Wataw ciat!

UN selesai, US selesai! Tinggal nunggu hasilnya. Doain ya mudah-mudahan saya dan teman-teman yang kemaren abis UN juga lulus. (^_^)

Yeah! Akhirnya saya publish fic kedua saya setelah terkubur lama dalam kompi. Sebenernya saya mau publish ni fic, sebelum UN, tapi kenyataannya… sudahlah gak usah dibahas (jiah!).

Oia, sebelumnya makasih banyak yang udah R&R fic pertama saya kemaren-kemaren dan yang udah ngasi tau kesalahan dalam fic-nya, hehe….

Ceritanya terinspirasi waktu saya nonton Sang Pemimpi. Pas lagi happening banged dah. Saya nonton ni film baru sekali hehe, jadi mohon maaf kalau (saya tegaskan lagi 'kalau') nanti pas ada adegan yang sedikit mengambil di scene Sang Pemimpi, scene film-nya agak acak-acakan alias gak berurutan.

Oia, fic ini gak bermaksud nge-bashing atau ngejelek-jelekin chara-nya lho, cuma saya-nya aja yang suka bikin yang lebay-lebay. Maklum sajalah namanya juga genre humor. *piss*. Lagian kalo nge-bashing Itachiku tercinta aku tak tega, owwouuwooo…. (padahal di fic ini Ita-kun OOC banged).

So, selamat membaca, semoga terhibur…

Disclaimer: OmMas (Om Masashi Kishimoto)

Yang Bikin Cerita-doujin: Yume dong! ^_^

Warning: AU, OOC, gaje, lebay

NoBar Sang Pemimpi

Chapter 1

By Yume ni Zephyr

Situasi dan kondisi di rumah Jonas Brothers, eh, Akatsuki Sis-Brothers.

Sasori (anak ke-11) : *maen Barbie-barbie-an ama BP-BP-an*

Itachi (anak ke-10) : *kuliah di UNISBA*

Deidara (anak ke-9) : *maen tanah liat. Ngikutin So Yi Jeong – BBF (Kimbum) katanya.*

Tobi (anak ke-8) : *jajan topeng Power Ranger ama Sule*

Konan (anak ke-7) : *bikin pesawat terbang dari kertas tissue*

Kisame (anak ke-6) : *senam air di laut bareng piranha*

Kakuzu (anak ke-5) : *maen monopoli*

Hidan (anak ke-4) : *maen debus sambil nyanyi kuda lumping*

Zetsu (anak ke-3) : *maen ular tangga bareng Orochimaru *

Orochimaru (anak ke-2) : *sama kayak Zetsu*

Pein (anak ke-1) : *meratapi nasib adik-adiknya*

Begini ceritanya,

Once upon a time, ada sebuah bintang….

(oke dah, ngaco aku, maaf *membungkuk*)

Suatu hari di backyard kediaman Akatsuki, ada seonggok manusia yang sedang menopang dagu dengan kedua tangannya sambil duduk bersila dan memandangi pemandangan laut yang luas.

Kelihatan sekali kalau orang itu sedang memikirkan sesuatu.

Pertanyaannya, siapakah orang itu? Dan apa yang dia pikirkan? Pengen tahu jawabannya? Jangan kemana-mana, kami akan kembali setelah pesan-pesan berikut ini!!!

Readers: "HIAAT!!!" *ngegebukin author gara-gara suka gak nyambung gini.*

=_=

Konan: "Aa Pein, kenapa sich seneng banget bertapa dipinggir tebing? Ntar jatuh ke laut lho."

Pein: "…."

Konan: *dicuekin* "Ih, Aa Pein, sebel deh, sebel sebel sebeeel! *mukul-mukulin penggung Pein ala Fitri Tropica*. Kok nyuekin aku sih? Mau aku cium ya?"

Pein: "Hoek!" *kentut* "Ade ape?" Tanya Pein malas.

Konan: "Nah gitchu donk. Oh iya, bantuin aku yuk, nyelesein proyek membuat pesawat terbang dari kertas tisu."

Pein: "Bukannya kemaren udah selesai?"

Konan: "Iya sich. Kemaren udah selesai, tapi pas mau aku naekin, malah ancur." (Konan ngemengnya sok imut, mulutnya dimonyong-monyongin.)

Pein: 'Eaealah ancur! Bikin pesawat dari tisu. Gak masuk akal sama sekali.' batin Pein berkata.

Konan: "Yuk! Aa Pein, yuk! Bantuin Dede Konan, yuk! Aa Pein baik dech, masa gak mau bantuin adik tercinta dan tercantik semakam akhirat?!" (Konan ngedip-ngedipin matanya).

Pein Cuma bisa nurut sama kata-kata Konan. Ia pun berhasil diseret paksa oleh Konan menuju 'bengkel' adiknya itu.

Pagi hari di suatu kelas di Unisba.

Tolelot tolelot tolelololelot!

Begitulah suara ringtone hape Itachi. Ringtone-nya pake soundtrack (beuh) es krim Walls Paddle Pop yang di sepeda-sepeda itu lho (nadanya gini: Paddle Pop Paddle Pop Super Duper Yummy!). Gokil. Volume ringtone: 56. Mana bunyinya pas lagi ada kelas. Temen-temennya ngira ada tukang es krim bawa-bawa sepedanya buat dagang di lantai tiga. Malah dosennya ngira kalo hape dia-nya yang bunyi. Coz dosennya juga pake ringtone yang sama sih. *lho?*

Dasar Uchiha, walaupun (bisa dibilang) suara hape-nya norak banged (temen-temennya aja sweatdrop ngedengernya), tapi Itachi tetep stay cool, pura-pura gak tau. *stay cool atau jaim nahan malu? Ckckck*

Ah! Ternyata ada sms dari kakak kesatu, si Aa Pein, yang isinya begini:

Cepat merunduk!!!

"Ha? Maksudnya?" Itachi mengernyitkan dahi tanda tak mengerti.

Gak lama….

PRAAANG!!!

BLETAK!!!

Backsound 1: "Miaw!" *suara kucing kalo mau kabur pas ketangkep basah nyolong makanan*

Backsound 2: "Aho-aho" (mendadak burung merak *?* di Ragunan treak 'aho-aho')

Backsound 3: "NGRIIIIIIK!!!" (suara kuda ketawa)

Terlihat ke luar, ada seseorang yang berlari dengan kecepatan penuh sambil menunggangi ayam katé disusul dibelakangnya banyak orang yang mengejarnya sambil melempar pisang dan teriak 'Woooi!!! Berhenti lo! Jangan kabur!'.

Ternyata ada sebuah benda tak dikenal datang dari arah jendela, persis dari jendela sebelah kiri tempat duduk Itachi. Kaca jendelanya pecah.

Dan hebatnya lagi, benda itu tepat mengenai hidung Itachi yang kebetulan lagi pilek. Jadi meler deh, keluar semua ingusnya nyampe ke meja. Hehe… Dan serpihan kacanya, kyaaaaa!!! Serpihan kacanya nancleb semua di hidung Itachi!!!

Itachi cuma diem di tempat duduknya. Memejamkan matanya. Menggigit giginya. Nahan malu dalam hati.

Seluruh isi kelas pada ngeliat ke arah Itachi dengan tatapan seperti yang bilang 'Ada makhluk yang mengeluarkan cairan lengket! Kita harus menjauh, sebelum kita tertular! Kali aja itu flu Piyabi (sapi-ayam-babi)!'

Malah cewek-cewek yang tergabung dalam Itachi Fans Club teriak histeris.

Cewek 1: "Kyaaaaa!!! Itu bukan Itachiku!!!!"

Cewek 2: "T-t-t-t-tidaaaakkk. Itachi yang ku kenal tidak sejorok itu!!!"

Cewek 3: "Bukan! Dia bukan Itachi yang sesungguhnya! Pasti dia itu Nicholas Saputra yang menyamar jadi Itachi! Ya, dia itu pasti si Nicholas yang itu."

Cewek 4: "I-i-i-itachi-kun… kenapa hidungmu penuh dengan kaca dan ingus??? Huaaaaa….. Mamaaa, aku mau keluar jadi anggota Itachi FC!!! Mau pindah aja jadi anggota Afganisme!!!"

Cewek 5: "Waah, kereeeenn (mata berkaca-kaca)!!! Ternyata komedo Itachi-kun berbentuk serpihan kaca!!!" (=_=')

Mereka langsung menjauh, bukannya gak mau nolongin dan gak simpati, tapi mereka pake im3 *hehe*. Mereka gak mau deket-deket sama orang yang ngeluarin cairan lengket yang panjang dari hidungnya.

Itachi tetep cuek, walaupun dalam hatinya ia maluuuu beraaat! Pengennya masuk ke dalam lubang yang gak ada ujungnya! Pengen operasi plastik jadi mirip Aziz Gagap. Pokoknya pengen menghilang! Kalo dia dikasi kekuatan, pengen punya kekuatan yang bisa menghilangkan ingatan seseorang! Ini adalah kejadian paling memalukan seumur hidup Itachi.

Setelah Itachi mengelap 'benda lengket' itu, ia mengambil sebuah benda laknat yang tadi mampir di hidungnya. Itachi memperhatikan bentuk dan baunya. Benda itu berbentuk sebuah gulungan besar berwarna pink dengan gambar Pein pake bikini loreng-loreng motif macan tutul, gulungan tersebut terdapat tulisan 'To Itachi My Dear'.

"Mencurigakan!" kata Itachi pelan.

Karena penasaran, akhirnya Itachi membuka gulungan itu. Temen-temennya makin menjauh.

"Perasaanku gak enak nih,"

Dan…

DUAAAARRRRR!!!

BWUUUSHHH!!!

Bener aja! Ada jebakan dalam gulungan itu. Muncul suara ledakan disusul asap hitam menyembul. Ujung-ujungnya muka Itachi item pekat terkena efek asep knalpot bajaj yang muncul dari gulungan tersebut. Plus rambutnya yang berubah warna jadi agak pirang, lebih mirip rambut Sule. Menambah beban malu yang dipikulnya. *jiah!*

Ia lengah, seharusnya ia menggunakan segel untuk membuka gulungan tersebut.

Setelah berhasil membuka gulungan itu yang besarnya segede peta Indonesia, Itachi membaca tulisan.

Ia agak kesulitan membacanya, soalnya tulisan tangan (yang setelah diinvestigasi ternyata tulisan Pein) tersebut jelek sekali, lebih bagus tulisan gajah di Taman Safari daripada tulisan Pein.

Isi tulisannya kurang lebih seperti ini:

Dear Itachi My Ninth Young Brother,

Setelah menimbang-nimbang, setelah gue melakukan penelitian – observasi - investigasi – navigasi – apresiasi - mutilasi dan transisi, maka diputuskan kalau kita (gue dan lo, Itachi!) harus mengajak semua anggota Akatsuki Sis-Brothers nonton. Gue ngeliat, kayaknya sodara-sodara (mungkin) kandung kita memiliki IQ diatas 1 dibawah 10 alias baka! Teme! Dobe! Kuso!Stupid! Oon! Bodoh semua! Kau ingat saat kita semua ikutan Ninja Warior? Memalukan sekali! Masa bisa kalah dari banci? Apalagi pas ikutan Viking, masa 7.102.345 : 245,56 aja gak tau?! Malu-maluin banget 'kan? Pas ikutan Siapa Berani lo masih inget gak? Masa campuran warna kuning sama merah jadi kuning polkadot pink? Yang benar saja! Terus mereka juga pada gak mau belajar. Katanya kalau mereka belajar, bikin mereka pintar, kalau mereka pintar, mereka dapat pekerjaan tinggi, kalau dapet pekerjaan dengan jabatan tinggi, bakalan banyak mikir, kalau banyak mikir, nanti mereka cepet keriputan (*Itachi kesindir!*), jadi mereka mending jadi orang bodoh aja biar awet muda. Hmm, PEMIKIRAN MACAM APA ITU?!?! (ngamuk mode: ON) maka dari itu, gue pengen mengajak Akatsuki Sis-Brothers nonton Sang Pemimpi yang konon katanya bisa menggugah orang-orang biar semangat belajar dan sadar gak jadi orang bodo terus. Oke? Oke?

Nah, hari ini 'kan lo pulang jam 3-an, jadi tolong dong lo mampir ke BIP beli tiket Sang Pemimpi yang jam 16.45! BIP deket sama Unisba 'kan? Oia, belinya 11 lembar ya, 11 LEMBAR! Bayarnya pake duit lo dulu. Ntar lo minta ganti ke Kakuzu aja! Trus lo mesti dapet kursi yang ditengah, kalo gak salah sih kursi 'L' gitu ya?

OK?!?

Jangan lupa ya!

Trims.

Salam manis,

Petra 'Pein' Sisumbing

Sejenak, kedamaian terasa di ruangan kelas tempat Itachi belajar, tetapi gak lama kemudian, Itachi tereak-tereak kenceng setelah dia mencerna apa inti dari surat laknat tersebut.

"UAPAH???" Itachi berdiri dari tempat duduknya.

Sekarang dosen sama temen-temennya udah pada kabur ninggalin kelas.

"Udah minta tolong, mana minta tolongnya dengan cara yang memalukan begini, bayar tiketnya pake duit gue, lagi! Sial! Enak aja! Enak di elo, gak enak di gue! Jangan harap gue bakal…. " itachi tidak meneruskan kata-katanya setelah ia membaca sebuah note yang tertulis dibagian bawah surat.

Nb: Kalo lo ga mau beliin tiketnya, gue bakal sebarin rahasia terbesar lo! Rahasia memalukan yang ternyata seorang Itachi mengoleksi *biip* bergambar *biip* Pikirkan baik-baik!

Itachi naik darah.

Mendadak terdengar bunyi kentut yang sangat besar dari arah kelas Itachi, disusul asap yang tak berwarna tapi bau bangke cicak.

Temen-temennya bersyukur karena mereka berhasil melarikan diri dari musibah.

Jam 16.00 – BIP.

Itachi: "Yah, ternyata buku yang gue incer udah gak ada." kata Itachi dengan wajah sedih.

Sejak pukul 3 sore tadi, Itachi emang sudah pulang. Ia langsung melesat ke BIP yang jaraknya memang gak jauh-jauh amat sih, bisa dicapai dalam sekian menit!'Kan Itachi bisa lari ala ninja.

Itachi gak langsung beli tiket buat nonton, tapi ke toko buku dulu, soalnya dia mau beli buku yang udah diincer sejak dua tahun yang lalu dan baru bisa dibeli sekarang. Secara uangnya baru kekumpul kemaren.

Setelah keluar dari toko buku, Itachi keliling-keliling sekitar BIP.

Saking sedihnya gara-gara buku yang diincer udah gak ada, dia lupa sama tujuan awalnya yaitu membeli tiket nonton.

Pas Itachi ngelewatin kios aksesoris Strawberry, dia ngeliat cewek yang penampilannya familiar lagi loncat-loncat sambil megang-megang bando, terus disebelahnya ada cowok yang kelihatannya lesu banget.

Pas diteliti lebih jauh lagi, ternyata cewek itu si Teteh Konan, dan cowok lesu itu si Aa Pein. Haha, kayaknya Pein lagi diporotin sama Konan buat belanja. 'Rasain tuh!' batin Itachi sambil tersenyum simpul.

Itachi pun meneruskan langkahnya.

Ketika ia melewati sebuah toko alat-alat perdukunan, ternyata didalam toko tersebut ada Dede Sasori yang lagi nge-wayang pake boneka jelangkung, Aa Hidan yang lagi nusuk-nusukkin keris ke tubuhnya, Aa Zetsu yang berusaha menggigit meja (yang ini apa hubungannya?!?) dan Aa Orochimaru yang lagi ngejilatin kemenyan.

Itachi pun langsung pergi dari tempat itu, ia tak mau kelihatan kalau dia sedang ada di BIP. Ntar malah disuruh traktir. Ogah deh.

Itachi ngerasa bingung. Kenapa ya hari ini Akatsuki Sis-Brothers ada di mall? Jarang-jarang mereka jalan-jalan. Tadi juga dilantai satu ada orang-orang yang pake baju Akatsuki yang mirip sama Aa Dei, Aa Tobi, Aa Kisame en Aa Kakuzu. Itachi kira lagi ada acara cosplay, taunya…

Langkah Itachi melambat. Itachi mengingat-ingat apa yang terjadi.

"Kayaknya ada yang lupa. Tapi apa ya?" kata Itachi sambil mikir.

Lalu, Itachi mempercepat langkahnya, ia berlari dengan kecepatan 100.000 km/detik.

Melewati orang-orang, menembus tembok, meloncati escalator dan akhirnya saudara-saudara.... menabrak tiang.

Ia ingat kalau dia disuruh Aa Pein beli tiket Sang Pemimpi yang jam 16.45 dan sekarang sudah jam 16.30! Berarti tinggal 15 menit lagi. Mana sekarang flim itu lagi happening banget. Pasti antriannya panjang dan tiketnya cepat habis.

Itachi berdoa, mudah-mudahan tiketnya masih ada.

Pas sampai di 21, Itachi kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan kalajengking.

Ternyata tiket Sang Pemimpi SOLD OUT alias sudah habis! Gak tersisa satu tiket pun!

Yang jam 19.45 sama yang jam 21.45 juga sold out! Ada yang kosong tapi bagian midnight. Ajegile! Yang bener aja! Masa mau nonton tengah malem? Mau uji nyali, Mas?

Itachi mulai menggigil.

Bukan menggigil tegang, tapi emang suhu AC- nya aja yang terlalu dingin.

Itachi memutar otak, gimana caranya biar Akatsuki Sis-Brothers bisa nonton jam 16.45.

Apa yang harus dilakukannya untuk mendapat kursi sebanyak 11 KURSI buat nonton Sang Pemimpi dalam waktu 15 menit!

Kalau sampe gak dapet, Itachi gak bisa ngebayangin apa yang akan terjadi pada harga dirinya.

Nama baiknya akan tercemar.

Ketampanan dan ketenarannya akan memudar dimata orang-orang.

Sudah cukup Itachi malu berat di kelas tadi pagi. Masa harus ditambah dengan cerita konyol kalau Itachi emang ngoleksi *biip-rahasia* bergambar *biip-rahasia*? Masa depannya pasti akan hancur ke jurang yang paling dalam.

Ia pasti dikira cowok 'freak'.

TIDAAAAKKK!!!

"Kalau kursinya cuma untuk 1-2 orang sih, gampang nyarinya. Tapi, masa gue mesti nyari 11 kursi sekaligus?!"

Itachi makin stress dan berteriak, "AAAAAARRRRRRGGGGHHH!!!!"

*Kira-kira bisa gak ya, Itachi dapet 11 tiket plus kursi buat nonton?

Tunggu aja di chapter selanjutnya….. ^_^

To be continued……


Oke, segitu dulu chapter pertama di fic NoBar Sang Pemimpi.

Oia, ceritanya rumah Akatsuki Sis-Brothers ada di Bandung (tapi sejak kapan Bandung ada pantainya?)

Terus, suara kuda ketawa 'NGRIIIKKK' gitu ya?

Oia, sekali lagi, jangan aneh ya kalo baca fic saya yang emang agak lebay atau OOC banget, emang saya suka bikin yang gokil-gokil sih. Dan jangan ada pemikiran kalo fic yang saya buat mem-bashing chara-nya. Okz?! Cuma buat lucu-ucuan aja. (^_^)v

Akhir kata, ambil cucian di rumah Desi, cukup sekian dan terima kasih (o).

Review

Review

Review

Review

Review dong,

.: ^_~ Yume :.

Ket.

Unisba - Universitas Islam Bandung

BIP - Bandung Indah Plaza (mall)