NARUTO DISCLAIMER : MASHASHI KISHIMOTO
AU
Rated : M
Genre : Adventure & Friendship
Warning : OOC,Typo,abal Dsb...
RnR
.
.
.
.
Summary : Uzumaki Naruto Uchiha Sasuke Ootsutsuki Toneri. Tiga bocah dari desa Konohagakure yang merasakan perasaan yang sama yaitu kesepian, kesedihan dan kebencian. Mereka bertiga bertemu dan menjadi sahabat dan saling melengkapi satu sama lain. Mereka bertekad untuk menjadi shinobi yang hebat dan merubah dunia shinobi yang penuh dengan ketidakadilan untuk menciptakan perdamaian dengan cara mereka sendiri.
A/N : yo ! Saya kembali dengan cerita baru. Dengan karakter utama yaitu Naruto Sasuke dan Toneri. Tapi sebelum itu saya ingatkan jika naruto bukanlah anak dari namikaze minato dan uzumaki kushina.
.
.
.
.
UTSUKI
Chapter 1 : Prologue
.
.
.
.
Konoha gakure no sato, sebuah desa shinobi yang terbilang cukup indah dan damai, para penduduk yang berada di dalam desa itu bisa merasakan apa yang namanya 'ketenangan'. Desa ini terletak di salah satu wilayah genso no kuni yaitu hi no kuni.
Tak ada yang meragukan akan kemampuan ninja dari desa tersebut. Setiap generasi desa itu selalu mengorbitkan shinobi-shinobi berbakat seperti Shodaime Hokage Hashirama Senju yang dikenal sebagai kami no shinobi bersama sahabat segaligus rivalnya yaitu Madara Uchiha yang mengambil jalan yang jauh berbeda dengan Hashirama dan memutuskan untuk keluar dari desa tersebut dan menjadikannya seorang misingnin rank-S pertama. Itulah yang menyebabkan desa tersebut di segani oleh desa dari negara-negara lain.
Namun di balik keindahan dan ketentraman desa Konoha, tersimpan banyak rahasia-rahasia kelam yang menyelimuti desa tersebut. Salah satunya seperti pembantaian klan Uchiha yang di lakukan oleh prodigi di klan itu sendiri, yakni Itachi yang menyebabkannya di labeli missing-nin tingkat-S oleh petinggi desa.
...
Kita lupakan terlebih dahulu tentang sejarah desa konoha. Di sebuah danau yang terletak di pinggiran desa shinobi terbesar di negara api itu, tampak tiga orang bocah laki-laki dengan warna rambut yang berbeda-beda, mereka bertiga tampak berumur sekitar delapan tahunan. Ketiga anak itu tengah duduk diam memandang kearah danau yang terlihat sangat indah itu. Mereka bertiga tampak sibuk dengan pikirannya masing-masing.
.
.
.
.
Merah POV
Yo perkenalkan namaku Uzumaki Naruto aku adalah seorang anak yatim piatu. Sifatku pendiam, ya anggaplah seperti itu. Kenapa aku bisa bilang begitu ? Awalnya aku adalah seorang anak yang bahagia dengan kedua orang tua disisiku. Namun kebahagianku terenggut akibat peristiwa itu, tepatnya dua tahun yang lalu.
FlashBack
Di sebuah hutan tampak dua orang dewasa berbeda gender dan sorang bocah laki-laki yang berumur empat tahunan tengah berjalan menuju desa yang sudah tampak beberapa meter di depan mata mereka bertiga.
Bocah laki-laki yang memiliki surai merah jabrik dengan kulit bewarna putih itu tampak menatap polos gerbang desa yang berada di depannya itu. Bocah berambut merah itu menatap bingung kearah kedua orang dewasa yang juga memiliki surai bewarna merah yang tengah bersamanya.
"Ano... Tou-chan, kaa-chan kenapa kita pergi ke desa itu" tanya bocah cilik itu dengan tampang polosnya yang imut.
Sementara kedua orang yang dipanggilnya tou-chan dan kaa-chan itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan polos yang di ucapkan oleh bocah itu.
"Kita akan tinggal di desa itu sekarang Naru-chan. Tenang saja Naru-chan, kamu nanti pasti akan senang" ucap kaa-san anak bernama Naruto itu.Mendengar jawaban ibunya Naruto mengangguk lalu tersenyum.
Ketiga orang itu pun tiba didepan gerbang desa itu, namun sebelum itu mereka pergi ke pos penjagaan yang berada di samping kiri mereka.
Pria yang berstatus sebagai tou-san Naruto langsung menuju kearah kedua penjaga gerbang yang tampak sibuk mencatat sesuatu "permisi"
Mendengar intruksi dari seseorang, kedua penjaga itu langsung menolehkan kepala mereka ke sumber suara. "Ah.. Maaf kami terlalu sibuk sehingga kami tidak menyadari kedatangan anda" ucap penjaga yang mempunyai rambut hitam jabrik.
Tou-san Naruto hanya tertawa sambil menggaruk belakang kepalanya, memaklumi "ahahaha... Tidak apa"
Penjaga gerbang itu mengangguk lalu melihat pria tersebut dan kedua orang yang berada di belakangnya "ngomong-ngomong, saya tidak pernah melihat anda. Ada perlu apa ya ?" tanya penjaga gerbang tersebut.
"Ah ya, perkenalkan nama saya Kazami dan mereka berdua adalah anak dan istri saya, namanya Naruto dan Yumi. Kami seorang pendatang, dan kami ingin tinggal disini" ucap tou-san Naruto yang bernama Kazami sambil memperkenalkan keluarga kecilnya.
"Ah perkenalkan saya Kotetsu dan teman saya Izumo. Kalau begitu, kalian lurus saja ke gedung paling besar itu. Itu adalah kantor Hokage, kalian kesana saja untuk mengurusi pendataannya" ucap penjaga gerbang yang di ketahui bernama Kotetsu.
Kazami mengangguk paham "terima kasih atas petunjuknya Kotetsu-san. Kalau begitu saya permisi dulu." ucap Kazami sambil membungkukkan badannya dan diikuti oleh kedua orang di belakangnya. Mereka bertiga langsung menuju ke kantor Hokage yang sudah di beritahukan oleh Kotetsu tadi.
...
Dua tahun telah berlalu semenjak Naruto dan keluaganya pindah ke Konoha, di tahun keduanya ini dia sudah masuk ke akademi ninja karena keinginannya untuk menjadi shinobi agar bisa melindungi orang yang dia sayangi.
Naruto tampak berlari menyusuri jalanan Konoha dengan tergesa-gesa. Saat sebelum dia berangkat ke akademi tadi pagi orang tuanya berkata jika mereka telah menyiapkan sebuah kejutan di tempat tinggal mereka.
Senyum terus mengembang di wajah bocah berambut merah itu tak menghiraukan orang orang yang menatapnya aneh 'aku tak sabar hadiah apa yang di berikan tou-chan dan kaa-chan'
Saat Naruto telah sampai di depan apartemen tempat tinggalnya, dia langsung masuk ke dalam tidak lupa memberikan salam sebelumnya.
"Tadaima..."
Naruto mengangkat sebelah alisnya ketika mendapati apartemennya dalam keadaan gelap. Namun dia berpikir orang tuanya memang merencanakan hal ini.
"Tadaima..." Naruto kembali berteriak sambil berjalan ke dalam ruang makan. Perasaan gelisah mulai muncul dalam hati bocah berambut merah itu.
Saat Naruto tiba di ruang makan, dia hanya mendapati ruangan itu kosong tak ada seorangpun disana 'aku merasa tidak enak' pikir bocah itu lalu melangkahkan kakinya pergi dari ruang makan tersebut.
"Tou-chan.. Kaa-chan.. Kalian dimana ?" ucap Naruto sedikit berteriak agar kedua orang tuanya mendengarnya, rasa takut terus menjalar di hati bocah itu. Naruto memutuskan untuk pergi ke kamar kedua orang tuanya.
"Kaa-chan.. Tou-" Naruto tak sanggup melanjutkan ucapannya. Bocah berambut merah itu membulatkan matanya melihat tubuh kedua orang tuanya terbujur kaku di lantai kamar dengan bersimpah darah.
"KAA-CHAN ! TOU-CHAN !" Naruto berteriak lalu menghampiri tubuh kedua orang tuanya.
Air mata mulai keluar dari pelupuk mata Naruto "Hiks... Hiks... Tou-chan hiks kaa-chan"
Kazami perlahan mengangkat tangannya dan menghapus air mata yang membasahi wajah putranya "N-naru... Ja-ngan me-nangis... Ohok... m-maaf-kan ka-mi. Tou-san dan Kaa-san ti-dak bisa me-rayakan ulang ta-hunmu. M-meskipun... Tou-chan da-n Kaa-chan sudah ti-dak bisa ber-ada di si-simu"
Tangan Kazami perlahan turun dan menyentuh dada sebelah kiri putranya itu "ta-pi kami se-lalu ber-ada di si-ni..." dengan itu Kazami menurunkan tangannya kembali dan perlahan kelopak matanya menutup.
Naruto tampak menatap kosong kedua tubuh kedua orang tuanya yang sudah tak bernyawa itu "Tou-san... Kaa-san..."
FlashBack END
.
.
.
.
Hari demi hari ku lewati dengan biasa, semenjak hari itu sifatku yang dulu periang perlahan berubah menjadi pendiam dan dingin. Aku sudah tidak menpunyai semangat lagi untuk hidup di dunia yang kejam ini.
Perlahan pelaku pembunuhan orang tuaku sudah di ketahui, dan ternyata mereka adalah orang-orang dari Kumogakure yang berhasil menyelinap ke desa tanpa ketahuan. Alasan mereka membunuh kedua orang tuaku adalah karena mereka mengetahui identitas kami sebagai orang dari klan Uzumaki. Namun ada yang sedikit ganjil dari hal tersebut, mengapa mereka bisa masuk tanpa ketahuan padahal setiap gerbang di desa selalu di jaga ketat.
Aku yang tidak tau mengapa mereka dibunuh lalu mendapat cerita dari Sandaime jika klan Uzumaki di bantai oleh aliansi KumoIwaKiri kerena kemampuan mereka yang dapat mengancam keberadaan desa mereka, sehingga ketiga desa itu membentuk aliansi dan menghancurkan Uzushio.
Setelah mendengar cerita dari Sandaime itu, aku menetapkan tujuanku dan aku akan membalas perlakuan mereka yang telah membantai desa kelahiranku dan terutama yang telah membunuh kedua orang tuaku.
...
Setelah kematian mereka berdua, aku menjalani hidup di desa Konoha ini dengan rasa kesepian, aku sama sekali tidak mempunyai teman di desa ini karena mereka menganggapku orang asing dan tidak mau berteman denganku.
Namun pemikiranku berubah saat aku bertemu dengan anak yang tampak seumuran dengan ku. Anak itu mempunyai masa lalu yang hampir sama sepertiku, aku mencoba berteman dengannya meskipun awalnya cukup sulit karena sifatnya yang sangat pendiam melebihi sifatku, tapi akhirnya kami bisa berteman.
Anak itu bernama Uchiha Sasuke, salah satu sahbatku selain Toneri. Ngomong-ngomng soal Toneri, kami juga belum lama ini berteman dengannya.
Naruto POV End
~Utsuki~
Scene tampak beralih ke arah pemuda berambur raven yang berada di samping kanan Naruto.
Bocah raven POV
Hn. Perkenalkan namaku Sasuke Uchiha, aku sama seperti sahabatku berambut merah itu. Aku seorang yatim piatu, awalnya aku mempunyai sebuah keluarga yang bahagia dengan tou-san dan kaa-san yang berada di sekitarku dan juga seorang kakak laki-laki.
Namun itu hanyalah kenangan masa lalu sebelum seluruh orang di klanku dibantai. Dan apakah kalian tau siapa yang membantai itu ? dialah Itachi, kakak yang paling aku kagumi.
Cih ! mengingat wajahnya saja membuatku muak.
FlashBack
Di depan akademi Konoha tampak seorang bocah berambut raven berumur sekitar enam tahunan tampak memasang wajah sebal saat melihat seorang remaja laki-laki tengah berjalan menghampirinya.
Remaja itu tampak memasang senyuman saat melihat bocah akademi itu memasang wajah sebal sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Bocah itu semakin memajukan bibirnya saat pemuda tadi berdiri tepat di depannya.
"huh ! lagi-lagi nii-san terlambat menjemputku, aku sudah menunggu lama tahu !" ucap bocah itu sambil memalingkan wajahnya ke samping.
Remaja itu terkikik geli melihat tingkah adiknya yang menurutnya lucu itu "maafkan nii-san Sasuke, nii-san tadi tiba-tiba saja mendapat panggilan oleh Sandaime. Sebagai permintaan maaf nii-san, nii-san sudah membawakanmu hadiah" ucapnya sambil menyodorkan sebuah kunai asli.
Mata bocah bernama Sasuke itu langsung berbinar melihat hadiah yang di berikan oleh anikinya itu "waahh... keren, baiklah kalau begitu nii-san aku maafkan kali ini tapi lain kali nii-san harus tepat waktu. Ayo kita pulang Itachi nii-san" ucap Sasuke kecil menyeret kakaknya itu untuk pulang setelah mengambil hadiah miliknya.
Pemuda yang berstatus sebagai aniki Sasuke itu tampak masih berdiri di tempatnya semula "tidak, kau harus berlatih dengan kunai itu Sasuke. Jangan pulang terlebih dahulu sampai jam makan malam, nii-san beserta tou-san dan kaa-san masih mempunyai hadiah yang lain" ucap remaja yang bernama Itachi itu, namun ada yang janggal dari tatapan matanya.
'kenapa tatapan nii-san seperti itu' pikir Sasuke saat melihat tatapan Itachi secara sekilas namun dia langsung menggelengkan kepalanya "baiklah, aku akan berlatih dulu jaa~" ucap Sasuke sambil berlari dari tempat tersebut menuju training ground yang berada di akademi.
'maafkan nii-sanmu ini... Sasuke' batin Itachi sebelum menghilang dari tempatnya berdiri.
.
.
.
.
Hari tampak begitu cepat pikir Sasuke sambil berlari di jalanan desa yang tampak cukup ramai malam ini. Namun Sasuke tampak tak menghiraukan hal tersebut, dia terus berlari dengan senyum yang terpampang di wajahnya.
Tampaknya dia sudah tidak sabar untuk pulang kerumah dan melihat kejutan apa yang di berikan oleh nii-sannya bersama tou-san dan kaa-san di rumah.
'haah... aku tak sabar... apa ya, hadiah yang akan di berikan oleh mereka' batin Sasuke lalu berhenti berlari setelah berada di depan sebuah gerbang dengan lambang kipas.
Sasuke mengernyitkan alisnya melihat gerbang komplek terbuka lebar namun tampak rumah maupun toko-toko yang berada di dalam kompleks tersebut dalam keadaan gelap.
'huh ? inikan masih jam delapan, kenapa rumah-rumah warga sudah dalam keadaan gelap ? tidak biasanya' pikir Sasuke lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
Bruukk !
Sasuke langsung terlonjak kaget saat sebuah tubuh tiba-tiba terjatuh di depannya dengan tubuh penuh dengan bercak darah. Mata Sasuke seketika membulat 'a-apa ini' Sasuke lalu mengalihkan pandangannya kearah lain dan tampak rumah-rumah warga yang dindingnya ternodai dengan bercak darah.
'a-apa yang terjadi. Uh ! tou-san kaa-san dan nii-san'
Sasuke langsung berlari menuju kerumahnya dengan keringat dingin terus mengucur di wajahnya. 'apa yang terjadi... kenapa semua orang tewas... Siapa yang melakukan ini'
Braaakkk !
"TOU-SAN ! KAA-SAN !"
Sasuke langsung menggeser pintu rumahnya dengan kasar tanpa mengurangi kecepatan larinya. Bocah berambut raven itu langsung membuka salah satu ruangan di dalam rumahnya.
Mata beriris onyx itu membulat ketika apa yang dilihat di depannya "k-kaa-san... t-tou-san..." ucap lirih saat melihat tubuh kedua orang tuanya sudah tergeletak tak bernyawa. Matanya langsung dia alihkan saat melihat seseorang yang dia kenal tengah berdiri di belakang tubuh kedua orang tuanya.
"nii-san ! ada apa semua ini ? siapa yang melakukan semua i-" ucapan Sasuke terhenti saat sebuah kunai meluncur deras kearahnya dan menggores sedikit pipi kirinya.
Mata Sasuke membulat seketika, tak percaya dengan apa yang dia lihat "k-kenapa..."
"Tsukoyoumi..."
DEG !
Seketika ingatan Sasuke menerima gambaran tentang pembantaian klan Uchiha yang di lakukan oleh Itachi, ingatan itu terus berputar seperti putaran film yang terus di mainkan tanpa henti.
"AARRRGGGHHH... HENTIKAN SEMUA INI !... JANGAN BUNUH DIA !... NII-SAN JANGAN... ARRRGGGHH..." Sasuke bertiriak kencang sambil memegang kepalanya seakan menerima sesuatu secara paksa.
"k-kenapa... ke-napa... KENAPA ! ! JAWAB AKU KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA INI HAH !?" teriak Sasuke dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk matanya.
Itachi hanya memandang datar tubuh Sasuke yang tergeletak di lantai "mengukur kekuatan..." simpel.
Amarah Sasuke langsung naik saat mendengar jawaban dari sosok di depannya itu, Sasuke langsung melemparkan kunai pemberian Itachi saat di akademi tadi ke arah pemuda itu.
Namun kunai itu dapat di tangkap dengan mudah oleh ketua Anbu tersebut "masih terlalu dini untuk melawanku ototou... kumpulkan terlebih dahulu kekuatanmu dengan cara membenciku. Dan saat kau sudah mendapatkan mata yang sama sepertiku... datanglah padaku dan balaskan kebencian seluruh anggota klan Uchiha..." ucap Itachi sambil memperlihatkan mata mangekyounya
Setelah mendengar pesan Itachi tubuh Sasuke langsung roboh, namun sebelum kesadarannya hilang dia sempat melihat Itachi menangis.
"gomen... ototou..." gumam Itachi sebelum menghilang dari tempatnya berdiri
FlashBack End
Setelah kejadian itu, tujuan hidupku hanyalah satu yaitu... membunuh Itachi. Pribadiku menjadi dingin, aku tak menghiraukan orang-orang yang berada disekitarku, namun saat aku tengah menyendiri di pinggiran danau aku bertemu dengan Naruto.
Setelah mendengar cerita kelamnya yang ternyata hampir sama denganku, kami memutuskan menjadi teman dan tujuan kami adalah menjadi kuat sehingga bisa merealisasikan ambisi kami masing-masing, yaitu membalaskan dendam...
Sasuke POV End
...
Sceene berpindah ke arah anak laki-laki bersurai putih ke biru-biruan dengan model acak-acakan yang duduk disamping kiri Naruto, sedari tadi anak itu tampak terus memejamkan matanya.
Putih POV
Namaku Toneri, lebih tepatnya Ootsutsuki Toneri. Aku bukan warga asli desa ini, tepatnya dua tahun lalu aku datang ke sini dari tempat yang mungkin tidak pernah kalian pikirkan sebelumnya.
Mungkin kalian bertanya mengapa sejak tadi aku terus menutup kedua mataku ini, itu di karenakan suatu tradisi yang mengharuskan orang di klan kami memberikan matanya untuk di segel disuatu tempat di tempat asalku.
Awal kedatanganku di desa ini cukup memberikan kesan yang buruk padaku. Aku hanya di anggap sebagai orang yang tak berguna dan di kucilkan karena salah satu inderaku tidak berfungsi, itu membuatku membenci desa ini dan itu memperkuat keinginanku tentang tujuan awal aku tiba 'di sini'.
Waktu terasa cepat berlalu, tak terasa hampir dua tahun aku tinggal di desa ini dan perlakuan warga di sini masih sama seperti dulu. Namun tak semua warga di desa ini memperlakukanku seenaknya ada dua orang yang mau menerimaku apa adanya dan mau berteman denganku.
Mereka adalah kedua sahabatku yang berada di sampingku saat ini, Naruto dan Sasuke. Aku yang penasaran mengapa mereka mau berteman denganku lalu bertanya. Mereka pun menceritakan alasan mereka mau berteman denganku, kedua orang itu hanya menjawab "kami tau apa yang kau rasakan, karena kami juga merasakannya".
Setelah sedikit memaksa, akhirnya aku tau tentang kehidupan mereka berdua. Naruto adalah seorang pendatang sepertiku, namun akibat suatu insiden kedua orang tuanya tewas di bunuh dan dia tinggal sendirian di desa ini karena tidak ada yang mau berteman dengannya dengan alasan "kau hanya seorang pendatang".
Sedangkan Sasuke, aku sedikit prihatin dengan nasibnya. Semua keluarganya di bantai oleh kakanya sendiri dengan alasan yang sangat aneh "hanya mengukur kekuatan" alasan yang tidak masuk akal untuk membantai sebuah klan.
Oh ya jika kalian bertannya dari mana asalku dan apa tujuanku kesini... Aku masih merahasiakannya, saat ini hanya kedua sahabatku yang mengetahuinya walaupun sedikit. Setelah mendengar cerita dari mereka berdua aku memutuskan untuk membantu mereka agar bisa mencapai ambisi yang mereka inginkan, yaitu membalaskan dendamnya.
Toneri POV End
.
.
.
.
End/To Be Continued
...
Bagaimana dengan cerita baru sayaini reader-san, menarik ataukah sebaliknya ?. sebetulnya cerita ini sudah saya buat cukup lama namun baru saya publish sekarang. Jika reader banyak yang suka akan saya lanjutkan cerita ini... ya segitu saja salam dari saya.
.
.
.
Shunshin no Jutsu
