Hem, ini adalah fic pertama saya untuk Vocaloid. Jadi… kalau ada salah, maafkan saya! Tapi saya juga berusaha sebaik mungkin supaya fic ini jadi enak dibaca.

Jadi….mohon bantuannya ya! umm, maaf juga mungkin saya untalented T_T

Oh ya, semua point of view chapter ini adalah… Rin!

Disclaimer: saya tidak punya Vocaloid~


The Yellow Melody

Chapter 1 : New School, New Days

Hari ini sangat cerah. Yep, cocok untuk hari ini, maksudku, hari pertama bersekolah di SMA. Tentu saja aku sangat deg-degan hari ini!

Selesai sarapan, aku langsung melesat ke sekolah. Ada perasaan mendebarkan dan mengasyikan sepertinya. Aku ingin punya teman baru, selain Miku. Ya, sejak SD, oh bukan, sejak kecil aku berteman dengannya. Karena ibunya dan ibuku berteman dekat pastinya. Dan kulihat dia di gerbang pintu sekolah.

"Hai Rin! Kau terburu-buru sekali." ucapnya.

"Aku tak akan melupakan waktu untuk pertama kalinya bersekolah di SMA, tentu saja! Hei, apakah penampilanku terlihat aneh..? Aku takut nanti akan diledek para cowok!" kataku sambil meraba-raba rambutku.

"Tidak! Kau malah terlihat manis. Sudahlah, ayo kita pergi ke aula. Kepala sekolah dan kawan-kawannya akan berpidato." aku menghela napas lega karena ternyata penampilanku masih oke. Miku langsung menarik tanganku menuju aula.

Hmm, banyak sekali murid yang bersekolah disini? Ah, lupakan. Si kepala sekolah kami, Kaito atau apalah itu namanya. Aku tidak mendengarkan saat dia mengenalkan namanya. Aku malah asik berbincang dengan Miku. Tapi ada seorang guru yang melihatku dengan tatapan 'kau-ingin-kucincang?' itu, jadinya aku mulai mendegarkan pidato kepala sekolah.

Setelah selesai pidato, kami diperbolehkan melihat daftar kelas kami.

"Hei Miku, tolong lihat kelas dimana aku berada ya?" pintaku, lalu dia mengangguk.

Tidak lebih dari 2 menit, dia berjalan mendekatiku dengan muka berseri-serinya. Aku sudah bisa membaca pikirannya. Pasti…

"KITA SEKELAS!" teriaknya, dan aku sudah bisa menebaknya. Kami berpelukan seperti teletubbies ala Tingky Wingky dan Dipsy. Gini-gini aku juga suka teletubbies loh.

"Kelas kita itu 1-B, dan kuharap wali kelasnya baik!" katanya. Bunyi bel sekolah berbunyi. Ini saatnya kami untuk pergi kekelas masing-masing. Aku dan Miku berpegangan tangan layaknya sahabat sejak kecil, tapi itu betul. Tak lama kemudian, wali kelas kami datang.

"Hai anak-anak. Selamat datang di kelas 1-B. Saya Hiyama Kiyoteru, wali kelas kalian. Saya harap kelas ini akan menjadi yang terbaik dari kelas lainnya! Baik, tempat duduk kalian akan saya sesuaikan."

Ternyata tidak seperti yang kuinginkan. Tempat dudukku dan Miku itu jauh. Ya, dia hanya duduk di baris ketiga dari belakang bangkuku. Mungkin hanya melambaikan tangan, dia akan tahu lambaian itu untuk siapa.

Dan yang tidak diingankan juga, pak Kiyoteru itu subjek pengajarannya Matematika! Argh, dunia tidak indah lagi seperti di SD atau SMP. Dan mana pelajaran pertama kami adalah pelajarannya! Oh tidan. kuakui, aku tidak bisa matematika.

Akhirnya, hari pertama di SMA sudah berakhir. Aku akan pulang sekolah bersama Miku, tetapi hari ini aku akan mendaftar klub musik! Ya, karena anggota disitu cukup terbatas, maka aku akan mendaftar untuk yang pertama kalinya lalu aku bisa menjadi salah satu anggotanya. SMA ini terkenal karena perkembangan musiknya, bahkan penyanyi top banyak yang dulu bersekolah disini.

Aku bergegas menuju kearah ruang musik. Lalu aku melihat sesosok laki-laki yang berada didepan pintu ruangan itu. Dia berambut pirang, sama sepertiku. Tapi adaponytail kecil dibelakang rambutnya. Hmm, aku kenal dia. Dia adalah teman sekelasku. Lalu aku menyapanya.

"Hai, kau pasti mau mendaftar ekskul kan?" sapaku, lalu dia menoleh kearahku. Kulihat matanya, rupanya sama sepertiku juga. Warnanya biru, mungkin lebih tepat seperti aquamarine. Sama banget kayak aku.

"Hm? Oh kau. Ya, aku mau mendaftar." katanya dengan dingin.

"Y-ya… mau mendaftar bersama?" ajakku. Lalu dia menatap kearah pintu ruangan itu.

"Terserah." lalu ada seorang guru yang mendekati ruangan musik itu. Pasti dia pemilik kunci ruangan itu.

Guru itu langsung menanyakan kami kenapa kami ada disini. Tapi sebelum aku menjawab, dia sudah menjawab duluan. Ya, guru itu hanya mengangguk dan memperbolehkan kami untuk mendaftar.

"Ini hanya sekedar mendaftarkan nama, kalau kau ingin ikut klub ini, harus mengikuti audisi." kata guru itu. "Jadi, siapa kalian?"

"Len Kagamine" jawabnya. Oh, namanya Len. Hah? Nama marganya sama denganku? Tapi kami kan tidak saling kenal?

"Em, Rin Kagamine" jawabku. Lalu Len sedikit terkejut juga, tapi dia masih 'stay cool'.

"Oke. Audisi dimulai 3 minggu lagi. Jadi jangan segan untuk berlatih!" kata guru itu, lalu meninggalkan ruang musik. Lalu kami keluar ruangan tersebut juga.

"Hei, benarkah kau Rin Kagamine..?" tanya Len dengan penuh rasa ingin tahu. Aku mengangguk.

"Aneh. Kita mempunyai marga yang sama tetapi kita tidak saling kenal." ujarnya, lalu aku melipat tanganku dibelakang.

"Kurasa itu hanya sebuah kebetulan.." tambahku, lalu dia mengangguk.

"Sepertinya hari sudah mulai agak sore. Sebentar lagi malam. Biar aku mengantarmu pulang." katanya. Aku merasakan bahwa sekarang aku sedang merona, tapi mungkin tidak akan terlihat olehnya.

"E-eh..? Tapi…"

"Aku tidak tega melihat seorang perempuan bermuka inosen sepertimu pulang kerumah pada saat matahari mau tenggelam dan diculik." DHEG! Setelah aku mendengar kata-kata itu dari mulutnya, rasanya aku merona lagi. Aneh. Kakiku sedikit bergetar.

"A-apakah itu..tidak merepotkan, Len-kun?" tanyaku. Tapi dia hanya tersenyum kecil, yang menandakan bahwa itu tidak apa-apa. Lalu aku pulang bersamanya.

Ketika aku sudah berada di depan rumahku, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih dan melambaikan tangan ketika dia akan meninggalkan rumahku.

Setelah aku berganti baju dan gosok gigi, aku langsung merebahkan diriku di kasurku. Aku memeluk bantal berbentuk jerukku, dan itu bantal favoritku. Sepertinya aku mendengar sebuah lagu pendek. Ya, itu adalah ringtone hp-ku. Pasti ada sms dari Miku. Setelah kubuka hp-ku, ya memang. Itu darinya.

From: Miku

08.32 PM, Monday

Hey, Rin! Belum tidur? Pasti belom. Aku juga, aku pingin ngobrol nih denganmu.

Oh.. seperti biasa, Miku mau ngobrol denganku. Baik, akan kulayani dia.

To: Miku

Tau aja kamu! Baiklah, kamu mau ngobrol tentang apa?

,

,

From: Miku

08.35 PM, Monday

Tentang..hm.. oh ya! Kamu udah liat gak, cowok-cowok keren di sekolah? XD

,

,

To: Miku

Enggg…. Pikiranmu cowok keren terus ya, Miku… -_-"

,

,

From: Miku

08. 37 PM, Monday

Yemmmm, yang penting aku tidak Tsundere! Hehehe. Oh ya, aku mau tidur ya, nanti aku punya kantong mata. See you Rinny~

Baik, itu adalah sms terakhir darinya. APA? RINNY? ENGGAK SALAH? RINNY? Ah, biarlah. Emang jam setengah 9 lebih itu malem banget ya? Sampai punya kantong mata? Terkadang heran aku dengannya. Tapi dengan bersikap seperti itu, dia kelihatan sangat cantik. Akibat Facial Treatment, pasti. Baiklah, akupun akan mulai tidur. Semoga besok akan menjadi hari yang menyenangkan.

.

.

.

.

.

.

.

.

"…."

Aku tak dapat berkata pagi ini. Karena kulihat dari jendela kamarku, diluar rumahku ada Len dan Miku. Kelihatannya mereka sedang berbicara. Tapi kenapa sepagi ini? Setelah aku siap dan sarapan, aku menghampiri mereka. Disambut dengan "Hai", maka kami berjalan menuju sekolah.

Ah, baru hari kedua saja sudah bosan. Ya, pelajaran kali ini adalah sejarah. Meskipun aku malas dengan pelajaran itu, ajaibnya nilaiku sangat bagus. Lalu pergantian kelas dimulai. Murid dikelas 1-B mulai rusuh. Suaranya semakin ribut karena guru pelajaran berikutnya tidak kunjung datang. Kami pikir pelajaran berikutya bebas. Sampai ketua kelas kami, Teto-chan, berkata didepan kelas:

"GURU PENGGANTINYA MAU DATANG!" lalu para murid mulai tenang. Betul, tidak lama setelah itu guru penggantipun datang.

Akhirnya bel istirahat berbunyi. Aku langsung menghampiri ke meja Miku.

"Miku, mau makan bersama?" ajakku.

"Maaf Rinny, aku diajak Teto makan bersama untuk mendiskusikan tentang organisasi kelas kita. Kau bisa kan, bersama orang lain sehari ini saja?" jawabnya. Aku langsung tertunduk lesu, tapi berusaha tetap ceria didepannya.

"Ya, tentu!" kataku, dan aku langsung menuju kantin.

Disana ramai sekali, dan aku duduk di meja yang jauh dari keramaian tersebut. Ini adalah meja terakhir yang kosong dari sekian meja-meja yang sudah ditempati orang.

Kulihat seorang laki-laki yang celingak-celinguk sambil membawa bekalnya. Sepertinya dia tidak punya tempat untuk duduk. Lalu setelah kuteliti…. Dia adalah Len. Lalu dia melihatku, dan berjalan kearah mejaku.

"Hei. Aku ikut makan dimejamu, boleh?" tanyanya. Aku mengangguk. Dia langsung duduk disebelahku.

Keheningan mulai terjadi diantara kami. Rasanya aku mulai tidak enak dengan keheningan ini. Tiba-tiba dia mengajakku berbicara, dan keheningan itupun pecah.

"Kenapa kau sendiri? Bukannya kau bersama Miku-san?" tanyanya.

"Emm, dia lagi berdiskusi dengan Teto-chan. Jadi ya, biarkan saja…" jawabku.

"Itu, bekalmu apa?"

"Makanan kesukaanku, roti dengan selai jeruk, atau nama kerennya marmalade! Kalau kamu?" aku balik bertanya. Dia malah tersenyum sejadi-jadinya.

"Ini buatanku loh. Ini pisang goreng keju! Hyahahaha!" dia menjawab sambil tertawa sendiri, seakan punya dunia sendiri! Akupun ikut tertawa.

Kami sambil makan juga mengobrol, tapi bel sekolah menghentikan waktuku yang bersenang-senang ini dengannya. Yasudah. Kembali belajar saja kita.

Selesai pelajaran, kami langsung pulang. Len menawarkan dirinya untuk mengantarkan aku pulang kerumah lagi. Kuterima. Kali ini, aku pulang bukan bersama Miku lagi, tapi Len. Entah kenapa, rasanya berada didekat dia aku merasa berdebar, bahkan senang sekali. Padahal baru kenal 2 hari. Perkataan yang barusan kupikirkan langsung kulupakan dan berjalan pulang dengan Len.

Saat sudah malam sekali, Miku meng-SMS aku. Dia bertanya kenapa aku tidak pulang bersamanya. Aku jawab saja,

"Nanti kau juga tahu! Hehe~"

To Be Continued~


HUWOOOOO! SUDAH SELESAI! YEAH! Maaf kalo chapter pertama ini banyak omong atau terlalu formal, yah itulah hidup [ maksud lo? -_- ]

Baik! Terima kasih karena sudah mau membaca fic saya! Jangan lupa review! Kritik dan saran diterima XD