Prolog.

"Naruto-Kun tunggu"Seru suara Feminim yang mengejar seorang bocah laki-laki yang berjalan santai.

Bocah yang di panggil itu seakan menghiraukan panggilan itu dan terus melangkah

Dan akhirnya anak perempuan itu mampu mengejar.

"Mou Naruto-kun kenapa tidak berhenti".

"Hah! Ada apa Kaguya?".

"Kau di panggil oleh Kushina Ba-san".

"Hm baiklah".

Naruto dan Kaguya kini berada di perumahan ClanNamikaze tapi kini Clan Namikaze hancur?.

Naruto hanya diam saja terus melangkah.

"Naruto-kun"Panggil Kaguya dengan suara khawatir, tapi sedangkan wajah Naruto terlihat biasa saja seakan tidak terjadi apa-apa.

"Kau pergi dari dan cari tempat yang aman".

"Tapi Naru".

"Sudahlah turuti saja".

Naruto melangkah dengan langkah biasa dan memasukkan kedua tanganya kedalam saku.

Kaguya melihat itu Naruto bereaksi biasa saja, hanya diam saja. "Cih! Apa dia tidak mempunyai perasaan sih?".

Dilain tempat Naruto kini berada di depanya kediamanya, Naruto melihat kedua orang tuanya, Minato Namikaze dan Kushina Namikaze.

Minato sedang mencoba melindungi Kushina. Lalu Kushina melihat Naruto langsung berlari menghampiri Naruto, Minato melihat itu juga mengikutinya.

"Naruto kau pergi dari sini"Ujar Minato.

"Tou-San".

"Naruto! Kami selalu menyayangimu".

"Cepat pergi Naruto". "Kami akan mengulur waktu".

"Gomen Ka-san Tou-san?".

'Jleb'. 'Jleb'.

"Ohk! Ohk! Na-Naruto Ohk! Ke-napa kau".

"Naruto".

Minato dan Kushina terkjut karena Naruto menikam perut mereka dengan dua sebilah pisau dengan di aliri mana.

Naruto mencoba membisikkan sesuatu kepada orang tuanya.

Setelah berbisik entah kenapa Minato dan Kushina tersenyum hangat.

"Ohk! Maafkan kami Naruto"Ujar Kushina lalu ia menatap tangan anak nya yang berlumuran darah. "Tanganmu menjadi kotor"Lanjutnya.

"Tak apa, kalian beristirahatlah denga tenang".

"Baiklah".

"Oyasumi Naruto"Ujar keduanya.

"Hm Oyasumi"Balas Naruto.

'Prok! Prok! Prok'.

Naruto mengalihkan pandanganya kearah sumber suara.

"Aku tak menyangka jika anak kesayangaan mereka berdua yang telah membunuh mereka sendiri".

Naruto tak menjawabnya. "Sebastian!".

'Whuussh'. 'Tap'.

"Anda memanggil hamba Naruto-sama"Ujar seorang yang baru datang dan memberi hormat pada Naruto.

Orang yang menjadi dalang kehancuran Clan Namikaze.itu menyerit keningnya bingung karena ia tidak tahu orang yang didekat Naruto itu karena tidak ada terima informasi tentangnya.

"Siapa kau?".

"Aku akan membersihkan diri kau urus sisanya".

"Yes My Lord".

Naruto melangkah menjauh.

"Nama saya Sebastian dan saya adalah Pelayan Iblis".

"Pelayan? Oh jadi adapa Seorang rendahan ke...".

"Sesuai perintah My Lord kau akan Mati!".

Prolog End.

By : Abrar Kiroashi.

Genre : Adeventure,Fantasy.

Disc : MK,Dll.

Pair : ?

Rate : M.

Warning : Typo,GodlikeNaru,Covers x Covers.ImortalNaru.

Summary : Tujuh orang yang telah dikutuk selama ribuan tahun, dan mereka dikumpulkan oleh sang Raja terkuat dari kerajaan Narzick,lalu tujuh orang itu bersumpah untuk mengabdi kepadanya. Tujuh orang itu diberi julukan Nanatsu no Taizai oleh Raja Agung yang bergelar OverLord.

Chapter 1 : Arc 10 Perintah Tuhan, Berita besar.

Kabar tentang menimpa terhadap Clan Namikaze telah tersebar di kerajaan Britania. Dan anehnya yang menjadi dalang kehancuran ditemukan mati dengan sadis.

Lalu kabar tentang hilangnya pewaris Clan Namikaze, Namikaze Naruto, tapi ada yang mengatakan dirinya selamat, dan juga ada yang mengatakan sudah meninggal karena mereka tidak menemukan jasadnya.

Satu tahun berlalu telah dilewati.

Dan kini sekolah sihir Britania menerima murid baru.

"Selamat datang di Sekolah sihir Britania dan Semoga kalian menikmati suasana yang ada blal bla bla".

Sambutan hangat dari kepala sekolah, berlangsung beberapa menit, dan para murid baru hanya mendengarkan walaupun menurut mereka sambutan kepala sekolah itu membosankan.

[Skip].

Dua hari kemudian Para murid telah mulai terbiasa dengan keadaan yang ada di Sekolah sihir terbesar ini serta kebijakan dan peraturanya.

Naruto berjalan di koridor dengan santai. Menghiraukan para murid yang sedang sibuk dengan kegiatan masing masing.

Naruto terus melangkah sampai pandanganya tertuju pada tigaa sosok Siswa yang berjalan berlawanan.

"Eh lihat itu tampanya ada Senju Kurama si kursi 7".

"si kursi 6 Vali.

"Lalu Kursi 5 Uzumaki Menma"

"Dan mereka adalah 10 perintah tuhan".

Naruto yang melangkah tapi saat mendengar kata 10 perintah tuhan ia berhenti, begitu juga tiga sosok yang dibicarakan oleh para murid. Dan mereka salinh berhadapan.

"Minggir"Ujar datarVali

Naruto hanya diam tanpa ekspresi menatap tiga sosok di hadapanya itu.

Sedangkan Menma sempat membelakkan matanya tapi lalu ia menyeriangi.

Naruto mulai melangkah melewati tiga sosok itu, sedangkan tiga sosok itu hanya diam. "Untuk nurid baru dia begitu sombong"Ujar Konohamaru"Sudahlah ayo"Ujar Menma. "Kita sudah terlambat ayo"Lanjutnya. 'Jadi dia selamat dari kejadian itu dan masih hidup sampai sekarang'.

[OverLord].

Semua murid baru telah di kumpulkan karena ada sebuah Event kecil yaitu bertarung dengan 10 perintah tuhan dan jika berhasil mengalahkan salah satu perintah tuhan maka Siswa itu akan menduduki kursi yang ia kalahkan.

"Apakah kita berhasil mengalahkan salah satu dari mereka".

"Tidak tahu dan lagian ini akan menjadi kesempatan".

"Benar juga".

Sedangkan Naruto hanya diam tanpa ekspresi sama sekali.

"Baiklah kita segera Event yang di adakan setiap tahun ajaran baru"Seru sosok yang akan menjadi Wasit."Kita mulai"Lanjutnya.

Dan langsung di hadiahi sebuah sorakan dan tepuk tangan.

"Dan tahun ini 10 perintah tuhan mengajukan satu peraturan, Siswa yang berhasil mengalahkan salah satu dari mereka maka ia di beri kesempatan untuk mengalahkan dari 10 perintah tuhan untuk mendapatkan kursi lainya".

"Baiklah kita umumkan siapa yang akan bertarung untuk pertama kali"

[Skip].

Beberapa jam terlewati dan berbagai pertarungan telah dimulai.

"Haaah! Apa tidak ada yang menarik dari murid baru".

"Sepertinya tidak".

"Ma! Mungkin sebentar lagi akan ada hal yang menarik".

"Apa maksudmu Menma?".

"Ma diam dan lihatlah".

Kembali dalam Arena.

"Pertarungan berikutnya. Namikaze Naruto melawan Uzumaki Menma sang Kursi 5"Seru Wasit.

"Woooooooh"Seru para penonton.

Ada berapa orang yang terkejut karena Marga Namikaze.

"Namikaze?".

"Ya dia adalah seorang Namikaze tapi aku tidak tahu jika dia selamat dari kejadian tragis beberapa tahun lalu".

"Oh kita lihat berapa kuat seorang penerus Klan Namikaze itu".

"Yang pasti dia sangat lemah dariku".

Dalam Arena dua orang yang dibpanggil telah masuk kedalam Arena.

Menma dan Naruto kini saling berhadapan dalam jarak 10 Meter.

"Baiklah Pertandingan. Di mulai"Seru Wasit mengintrupsi pertandingan telah dimulai.

Menma maupun Naruto masih berdiam ditempat.

"Aku tak menyangka jika kau selamat?"Ujar Menma. "Bagaimana kau bisa selamat"Lanjutnya.

Naruto hanya diam tanpa ekspresi.

Menma melihat itu hanya menghela napas. "Seperti biasa kau tidak pernah berubah".

"Baiklah kita mulai"Ujar Menma dan langsung melesat kearah Naruto dengan cepat.

Naruto masih diam di tempat. Menma yang hampir mendekat dan melancarkan serangan Naruto menghindar dan caranya menghindar membuat semua terkejut, karena Naruto menghindar dengan hanya berjalan santai.

Menma membelakkan matanya apa lagi ia melihat tangan Naruto menempelkan di dahinya.

'Ctak'.

'Whuuuusssh'. 'Braaaaak'.

Naruto hanya menyentilkan dahi Menma dan itu membuat Menma terpental dan terbentur ke dinding Arena..

"Sialan jadi kau menyembunyikan kekuatanmu selama ini".

Memma berdecih pelan melihat raut wajah Naruto yang tak menunjukkan ekspresi sama sekali,lalu ia tersenyum seriangi.

"Mungkin kau selama ini kau bersembunyi entah dimana itu tapi itu membuatku senang karena aku bisa menjadi orang pertama yang menjamahi tubuh indah Kaguya"Ujar Menma yang masih tersenyum seriangi, dan melihat Naruto. " Kau lebih suka dengan gaya apa Woman top atau Dogg..."Lanjutnya tapi ia terhenti karena Naruto menyela.

"Apa yang kau lakukan Sebastian!!!!"Ujar Naruto.

Semuanya terkejut begitu dengan Menma melihat sosok yang berada di belakang Naruto.

'Sejak kapan?'.

Sebastian tersenyum atas pertanyaan dari Tuanya. "Maafkan saya Naruto-Sama atas kelancangan saya"Ujar Sebastian yang menutupi kedua telinga Naruto dengan kedua tangannya. "Tapi Naruto-Sama anda tidak boleh mendengarkan sesuatu yang membuat telinga anda menjadi rusak"Lanjutnya.

"Sebastian kau harusnya tahu hal itu tidak membuatku berpengaruh"Ujar Naruto.

"Saya tahu akan hal itu, Saya hanya melaksanakan tugas sebagai seorang pelayan"Ujar Sebastian dengan tersenyum.

"Kalau begitu Hamba undur diri".

Naruto tak merespons Sebastian hanya tersenyum dan menghilang.

Naruto melihat Menma yang mencoba berdiri dengan tubuh bergetar yang tanpa ia sadari."Lanjutkan atau berhenti?"Ujar Naruto.

"Kheh! Tentu saja"Ujar Menma. "Tapi aku penasaran dengan sesuatu? Kenapa kau tidak mengeluarkan ekspresi di wajahmu itu, Aku di beritahu oleh Kaguya saat itu kau tidak bereaksi apapun di wajahmu itu"Lanjutnya.

"Kaena itu tidak perlu dilakukan".

Menma mendengar itu menyeritkan dahinya. "Orang tuamu dibunuh saat itu dan kau tidak bereaksi apapun".

Semuanya orang mendengar itu terkejut lalu pandanganya beralih kearah Naruto.

Naruto tetap memasang wajah tanpa ekspresi.

"Kheh! Dasar kau anak durharka, dan lagi apa kau tidak ingin tahu siapa dalang semua kejadian saat itu".

"Itu tidak perlu, dan sepertinya kau sudah salah paham mengenai hal ini".

Tentu itu membuat Menma menyerit kebingungan.

"Pertama aku bukan anak kandung mereka berdua"Ujar Naruto dan membuat Menma membelakkan matanya begitu juga orang-orang.

"Yang kedua aku sudah tahu siapa dalang kejadian saat itu".

Ucapan Naruto berikutnya membuat Menma berkeringat dingin dan lagi saat melihat wajah Naruto tidak terlihat mengeluarkan sebuah emosi.

lalu ia terbelak karena Naruto sudah berada di dekat, Naruto membisikkan sesuatu di telinga Menma.

Menma mendengarnya membelakkan matanya lalu meloncat kebelakang, dengan wajah shock serta keringat yang bercucuran diwajahnya.

"Jadi kau tahu selama ini".

"Ya sedari dulu semenjak kau dan Kaguya muncul di kehidupan tenangku".

Menma membelakkan matanya 'Semenjak aku dan Kaguya muncul katanya'.

Di tempat lain di bangku penonton wanita yang di ungkit ungkit oleh dua pemuda di arena itu membelakkan matanya saat mendengar perkataaan Naruto.

"Ironis bukan padahal kau serta Kaguya ingin memanfaatkan ku tapi malah kau sendiri yang ku manfaaatkan"Ujar Naruto sembari memunculkan lingkaran sihir lalu ia mengeluarkan sebuah pedang.

"Cih".

"Aku dari dulu aku ingin berterima kasih?".

"Hah! Untuk apa?".

"Aku beritahu satuhal aku dari dulu ingin keluar dari klan Namikaze, dan kau serta Kaguya muncul dan itu sangat mempermudahkanku untuk keluar, ma! Itu membutuhkan waktu yang cukup lama".

Semua orang membelakkan matanya karena terkejut atas perkataan Naruto.

"karena peranmu sudah usai aku tidak membutuhkanmu maka kau akan mati sebagai hadiah untuk menjadi alatku yang sangat berharga".

"Jadi kau kesini hanya itu".

"Hm tidak juga aku kesini hanya mengambil sesuatu yang amat berharga ada di sekolah ini".

Menma membelakkan matanya begitu juga 10 perintah tuhan serta para staf Guru karena yang dikatakan oleh Naruto itu cukup amat rahasia dan hanya mereka yang tahu tentang itu.

"Bagaimana kau bisa tahu tentang itu". "Kau hanya orang luar disini".

"Makanya aku repot-repot datang kesini sebagai murid". "Walaupun aku bisa saja langsung mengambilnya".

"Kheh! Itu tidak mungkin terjadi karena tidak sembarang orang yang menggunakanya Ka...".

"Bagaimana jika orang itu aku".

"Itu tidaklah mungkin sialan".

Menma melancarkan serangan jurusnya. Tapi Naruto menghilang dan muncul di depan Menma dan langsun mengibaskan pedangnya.

Menma yang melihat itu mencoba menghindar tapi terlambat Menma terkena tajamnya pedang Naruto dan terkena perutnya.

"Ugh!".

Menma meringis dan mencoba menahan darah yang keluar dari perutnya.

"Kau sangat beruntung"Ujar Naruto. Yang sudah di dekat Menma."Saatnya memberi hadiah"Lanjutnya.

"Kyyyyaaaaaaa".

Naruto yang akan memenggal kepala, dan di barengi teriakan para siswi. Pedang Naruto yang akan mengenai leher Menma terhenti karena ada yang menahan tanganya.

'Tap'.

'Tap'.

'Tap'.

'Tap'.

'Tap'.

Naruto hanya diam tanpa ekspresi melihat sebuah tangan yang menahanya.

"Sudah cukup, pertandingan sudah selesai dan kau pemenangngya"Ujar sang guru memakai Masker (Aka :Kakashi). Kakashi merasakan sebuah benda tajam yang menempel di pinggang serta lehernya.

"Dan kalian kembali ke podium penonton dan tunggu panggilan berikutnya"Sahut Guru yang tak jauh dari Kakashi,serta mencoba menikam satu murid yang menikam Kakashi.

"Yare yare padahal lagi serunya kenapa di berhentikan sih"Ujar Siswa yang menikam pinggang Kakashi.

"Dancho apa kau sedang menggerutu".

"Eeeh aku di kacangin".

"Kalian berdua jangan alihkan pandangan pada Naruto-Sama".

"Datang terlambat lalu memang siapa dia".

"Shshishi".

"Aku adalah pelayan iblis kalian sudah tahu kan".

"Ya ya ya".

"Kenapa aku tahan lagian dia akan di hukum".

"Ya itu benar dan masalah itu biarkan pihak kerajaan yang memutuskan".

"Pihak kerajaan kah". "Baiklah" Ujar Naruto. "Kalian juga turunkan siaga kalian.

"Yes My Lord"Ujar ketiganya dengan membungkuk hornat, dan langsung menghilang.

"Apa kau ingin bertanding lagi?" Tanya sang Wasit pad Naruto.

"Tidak".

"Mohon pethatianya, acara Event kita akan lanjutkan pertandinganya besok".

"Dan pertandingan selanjutnya kita putuskan lebih dahulu".

Semuanya melihat papan penguman dan tertera dua nama.

"Ban melawan Riser Phoenex".

Tbc...