Hey Guys! Ini adalah ceritaku yang terbaru. Kali ini adalah Pair Sasuke - Ino!
Walaupun berawal pengennya menceritakan pair Gaara - Ino, tapi sepertinya lebih cocok untuk Sasuke.
Tapi tenang aja! Gaara akan tetap ada dalam cerita ini!
I do not own Naruto!
Selamat membaca!
" Just give me a reason to keep my heart beating don't worry it safe right here in my arm. As the world falls apart around us all we can do is hold on. "
Lagu berjudul The Beginning nyanyian dari band Rock asal Jepang, One Ok Rock, sebagai pertanda Ino harus bangun dari tidur lelapnya. Ino segera membetulkan posisi tidurnya hingga ia terduduk di atas tempat tidur, berusaha mengatur nafas dan mengumpulkan kesadarannya. Ia lalu mengambil handphone miliknya yang berada tak jauh di samping bantal. Waktu menunjukan pukul 04. 30 pagi. Sambil sedikit menggerutu Ino beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi dan bersiap – siap. Ia lalu merapikan semua buku pelajaran yang ia butuhkan untuk hari ini. Sekitar pukul 05.30 Ino langsung bergegas menuju sekolahnya.
Rumah kecil milik Ino seorang tersebut memang sengaja kedua orangtuanya beli agar dekat dengan sekolahnya. Lalu kenapa harus bangun sepagi itu jika sekolahnya memang dekat? Ternyata, Ino mendapatkan beasiswa di sekolah yang lebih baik, Konoha Senior High School yang sangat terkenal di Konoha. Mau tak mau, Ino tidak bisa meminta rumah lain selain yang telah dibelikan walaupun sekarang KSHS letaknya cukup jauh. Ino berjalan menaiki salah satu bus. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga 45 menit untuk mencapai sekolahnya.
Sesampainya Ino di KSHS, ia segera menuju kelas Fisika yang menjadi jam pelajaran pertama dan salah satu pelajaran yang ia tidak sukai apalagi jika di pagi hari. Di kelas, ia lebih suka duduk di kursi paling belakang bersama dengan Sakura, Tenten, Hinata, Kiba, Naruto, Lee, dan Sasuke. Ya memang, itu adalah geng pembuat onar atau geng popular di kelas maupun seangkatan. Ternyata, pagi kali ini Sasuke dan Kiba telah sampai terlebih dahulu.
" Tumben banget udah sampe. Biasanya hampir telat terus Kiba, Sasuke. " Kata Ino kepada kedua sahabatnya tersebut.
" Hampir kan tapi gak pernah. " Kiba menjawab, sekaligus dengan anggukan kepala Sasuke, menandakan setuju.
" Terus kenapa pagi begini udah sampe? " Kembali Ino bertanya.
" Cerewet banget sih, ganggu tidur orang aja. " Kiba kembali menundukan kepalanya di atas meja.
" Kan cuman nanya Kiba! "
" Hari ini gue bawa mobil. Biar ga kena macet dijalan jadinya berangkat pagi, tapi ga nyangka bisa terlalu pagi kayak gini. " Sasuke akhirnya menjawab pertanyaan Ino.
" Lo yang bawa? Mobil? " Ino kebingungan karena biasanya mereka berdua naik motor sport milik Kiba yang tentunya dikendarai Kiba. Mereka berdua memang serumah agar biaya sewa rumah lebih murah karena mereka tidak tinggal permanent disitu.
" Baru dibeliin sama bokap. " Sasuke membalas singkat.
" Waah selamat kalau begitu! Boleh dong nanti anterin gue pulang? Hahaha bercanda kok. "
" Boleh aja, tapi gue mau futsal di Champion sama yang lain. Lo mau ikut nungguin ga? "
" Hmmm boleh deh gapapa sekali – kali liatin lo pada main. " Ino tersenyum puas karena tidak harus menaiki bus untuk pulang ke rumah.
Tiba – tiba saja...
" INOOOOOO! Aku pinjam pr Fisika boleh gaaaa? Ga ngerti sama sekali nih. " Tenten dan Sakura berlarian menuju Ino.
" Gue aja gasuka pelajarannya, gimana mau ngerjain. " Ino hanya menjawab malas dan tidak peduli dengan pr tersebut.
" Aku udah ngerjain kok, kalau mau nyalin boleh " Hinata yang juga baru datang menawarkan dengan sangaaat baik hati. Memang sifat sejak lahir sepertinya.
Sakura dan Tenten dan tak lupa Ino akhirnya dengan sibuk menyalin pr milik Hinata. Ino tentu saja tidak ingin dihukum apabila tidak mengerjakan, yang penting tetap nyalin aja deh.
" Dasar para cewe kerjaannya nyalin doang. " Naruto menggerutu, padahal ia juga ingin menyalin pr Hinata.
" Berarti lo termasuk para cewek itu dong? Hahaha " kata Lee yang langsung dilempar dengan kotak pensil oleh Naruto.
Jam pelajaran terus berlangsung hingga akhirnya pulang sekolah.
" Ino, jalan sekarang aja. " Sasuke menghampiri Ino di mejanya yang sedang merapihkan isi tasnya.
" Ah ya, okay yuk! " Ino dan Sasuke berjalan menuju pakir mobil, menuju salah satu mobil yang sangat terkenal, Lamborghini Veneno. Salah satu mobil termahal di dunia.
Dan itulah yang membuat Ino kagum dengan keluarga Uchiha. Mereka adalah keluarga kaya raya terkenal di dunia, tapi tetap bersikap merakyat. Sasuke adalah tipe yang mau berteman dengan siapa saja, kalangan atas, kalangan bawah, pintar ataupun bodoh. Namun, tetap saja barang – barang nan mahal tetap tak luput dari kehidupan Uchiha.
Seperti halnya sekarang ini, Sasuke dan Ino berada di salah satu lapangan futsal yang di sewa untuk beberapa jam, padahal tempatnya ada di satu desa kecil, namun ia tetap membawa mobil mahalnya tersebut dan memarkirnya di parkiran.
Jadi, walaupun rendah hati, tetap saja kesan glamour tetap menyelimuti sang bungsu Uchiha.
Kali ini, Ino hanya duduk di pinggiran lapangan di tempat duduk yang telah disediakan. Sasuke bermain futsal dengan teman – temannya yang sempat tinggal di panti asuhan dan sekarang telah hidup mandiri lepas dari panti asuhan.
Sekali lagi, Sasuke bermain dengan mereka yang jauh dibawahnya terutama masalah ekonomi. Sasuke bisa mengenal mereka pada saat keluarga Uchiha sedang merayakan ulang tahun Sasuke saat umur ke-14, dua tahun yang lalu, dan hubungan pertemanan masih tetap terjalin.
Setelah menyaksikan keseruan permainan futsal Sasuke, Sasuke menghampiri Ino.
" Temenin gue beliin minum sama makanan dong buat mereka. " Kata Sasuke yang sedang mencari dompetnya di dalam tas, tepat sebelah Ino.
" Okay boleh – boleh " Keduanya berjalan menuju salah satu supermarket yang menjual banyak sekali macam – macam makanan dan minuman. Sasuke dan Ino membeli banyak makanan minuman, hingga keduanya tidak bisa membawa semuanya sekaligus.
" Eh tunggu bentar ya nanti balik bareng ambil sisanya, gue mau ke panti asuhan mereka, deket sini kok cuman mau say hai aja sama mereka – mereka. " Dan dengan itu Sasuke berjalan kaki dengan dua orang temannya yang lainnya.
Ino masih duduk sambil menunggu Sasuke kembali di tempat yang sama sambil menyaksikan yang lainnya melanjutkan permainan futsalnya. Namun saat melihat mereka kelelahan dan butuh minum, Ino akhirnya mencoba untuk pergi ke supermarket untuk mengambil sisa yang tadi belum sempat diambil.
" Mau kemana? " Seseorang lelaki yang Ino ketahui salah satu dari teman Sasuke, menghampirinya.
" Emm, itu ngambil minum sama makanan yang masih ada di supermarket. "
" Sini deh gue bantuin, itu juga nantinya buat kita – kitakan? " Kata cowok berambut merah darah tersebut.
" Iya, thanks mau bantuin. "
" Welcome. Lo pacar barunya Sasuke? " Pertanyaan barusan sempat membuat Ino terdiam sebentar lalu melanjutkan langkah kakinya.
" Kenapa lo mikir gitu? Enggak lah, bukan pacar, cuma temen lama dari Junior High School aja kok. " Ino sedikit salah tingkah.
" Ohh gak kenapa napa sih. Gak biasanya dia bawa cewek kalo lagi sama kita." Dan Ino hanya mengangguk saja atas pernyataan barusan.
Setelah mereka berdua kembali dari supermarket, Ino dan bersama dengan teman Sasuke yang memang cowok semua beristirahat, minum makan sambil berbincang – bincang yang kebanyakan pembicaraannya Ino tidak mengerti sama sekali.
" Anjir, udah makan makan aja ga nungguin gua dulu. " Kata Sasuke yang baru saja datang sambil berlagak marah dan langsung mengambil snack yang ada di tangan salah stau temannya.
" Eh ini udah jam 5, lo gak papa nih? Pulang aja deh daripada gue dibunuh sama bokap nyokap lo. " Kata Sasuke kepada Ino dan segera mengambil tas futsal miliknya lalu masuk ke dalam mobil.
Sebelum Ino masuk ke dalam mobil, tiba – tiba cowok berambut merah darah tersebut menghampiri Ino.
" Gaara." Hanya itu saja yang cowok itu katakan dan langsung bergegas berlari kembali bersama dengan yang lainnya dan melambaikan tangan kepada Ino sambil tersenyum tipis. Ino lalu masuk ke dalam mobil. Entah mengapa Ino masih kebingungan dan tanpa sadar bergumam.
" Gaara.. "
Sasuke yang mendengar gumaman lirih Ino barusan lebih memilih untuk tidak mempertanyakannya. Ia hanya diam saja. Namun tetap saja terbesit satu pemikiran di dalam otak Sasuke, Ino kenapa nyebut nama Gaara? Dan Sasuke berusaha untuk tidak memperdulikannya. Tak lama kemudian mereka sampai di depan rumah Ino.
" Rumah lo ternyata gak jauh – jauh amat dari kost-an gue, ya semacam bisa pake jalan pintas gitu. "
" Seriusan? Kalo gitu enak dong nanti kapan – kapan pada ngumpul aja disini. "
" Ya kan gue bilangnya dari kost-an gue, kalo yang lain gue gatau deh. "
" Iya ngerti ngerti, by the way thanks banget ya udah mau nganterin. "
" Welcome, sorry juga bikin lo pulangnya jadi sore gini. "
" Ahahaha gapapa, gue masuk yaa, lo hati – hati di jalan. Bye " Kata Ino sambil tersenyum dan melambaikannya, dibalas oleh Sasuke dengan senyuman tipis dan pergi melesat dengan Lamborghini miliknya.
Inopun segera bergegas mandi, lalu menonton TV acara kesukaannya. Ino entah mengapa senang hari ini bisa pergi bersama Sasuke. Bisa dibilang kebetulan sih karena awalnya hanya untuk nebeng. Tapi entah kenapa, Ino jadi senang karena merasa lebih mengetahui Sasuke lebih dalam dari Sakura maupun yang lainnya. Dan jujur, Ino cukup terkagum saat melihat Sasuke mengendarai mobil barunya tersebut.
Esok paginya Ino kembali bangun dan melakukan rutinitas biasanya, namun bedanya kali ini, pagi ini diawali dengan hujan yang deras membuat Ino mau tidak mau harus menunggu hujan mereda sedikit baru dia bisa menggunakan payung untuk berjalan menuju halte bus.
" Sial banget sih masih pagi gini, hujannya juga gak reda – reda. Huft"
Believe the time is always forever I always be here forever 'till the end.
Dering bunyi handphone milik Ino menandakan ada yang menghubunginya. Tertera nama " Sasuke Uchiha " di layar handphone miliknya.
" Good Morning, what's up? " Sambut Ino
" Good Morning, looks like the weather isn't nice, need a ride? "
" Seriously? At this early? Ahahaha take your time, I will wait for ya, just call me when you arrive, thanks by the way. "
" Good, see ya. "
Ino mengambil sebotol susu strawberry yang ia simpan di kulkas bersamaan dengan beberapa botol susu dengan rasa lainnya, sambil menunggu Sasuke datang. Tidak sampai 5 menit...
Believe the time is always forever I always be here forever 'till the end.
Sekali lagi yang tertera di layar handphone milik Ino adalah " Sasuke Uchiha " , maka Ino segera mengintip dari jendela untuk mengecheck apakah Sasuke sudah tiba atau belum, dan ternyata sudah. Ia segera keluar dan mengunci pintu rumah dan bergegas masuk ke mobil sebelum lebih banyak lagi air yang mengguyur pakaiannya.
" Good Morning again, Ino. " Sapa Sasuke dengan senyuman.
" Ah ya Good Morning again. Cepet banget? Emang jalan pintasnya bikin deket banget ya? "
" Gue udah jalan dari tadi sebenernya sih pas tau ujan deras kayak gini gue keinget lo. Lo naik bus dan otomatis kalo lagi keadaan gini bisa telat. Dihukum moderator itu gak asik banget. " Jawab Sasuke panjang lebar.
" Wahhh a really good side of you Sasuke, always care to your friends! " Kata Ino sambil menepuk lengan kiri Sasuke.
" Emang. Baru tau? Kapan sih gue jahat sama lo lo pada." Jawab Sasuke sambil membanggakan diri.
" Iya iya, tapi sayangnya belom punya cewek! Kalah lo sama Naruto, Kiba, bahkan Lee! " Dilanjutkan dengan tawa Ino yang tak henti – hentinya.
" Bawel banget sih. Kan gue standard ceweknya yang tinggi, lagian nyadar dong lo juga satu – satunya cewek yang masih single! " Balas Sasuke sedang seringai tanda kemenangan.
" Single itu pilihan okay? Jomblo tuh baru nasib, lo banget kan. "
" Yaudah, gimana kalo kita pacaran aja? Sama sama gak ada yang punya. " Kata Sasuke dengan tiba – tiba.
" Yee kali kita pacaran? Kalo sama lo gak deh. Apa kata dunia seorang Uchiha yang ternama pacaran sama Yamanaka yang lebih tertarik buka toko bunga dimana – mana ketimbang menghabiskan waktu di kantor? Bisa lumutan kali! Hahahahaha " Ino tertawa dengan keras namun tidak dengan Sasuke.
" Emangnya kenapa kalo gue Uchiha? Salahnya juga apa kalo Uchiha sama Yamanaka?" Raut wajah Sasuke menjadi serius.
" Eh take it easy aja dong, just kidding doang "
" Tapi bagian Uchiha dan Yamanaka engga kan? " Suara Sasuke kali ini lebih dingin dari yang biasanya.
" Ya abisnya gimana? Orangtua lu pasti akhirnya pasti ngerestuin lo sama yang setara juga kan, Yamanaka terlalu bawah buat lo " Ino menjawab dengan sejujurnya.
" Kurang apa lagi sih gue? Gue tau gue emang dari keluarga Uchiha. Tapi gue selalu temenan gak liat lo kaya atau miskin. Dan itu termasuk juga sama pilihan pacar gue nantinya. Jadi lo gausah sok tau. " Sasuke terlihat benar – benar marah.
" Sorry, but I can't help it right? I don't know that cause you never tell us, or at least tell me. Cause if you don't, a lot of people, especially girls, they will have the same thought just like me. "
" Yeah make sense. But, at least now you will not. So, please don't think of me that way again. "
" Of course hahahahahaha "
Percakapan berlangsung dengan menyenangkan hingga akhirnya mereka sampai di KSHS dan berjalan menuju kelasnya.
Pada awal pelajaran semua begitu tenang dan lancar seperti hari – hari yang biasanya. Bahkan hingga jam pelajaran terakhir, keadaan berjalan seperti biasanya. Hingga akhirnya di jam perwalian khusus, yaitu diadakan ketika ada pesan khusus dari Guru kelas. Dan itu terjadi pada hari ini.
Kakashi – sensei datang dengan membawa satu map coklat yang tidak terlalu tebal maupun tipis. Jarang sekali Kakashi – sensei mengadakan jam perwalian khusus apabila tidak ada hal yang sangat penting sekali. Wajar saja, kelas tersebut tidak pernah membuat onar dan selalu mendapatkan nilai kelas yang sangat baik. Maka anak – anak bertanya – tanya ada apa kali ini?
" Pssst Ino, tumben banget Kakashi – sensei bikin jam perwalian, ada apaan sih? " Kata Sakura sambil berbisik pada Ino yang duduk dibelakangnya.
" Gak tau deh, menurut lu ada apa Naruto? " Ino bertanya kepada Naruto yang duduk di kanannya.
" Gak tau juga. Kiba, Psst Kiba! Ada apaan sih? " Tanya Naruto pada Kiba yang duduk didepannya.
" Gak tau. " Kiba hanya menjawab singkat dan dengan malas.
" Ehem. Perhatian semuanya, terutama kalian yang paling berisik duduk di belakang. Tak perlu bingung kenapa saya mengadakan jam khusus. Singkat saja, ada anak baru yang akan mulai sekarang bersekolah disini, terlebih lagi dia akan berada satu kelas dengan kalian. "
Saat itu juga, terbukalah pintu kelas dan masuk seorang cowok, bertubuh tinggi, berkulit putih pucat, tubuhnya juga terlihat atletis, terlebih lagi dengan warna rambut merah darah yang sangat menarik perhatian. Dan detik Ino menyadari siapa cowok tersebut...
" Gaara! " Ino berteriak cukup keras serta tatapan mata Sasuke yang membelalak ketika melihat Gaara memasuki ruangan.
" Tenang, tenang, beri kesempatan dia memperkenalkan diri, Ino. " Kata Kakashi – Sensei.
" Nama gue Sabaku no Gaara dan mulai besok gue bakal sekolah dan satu kelas dengan lo semua. Mohon dampingannya. " Kata Gaara singkat sambil terus menatap Ino membuat Ino blushing seketika.
" Untuk sekarang sampai disini dulu perkenalannya, kalian bisa lebih saling mendekatkan diri mulai besok, dan sekarang kalian semua boleh pulang. " Kakashi – sensei langsung saja keluar dari ruangan.
Dengan cepat, Sasuke bangkit berdiri, mencekik leher Gaara dengan lengannya lalu membawa Gaara keluar dari ruangan.
" Anjir lo! Kesini gak bilang – bilang! " Kata Sasuke sambil tertawa namun masih tetap mencekik Gaara.
" Woy lepasin! Ngapain gue pake laporan ke lo! Emang lo bokap gue! " Kata Gaara yang berusaha melepaskan tangan Sasuke dari leherya.
" Eh tapi gue sohib lo! Ngapain lo sekolah disini nyet! "
" Mau cari cewek! " Kata Gaara dengan santai dan Sasuke seketika langsung melepaskan tangannya.
" Seriusan woy! " Kata Sasuke pura – pura bercanda padahal sebenarnya dia merasa akan ada sesuatu yang tidak enak.
" Seriusan kok. " Kata Gaara kembali meyakinkan Sasuke.
" Sasuke, gue nebeng lo pulang! Enak aja tadi pagi ninggalin dateng – dateng sama Ino! " Kata Kiba yang baru keluar dari dalam kelas.
" Lo jemput Ino pagi – pagi? Ino siapanya lo deh? " Kata Gaara yang sedikit menyindir.
" Temen gue lah " Jawab Sasuke singkat. Tapi memang itulah yang sebenarnya kan? Entahlah, Sasuke juga masih ragu akan hal itu.
" Lo sama dia jawabnya sama aja. Gak seru banget. Ah Ino! Sini deh! " Kata Gaara sambil menghampiri Ino dan menarik Ino setengah berlari entah menuju kemana.
Sasuke masih terdiam menyaksikan kejadian barusan. Entah kenapa dia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya, dan Kiba menyadari hal itu.
" Gue rasa lo harus hati – hati. Gue gatau alasan apa yang bisa bikin gue bilang gini sih, tapi tetep aja. " Kata Kiba pada Sasuke.
" Iya, gue juga ngerasa gitu. "
" Jangan sampe keulang lagi. "
" Gue usahain engga bakal. "
" Yaudah balik sekarang aja . "
" Oke. "
Ini dia akhir dari chapter kali ini!
Gimana gimana?
Mohon reviewnya yaa! Thankyou!
Lagu : The Beginning - One Ok Rock
Clock Strikes - One Ok Rock
Sorry kalau ada typo dan grammar di Bahasa Inggrisnya kurang baik!
Please Review!
