I Don't Want to be Like This
Cast: Ryeowook, Kyuhyun, Yesung (sementara)
Genre: Romance, Angst
Rated: T
Disclaimer: Super Junior adalah milik SMEnt, sedangkan FF dan member-membernya milik author, hohoho… #plak! Plak!
Hal yang disukai: Reader yang meriview
Hal yang dibenci: Silent reader, bashing (author tidak melarang sih hehe)
Hal yang ditakutkan: Typo dan FF ini tidak disukai
Hal yang diterapkan: DLDR atau yang kita sebut Don't Like Don't Read! Yeah! Wuhuu! #plak! Gak jelas -_-
Kayaknya author kebanyakan ngomong ya? Kalau begitu langsung saja kita mulai ceritanya :D
Selamat membaca dan menikmati!
''''''''''''''
'
'
Drap! Drap! Drap!
Terlihat seorang yeoja yang sedang berlari mengajar orang yang berada sedikit jauh di depan. Napasnya tersengal, matanya merah, jejak-jejak cairan bening di sudut matanya yang belum menghilang sudah digantikan dengan yang baru. Sedangkan orang atau lebih tepat namja di depannya terus berjalan tanpa sekalipun menengok, memang terlihat sedikit kejam membiarkan seorang yeoja yang terus memanggilnya tanpa henti, namun apa daya… toh memang namja itu tidak dapat mendengarnya…
"Oppa!"
"Hei, Oppa!"
"Jangan abaikan aku seperti itu Yesung Oppa! Lihatlah aku!"
"YESUNG OPPAAA!"
Yeoja tersebut terus berteriak sekeras yang ia bisa. Tetapi suara tenor andalannya tetap tidak akan bisa terdengar. Namja yang dipanggil 'Yesung' itu terus, terus dan terus berjalan, entah mau kemana… Tapi ada sesuatu yang aneh, tatapannya kosong dan tersirat perasaan sedih yang mendalam jika kalian memandangnya meskipun hanya sedetik saja.
"Yesung Op… Hyaaa!" teriakkan yeoja tersebut terpotong karena tiba-tiba saja iya tersungkur, karena ini di lorong sekolah jadi tidak mungkin kan ia terjatuh karena batu, seseorang telah menyelengketnya hingga ia jatuh seperti itu, jatuh dengan tidak elit.
"Hiks, Yesung Oppa… Hiks, hiks," yeoja itu terus saja terisak di tempat, namun masih tetap memanggil nama namja yang sudah menghilang dari hadapannya.
Karena kesal dengan isakan yeoja itu, orang lebih tepatnya namja yang menyelengketnya tadi angkat bicara, "Hei, berhentilah menangis Kim Ryeowook! Percuma kau melakukan itu bodoh! Kau itu sudah MATI!"
Merasa bingung, yeoja yang ternyata bernama Ryeowook tersebut mendongak dan mendapatkan namja yang menggunakan sayap hitam berdiri dengan wajah kesal. "A-apa maksudmu? Aku meninggal? …" tanya Ryeowook sambil menyeka air mata yang membasahi wajahnya. "Pasti kau bercanda kan?"
"Sesuai yang kau dengar, kau sudah me-ning-gal atau lebih tepatnya mati… Perlu kuulangi lagi?" namja bersayap itu bertanya balik kepada Ryeowook. Karena merasa dibodohi, Ryeowook menjadi kesal dan marah. 'Apa-apaan sih orang ini?' gumamnya dalam hati.
"Aku tidak percaya padamu! Kau pasti orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa kan?! Lalu karena kau gila… Jadi kau berkata sembarangan!" ujar Ryeowook dengan ketus sambil mencoba kembali berdiri.
"Yak! Kenapa kau bilang aku orang gila hah?!" marah namja itu. Tentu saja ia merasa terhina karena orang setampan dia dibilang gila, itu membuat harga dirinya terasa diinjak-injak.
"Tentu saja! Mana mungkin orang waras mau memakai sayap hitam sambil jalan di sekolah. Bahkan ditawari satu miliyar pun mungkin mereka tidak mau," jelas Ryeowook dengan wajah puas karena telah mengeluarkan keluhannya pada namja bersayap itu.
"Hei, aku serius!"
"Tapi aku tidak percaya!"
"Aissh… Kau ini… Kalau kau masih hidup, tentu lelaki barusan tidak akan mengabaikanmu yang sudah berteriak kencang seperti itu," ujar namja tersebut sambil bergaya seperti profesor yang menjelaskan susunan dari zat kimia.
'
'
Ryeowook's POV~
"Aissh, kau ini… Kalau kau masih hidup tentu lelaki barusan tidak akan mengabaikanmu yang sudah berteriak kencang seperti itu," ujar namja di depanku sambil bergaya ala profesor (menurutku). Siapa sih namja menyebalkan ini?! Dia juga bilang aku sudah mati?! Pasti ada yang salah dengan otaknya! Hahaha…
"Yak, dengarkan aku!" teriak namja itu yang sukses membuat telingaku sakit, namja ini semakin membuatku kesal saja.
"Jangan teriak-teriak pabo! Dan aku tidak akan pernah percaya omonganmu itu!" marahku balik, berharap dia juga merasakan bagaimana sakitnya telinga jika diteriaki.
"Oh ya? Kalau begitu akan kubuktikan!" ujarnya sambil tiba-tiba menarik tanganku ke arah kaca besar di dekat tangga koridor.
Set!
Eh? Apa-apaan ini? Kenapa aku tidak bisa melihat pantulan diriku di cermin? Hei cermin, jangan main-main padaku!
"Sudah mengerti nona Kim?" tanya namja bersurai coklat itu sambil memasang wajah tersenyumnya ke arahku.
Tu-tunggu! Aku masih belum bisa memproses semua ini. Pertama aku terus memanggil Yesung Oppa tapi dia tidak mendengarkanku. Kedua, jelas-jelas penampilan namja ini seperti orang gila (pakai sayap sih), kenapa ia bisa masuk ke sekolah yang penjagaannya ketat ini? Ketiga, padahal dari tadi kami bertengkar tapi murid-murid yang lewat daritadi tidak melihat bahkan menengok ke arah kami. Dan yang terakhir, kenapa bayanganku tidak ada di cermin? Ini semua membuatku pusing. Ayo berpikir Kim Ryeowook!
Ah!
Satu kesimpulan yang bisa kudapat, perlahan keringat dingin mengusur dari pori-pori kulitku.
Kesimpulannya…
Aku HANTU?
Ryeowook POV's END~
'
Kyuhyun's POV~
Tiba-tiba tangan yang sedari tadi aku pegang mulai mengeluarkan keringat dingin. Hmm… Sepertinya dia sudah mengerti apa maksudku. Baguslah…
"Jadi aku benar-benar sudah meninggal?" tanya Ryeowook dengan wajah panik setengah mati. Hahaha! Lucu sekali!
"Yap!" aku menjawab dengan yakin pertanyaannya itu.
"Benar-benar mati?"
"Yap!"
"Tidak bisa hidup lagi?"
"Yap!"
Kulihat perlahan ia mengeluarkan air mata, lagi-lagi cengengnya kambuh -.- Tapi biarlah, lambat laun dia harus menerima apa yang terjadi.
"ANDWAEEE!"
Tuh kan? Dasar cengeng. Bahkan sekarang lebih parah, ia meraung-raung di depanku, ayolah…
"Tu-tunggu dulu!" tiba-tiba saja ia berhenti menangis dan mengatakan 'tunggu dulu', yeoja memang sulit ditebak -.-
"Ngomong-ngomong kau siapa?" Akhirnya dia bertanya tentang siapa diriku sebenarnya, kuperlihatkan seringaian andalanku, sepertinya ia sedikit takut melihatnya.
"Aku? Aku Cho Kyuhyun!"
"Cho Kyuhyun?"
"Iya, Cho Kyuhyun, malaikat hitam yang akan mengurusmu selama kau masih di dunia ini, jika tiba saatnya, aku akan membawamu ke suatu tempat bernama heaven," jelasku dengan sedikit mengeluarkan kemampuan Inggrisku, tak lupa aku tetap mempertahankan seringai mautku(?) ini.
"MWO?!"
Kyuhyun's POV END~
'
'
###
'
'
Yesung's POV~
Aku terus berjalan tanpa tau ingin kemana. Pikiranku kosong dan aku sudah tidak ada niat untuk tersenyum lagi meskipun semenjak tadi banyak orang yang menyapaku dan memperlihatkan senyuman mereka. Mereka hanya membuatku iri saja, masih bisa tertawa dan tersenyum. Hahhh…
Tanpa aku sadari aku sudah tidak berada di area sekolah lagi, sekarang aku telah berada di sebuah bukit, tempat kenanganku bersamanya. Bersama Ryeowook yang aku cintai, tapi sekarang dia sudah tiada, tidak di sisiku lagi untuk selama-lamanya. Perlahan aku menangis bersamaan dengan angin yang menerpa wajahku.
Wook…kau tahu seberapa beratnya hidupku tanpamu? Aku masih tidak percaya dengan ini semua, semuanya terasa begitu menyakitkan… Wook…aku merindukan senyuman dan suaramu yang indah, aku merindukan wajahmu yang sanggup membuatku tidak bisa berpaling darimu… Aku merindukanmu Wookie.
'
'
Flashback~
14 Februari 3 tahun yang lalu…
"Oppa!" panggil seorang yeoja berbadan mungil kepada seorang namja yang terlihat lebih tua darinya namun masih menggunakan seragam SMP sama seperti yeoja itu.
"Wae, wookie? Kelihatannya kau senang sekali?" tanya namja bersurai hitam tersebut sambil mengacak-acak rambut yeoja di depannya.
Dikeluarkannya sekotak coklat berbentuk hati dari tasnya. "Lihat ini! Aku dapat coklat dari Siwon sunbae! Aku sampai kaget ketika melihat coklat ini ada di lokerku," ujar sang yeoja, Ryeowook, sambil melompat kecil. Ia tidak tau bahwa orang yang yang sekarang berada di dekatnya merasakan sakit, sakit karena melihat orang yang disukainya mendapat coklat dari namja lain dan ternyata orang itu sangat menyukai pemberian dari namja itu.
"Ah, ya…hebat sekali. Kau memang manis, sampai-sampai Siwon jatuh hati padamu. Hahaha…" Yesung berkata sambil memaksakan tawanya yang malah terdengar sedikit aneh.
Blush, wajah Ryeowook memarah karena dibilang 'manis' oleh Yesung. Jadi, yang pasti kesimpulannya adalah mereka saling mencintai tapi sama-sama tidak berani mengutarakan perasaan mereka.
Keheningan pun terjadi, Ryeowook bingung dan masih malu untuk berbicara pada Yesung sedangkan Yesung takut bahwa ucapannya barusan menyindir Ryeowook.
"Ehmmm… Bagaimana kalau kita pergi ke kantin? Aku akan meneraktirmu es krim supuasnya, es krim yang itu," ujar Yesung memecah keheningan, Ryeowook yang mendengar kata 'es krim' pun lansung memancarkan binar-binar di matanya.
"Jinjja, beneran Oppa?! Es krim yang itu?" tanya Ryeowook semangat sambil memastikan apakah Yesung benar-benar akan mentraktirnya es krim yang terkenal mahal di sekolahnya. #Mereknya 'es krim itu' atau apa ._.?
"Tentu saja, Oppa sudah siapkan uangnya, lihat!" Yesung berkata sembari memamerkan(?) dompetnya pada Ryeowook, Ryeowook hanya bisa cengar-cengir melihat dompet Yesung.
"Kalau begitu sekarang kita ke kantin, kajja!" seru Ryeowook, tangannya menggemgam tangan Yesung yang sontak membuatnya tersenyum sangat hangat dan tampan, kalau saja Ryeowook melihatnya pasti pipinya sudah seperti kepiting rebus. Keduanya pun pergi dengan kedua tangan yang mengikat satu sama lain dan jangan lupa bayangkan wajah mereka yang bersemu merah.
Flashback off~
'
'
Sambil mengingat-ngingat kenangannya dengan Ryeowook, perlahan aku menutup matanku karena tiba-tiba aku menjadi sangat mengantuk. Dan… Jangan tanyakan kenapa aku tidur di tempat yang jelas-jelas kotor ini, karena itu adalah kemauanku sendiri.
Yesung POV END~
'
'
###
'
'
Di sebuah jalan besar…
"Huweee, Wookie gak mau mati!" tangis Ryeowook yang masih belum bisa menerima takdirnya bahwa ia telah mati, meskipun begitu Ryeowook tidak akan dianggap orang gila karena orang-orang yang berada di jalan itu tidak dapat melihat dan mendengarnya. Kyuhyun yang malas mendengar tangisan Ryeowook pun menutup telingannya dengan earphone yang disambungkan ke HP miliknya, lalu ia pun sibuk mendengarkan lagu Super Junior, boyband favoritnya saat ia masih hidup (dulu). Diseretnya Ryeowook menuju suatu tempat. #Kyuppa kan anggota Suju, berati Kyuppa denger suara sendiri dong XD
"Hei! Kau mau membawaku kemana?!" tanya Ryeowook di sela-sela tangisnya, menyadari bahwa sekarang ia sudah tidak berada di tempatnya semula-sekolah. Kyuhyun mengabaikan Ryeowook dan terus saja menarik tangan Ryeowook. Bukan karena marah, tetapi karena suara lagu dari earphonenya yang super kencang.
"Kyu!"
"Halooo! Kyu malaikat bersayap hitam!" teriak Ryeowook di samping telinga Kyuhyun namun Kyuhyun terus saja menyeretnya, menembus orang-orang yang berada di sana tanpa perasaan, toh mereka hantu.
"Nah, sudah sampai!" Kyuhyun berujar sambil melepaskan earphonenya, ia tidak tahu bahwa sekarang Ryeowook sangat kesal karena dirinya daritadi diabaikan.
"Ini dimana?" tanya Ryeowook ketus, namun matanya menatap kagum karena rumah di hadapan mereka sangat besar.
"Di rumah. Mulai sekarang ini tempat tinggal kita," jawab namja bersayap hitam itu sambil membuka pintu untuk mendapatkan akses masuk ke dalam.
"Rumah?! Sebesar ini?!" tanya Ryeowook (lagi) dengan wajah tekaget-kaget, ia merasa seperti mendapatkan hadiah utama dalam sebuah acara undian, seketika wajah cerianya kembali dan ia telah melupakan kesedihannya. Kyuhyun mengangguk sekilas lalu masuk ke dalam rumah, dipandanginya Ryeowook yang masih berdiri di luar.
"Ayo masuk, tunggu apa lagi?" ujar Kyuhyun, menyuruh Ryeowook untuk masuk ke dalam rumah mewah ini.
"Yakin?" Ryeowook (lagi-lagi) bertanya pada namja bersurai coklat di depannya.
"Tentu saja. Atau kau tidak mau? Baiklah… Akan kututup pintunya," kata Kyuhyun sambil bersiap-siap menutup pintu, namun usahanya gagal karena yeoja mungil tersebut telah menahan pintu dengan kakinya.
"Baiklah, baiklah. Aku masuk!" seru Ryeowook yang segera masuk ke dalam. Kyuhyun hanya menyeringai melihat tingkah Ryeowook.
'
'
"Woah... Keren sekali!"
"Ini emas beneran atau imitasi?"
"Wow, ada showernya! Padahal di rumahku saja tidak ada."
"Ranjangnya empuk!"
Ryeowook langsung mencoba semua fasilitas yang ada di rumah tersebut dengan menggebu-gebu. Akibatnya, Kyuhyun menjadi kesal karena Ryeowook berisik.
"Ah ya… Ngomong-ngomong dimana yang lainnya? Apa mereka sedang pergi?" Ryeowook tiba-tiba melontarkan sebuah pertanyaan pada Kyuhyun, membuat namja malaikat (evil) itu menyeringai.
"Yang lain? Kita hanya tinggal BERDUA di sini."
TBC~
Gimana? Gimana? FF aneh ya? Author juga merasa aneh saat menulis FF ini, awalnya author cuma iseng aja, tau-tau FFnya uda 13 halaman (kalau di )
Biasanya kalau author udah gak kuat atau kurang senang dengan 1 FF maka… FF itu akan jadi korban penghapusan, namun kali ini author bakal berusaha menamatkannya :D Jadi, mohon dukungannya hehehe.
Akhir kata, Gomawo
Lalu akhir kalimat, kalau suka diriview ya! ^-^
Salam hangat, ReynaRena *bow**krakkk!*
Karena membungkuk terlalu dalam, akhirnya author pun dibawa ke rumah sakit akibat punggungnya retak. #kok jadi sadis ya -_- Itu hanya selingan, jadi abaikan.
Pay, pay! Sampai jumpa di chapter selanjutnya :) hohoho! #lagi-lagi gak jelas -_-
