.
I Love You, Haruno Sakura
(Say That I Love You in Sasuke POV)
Story by: Pinky Rain
Naruto milik Masashi Kishimoto
Warning: AU, OOC, Typo, basi, garing
DLDR
...
...
...
Aku berbaring di antara rerumputan di bawah rimbunnya pohon sakura yang tengah mekar. Seluruh tubuhku terasa nyeri akibat perkelahian yang baru saja kumenangkan. Aku memang anak nakal yang suka berkelahi. Dan hal ini tentu saja membuat ayah serta kakakku marah sekali. Karena itu aku berada di sini. Bersembunyi di sebuah kuil yang terletak di pinggiran kota. Jauh dari rumah dan tentu saja jauh dari jangkauan ayah dan kakak. Kupejamkan mataku. Pertama kalinya kurasakan bagaimana sejuknya udara yang di hasilkan dari pepohonan yang rindang, menikmati keindahan bunga sakura yang sedang mekar di musim semi. Pertama kalinya kurasakan kelopak sakura yang jatuh berguguran menyentuh wajahku, dan untuk pertama kalinya—
Aku membuka mataku dan bangkit dari tidurku. Bagaikan gerak lambat dia berlari menuju kuil. Long dress hujau toscanya yang melambai-lambai. Helaian merah muda panjangnya yang tertiup angin. Dan senyum tipis yang mengembang di bibir mungilnya.
—aku melihat malaikat berjalan di antara ribuan kelopak sakura yang berguguran.
Aku tak kuasa untuk tidak menatapnya. Bahkan sebagian hati kecilku memerintahkanku untuk berlari dan mengejarnya.
Dia menoleh sekilas ke arahku sebelum akhirnya masuk ke dalam kuil. Demi dewa jasin yang selalu di sembah Hidan—teman kakak, aku jatuh cinta pada hijau emerald yang telah menjeratku dalam tatapannya.
...
...
...
Entah sejak kapan aku jadi seperti ini. Diam-diam selalu memperhatikan seorang gadis dari kejauhan. Memperhatikannya saat sedang berjalan, melamun, bahkan saat dia sedang tersenyum sendiri ketika membaca sebuah buku di perpustakaan.
Dia selalu melakukan hal-hal merepotkan dengan dalih dimintai tolong oleh teman-temannya. Dan dia tidak pernah menolak permintaan mereka. Apakah dia bodoh? Atau dia tidak bisa menolak permintaan mereka?
Aku rasa aku sudah gila. Aku jadi terobsesi dengan semua yang dia lakukan. Dia begitu pendiam. Tidak punya banyak teman dan selalu kemana-mana sendiri.
Sifatnya yang paling menonjol adalah kecerobohannya. Apa dia selalu begitu? Selalu menabrak benda-benda disekitarnya, dan tanpa sengaja tersandung kakinya sendiri kemudian terjatuh. Benar-benar payah. Tapi justru itu yang membuatku semakin ingin melindunginya.
Aku ingin mendekatinya. Ingin mengenalnya, dan memilikinya. Tapi entah mengapa dia selalu menatapku dengan pandangan takut. Seolah-olah aku akan menelannya hidup-hidup jika aku berada di dekatnya.
Ini membuatku pesimis. Ini membuatku tidak percaya diri. Hey, aku ini adalah Uchia Sasuke—ketua dari preman sekolah yang paling ditakuti. Tidak ada hal yang kutakuti. Tapi gadis itu entah bagaimana selalu membuatku takut.
Aku takut aku akan menyakiti sosok rapuhnya jika dia bersamaku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku menjadi seorang pengecut.
...
...
...
"Taruhan kita kali ini, siapa yang mendapat nilai paling jelek di ujian nanti harus menjadi pacar Haruno Sakura." celetuk seorang pemuda dengan tato segitiga di kedua belah pipinya, Kiba.
Aku yang tadinya tidak peduli langsung menoleh ketika mendengar nama seorang gadis disebut. Gadisku dijadikan bahan taruhan? Apa mereka cari mati?
"Kenapa harus dia? Apa tidak ada perempuan yang lebih cantik Kiba?" sepertinya Neji benar-benar cari mati. Sakura adalah gadis paling cantik di dunia ini. Oke itu berlebihan. Tapi bagiku tak ada gadis yang lebih cantik daripadanya.
"Aku tidak keberatan kalau harus pacaran dengan Sakura-chan."
Mungkin aku sudah melempar Naruto ke luar jendela jika saja aku tidak mengendalikan diriku. Aku tahu kalau dari dulu dia menyukai Sakura. Dan ini membuatku semakin takut. Bagaimana jika nanti Sakura-ku direbutnya?
Dia adalah yang paling bodoh di antara kami berlima. Dan apakah karena kebodohannya itu justru dia yang akan mendapatkan Sakura?
Tidak bisa. Aku tidak rela. Aku tidak sudi menyerahkan Sakura padanya. Tidak.
Lalu apakah aku harus menjadi bodoh untuk mendekati gadis musim semi itu?
Kenapa tidak?
Dengan mudahnya aku mendapatkan peringkat kedua setelah Shikamaru si jenius itu. Bukan hal yang sulit jika aku harus menjadi bodoh demi si Pinky itu.
Lihat saja Naruto. Sampai kapan cengiranmu yang menjengkelkan itu akan bertahan, eh?
...
...
...
"Haruno Sakura. Maukah kau menjadi pacarku?"
Dia tampak begitu terkejut saat aku mengatakannya. Betapa tidak, aku yang notabene orang paling ditakuti seantero sekolah ini tiba-tiba memintanya menjadi pacarku. Siapa yang tidak akan kaget. Lihatlah, matanya yang bulat itu. Semakin bulat saja karena keterkejutannya.
Ketakutan menyelimuti hatiku ketika dia tak kunjung memberi jawaban. Sekarang dia bukan hanya memandang heran padaku, tetapi juga memadangku dengan sorot mata takut. Tolong jangan menatapku seperti itu, Sakura-ku.
"Kau tidak punya hak untuk menolak."
Berusaha menutupi kegugupanku, akhirnya kalimat itulah yang keluar dari mulutku. Tak kupedulikan bisikan-bisikan setan yang bergaung di sekeliling kami. Apa pedulinya dengan mereka. Sekarang yang bertengger dalam kepala jeniusku adalah bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkannya. Memilikinya. Yang lainnya tidaklah penting.
"Ta—tapi..."
Dia berusaha menolak, tapi segera kupotong perkataannya.
"Mulai hari ini kau adalah pacarku. Mengerti?" begitulah kataku. Aku tidak mau dia menolakku. Aku tidak sanggup jika harus mendengar kalimat itu dari bibirnya.
"Ta—tapi..."
"Sudah kubilang kau tidak berhak untuk menolak." aku kembali memotong kalimatnya.
Ck. Ada apa dengannya? Tidak bisakah dia hanya menurut dan bilang 'iya'? Dan lagi, jangan memandangku dengan tatapan seperti itu. Aku bukanlah seorang kriminal yang akan melakukan tindakan kejahatan padanya, kenapa dia harus memandangku dengan sorot penuh kekhawatiran begitu? Oke. Tindakanku memang sedikit memaksa. Sedikit. Tapi aku melakukannya karena aku sangat menyukainya.
...
...
...
"Aku tahu."
Apa katanya? Dia bilang dia tahu kalau aku menjadikannya pacar karena sebuah taruhan? Tidak. Ini pasti salah.
"Kau tahu tapi tetap menerimanya? Kau ini benar-benar aneh." suara Neji bergema. Dan detik berikutnya Sakura sudah di bawa pergi oleh gadis berambut merah.
Tidak. Kenapa jadi begini? Ini tidak benar. Demi Kami-sama penguasa bumi dan langit, aku benar-benar mencintainya. Meski caraku memang bisa dibilang tidak benar. Aku menggunakan cara yang pengecut untuk memilikinya.
Tidak. Dia tidak bisa meninggalkanku seperti ini. Aku bahkan belum mengatakan kalau aku mencintainya. Dan sekarang dia pergi begitu saja, sementara aku tidak bisa melakukan apapun untuk mencegahnya. Uchiha Sasuke, kau memang bodoh. Lebih bodoh dari Naruto yang paling bodoh.
...
...
...
Kulumat lembut bibir itu. Terasa hangat dan lembut menyentuh bibirku. Kudekap erat tubuhnya. Menghirup aroma wangi yang menguar dari tubuh rapuh itu. Mendengar detak jantung yang sama kencangnya seperti detak jantungku. Dan semuanya terasa benar.
Ketika dia datang dan mengatakan kalau dia menyukaiku. Jatuh cinta padaku. Semuanya terasa benar. Alih-alih melonjak kegirangan mendengar pernyataan itu, aku memilih untuk memeluk dan menciumnya seperti ini.
Tidak akan kulepaskan lagi. Apapun yang terjadi. Apapun yang dikatakan orang. Haruno Sakura adalah milik Uchiha Sasuke. Dan itu tidak bisa diganggu gugat.
Aku mencintaimu, malaikat musim semiku.
...
...
...
Owari
.
