killua ambil hpnya dan melihat kalau Kuroro senpai yang menelpon. Dengan nada malas, dia pun menjawab "Halo!?"
"Hey kouhai, sudah bertemu dengan Gon!?" tanya Kuroro.
"Ya, sudah" kata Killua.
"Bagaimana menurutmu, apa kau yakin kalau kau bisa membuat dia jatuh cinta padamu!?" tanya Kuroro dengan nada mengejek.
"Ya, aku yakin bisa" jawab Killua. `Karena aku sudah jatuh cinta padanya' lanjut Killua dalam hati.
"Oke, jangan sampai malah kau yang jatuh cinta padanya, ya!" kata Kuroro.
`Gw udah terlanjur jatuh cinta ama dia' pikir Killua dengan pasrah "Hmm, senpai, kenapa malah senpai menyuruhku untuk membuat Gon jatuh cinta dengan ku!?" tanya Killua.
"Hmm, akan kuberitahu kalau kamu berhasil. Pokoknya fokus saja" kata Kuroro.
Killua bingung tapi ada satu hal lagi yang ingin dia tanyakan "Senpai, kenapa senpai yakin sekali kalau membuat Gon jatuh cinta padaku itu bukan hal yang mudah?" Tanya Killua, bener2 ingin tahu.
"Oh, wajar saja. Dia itu polos banget soalnya" ucap Kuroro dengan santainya.
"Apa!?" Langsung deh Killua shock, Gon itu polos? Emang sih kayaknya menurut Killua itu mudah banget buat ngajak Gon keluar dan dia malah tidak ada tanda2 menolak gitu seolah itu hal yang wajar buat orang asing untuk ngajak dia keluar. Malah dengan santai lagi kalo Gon itu langsung ngasih nomor hp ke dia, jadi bukan karena dia ada perasaan ama dia toh? Langsung kecewa juga dia.
"Pokoknya, kamu harus berhati-hati. Karena dia ada pelindungnya" ujar Kuroro.
"Apa!?" Killua mulai double shock. "Siapa pelindungnya!?" lanjut Killua.
"Yah, cari tau aja sendiri. Sudah ya" kata Kuroro sebelum menutup teleponnya.
Tuut, tuut
Killua mulai bingung, Gon ada pelindung!? Untuk apa? Apa karena seperti kata Kuroro senpai kalo Gon itu polos banget!? Killua pun mulai linglung sebelum bunyi hpnya membuat dia sadar.
Unknown number.
Killua mulai mengerinyit, mungkinkah dari fans dia!? Tapi entah kenapa, Killua pun menjawabnya.
"Halo!?" tanya Killua, pengen tau siapa yang menelponnya.
"Menjauh kau dari Gon, dasar brengsek!" teriak seseorang itu yang membuat Killua harus menjauhkan hpnya dari telinganya dalam beberapa centimer.
Killua mulai heran, suara tadi. Perempuan kan? dan apa hubungan dia dan Gon. Ibu dan anak kah? Kalo iya mah, waduh cepat amat pertemuannya meskipun lewat hp. Tapi malah langsung marah2 gini, dan juga kayaknya suaranya gak kayak ibu2 deh. Kalo ibu anak pun, dia kayaknya bakal bilang menjauh dari putriku gitu. Berarti aman kalo si penelpon ini bukan ibunya Gon.
"Apa maumu!?" tanya Killua dengan nada kesal.
"Kuulangi, kau tidak akan bisa mendapat Gon. Lebih baik kau menjauh darinya atau aku akan membuat hidupmu sengsara!"kata seseorang itu sebelum memutuskan hpnya.
Tuut, Tuut.
"Ini pasti pelindungnya" ujar Killua. Perasaan, Killua pernah dengar suara itu. Tunggu, bukannya suara itu-
"Oke Gon, aku cabut dulu ya. Bye"
Killua ingat, suara itu sama dengan suara dari gadis blonde yang Killua temui tadi meskipun gadis itu tidak menyadari keberadaannya. Apalagi di info yang diberikan Kuroro-senpai, ditulis kalau kadang2 ada gadis berambut blonde pendek and bermata sapphire itu di dekat Gon. Pantas saja.
Hp Killua pun berbunyi lagi dan kali ini Killua melihat kalo yang menelponnya ialah Gon.
"Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Gebetan gw nelpon!" ujar Killua dengan senang sebelum jawab panggilan Gon.
"Halo? Killua-san?" tanya Gon.
"Oh, hai Gon. Ada perlu apa!?" jawab Killua dengan hati yang berbunga bunga.
"Umm, maaf mengganggu kalau aku tiba2 menelpon" ujar Gon.
"Oh, tidak apa2. Kapan saja nelpon juga tidak apa2. Jadi, ada perlu apa?" kata Killua. `Tengah malam juga, gw gak keberatan bahkan saat sekolah. Rela deh, dia cabut sekolah cuma buat angkat telepon dari Gon' pikir Killua engan senyum.
"Anu, apa Kurapika senpai menelponmu, Killua!?" tanya Gon.
"Kurapika senpai? Err, siapa ya!?" Tanya Killua balik, tidak mengerti.
"Oh ya, kamu belum kenal dengan dia ya" ujar Gon.
Killua mulai berpikir, apakah gadis yang merupakan pelindung Gon itu Kurapika!? "Err, Gon. Apakah Kurapika itu gadis yang berambut blonde pendek dan punya mata sapphire?" Tanya Killua
"Eh? Bagaimana kamu bisa tau!?" ujar Gon, bener2 kaget.
Ternyata benar, Killua pun mulai nepok jidat. Tak disangka "Hanya tebak saja" kata Killua.
"Wah hebat. Killua bisa jadi detektif" sahut Gon senang.
Killua gak tau sih tapi dia senang lah, dipuji ama gebetan "Oh, benarkah!?" sahut Killua senang juga.
"Errm, soal Kurapika senpai, maaf ya. Dia entah kenapa selalu marah2 sama cowok2 yang selalu berbicara denganku" ujar Gon.
"APA!?" Langsunglah Killua marah. Gon itu ada penggemar juga?gak bakal dia biarkan!
"Ki- Killua?!" tanya Gon dengan takut
Lansunglah Killua sadar kalo dia udah nakutin gebetannya "Err maaf Gon! Aku lagi marah sama anjingku" ucap Killua, bohong dengan agak tidak elit.
"Ohh begitu" Sahut Gon yang kenapa malah percaya.
Akhirnya, keduanya pun bercakap-cakap sebentar sebelum Gon harus kembali jaga toko. Agak kesal sih, Killua tapi apa boleh buat. Yang penting mah seneng banget dia akhirnya dia bisa ngomong ama Gon. Yang bikin kesal lagi kalo itu Gon ada penggemar.
"Bakal kubunuh tuh mereka yang berani mendekati Gon! Gon itu milikku dan miliku selalu" ujar Killua yang sekarang sedang punya tatapan membunuh.
Bakal dia lakukan, membuat Gon jatuh cinta dengannya. Kali ini bukan soal tantangan yang diberikan dari senpainya, melainkan ini adalah tantangan dari dirinya sendiri untuk dirinya.
