Please See Me
Author : L ( XVLove )
Cast : Kim Namjoon / Rap Monster, Kim Seokjin / Jin, Jeon(Kim) Jungkook / Jungkook
Pair : NamJin, NamKook slight Other
Rate : T
Genre : Romance, Angst, School life, Sad
Summary : Jin bersahabat sangat dekat dengan Namjoon, bahkan Namjoon sudah mengenal dekat keluarganya Jin. Tapi Jin sebenarnya memiliki perasaan lebih dari sekedar sahabat, perasaan yang juga dirasakan oleh adiknya, Kim Jungkook. Rumit? Well itu belum seberapa, ini berisi tentang cerita sang adik yang mencintai kakak kandungnya, sahabat yang mencintai sahabat, anak remaja abg yang mencintai playboy kelas kakap dan boys love
Warning : BL/Boys Love, Typo, OOC dan kekurangan Author lainnya
.
Something Called Love
.
Seorang namja tampan berambut coklat cerah tampak sedang menunggu seseorang diteras rumahnya. Namja itu tampak menggerutu beberapa kali. Ia menoleh ketika mendengar suara motor mendekatinya dan motor itu berhenti dihadapan namja itu. Sang pengemudi membuka helmnya dan menampilkan dimple manisnya dan juga surai pirangnya yang sedikit keunguan. "Kau lama Namjoon" ucap namja yang menggerutu tadi.
"Mianhe, Jin, tadi aku harus mengurusi sesuatu dulu." Kim Seokjin a.k.a Jin mendengus pelan mendengar jawaban Namjoon. "Ya sudah ayo kita pergi" Ucap Jin, Ia hampir saja naik ke motor Namjoon kalau saja suara itu tidak mengganggunya untuk kesekian kali dalam hidupnya.
"NAMJOONIE-HYUNG!" Teriak seorang remaja keluar dari rumahnya sambil mengenakan seragam sekolah dan juga membawa tas dipunggungnya. "Ah, Hai Kookie" Sapa Namjoon pada namja yang bernama lengkap Kim Jungkook itu. Yap dia adalah adik dari Kim SeokJin. "Hyung antar aku kesekolah ya! Aku mohon! Aku hampir telat" Ucapnya sambil mengatupkan kedua tangannya memohon pada Namjoon.
"YA! Kookie, kami harus segera pergi! Lagi pula sudah tau hampir telat, kenapa tadi kau malah santai-santai saja sambil menonton tv?" Balas Jin.
"Ayolah hyung, tadikan aku pikir ini masih jam 6 pagi, ternyata sudah hampir jam 8, makanya aku sangat bersyukur Namjoon-hyung datang membawa motor." Jelas Jungkook
"Huft... ketampananku akan luntur kalau menunggu kalian lama-lama disini"
"Sudahlah Jin, semakin lama kita disini semakin telat Jungkook, semakin telat Jungkook semakin telat juga kita pergi." Namjoon berusaha melerai pertengkaran aneh kakak-beradik itu.
"Hufftt... Baiklah, cepat pergi dari sini" Ucap Jin kemudian turun dari motor Namjoon membiarkan Jungkook menggantikan posisinya, bedanya, kali ini Jungkook memeluk Namjoon. Dan entah kenapa Jin merasakan desiran aneh dihatinya karena melihat itu.
"Bye Hyung"
"Aku akan cepat kembali agar ketampananmu tidak luntur" Ucap Namjoon membuat darah mengumpul dipipi Jin.
Mereka pergi, meninggalkan Jin sendirian. Jin melangkahkan kaki kerumahnya tapi meninggalkan pintu gerbangnya terbuka agar Namjoon dapat langsung masuk halaman rumahnya. Ia ada janji dengan Namjoon untuk membantunya mencari headset baru untuknya, dan juga membeli keperluan lainnya.
*BBRRMM
Namjoon menepati janjinya, ini bahkan belum 15 menit berlalu sejak kepergiannya, padahal jarak antara rumahnya dan sekolahan mereka itu membutuhkan waktu paling tika 30 menit, dan dia hanya memotong setengahnya. Oke sekarang Jin khawatir dengan keadaan donsaengnya.
"Ya, Namjoon kenapa cepat sekali? Adikku tidak apa-apa kan?" Ucap Jin sewot begitu ia melihat Namjoon tengah memutar haluan motornya.
"Habis kau yang mengatakan kalau kau takut ketampananmu luntur kalau terlalu lama makanya aku ngebut." Ucap Namjoon yang tanpa ia sadari menimbulkan semu merah diwajah Jin.
"Lagi pula, kita hanya ke Mall sebentar, untuk membeli headset dan dasi untukku, kau tidak perlu berpenampilan sempurna seperti itu"
Memangsih penampilan Jin saat ini benar-benar sedikit berlebihan untuk orang yang hanya 'mampir' ke mall. Jin menggunakan T-shirt garis-garis merah putih dengan dilapisi jaket hitam dan juga celana jeans brown dan tas hitam kecil. Oh dan jangan lupakan topi bundarnya, karena kalau tidak bundar bukan topi saya #lho?
Berbeda sekali dengan Namjon yang hanya menggunakan T-Shirt putih dan juga celana kasual warna krem (baca: Bukan hot pants ya). Benar-benar tampilan yang sangat santai. Tapi tentu saja itu sudah cukup untuk membuat namja bernama Kim Seokjin jatuh hati padanya.
"Aku harus tampil maksimal dalam saat apapun, aku tidak mau ketampanan ku menghilang hanya karena bersama dengan mu. Lagipula aku yang akan membuat kita mampir ketempat-tempat lainnya" Ucap Jin langsung naik kemotor Namjoon.
'Mana mungkin aku tampil tidak sempurna saat berjalan bersama Kim Namjoon'
Ya, mana mungkin ia akan berpenampilan lusuh saat bersama Kim Namjoon, pujaan hatinya. Ia tidak mau sedetikpun yang ia lewati bersama Namjoon menjadi tidak sempurna hanya karena penampilannya.
"Oh iya dan aku jadi tau kalau pelukan yang kuat itu ternyata turunan." Ucap Namjoon sebelum melajukan motornya kencang tanpa memperdulikan wajah namja dibelakanganya yang sudah semerah tomat.
.
Jin selalu menyukai Namjoon, sahabatnya sejak kecil. Ia masih ingat ketika ia pertama kali pindah kerumahnya sekitar berumur 10 tahun, Namjoon datang sambil membawa makanan dari ibunya yang seharusnya itu dilakukan oleh keluarganya. Tidak hanya itu Namjoon yang notabenenya lebih muda dari Jin itu ikut membantu pindahan rumah mereka. Sejak saat itu Namjoon dan Jin menjadi sangat dekat, mengingat Jin adalah anak yang sangat pemalu waktu kecil, jadi ia hanya berbicara dengan Namjoon.
Namjoon sudah sangat dekat dengan keluarganya, ia bahkan memanggil ayah dan ibu Jin dengan Papa dan Mama sama seperti Jin dan Jungkook. Dan jangan tanya Jungkook, ia sangat manja pada Namjoon, malahan ia terlihat seperti seorang gadis remaja yang jatuh cinta pada anak kuliahan. Tapi Jin tidak mau merasa terganggu dengan hal itu. Yah kira-kira begitu dekatnya keluarga mereka.
Bahkan setelah Namjoon pindah rumah, ia masih sering datang mengunjungi keluarga Jin, mengantar jemput Jin dan itu berlangsung sampai mereka kebangku kuliah karena tempat kuliah mereka sama, yaitu Toei University, sebenarnya Jin yang memaksa untuk masuk ke universitas itu dan menolak tawaran orang tuanya untuk kuliah di London. well disana tidak hanya ada universitas tapi juga terdapat gedung sekolahan SMP sampai SMA, jadi Jungkook selalu saja mencuri kesempatan untuk berangkat bersama Namjoon.
Ia tidak akan pernah bisa lupa bagaimana Namjoon memperlakukannya selama ini. Selalu melindunginya, bahkan saat ia dijahili oleh teman sekelasnya, selalu meladeni sikap manja Jin dengan dewasa, selalu menemukan cara untuk mengembalikan senyuman diwajah Jin ketika ia kesal atau sedih, dan masih banyak lagi hal yang Namjoon telah lakukan untuknya.
Namjoon sangat berharga untuknya, Jin hanya dekat dengan Namjoon dimanapun bahkan didalam keluarganya. Pacar? Tidak, Jin tidak punya pacar. Tidak ada yang curiga kalau ia itu seorang 'Yaoi', karena ia tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada namja walaupun wajahnya tergolong cantik, tapi tidak ada yang menyadari kalau ia juga tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada yeoja. Ya, tidak ada yang menyadarinya.
Karena ia tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada siapapun,
Karena ia hanya tertarik pada Namjoon
Karena ia hanya dan akan selalu mencintai Namjoon.
Hatinya hanya untuk Namjoon, bahkan kalaupun orang itu tidak mengetahuinya dan Jin tidak akan membiarkan Namjoon mengetahuinya. Ia tidak mau hanya dengan kata 'cinta', bisa merusak, tidak, mengahncukan persahabatan mereka, menghancurkan dunianya, menghancurkan hubungan yang selama ini selalu dianggap Jin sebagai 'anugrah' paling indah didalam hidupnya. Tidak, ia tidak akan membiarkan itu.
Ia rela mengorbankan perasaannya, hatinya dan kewarasannya hanya untuk menjaga hubungan ini, hanya untuk bisa berdiri bersamanya, seolah-olah tidak ada apa-apa diantara mereka.
It's a one sided love, but it's beautiful
Ya, Jin mencintai Kim Namjoon, meskipun Namjoon tidak akan pernah tau, dan kalau dengan ketidak tahuannya itu bisa mempertahankan apa yang mereka punya sekarang, Jin rela mengorbankan Jiwanya hanya untuk mempertahankan itu.
Karena ia begitu mencintai namja itu
.
.
Jungkook berkumpul bersama dua sahabatnya dikantin sekolah. Itulah yang biasa tiga sahabat ini lakukan. Mereka memang terkenal sebagai sahabat disekolah ini, tapi bukan seperti mereka yang suka membuat onar. Malah mereka adalah siswa berprestasi disekolah ini, Jimin berprestasi pada bidang Dance dan Atletik, Jungkook pada bidang akademi dan musik, Taehyung pada bidang musik dan ke 4D-an(?). ditambah lagi orang tuanya Taehyung adalah pemilik sekolah ini.
"Hei Jungkook, tadi kau diantar Namjoon-hyung ya?" Ucap Taehyung membuka pembicaraan diantara mereka bertiga.
"Ne! Tidak hanya itu, tadi dia membawa motornya sangat ngebut jadi aku mendapatkan alasan untuk memeluk tubuhnya dengan kuat! Aku bahkan sampai bisa merasakan Abs-nya, ah aku ingin merasakan Abs-nya lagi" Balas Jungkook dengan antusias.
" Heh, kalau kau mau merasakan Abs, rasakan saja punyaku. Kau bisa menyentuhnya kapanpun kau mau dan aku yakin absku lebih bagus dari pada absnya. Lagi pula aku jauh lebih tampan darinya" Ucap Jimin yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jungkook.
" YA! Tidak terima kasih! Aku lebih menyukai absnya Namjoon-hyung dari absmu. Dan satuhal lagi, ia lebih tampan dan pastinya lebih tinggi dari mu :P" Ucapan Jungkook sukses membuat Jimin cemberut dan gelak tawa dari Taehyung.
"Kau benar-benar menyukainya?" Tanya Taehyung, well sebenarnya pertanyaan itu sudah ia lontarkan berkali-kali pada Jungkook tapi tetap saja ia tidak pernah puas untuk mendengar jawaban dari Jungkook.
"Tentu saja! Aku sangat menyukainya! Tidak! Aku sangat mencintainya!" Ucap Jungkook dengan mantap.
"Kenapa kau begitu yakin? Apa kalian sedekat itu?" Tanyanya lagi.
"Ya kami sangat dekat! Dan aku sangat mencintainya!" Jawabnya berusaha meyakinkan Taehyung.
"Aku selalu penasaran, sejak kapan kalian bisa sedekat itu?"
"Aku juga tidak tau, tapi yang jelas itu waktu aku kecil. Aku langsung jatuh cinta pada Namjoon-hyung sejak pertama kali aku melihatnya. Dunia ini serasa dipenuhi dengan bunga dan kupu-kupu, bahkan aku melihat kaset game terbaru saat melihatnya" Taehyung dan Jimin sweatdropped mendengar penuturan terakhir dari Jungkook.
"Namjoon-hyung sering sekali datang kerumah, terkadang ia datang untuk mengerjakantugas atau pergi bersama Jin-hyung, tapi tak jarang juga ia datang untuk bermain bersamaku, Namjoon-hyung benar-benar baik padaku. Ia sangat menyenangkan, Ia selalu tau cara mengatasi suasana hatiku, membuatnya lebih baik"
" Pernah saat aku kecil, kedua orang tuaku pergi ke London untuk mengurusi perusahaan mereka, dan Jin-hyung mendadak harus pergi. Dan tiba-tiba mati lampu. Aku ketakutan dirumah tapi tiba-tiba Namjoon-hyung menelfonku dan ia mengatakan kalau ia akan kerumahku untuk menemaniku tidur, karena ia tau kalau aku tidak bisa tidur dalam gelap ditambah lagi aku sendirian." Tatapan Jungkook melembut, menyiratkan rasa syukur yang dalam tulus dari lubuk hatinya.
"Bahkan semenjak rumahnya sudah pindahpun ia masih sering main kerumahku untuk menemui keluarga kami! Bahkan ia selalu mengantar jemput Jin-hyung dan aku. Namjoon-hyung benar-benar baik. Aku sangat mencintainya!" Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan berbinar sementara Jimin dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.
"Tapi apa kau yakin ini akan berhasil?" Jungkook menatap Taehyung dengan pandangan heran.
"Apa kau yakin bisa menjalin hubungan dengannya? Maksudku, ia sudah kuliah sementara kau baru kelas 2 SMA?"
"Aku tidak tau..." Lirihnya
"Tapi, saat ini bisa bersamanya saja sudah membuatku merasa sangat senang! Aku tidak mau membuatnya menjauh dariku" Ucap Jungkook berusaha terlihat ceria
'Ya, untuk saat ini'
*BRAAKK
Taehyung dan Jungkook menatap kearah Jimin yang barusan menggebrak meja. "Ada apa hyung?" Tanya Jungkook khawatir
"Ani, Aku hanya mau ketoilet. Hehehe" Ucapnya langsung ngacir pergi dari tempat itu.
"Dia itu kenapa sih?" Cibir Jungkook entah pada siapa. Taehyung mengangkat kedua bahunya.
"Mungkin ia ada masalah dengan percintaannya." Ucap Taehyung.
Kalau kalian berpikiran kisah cinta Jungkook itu sudah rumit, itu belum seberapa dengan yang dialami oleh Jimin.
.
.
"AAHH" Jin langsung merebahkan badanya keatas kasur King Size miliknya.
Ia menatap langit-langit kamarnya, ia masih terbayang saat mereka memilihkan headset dan Namjoon bertanya padanya warna apa yang cocok untuknya. Setelah itu mereka langsung pergi ke sebuah toko yang menjual dasi, Namjoon memintanya untuk memilih dua buah dasi, polkadot atau kuning dengan garis putih samar, Namjoon bahkan menggerakkan tangan Jin yang sedang memegang dasi itu dan menempelkannya dilehernya sendiri untuk membantu Jin mencocokkannya. Setelah itu, seperti yang dikatakan Jin, ia yang membuat Namjoon akan berjalan ketempat lain bersamanya. Mereka membeli baju atau lebih tepatnya Jin yang memaksa untuk membelikan baju untuk Namjoon, setelah itu mereka pergi kekafe untuk makan siang dan pergi kesebuah taman bermain, dan mereka bermain banyak permainan, tapi yang paling Jin ingat adalah saat mereka naik Kincir Ria.
Ia bisa memandang wajah Namjoon cukup lama karena ia tau kalau Namjoon pasti akan terus memperhatikan pemandangan yang tersaji disana, kalaupun ia melihat kearah Jin, ia dapat dengan cepat memindahkan pandangannya ketempat lain seolah-olah ia tidak melihat Namjoon. Hebat bukan?
Yah hebat, dan miris tentu saja. Karena ia hanya bisa melihat tanpa bisa menggapainya. Tapi itu saja sudah cukup untuknya, hanya dengan melihat wajah orang yang dicintainya sudah cukup untuk membuatnya merasa hidupnya sangatlah berharga.
"Huaaahh(?)" Jin menguap lebar, ia benar-benar lelah walaupun ini baru Jam 7 malam, untung saja tadi ia sempat membeli makan malam untuk Jungkook. Jadi ia tidak perlu memasak dan bisa langsung tidur.
'semoga aku memimpikanmu'
Ya, itulah doa yang selalu ia panjatkan ketika hendak tidur. Tidap perlu bermimpi untuk menjadi raja, penguasa dunia, atau apapun, kehadiran namja itu saja sudah mampu membuat mimpinya begitu indah dan tak terlupakan. Doa itu selalu ia sertakan bersama doa-doa lainnya sebelum ia tidur, sebelum kegelapan menarik kesadarannya menuju kealam mimpi
Ya, sebegitu pentingnya lah namja yang bernama Kim Namjoon bagi Kim Seokjin
.
.
TBC or Delete?
.
. HAI SEMUAA~~~ Kembali lagi dengan L~~~ kali ini L pengen bikin ini FF yang inspirasinya L dapet saat ngeliet foto yang didalam foto itu ada Jungkook lagi nyium pipi nya Namjoon! Sebenernya author udah mau bikin ff ini dari lama sih tapi apa boleh buat, sempatnya baru sekarang. Oh iya, words 'Its a one sided love but it's beautiful' itu author ambil dari ff lain~~ hehehe.
Makasih buat yang udah nyempetin waktunya buat baca ff geje dari L ini. Sekali lagi L ucapin makasih, maaf apabila banyak kesalahan kata atau kata-kata yang kurang berkenan.
Sekian dari L untuk chapter ini!
Bye~Bye~
And don't forget to review if you not mind
