Hetalia © Hidekaz Himaruya
I do not own any characters/places from Hetalia
Re Boot © Iharascarl
Warning : [ ficlet, au, typo, ooc, used human names ] [England/Belgium]
.
.
.
[ Secangkir teh hangat ]
Arthur memegang erat gagang cangkir yang tengah ia pegang. Menikmati suasana senja di pekarangan belakang rumahnya setelah lelah menyibukkan dirinya sendiri seharian. Sinar matahari yang tengah menggantung di garis perbatasan antara siang dan malam seolah tak ingin pergi begitu saja tanpa kesan dramatis─dengan bercak merah muda-nila-jingga yang menghiasi cakrawala─ gradasi warna yang tercipta dikala senja sangat indah, bukan?
Tapi tidak. Tidak sebelum Arthur merasakan kembali rasa sakit yang seolah tak pernah berhenti menghantuinya.
Sore hari ini terasa berbeda.
Bahkan sore-sore sebelumnya, pun sama saja.
Ia sendirian, tidak seperti hari di bulan-bulan sebelumnya.
Arthur menyesap pelan minuman yang mengisi cangkirnya, kemudian merogoh saku kanannya. Mengeluarkan sebuah ikat rambut berwarna merah marun yang─sangat─sederhana dengan sebuah jahitan menyerupai manik berbentuk bintang yang menempel pada salah satu ujungnya.
"Laura," gumamnya, entah pada siapa. Salah satu tangannya digunakan untuk mencengkram erat kembali sebuah─ikat rambut─ yang kini tengah berada dalam genggaman tangannya. Seolah benda itu adalah benda yang paling berharga yang di milikinya.
.
.
.
Fin!
.
.
.
Sign
Iharascarl
