.
.
Daily Activity
Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto
Rated : T bisa berumah menjadi M
Genre : Romance, Humor
Special for SasuSaku Lovers
Side Story from Rain
All Sasuke's POV
.
Affection
.
Aku tidak pernah ada waktu untuknya, sekalinya ada itu sangat jarang, dia selalu mengerti keadanku, kondisiku, dan keperluanku. Benar-benar pacar yang sempurna kan? Mungkin kalau bukan dia, aku sudah ditinggal. Kami jarang sekali bertengkar, disaat emosiku memuncak, dia selalu bisa menenangkanku.
Dialah… Haruno Sakura.
Pacar pertamaku, satu-satunya gadis-, ehm wanita yang berhasil menyadarkanku apa itu artinya sebuah kasih sayang.
Bayangkan saja, umurku baru 17 tahun, dan aku sudah harus mengurus beberapa perusahaan ayahku? Sinting!
Kemana masa-masa remajaku? Masa-masa itu kuisi dengan para bapak-bapak dan ibu-ibu yang selalu saja rapat, rapat dan rapat. Aku bahkan tidak pernah mengajak Sakura kencan selayaknya sepasang kekasih yang normal. Sakura pernah bilang kalau dia iri melihat hubungan sahabatnya itu yang baru saja kami Bantu permasalahannya. Ino dan Kiba yang kini sudah terbang ke benua Amerika.
"Lalu kami pergi jalan-jalan ke white castle Sakura, waah tempatnya sangat kereeeeen!"
"Waah, kalian mesra sekali yah, syukurlah kalian baik-baik saja, aku kangen padamu, Ino."
"Hehehe, aku juga kangen padamu, ah… Sakura sudah malam, besok aku telepon lagi yah, salam untuk Sasuke, byeee."
"Byeee."
Biar kujelaskan.
Tadi itu Sakura dan Ino saling berbicara lewat skype melalui laptopku, Ino selalu saja bercerita pada Sakura tentang perjalanan kencan mereka di sana, dan tentu saja, setelah menelepon wajah Sakura menjadi seperti ini… lesu.
Aku tidak tega melihat wajahnya yang sedih itu, akhirnya aku meletakkan majalah yang dari tadi kubaca untuk menunggu selesainya pembicaraan kedua wanita yang heboh itu. Kudekati tubuh Sakura dan kupeluk dari belakang.
"Maafkan aku, aku jarang mengajakmu kencan."
"Ah, Sasuke… tidak apa-apa, kamu kan sibuk."
"Ino pergi, aku juga jarang masuk, kamu sama siapa di sekolah kalau aku tidak ada?" tanyaku sambil memainkan rambutnya.
"Kan masih banyak teman-teman yang lain, aku juga kan aktif di osis, Sasuke."
"Osis, eh? Aku tidak suka dengan ketuanya."
"Sejak kapan sih kamu suka pada lelaki yang dekat denganku?" Sakura membalikkan badannya dan mencium pipiku.
Tubuhnya kembali menghadap laptop, karena Sakura dari tadi duduk di karpet, aku jadi leluasa memeluknya dari belakang.
"Sasuke lihat foto ini, ingat?" Sakura membuka salah satu folder saat kami masih duduk di bangku SMP.
"Ah, saat festival sekolah," jawabku memperhatikan telunjuknya yang mengarah kelayar laptop.
"Ini sesudah kau menyatakan cintamu loh."
"Ya, aku ingat, saat itu kau lelah menungguku karena tidak kunjung menyatakannya padamu, pada akhirnya kau hampir menerima Shino untuk menjadi kekasihmu."
"Hahahaha."
Aku terdiam, dan aku baru sadar, kalau dulu aku tidak mengatakan secepatnya, apakah Sakura benar-benar menerima Shino? Ah sudahlah, yang penting sekarang aku dan dia bisa bersama.
"Kau ingat, Sasuke?" Sakura kembali berucap, dari tadi dia selalu mengatakan ingat ingat dan ingat, apa dia sedang menguji ingatanku? "Saat pertama kali kita bertemu?"
Oh, saat itu,"Ya, aku sangat ingat, waktu itu kau berteriak diatap sekolah."
"Pertama bertemu kita malah berantem," ucap Sakura sambil sedikit terkekeh.
"Habis suaramu nyaring banget."
"Hahaha, wajar, kan baru putus cinta."
"Hn, aku juga ingat ekspresimu saat itu, wajahmu sangat pilu dan menangis, tapi masih ingin terlihat kuat di hadapan orang, mungkin dirimu yang seperti itulah yang membuatku tertarik."
"Saat itu, kau selalu menyebutku bodoh, tapi diam-diam kau juga memperhatikanku, aku tahu itu… kau kan yang menghajar siswa yang menyibak rok-ku."
"Hn? Dari mana kau tahu?"
"Insting!"
"Heh? Dasar aneh."
Percakapan kami berlanjut sampai larut malam, aku terus memeluknya dari belakang, kadang aku makin mengeratkan pelukanku saat Sakura berusaha untuk membuat sebuah lelucon, dan sering kali kukecup pucuk kepala wanita itu saat kami mengenang masa lalu yang indah.
"Sasuke, mau tahu tidak… apa yang membuatku jatuh cinta padamu?"
"Hn?"
"Memang sih, kamu itu selalu sibuk, kita bahkan jarang bertemu, tapi…" kurasakan Sakura menggenggam kedua lenganku yang kini kulingkarkan antara leher dan perutnya, "Saat kita tidak bersama, kau selalu meneleponku, walaupun hanya sebentar tapi kau berusaha untuk tetap menanyakan keadaanku, saat bertemu, aku bisa mengerti kenapa kau jarang mengajakku kencan, itu karena kau ingin seperti ini kan? Kau lebih memilih kita menghabiskan waktu berdua saja tanpa diganggu oleh apapun."
Inilah kenapa aku sangat mencintainya, dia seperti bisa membaca apa yang ada di dalam otakku.
"Dan kau tahu, apa yang membuatku sangat mencintaimu?" ucapku gantian.
"Apa?"
"Dirimu yang seperti ini," lanjutku sambil menolehkan wajahnya agar aku bisa menciumnya, "Aku tahu kau ingin jalan-jalan seperti Ino dan Kiba, selayaknya sepasang kekasih, aku janji akan mengosongkan waktuku untukmu."
"Take your time, jangan terlalu dipaksakan, Sasuke"
"Besok aku tidak bisa masuk sekolah lagi, aku akan sangat rindu padamu," ujarku sambil menenggelamkan wajahku di lehernya.
"Sasuke, kenapa kamu tidak langsung loncat ke ujian akhir saja sih? Kamu kan jenius."
"Kalau aku mengambilnya, nanti aku tidak bisa bertemu denganmu."
"kamu kan bisa langsung kerumahku, atau kalau kamu dirumah, aku bisa langsung kerumahmu."
"Ayahku usil, sering menganggu kalau kita sedang bersama, lagi pula aku lebih suka berada di kamarmu."
"Kalau aku lebih suka di kamarmu."
"Soalnya wangimu jadi lebih terasa," ucap kami bersamaan.
Sakura tertawa kecil, aku sangat suka mendengar tawanya, aku harap aku tidak mengubah tawa itu menjadi sebuah tangisan, aku sangat tidak mau hal itu terjadi, tapi bagaimana aku bisa tahu? Bisa saja kan Sakura menangis tiap malam? Aku tidak bisa membayangkannya.
Sesaat aku merasakan tubuh Sakura yang sepertinya melemas, saat aku melihat ke wajahnya… ternyata dia tertidur. Aku tersenyum lebut padanya… hanya padanya, dan kukecup bibirnya.
Kuangkat tubuhnya yang ringan itu dan kuletakkan di atas kasurnya, sesudah kuselimuti, aku mencium keningnya, "Selamat tidur."
Mungkin aku jarang ada waktu untukmu, aku juga jarang mengajakmu ketempat yang menyenangkan, tapi aku janji, saat kita bertemu, aku akan selalu limpahkan rasa kasih sayang dan perhatian padamu, aku harap kau tidak akan bosan dengan rasa sayang yang kuberikan ini, dan aku harap kau memaafkanku atas jarangnya waktu yang kuberikan untukmu.
A/N :
Haii haaai, begini, ini Cuma fict cerita pendek tentang kumpulan kegiatan sehari-hari SasuSaku… plot ceritanya satu universal sama fict aku yang judulnya Rain, jadi judul pertama ini adalah Affection… ini adalah request-an dari Icha Sora Hikari… setiap chapter itu ngga akan bersambung karena ini cerita lepas (oneshot) yang aku bikin jadi multichapter, dimana tiap-tiap chapter ceritanya beda-beda tapi tetep SasuSaku…
Jadi kalau ada yang mau request cerita untuk chapter depan silahkan di review aja yah :D
Temanya terserah, bisa tentang sasuke yg cemburu, sasuke yg 'ehem', rated bisa berubah sesuai request :D
Dan satu info lagi… fict ini untuk pelepas stress aku aja kok, soalnya aku harus nyelesaiin fict2 aku yang bertema berat, makanya aku butuh fict ringan untuk pelepas penat, heheheee…
Regard.
V3Yagami.
