TEMPTATION
Cast:
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
Xi Luhan
Kim Jong In
Lee Kyung Soo
Genre: Angst, Romance.
Yaoi. Warning! BXB (GET OUT IF YOU DON'T LIKE IT!)
Rating: M
Prolog
Aku punya seorang ayah. Ayah sangat tampan dan cerdas. Ayah adalah orang paling keren yang pernah kuketahui. Masakan ayah bahkan lebih enak dari Ibu.
Ayah adalah orang yang paling kusayangi. Setelah kepergian Ibu, ayah selalu berada berada di sampingku. Tidak pernah meninggalkanku barang sedetikpun. Selalu menjaga dan melindungiku. Bahkan ketika aku terjatuh dari ayunan, Ayah yang mengobati lukaku. Bagiku Ayah adalah seorang seorang super hero yang lebih keren dibanding Spiderman, Batman, dan lain-lain.
Aku sayang Ayah...
I love you, Daddy...
0*0*0
"Ayah pergi beli minuman dulu. Baekkie tunggu di sini."
"Tapi Baekkie takut... Baekkie ingin ikut Ayah saja," cicit seorang anak laki-laki sambil menarik ujung kemeja seorang pria yang dipanggilnya Ayah. Pria itu berjongkok dan menyentuh kedua bahu anaknya yang berusia 5 tahun itu.
"Baekkie tunggu di sini. Ayah Cuma sebentar kok. Kalau Baekkie menurut nanti Ayah belikan ice cream." Pria itu tersenyum lembut.
"Jinja?" Suara Baekkie terdengar melengking sangking senangnya.
"Tentu saja." Sang ayah mengusap rambut Baekkie sayang.
"Janji?" Baekkie menyodorkan kelingkingnya yang mungil.
"Janji." Pria itu menautkan kelingkingnya.
"Dua cup rasa strawberry?"
"Dua cup rasa strawberry." Ia mengulangi kalimat Baekkie sambil terkekeh.
"Kalau begitu baiklah. Baekkie akan menunggu. Kapan Ayah akan kembali?" Mata sipit Baekkie menatap ayahnya penuh harap.
Pria itu menghela napas dalam. Ada cairan yang tertahan di matanya, yang sekuat mungkin ia tahan agar tidak mengalir. "Hitung sampai 100. Baekkie tahu caranya berhitung kan?"
"Tentu! Baekkie jagonya berhitung! Kalau sudah besar Baekkie kan mau jadi guru matematika seperti Ayah!" Baekkie membusungkan dadanya bangga. Sedetik pria itu tertegun. Lalu senyum terukir di wajahnya yang lesu.
"Benarkah?"
"Iya, Ayah." Baekkie mengangguk semangat. Lalu melanjutkan, "guru matematika itu keren. Dan aku akan memakai kacamata sama seperti ayah. Aku pasti akan terlihat sangat keren, seperti Ayah."
Deg...
"Ayah cepatlah pergi..." ujar Baekkie sambil menggoyangkan kedua tangan mungilnya lucu.
"Dan kembalilah dengan ice cream-ku. Aku akan menunggumu."
"Baekkie tunggu di sini. Ayah akan kembali."
Sang ayah berlalu...
"1..." hitung Baekkie sambil memandangi punggung ayahnya yang makin menjauh.
"2..."
"3..."
"4..."
"5..."
"6..."
"7..."
"8..."
...
"100..."
0*0*0
Ayah tak juga muncul...
Aku pikir aku salah berhitung. Ya... aku pasti salah hitung. Ayah adalah seorang yang tepat janji. Ayah tidak mungkin ingkar. Maka aku berhitung lagi. Lagi... dan lagi... entah itu adalah seratus yang keberapa... aku tidak ingat...
Sampai aku sadar...
Ayah meninggalkanku...
0*0*0
P.S:
Yoohooo...
Ini baru prolog loh. Aku tiba-tiba dapet ide begini dan langsung kutuangkan dalam bentuk tulisan. Semoga ada yang berminat. Kalau reviewnya banyak aku lanjut. Kalau sedikit gak aku lanjut, aku anggap gak ada yang berminat sama ceritak yang gaje ini. Apalah daya, tanpa semangat aku gak bisa lanjut ff ini. Dan review kalian adalah sumber semangatku untuk menulis. Karena itu review kalian sangat aku harapkan. ^^
