Haiii minnaa ?

saya author baru di FFn ini.

Jadi maaf kalau banyak kesalahan.

Banyak sekali kata-kata yang tidak saya mengerti.

Bagi para senior, mohon bantuannya.

Disclaimer©: Om Tite Kubo selalu

Rated: T

Pairing: mari kita baca sendiri.

My Lovely

Pagi hari ini begitu cerah. Secerah hati seorang gadis bermata violet yang sekarang sedang melahap roti bakarnya dengan nikmat.

"Hari ini awal kamu masuk sekolah ya?" tanya seorang gadis yang mirip sekali dengan gadis bermata violet.

"ah... iya kak, nee-san dimana nii-sama?" tanya gadis bermata violet itu kepada kakaknya.

" dia sudah berangkat kerja dari tadi. Katanya ada pertemuan!" jawab kakak bermata violet tersebut. Gadis bermata violet Cuma ber'o' ria mendengar jawaban kakaknya.

Rukia's POV.

Hai!. Perkenalkan namaku Kuchiki Rukia, hari ini adalah 9 hari aku di Kota Karakura. Yaph! Aku pindahan dari Kota Osaka. Dan yang mengajakku bicara tadi adalah kakakku, Kuchiki Hisana. Kakakku sangat mirip denganku, tetapi sifat kami berbeda. Hisana-nee tipikal wanita yang sangat lembut, pintar, bijaksana, tapi kadang-kadang kalau ngambek bisa bikin ribut seluruh penghuni rumah. Kalau aku, tipikal cewek yang bisa dibilang kasar, ceroboh, dan dulu hampir dikeluarkan dari sekolah karena memukuli temanku sendiri. Salahnya siapa telah menghina temanku? Padahal temanku dulu sangat menyukainya. Dan terakhir adalah Byakuya-Nii-sama. Beliau adalah suami dari kakakku, Hisana-nee. Hisana-nee sangat menyayangi Byakuya Nii-sama. Mereka bertemu saat masih kuliah. Dulu mereka tak pernah saling akur. Akur saja adalah anugerah terindah bagi orang sekitarnya. Mereka berperang tidak memakai adu mulut atau kekerasan, melainkan adu deathglare ataupun hawa hitam menyelimuti mereka. Byakuya nii-sama adalah seseorang yang sangat pendiam. Dia bisa cerewet kalau Hisana-nee sedang sakit. Beliau juga sangat bijaksana.

Kalau orang tuaku sudah meninggal saat aku masih SD karena kecelakaan. Aku dan Hiana-nee bisa hidup karena warisan keluarga kami yang mungkin tujuh turuan tidak akan habis. Dan sekarang perusahaan kami diurus oleh Byakuya nii-sama. Sebenarnya dulu diurus Hisana-nee tapi Byakuya mencegah Hisana-nee, karena Byakuya tidak ingin melihat Hisana-nee kerepotan mengurus rumah tangga dan menjalankan bisnis sendirian. Tapi Byakuya nii-sama masih mengizinkan Hisana-nee jika Hisana-nee melihat perusahaannya. Atau mengurus perusahaannya jika memang penting. Byakuya nii-sama juga mengangkat Hisana-nee sebagai wakil direktur. Jika ada apa-apa, Hisana-nee lah yang menggantikan Byakuya Nii-sama.

" Rukia! Kau ini! Masih saja duduk disitu? Sudah hampir jam 7! Kau bisa-bisa terlambat!" Hisana-nee mulai berceramah. Waktu sudah hampir pukul 7 tepat. Wah! Aku tidak boleh terlambat dalam MOS ini! Kalau telat pasti dihukum oleh kakak-kakak senior!.

" Hemp. Nee-san! Aku pergi dulu!" teriakku. Lalu mengambil tas yang berada di kursi sebalahku. Aku terus berlari menuju SMA baruku, SMA Karakura. Hhh.. entah bagaimana kelanjutan hidupku disini.

Rukia's POV end.

Normal POV

Rukia hampir saja sampai. 50 meter lagi dia sampai! Dia terus berlari. Gerbang sekolah akan ditutup. Rukia mempercepat larinya. Kakinya yang mungil *digampar Rukia-nee* terus melangkah dengan cepat. Mendahului calon teman-temannya yang berlari. Dan zzeeett! Bruk! Cklek!

"Yosh! Berhasil! " teriak Rukia girang karena dia masuk tepat waktu saat Gerbang akan ditutup. Terdengar para murid-murid yang diluar gerbang memelas agar pintu gerbang tersebut dibuka. Rukia tersenyum dan melanjutkan larinya menuju lapangan sekolah.

"Huwaaaaahhhhh besar sekali sekolah ini? Halamannya juga luas.!" Rukia berdecak kagum. Sekolah barunya begitu besar. Tidak seperti sekolah SMPnya dulu.

" Hei Kau!" teriak seorang berambut biru .

" kau murid kelas 1 yang baru kan! Bergabunglah dengan kawan-kawanmu yang disebelah sana!" tambah orang berambut biru tersebut. Rukia memandangnya sekilas. Wajahnya seperti preman saja. Rukia hanya mengangguk polos dan berjalan menuju ke tempat yang tadi diberi tahu lelaki berambut biru tersebut. Rukia duduk berjongkok di sebelah seorang wanita berambut Hitam.

" Hai!" sapa seorang gadis berambut hitam tersebut.

" Hai!" jawab Rukia.

" perkenalkan namaku Hinamori Momo. Namamu siapa?" tanya gadis berambut disanggul itu. Lalu mengulurkan tangannya

" Namaku Kuchiki Rukia. Salam kenal" Jawab Rukia lalu menjabat tangan Hinamori dan tersenyum.

" Salam kenal juga Kuchiki!" kata Hinamori ikut tersenyum.

" Selamat pagi untuk adik-adik kelas 1 yang baru!" terdengar sebuah suara yang lantang menggema di lapangan sekolah. Hinamori dan juga Kuchiki Langsung menghadap ke arah sumber suara tersebut.

" Perkenalkan nama saya adalah Kurosaki Ichigo. Saya Ketua Panitia dalam MOS ini. Ini adalah perkenalan saya kepada kalian semua. Disini kalian harus menuruti permintaan kakak-kakak panitia demi kelancaran MOS ini. Saya sebagai Ketua panitia mengucapkan terima kasih. Dan salam kenal." Ucap lelaki itu. Lelaki berambut oranye mencolok dan juga mata musim gugur yang dingin. Entah kenapa Rukia merasa para murid wanita terutama terpesona melihata Kurosaki?. Rukia memandang Kurosaki hingga turun dari tempatnya berpidato singkat. Rukia melihat Kurosaki berincang-bincang dengan seorang lelaki berambut biru yang tadi membentaknya. Rukia merasa sangat penasaran dengan lelaki itu. Kenapa laki-laki itu pandangannya sangat dingin. Tapi dia masih bisa tersenyum walau tipis. Tidak seperti orang disebelahnya. Berkulit pucat, berambut hitam, dan mata emeraldnya juga menusuk. Rukia kaget ketika matanya tertangkap basah memandang laki-laki berambut hitam tersebut. Rukia buru-buru memalingkan wajahnya.

"baka! Apa yang aku lakukan?" tanyanya dalam hati menahan malu. Dia berharap, lelaki berambut hitam tersebut tidak akan ditemuinya? Tapi apa mungkin? Diakan satu sekolah dengan Rukia?.

"Kamu tidak apa-apa Kuchiki-san?" tanya seseorang disebelah Rukia.

"Aku tidak apa-apa Hinamori-san" jawab Rukia sambil memandang wajah Hinamori. Mungkin Hinamori mempergoki Rukia sedang memegang kepalanya sambil menunduk.

Acara MOS pun dimulai. Para senior sagat galak kepada juniornya kalau kalau juniornya tidak mematuhi perintah atau peraturan yang sudah ditetapkan.

Untung Rukia dan Hinamori tidak dapat masalah. Setelah MOS hari pertama selesai Hinamori dan Rukia berpisah di gerbang sekolah. Rukia teringat sesuatu ada bukunya ketinggalan di Aula.

"wahh! Gawat! Bukuku!" Rukia langsung berlari menuju aula. Dia panik, bila bukunya ketinggalan, dia akan menerima hukuman dari kakak-kakak seniornya. Hukumannya juga mengerikan. Lari-lari putar lapangan 30 kali. Jika berontak bakal nambah lagi. Saat berlari tak sengaja Rukia menbrak sesuatu.

"Hei, kau tak punya mata ya?" tanya suara seorang laki-laki.

" ehh?" Rukia yang tadinya jatuh menunduk memandang sumber suara tersebut. Yang dia lihat adalah lelaki dengan mata musim gugur dan rambut oranye.

"Kurosaki Ichigo?" kata Rukia dalam hati. Ichigo menatap tajam mata violet Rukia. Rukia terdiam, terpaku memandang Ichigo.

TBC.

Hai minna, maaf kalau sedikit. Tolong reviewnya ya..

Hehehehe.