Our fragile, our folded wings…

We keep trying to bury it deep down…

Even, if someone talks about yesterday

I will still be there to meet you tomorrow…

.

.

.

.

Kebahagiaan dunia itu palsu!

.

.

.

.

"Ayah, Aku tidak sama dengan dia! Aku tidak ingin menjadi dia! Aku ingin menjadi diriku sendiri.

.

.

.

"Ma… Maafkan aku. Aku tidak bisa. Aku sudah berusaha ayah, ibu… Jangan lagi…"
.

.

.

.

"Kenapa kalian tidak bisa menghargai ku? Kenapa?"

.

.

.

.

"Kalian tidak pernah ada di saat ku butuh. Dan sekarang kau datang dan menganggu kehidupanku? Bagus"

.

.

.

.

.

"Ya Tuhan, berapa sering kalian memaki satu sama lain. Mendengarkan kalian sangat merepotkan. Damn…"

.

.

.

.

"Mereka sudah tidak ada! Sekarang urusi Aku. Jangan selalu mengungkit-ngukit orang yang sudah mati. Bitch!"

.

.

.

.

"Ini cita-citaku! Kau tidak berhak membatasiku"

.

.

.

.

"Aku hanya anak yang berutung? Tidak aku di takdirkan untuk seperti ini. Tutup mulutmu! Ayah!"

.

.

.

.

Aku tahu betapa sulitnya hidupku. Terjebak diantara dunia fana yang memuakan. Larut dalam arti kemunafikan dunia. Tercecer diatas kepingan-kepingan busuk cinta.

.

.

.

.

.

"Sentuh aku…"
.

.

.

.

"Kyaaaaaaa, tidak. Lepaskan. Ini bukan kau yang seperti ku kenal. Lepaaaaaaas"

.

.

.

.

"Aku begini karenamu!"

.

.

.

.

"Jika kau kesulitan, ingat. Kami ada disini untukmu…"

.

.

.

.

Apa yang kami lakukan selalu salah di mata dunia. Seakaan kami telah di lahirkan untuk diberi penderitaan.

.

.

.

.

"Demi Tuhan, Aku menyayangimu"

.

.

.

.

Dia tahu dengan segala kemewahan dunia dia bisa meraih apa yang tidak mungkin. Bahkan dia bisa meraih bintang. Tapi… takdir berucap berbeda.

.

.

.

.

"Kalian bukan temanku"
.

.

.

.

Segala ucapan kotor yang kami ucapkan. Segala perbuatan hina yang kami kerjakan. Sudah terjadi.

.

.

.

.

"Maafkan aku, aku salah…"

.

.

.

.

Tapi tidak ada ada yang tahu. Kami ingin waktu berjalan seperti dulu. Kami sudah berusaha untuk menenggelamkan semua kejadian kelam yang sudah lalu, sekarang, atau pun nanti.

.

.

.

.

"Ayo, kita pergi bersenang-senang teman"
.

.

.

.

Hati, jiwa, perasaan, pikiranku sudah berusaha berteriak mengeluarkan beban ini. Percuma, hanya inilah yang mengungkapkannya.

.

.

.

.

"Kapan aku mati Tuhan! Cabut nyawaku sekarang juga!"

.

.

.

.

Kami ingin kembali ke waktu itu… Tapi kesialan dan karma menghalangi kami.

.

.

.

.

Fragility Our Life..

Potongan cerita dari Konannara Diary. Tentang sebuah kehidupan yang sudah ada…

.

.

.

.

*To Be Continued*


LANJUT ATAU HAPUS?

menulis fiction hanyalah pelampiasan atas khayalan yang tidak tersalurkan….

RIVIEW :)

inspirated by : Aqua Timez - Alones (lagu jepang pertama saya)