When everything always with 5W1H first..

Character :

Nash Van Persie (Netherlands)

Kirana Putri (Indonesia)

Laura Van Persie (Belgium)

Jeanne D'Arc (Prancis)

Siapa?

Pertanyaan dari seorang Nash van persie saat melihat gadis berambut hitam panjang dengan kulit kuning langsatnya tiba-tiba jatuh dari atas pohon tempatnya berbaring. Bidadari kah? Yang benar saja, seorang Nash percaya hal-hal keajaiban. Tidak. Dia bukan seperti student council-nya, Arthur Kirkland atau teman sekelasnya, Lukas Bondevik yang suka dengan hal-hal yang menurutnya diluar logika.

"awaas!" gadis itu berteriak kepadanya, dan Nash hanya bisa diam mematung karena melihat makhluk tuhan yang paling indah dimatanya saat ini.

Karena nash tidak mengindahkan teriakan gadis itu, gadis itu pun terjatuh menimpa nash yang ada dibawahnya dengan keadaan yang tidak elit—menurut gadis itu.

"ugh" rintih Nash.

Posisi gadis itu jatuh terduduk dipaha nash. Kedua tangan gadis itu memegang bahu nash. Sedangkan wajah keduanya hanya berjarak sekitar 5 cm. coklat kehitaman bertemu dengan hijau cerah kekuningan, hingga keduanya bisa melihat pantulan wajah mereka masing-masing.

Menyadari posisi-nya, gadis itu berdiri dengan cepat dan tidak lupa dengan semburat merah yang menghiasi pipinya. Setidaknya itu yang tertangkap di penglihatan Nash. Kemudian gadis itu mengucapkan kata minta maaf dan berlari ke dalam gedung academy.

Nash masih terpaku dengan kejadian kilat yang barusaja menimpanya. Suaranya, rambut panjangnya, mata coklatnya, bibirnya yang kissable dan terakhir.. wajahnya saat memerah. Nash menyukai semua itu dalam sekejap. Padahal dia bukan penganut kepercayaan jatuh cinta pada pandangan pertama. Jika adiknya Laura mengetahui ini, pasti dia akan diledek habis-habisan.

Tidak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Terpaksa dia harus menghadiri kelas terakhir ini atau kena detensi karena dia sudah terlalu banyak menabung point detensi dan dia tidak akan membiarkan Vash menghukumnya. Dia berdiri dan tidak sengaja menginjak sesuatu. Karena mengganjal, Nash membungkukkan badannya dan mengambil benda persegi panjang kecil dengan tangan kanannya yang ternyata adalah sebuah name tag.

'apa ini milik gadis itu tadi?' piker Nash sambil memperhatikan name tag ditangannya.

"jadi.. namanya Kirana Putri?" gumamnya sambil tersenyum mengingat kejadian tadi saat dimana gadis itu—Kirana meneriakinya awas dan saat mata mereka saling menatap satu sama lain. Tidak lupa dengan backsound—maksudnya innersound yaitu debaran jantung milik Nash yang kecepatannya seperti debaran jantung milik orang lansia setelah disuruh berlari 100 meter.

Menyadari keterlambatannya masuk kelas, segera dia simpan name tag itu disaku kirinya dan melangkahkan kakinya ke kelasnya yang membosankan.

Setelah segala rutinitas di academy selesai, Nash langsung melesat pulang ke dalam flat nya di Lincoln Street yang dihuni oleh Nash dan kedua adiknya, Laura dan Luxe. Sambil berjalan pulang, tak henti-hentinya otaknya memutar ulang kejadian siang tadi. Bagaikan sebuah video yang diputar dan di setting "repeat". Tak lupa dengan senyumnya yang bertengger di wajah tampannya. Sebuah hal yang jarang ketika seorang Nash van persie tersenyum. Kita beri nilai 100 untuk kirana yang telah membuat Nash tersenyum! #digeplakNether

Ketika Nash sedang memberi makan kelinci putih kesayangannya- Green, terdengar suara beberapa gadis memasuki flatnya. Pasti Laura membawa lagi teman-temannya.

"sudah kubilang, jangan memba-"

Saat nash akan menegur Laura karena melanggar aturannya, Nash menghentikan kalimatnya watu melihat ternyata salah satu teman Laura yang dibawanya adalah gadis siang hari tadi.

'ki-kirana?' mata Nash melebar begitu tahu gadis itu ada dihadapannya sekarang.

Kirana yang awalnya memeriksa ponselnya dan memasukkan kembali ponslnya kedalam saku jaket putihnya, mendongakkan kepalanya saat mendengar suara baritone khas logat belanda yang pernah ia pelajari saat kecil dulu. Kirana terkejut dan mematung saat menyadari, bahwa suara baritone yang didengarnya barusan adalah dari seorang cowok yang tidak sengaja ditimpahinya di siang bolong tadi.

Merasa keheningan yang cukup lama, Laura memecah keheningan dengan mendehem dan memperkenalkan kedua temannya kepada kakaknya.

"ehm. Kak, maaf aku melanggar aturanmu saat ini, tapi sekali ini saja ya? Oh ya, ini sahabatku, Kirana dan Jeanne."

Nash mulai mengendalikan dirinya dan memperbolehkan Laura membawa sahabat-sahabatnya, hanya untuk kali ini. Dan hanya dijawab dengan anggukan Laura dengan senang.

Kemudian Nash mengembalikan Green ke kandangnya dan masuk kedalam kamarnya. Setelah menutup pintu kamarnya, Nash menyentuh dadanya yang berdebar-debar dengan kecepatan diatas rata-rata. Hanya melihat matanya yang menawan itu saja membuat dirinya tidak karuan. Sial.

Laura mengajak kedua sahabatnya kedalam kamar untuk mengerjakan tugas sejarah dunia dari Sir Germania. Kirana masih dalam keadaan mode cengok karena tau, cowok tadi siang adalah kakak dari sahabatnya.

"ada apa denganmu, kir? Bengong saja. Aa.. aku tahu" Jeanne memasang muka menggoda seperti kekasihnya si kodok mesum, Franch bonnefoy.

"kau tahu apa jean?" Tanya laura antusias. Yeah. Dia memang antusias kalau mendengar sesuatu yang baru. Kasarannya sih gossip.

"hei, jangan membuat spekulasi yang tidak-tidak." Sergah kirana kemudian mengambil minum ice lemon tea yang baru dibuatkan oleh laura

"kau jatuh cinta dengan kak Nash kan~ fufufu"

BRUSSH~!

Kirana menyemburkan ice lemon tea yang baru saja diminumnya karena spekulasi tidak berdasar dari Jeanne. 'Hell! Yang benar saja! Justru aku takut kalau dia minta pertanggungjawabanku karena menindih kakinya tadi siang!' jerit kirana dalam hati.

"WHAT?!"

"waw.. kau suka pada broer?" laura menutup mulutnya sok terkejut dan memasang muka jahil seperti Jeanne.

"hei! Yang benar saja! Aku baru saja ketemu barusan masak sudah jatuh cinta! Lagipula kan…" Kirana menautkan dua jari telunjuknya mengingat orang yang disukainya selama setahun belakangan.

"iya-iya.. kami tau kok. Kamu masih belum move on dari Georgio. Tapi, sadar kir. Dia sudah ada yang punya." Laura memegang bahu kirana mencoba menyadarkan kirana yang mulai gloomy.

"sainganmu adalah Monica. Your life must go on, baby! Let's hunting boy someday for you!" ucap Jeanne sambil mengacak sayang rambut hitam kirana, hingga membuat si empunya tersenyum hangat atas perhatian sahabat-sahabatnya.

"inilah yang kucintai dari kalian berdua. Love you all. Tapi aku mohon, biarkan aku cari sendiri 'orang special' itu". Mereka bertiga pun berpelukan, setidaknya kirana bersyukur mempunyai mereka berdua. Karena dia lebih bisa menguatkan hatinya dan menatap esok hari dengan semangat 45-nya. Akan tetapi, kirana tidak tahu.. jika Laura dan Jeanne mulai menyusun rencana untuk menyatukan dirinya dengan Nash.

========================== TuBerCulosis :v =====================================

Note + pojok author :"v :

Georgia itu human name dari Seborga. Yah, saya mah ngambil nama yang nyrempet-nyrempet gitu /plakbuagh/

Dan Monica adalah human name dari Monaco. Itu juga sama, buat sendiri :v

Kenapa saya ambil mereka berdua? Karena ya… di hetalia wiki, si seborga itu punya hubungan romantic ama si Monaco.

Terus kenapa saya ngambil nama Nash buat Netherland? Karena itu salah satu panggilan yang disediain kanjeng Himaruya buat si Netherland. Meskipun saya gak bisa move on dari nama "williem" sih.. / kumat fangirlingan

Ato.. apa saya ganti jadi williem lagi ya? Hmm -_-

Dan astaga… judulnya gak banget ya? /jedotin kepala ke tembok/

Soalnya saya disini terinspirasi dari FF 5W1H-nya BlackKiss'Valentine. Makasih sangat (?) bikin otak saya bekerja lagi buat bikin fanfict. Kalo ada kesamaan maaf ya, itu tidak disengaja, saya gak niat buat ngejiplak kok #sungkem

Ya sudah, RNR ya reader-tan :"3 diperlukan sangat ne….