Hitam mewarnai langit.Kelelawar kelelawar berterbangan di langit malam,cicitan kelelawar mengisi malam yang sepi.Orang orang sudah terlelap, melepas semua penat dan membiarkan bunga mimpi merasuki mereka.Bayangan bayangan hitam melesat di balik rimbun pohon,mengawasi herak gerik seorang wanita yang berjalan kaki.Wanita itu hendak pulang,ia melewati jalan setapak dengan penerangan yang minim,satu satunya cahaya yang ada hanyalah dari lampu tua di tepi jalan.Cahaya lampu yang remang remang membuat nuansa horor.Wanita itu berjalan dengan takut.Jantungnya berdebar debar,matanya melihat lihat sekitar.Pohon pohon tumbuh tinggi menjulang menutupi langit malam.Sinar bulan tak mampu menerangi jalan karena tertutup dedauna pohon yang rimbun.
Srek! Srek!
Daun daun pohon bergemerisik tertiup angin,membuat suara aneh,suara itu membuat keberanian wanita itu ciut.
Srek! Srak!
Daun daun kembali membuat suara,tetapi kali ini tidak ada angin yang meniup.
Srek! Srak!Suara itu terdengar lagi.Suara itu mendekati wanita itu.Wanita itu mempercepat langkahnya.
Srek! Srak!
Suara itu semakin dekat, mengikuti setiap langkah wanita itu.Suara itu membuat suara lebih berisik dan menakutkan,saking takutnya wanita itu lari kedalam hutan,dia tak peduli pada sekitar nya,dia lebih ingin menjauh dari suara itu.Wanita itu lari tanpa arah membuat dia tersesat di tengah hutan.Suara itu tetap mengikuti wanita itu kemanapun dia berlari.Napa wanita itu terengah engah,keringatnya bercucuran,kakinya terasa berat.Dia tak mampu lagi lari,wanita itu berpikir keras bagaimana cara kabur dari suara itu.Wanita itu sulit berpikir,suara itu semakin mendekat.Kehabisan waktu,Wanita itu mengambil batang kayu yang tergeletak di samping nya.Dia mengacungkan batang kayu kearah suara itu.
"Keluar kau! Tunjukkan dirimu!"
Suara itu berhenti di semak semak,tepat di depan wanita itu.Suara itu tak terdengar lagi.Wanita itu memberanikan diri mendekati semak semak,dia sibak semak semak itu dengan batang kayu,mencari siapa yang mengikuti nya.Tapi tak ada siapa siapa disitu,tak ada binatang ataupun orang.Tanpa wanita itu sadari,sesuatu yang ada di dalam semak semak itu sudah keluar daritadi,sebelum wanita itu mendekati semak semak.Bayangan hitam menyelinap dibalik wanita itu.Bayangan itu melayangkan pukulan ke tengkuk wanita itu.
Buagh!
Wanita itu jatuh pingsan.Bayangan itu membuka tudung jubahnya yang sedari tadi dia pakai.Seorang pria bersurai hitam dan memiliki iris merah yang menyala nyala.Bayangan itu menggendong wanita itu.Tangan kanannya mengeluarkan sebuah cahaya hitam bercampur kilatan petir,cahaya hitam dan petir itu bergabung dan membentuk sebuah portal.Pria itu masuk kedalamnya,dalam sekejap pria itu berpindah tempat ke dunia lain.Dunia ini sangat berbeda dengan dunia yang baru dia tinggalkan.Dunia ini memiliki langit yang sepenuhnya hitam,awan awan putih menghiasi langit,tanahnya bewarna merah bercampur hitam.Portal itu terbuka di atas hutan yang aneh, pohon pohon nya tidak memiliki daun, cabangnya menjalar kemana mana,akar pohon itu begitu panjang dan besar seperti batang pohonnya,tak ada area tanah yang yang bisa dipijak, semuanya tertutupi akar.Lebih anehnya lagi,dunia ini mempunyai dua bulan.Bulan sabit dan bulan purnama yang saling berdekatan.Bulan ini bewarna biru cerah,sangat cantik dilihat.
Pria itu mengeluarkan sepasang sayap kelelawar di punggungnya.Lantas pria itu terbang ke arah kastil hitam yang berdiri di tengah tengah pohon aneh.Kastil itu tidak terlalu besar tapi sangat tinggi,kastil ini lebih mirip menara ketimbang kastil.Pria itu turun didepan gerbang besar,dia berjalan masuk kedalam,menaiki anak tangga lalu sampailah di sebuah kamar yang memiliki pintu besar.Pria itu membuka pintu,didalam kamar itu terbaring seorang wanita.Wanita itu sangat cantik tapi kulitnya pucat seperti mayat, bibirnya kering,keringat membasahi wajahnya,mata merahnya mengerjap ngerjap,mulutnya bergumam.
"La...par...la...par..."
Pria itu mendekati wanita pucat.
"Ini makanan mu,Rui."
Mata merah milik wanita bernama Rui itu melihat wanita yang pingsan.Dengan cepat,Rui menancapkan taringnya ke leher wanita itu lalu menghisap darahnya,wanita malang itu tidak berkutik,dalam sekejap tubuhnya menjadi kurus kering.Setelah selesai,Rui membuang wanita itu begitu saja.Rui kini tampak sehat,wajahnya berseri seri,kulitnya tidak pucat lagi,bibirnya merona.Wanita itu tersenyum pada pria didepannya,pria itu ikut tersenyum,dia menaiki ranjang yang ditempati Rui.
"Terima kasih untuk makanannya sayang~"Rui menjilati darah yang tersisa diujung bibirnya.Pria itu mengulurkan tangannya ke perut Rui,lalu mengusapnya lembut.
"Ini sudah manusia yang kelima.Seharusnya cukup untuk anak kita."Pria itu berkata pelan.
"Tentu saja Rei.Aku sudah sangat kenyang begitu juga anak kita."
Rui tersenyum manis.Tangannya ikut mengusap perutnya.Rei dan Rui adalah sepasang vampir yang tak lama lagi akan mempunyai anak.Rui harus meminum lebih banyak darah dari biasanya.
"Bagus untuk kalian tapi tidak untukku.Aku hampir saja tidak mendapat manusia untuk makan." Sahut Rei.
Wajahnya sedikit ditekuk,berpura pura kesal.Rui tertawa melihat tingkah Rei.Suaminya yang terkenal pendiam menunjukkan ekspresi seperti anak kecil.Jarang sekali Rei seperti itu.Rei berhak marah karena sekarang Rui sedang hamil, otomatis dia tidak bisa mencari mangsa,Rei harus mencarikannya mangsa untuk Rui dan juga untuk dirinya.Bukan masalah jika hanya perlu menangkap dua manusia tapi Rei harus menangkap setidaknya lima manusia,belum termasuk dirinya.Manusia mulai menjaga ketat keamanan,mereka dilarang keluar rumah saat sore hingga malam.Tentu hal ini menyulitkan bangsa vampir untuk berburu.Beruntung Rei menangkap banyak manusia,jadi dia bisa makan dan memberi Rui makanan.
Rui mengalungkan tangannya ke tengkuk Rei,lalu menciumnya.Rei hanya diam saja melihat tingkah laku istrinya.Tak lama Rui melepaskan ciumannya.
"Darah ini akan membuat anak kita lahir sehat,dan kuat.Oh iya,aku sudah punya nama yang cocok untuk anak kita."
"Siapa namanya?"Tanya Rei.
"Rahasia."
Rui tertawa geli melihat ekspresi kesal Rei.Rei paling tidaak suka sifat istrinya yang satu ini,suka main rahasia.
"Tunggu saja saat anak kita lahir."
Beberapa bulan setelah itu.Bulan purnama dan sabit tiba tiba berganti warna menjadi merah darah.Perlahan lahan kedua bulan itu mendekati satu sama lain.Kedua bulan itu menyatu dan memancarkan cahaya merah darah.Seketika langit hitam tergantikan dengan langit merah darah.Pohon pohon aneh yang tumbuh disekitar kastil bergemuruh.Kejadian aneh lainnya pun terjadi, pohon pohon itu masuk kedalam tanah,begitu juga akarnya,mereka seperti terhisap.Kini hanya tanah campuran merah hitam yang ada.Tak ada bekas sama sekali yang menunjukkan pohon itu terhisap ke dalam tanah.Bersamaan dengan itu,tangis bayi pecah.
Rei menggendong bayi yang baru saja lahir.Dia menunjukkan bayi itu pada Rui.Rui memeluk erat bayi itu.senyumnya tersungging,memamerkan taring vampir nya.Bayi vampir perempuan telah terlahir di dunia ini.
"Sekarang aku akan memberitahu nama bayi kita.Namanya adalah...Rin Kagene."
Rui mencium kening Rin.
Vampir Rin Kagene telah lahir.
