Zhao Yan's Tale
Chapter 1: The First Time I Meet You
Author Note:
Chi: Haloha, namaku Chi ini adalah fic kedua-ku, kalau ada kesalahan maafkan Chi, karena Chi masih pemula dalam menulis, dan disini Chi akan selalu ditemani dengan setia oleh Sie-Chan!
Sie: Namaku Sie, salam kenal semuanya~
Chi: Yup! Reviewnya jangan lupa ya~ Lalu tetap ikuti fic ini! Arigatou
Disclaimer: KOEI own Dynasty Warriors, Chi cuman punya OC Chi saja~
Warning: Typo, OOC, gaje, romansa alay, Gan NingxOC dan disini Zhao Yun punya istri yang sesuai dengan sejarah
-Normal POV-
Seorang anak perempuan dengan rambut coklat muda dan diikat dua berjalan ke sebuah ruangan yang ber-aroma wangi bunga, ia memasuki ruangan itu dan menemukan ibunya sedang duduk di kursi meja riasnya, ibunya menyadari kedatangannya, ibunya pun menengok ke arahnya. Ibu itu tersenyum rambutnya panjang dan berwarna coklat. Rambutnya tergerai dengan indah
"Ma! Ma!"
"Ya, XiaoLi? Ada Apa?"
Gadis kecil itu melompat-lompat kecil kegirangan ia tersenyum lebar dan ia duduk di pangkuan ibunya
"Ma, aku ingin dengar cerita MaMa saat MaMa kecil hingga sekarang!"
"Wah, wah..Tapi XiaoLi ceritanya sangat panjang"
"Tidak apa, ma! XiaoLi kan punya banyak waktu! Ayolah ma! Ceritakan yah?"
Ibunya itu tersenyum dan mengangguk, gadis kecil itu pun tersenyum lebar dan matanya penuh harapan bahwa ibunya akan menceritakan tentang kisahnya
"Yah, baiklah! Akan MaMa ceritakan, nah dengarkan yah.."
-Still Normal POV-
Gadis kecil dengan rambut coklat yang panjang dan tergerai menangis di bawah sebuah pohon Sakura ia dikelilingi ketiga kakak laki-lakinya
"Hey, Yan! Sampai kapan mau nangis? BaBa kan akan segera pulang!" kata kakak ketiganya dengan rambut rancung-rancung seperti landak ke atas
"Tapi.. Perang membawa BaBa, BaBa nggak akan pulang lagi!" kata gadis kecil yang dipanggil Yan itu sambil menangis terisak-isak diantara kakak-kakaknya. Kakak tertuanya mengelus kepalanya lembut, Ia yang paling tua di antara mereka semua. Lalu ia pun mengusap air mata adik kecilnya itu
"Tidak, Yan. BaBa pasti akan segera pulang. BaBa pasti tidak mau melihat kamu menangis seperti ini" kata kakak tertuanya itu lembut dengan senyum yang manis
"Cih! Payah! Masa baru ditinggal sebentar sama BaBa saja udah nangis" kata kakak ketiganya lagi, dengan senyum sinis
"Hei, Han! Jaga omonganmu! Kamu ini! Dia kan adik-mu juga!" kata kakak keduanya, Zhao Guang dengan marah
Kakak ke-3 Zhao Yan yaitu, Zhao Han, selalu bersikap jahil dan selalu ingin mengejek adik kecilnya, sedangkan kakak ke-2nya bersikap terlalu over protective kepadanya, Zhao Yan menangis dengan kencang dam membuat Zhao Han sebal dan berhenti menjahilinya
"Gah! Yan! Berisik! Baik! Maaf tadi GeGe ngomong kayak gitu, nanti GeGe kasih permen ya?"
Zhao Yan pun berhenti menangis setelah mendengar kata-kata Zhao Han
"Iya deh kalo GeGe mau kasih Yan permen, Yan nggak akan nangis lagi"
Zhao Yan tersenyum dan Zhao Han mendengus, mereka pun pergi ke pasar kota untuk melihat-lihat ada barang barukah yang ingin mereka beli
"Hei Yan, lihat, ada bajak laut!" Kata Zhao Han
"Wah, mana Ge? Mana, mana?" Tanya Zhao Yan dengan gembira
"Itu! Segerombolan orang disana!" Seru Zhao Han lagi
"Ohh yang itu! Wah, keren.." Kata Zhao Yan gembira, sambil memperhatikan sekelompok bajak laut itu
Zhao Yan sejak kecil menyukai laut dan juga anginya ia senang sekali jika berada di pelabuhan, lalu tiba-tiba ada seorang lelaki bertubuh besar terlihat sedang memaki-maki pegawai kedai minum dekat dengan para bajak laut itu.
Lelaki itu kemudian mulai memukuli pegawai itu Zhao Yan tanpa berpikir panjang ia langsung berlari ke arah pegawai itu dan memegang tangan lelaki besar itu agar berhenti memukulinya
"Ck! Yan!" decak Zhao Han
Kakak-kakak Zhao Yan berlari ke arah Zhao Yan dan lelaki itu mencoba memukul Zhao Yan
"Apa-apaan kau gadis kecil?! Minggir dari jalanku! Teriak lelaki bertubuh besar itu
"Tidak!" Seru Zhao Yan
Saat ia mau memukul Zhao Yan, Zhao Tong, Zhao Han, Zhao Guang, dan salah satu dari bajak laut itu yang berumur sekitar 14-15 tahun menghentikan laki-laki itu
Zhao Tong ada di belakangnya dan siap memukul belakang leher lelaki itu, Zhao Han berada di samping kirinya ia memegang tangannya, Zhao Guang berada di samping kanannya siap menendang kakinya, lalu lelaki bajak laut itu berada tepat di depan Yan dan menghentikan pukulan lelaki itu dengan telapak tanganya
Zhao Yan sangat kaget hatinya berdebar ketika melihat punggung lelaki bajak laut itu. Lelaki besar itu pun mengalah, ia meminta maaf dan membayar biaya pengobatan pegawai itu, setelah selesai, bajak laut itu tersenyum kepada Zhao Yan. Ia terkejut dan mukanya memerah hatinya pun berdebar kencang
"T-terimakasih atas bantuannya tadi.."
"Ya sama-sama, tapi jangan nekat lagi kayak tadi ya!"
"I-iya!"
Bajak laut itu pergi bersama temannya Zhao Yan pun pulang ke rumah bersama kakak-kakaknya, sesampainya di rumah tidak henti-hentinya ia bengong memikirkan lelaki bajak laut tadi. Entah apa yang merasuki pikirannya, ia mulai berkhayal seandainya ia bisa berlayar di laut bersama dengan lelaki itu seperti gaya-gaya di film Tit*nic #plakk
Bahkan sampai saatnya tidur pun ia mengingat akan bajak laut itu sampai akhirnya tertidur nyenyak di kasurnya yang empuk, saat ia tertidur, ia bermimpi dirinya yang sudah dewasa bertempur dengan bajak laut itu, dirinya mengenakan baju zirah dengan warna hijau, khas Kerajaan Shu dan lelaki bajak laut itu berubah menjadi dewasa juga, tetapi lelaki itu mengenakan baju zirah dengan warna khas Kerajaan Wu, warna merah. Dirinya berduel dengan lelaki itu, ia melihat anak-anaknya, mungkin lebih tepatnya anak-anak mereka berdua (karena anak-anak itu memanggilnya Mama, sedangkan lelaki itu dengan sebutan Baba). Baju zirah dirinya dan lelaki itu berlumuran banyak darah musuhnya. Membuatnya merasa ketakutan juga sedih melihatnya.
Apa maksud dari mimpi itu? Ia bertanya-tanya sendiri pada dirinya, siapa yang tau, ia sedang menyaksikan masa depannya mungkin bisa dibilang membahagiakan tapi di setiap kebahagian ada masalah, walaupun bahagia pasti ia harus menempuh masalah yang berat untuk mencapai kebahagian yang diinginkannya. Walau bagaimana pun, seorang Zhao Yan pasti tidak akan menyerah, setiap masalah pasti ada penyelesaiannya dan ia percaya akan hal itu, mau masalah apapun ia pasti akan berusaha melewatinya, bersama dengan orang-orang yang ia cintai, sahabatnya, keluarganya, terutama suaminya di masa depan, dengan ini dimulailah kisah cinta Zhao Yan putri dari Jendral Macan di Shu, Zhao Yun, The Blue Dragon.
A/N:
Chi: Yup! First chapter finish, nyo~
Sie: Hai..
Chi: Baiklah, don't forget to review, nyo?
Sie: Dan tetap follow fic ini, nyann~
Chi: Keep reading, everyone, nyo! :3
