The Shadow Dark of Light
(影の暗闇の光) :Kage no kurayami no hikari
By : Lightning Shun & Vicky Chou
PART : 1 : (Dream Last Tree Guardian)
Rating : 17 +
Perhatian : Untuk mengetahui alur awal cerita ini, Silahkan untuk The Shadow Dark of Light (Aiden Lost Memory)
(Untuk kata-kata dan adengan - adegan yang mungkin menyinggung, mohon pengertianya)
Ini takdir dirimu dan dia
lari darinya tak akan menyelesaikan apa-pun
ambilah keputusan bijak
dan terpa jalan itu
lalu lawan takdir itu dengan segenap kemmpuan
Suara gemaan Petir menguncang langit, seorang gadis bersurai pirang nampak tengah berlari ketakutan menyusuri lorong tak berujung dari tempat yang tak dikenal, ruangan yang gelap dan pancaran pencahayaan yang hanya datang sekian detik dari pancara langit berpetir serta kilat, membuatnya semakin ketakutan dan terus berlari tak tentu arah.
SYUH!
"Kau tahu kau tak bisa lari kemana-mana Eve!,"Sebuah suara terdengar menyalak tinggi penuh kemarahan, membuat gadis itu terus berlari mati-matian tampa mau menengok meskipun hatinya masih dilanda penasaran dengan apa yang dibelakangnya.
"Kau akan terburu dan terus begitu-selamanya,"Desis suara sinis dibelakang terdengar berat, dan sepertinya itu adalah milik seorang lelaki, membuat nafas gadis itu terburu sampai ia melihat sebuah pintu besar ditak jauh dari ujung mansion dan segera mempercepat langkahnya sebelum sipengejar berhasil meraihnya.
Namun ketika tangan gadis itu sudah memegang kenop-pintu, seseorang berhasil menarik bahunya dan membuatnya mengidik ketakutan, ia berusaha meronta melepaskan cengkraman itu segara namun gagal, tenaga si pengejar lebih kuat darinya.
"KAU TAK BISA LARI LAGI! EVE!,"Teriakan lantang terdengar tepat dibelakangnya membuat gadis itu semakin meracauw ketakutan, dalam keputuasaan. "KAU HANYA ALAT DIMANFAATKAN DENGAN TAKDIRMU EVE,"Teriaknya penuh kebahagiaan.
"LEPASKAN AKU!,"Teriakan gadis itu mengema, dengan air-mata mulai bercucuran, tampa ia sadari ia berhasil membuka kenop pintu besar, dan membuat cahaya dari ruangan itu, menyinari sekitar.
"GAAAAAAAAAA!,"Teriakan kesakitan terdengar menyalang disekeliling cela tembok koridor si pengejar nampak kesakitan merakan cahaya ruangan yang berhasil menyinarinya, membuat gadis itu segera berlari memasuki ruangan misterius tersebut dan menutup pintunya dengan rapat, tampa peduli dan kondisi.
"..."Setelah memastikan nampaknya sipengejar tak mengikutinya, gadis itu bergerak dari pintu untuk memperhatikan sekelilingnya, yang terlihat seperti gereja namun hanya sedikit berbeda, beberapa patung dewi dan dewa, malaikat-bersayap memenuhi ujung ruangan berbatu, lantai-marmer coklat,langit-langit terdapat lambng serta tulisan-tulisan artifak aneh diatas sana, nampak membius gadis itu dengarn keindahan yang ditawarkan didepanya.
Aneh bin ajaib
Sebuah pohon besar-sakura nampak berdiri kokoh ditengah ruangan besar, dengan tenaga mistis yang nampak menyengat kulit, hawa disekitar gadis itu begitu bersahabat, ini seperti pernah terjadi padanya disekitar beberapa bulan lalu dimana setelah dia memasuki kediaman Sakamaki ia melihat pohon kecil, dan selalu tertarik kealam bawa sadarnya, namun pohon itu berbeda dengan pohon yang dilihatnya dulu, pohon sakura dihadapanya memancarkan aura musim semi yang menyenangkan.
"Eve!,"
Mata-rubinya membulat saat mendengar suara namun anehnya suara itu terdengar familiar dan milik seorang gadis. "Siapa!,"Suara gadis itu terdengar lebih kencang untuk menguasai ketakutan dalam dirinya.
"Aku ada dihadapanmu,"Bisik Suara itu melembut, Gadis yang dipanggil Eve itu sekarang memandang pohon besar, dihadapanya sembari menerka-nerka, apa dia tak salah. "Kau benar,"Ucap pohon itu seolah tahu apa yang dipikirkan Eve.
"Eh!,"
"Maukah kau mendekat, kemari!,"Ucap Pohon itu terdengar halus. "Aku berjanji tak akan melukaimu!,"Ucap pohon itu dengan suara meyakinkan.
"Baiklah!,"Eve hanya mengikuti intruksi lalu mendekati pohon lalu duduk disalah satu akar besar dibawahnya, dengan tenang.
"Aku akan memberitahumu!,"Bisiknya lembut. "Kau tahu Takdirmu apa bukan Eve? Kau sudah lama menyadarinya bukan, dan kau tak bisa lari darinya,"Jelas Pohon itu namun membuat raut suram diwajah Eve.
"..."
"Dalam hal ini, kau tak sendirian Eve, karna dia juga menantimu dan tak akan meninggalkanmu,"Ucapan Pohon itu membuat gadis itu mendongkakan wajahnya. "Saat ini dia juga sedang menjalankan fokus seperti dirimu!,"Ucapnya.
"Siapa gadis itu?!,"Bisik Eve.
Namun tiba-tiba secara aneh, pandangan Eve berubah menjadi gelap-gulita, dalam sekejab kepanikan mulai menderanya, sembari melihat sekelilingnya seolah ia berada didalam kegelapan yang hampa, dan tak berdasar. "Ah!," Namun bola-mata Rubynya membulat penuh saat melihat sosok seorang gadis berambut pink, panjang tengah tertidur melayang dengan posisi berdiri ditengah kegelapan.
Eve terkejut menatap sosok lelaki tak jauh dari mereka, ia sempat memandang Eve namun pandangan kembali berpusat pada sosok gadis itu, dengan pandangan rasa rinduh. "Mendekatlah padanya,"Bisiknya menghimbau Eve mendekat.
"Ah!,"Eve berjalan mengapai tubuh gadis yang tertidur itu, wajah cantik gadis berambut pink itu nampak begitu pucat-pasi, dengan raut datar diparasnya seolah tertidur tampa beban sama sekali, Eve lalu melirik tangan Gadis itu mengenggam sesuatu setelah diperhatikan baik-baik rupanya gadis itu tengah mengenggam sebuah Apel-merah didadanya.
"Yui,"
"Sakura-chan,"
"Yui...Yuiii...Yuuuiiii!,"Suara itu semakin keras saat Yui terbangun dengan paksa, diatas tempat tidur, mata mengerjab-ngerjab lelah untuk mengumpulkan nyawanya, saat matanya fokus raut khawatir seorang gadis berambut pink disampingnya dengan raut cemas.
"Sakura-chan!,"Desis Yui lemah, sembari mengerakan tubuhnya lemah, entah kenapa tubuhnya terasa keram, membuat Gadis yang dipanggil Sakura hanya menghelah nafas legah.
"Kau tahu tadi berteriak dalam tidur, apa kau mimpi buruk!,"Tanya Sakura bangkit dari kasur, lalu membuka tirai jendela, kamar Yui."Tak biasanya kau mimpi buruk, seperti ini?!,Bisik Sakura datar.
"Gomene mencemaskan aku!,"Bisik Yui.
"Tidak masalah!,"Ucap Sakura datar, ia lalu mengambli sesuatu diatas meja rias tak jauh dari kasur, yang ternyata sebuah nampan berisi cangkir, cerek berisi cairan teh, lalu meletakanya di meja samping kasur. "Minumlah,"ucap Sakura datar lalu dengan hati-hati memberikan The buatanya pada Yui. "Maaf jika kurang suka soalnya the ini bukan buatan Reiji, tapi ini buatanku,"Jawab Sakura membuat Yui hanya tersenyum maklum, menghadapi sisi sifat Sakura yang datar.
"Aku senang sekali, menerima The ini!,"Ucap Yui tersenyum sembari menyerumput the jasmine buatan Sakura. "Terimakasi sudah membuatkan untuku,"Jawab Yui sembari tersenyum.
"Sama-sama,"Ucap Sakura menghembuskan nafas, sebelum matanya terfokus pada sosok seorang lelaki berambut Havy-blue mengunakan kacamata, denagan iris mata merah sembari tersenyum, dan kedua gadis tersebut. "Ada apa Reiji-kun,"Ucap Sakura melirik lelaki tampan tersebut.
"Kau tahu kabar pengumuman pertemuan siswa akan diadakan'Siang'ini,"Tanya-nya membuat Sakura mendengkus. "Kabar karna kita sudah kelas tiga beberapa kelompok akan dibagi menjadi tiga bilik-kelas!,"Jawab Reiji menjelaskan.
"Merepotkan,"Desis Sakura datar, terlihat raut mengantuk dan kurang tidur dari wajahnya, karna terbiasa masuk sekolah malam waktu tidurnya, berubah derastis dan karna permintaan mendadak pertemuan-sekolah pada siang hari membuat Sakura kurang tidur dan akhirnya membangunkan Yui juga.
"Aku dan yang lain akan menunggu kalian kebawah,"Ucap Reiji langsung menghilang dari pandangan, lalu Sakura memandang Yui lalu menghembuskan nafas.
"Ayo kita siap-siap!,"Ucap Sakura.
"Baiklah,"Ucap Yui sembari tersenyum, menerima jubah mandi yang diberikan Sakura.
[{Haruno-Sakura Pov}]
Hari ini adalah perkumpulan dimana para siswa kelas day-class dan night-class (Note : Kumpulan siswa yang masuk kelas malam dan pagi-hari), hari ini kami dikumpulkan disekolah untuk menerima penggumuman kepala-sekolah yang memberi kami informasi khusus semua kelas atas pembagian bilik kelas, menjadi tiga bagian, kelas A : Adalah kelas khusus bagian experiment, kelas B : Adalah kelas yang diunggulkan dalam tehnik atau olaraga dan sisanya Kelas C : Adalah kelas biasa. Dan hari ini aku datang melihat bilik-kelas mana yang akan kutempati selama kelas tiga. Aku memperbaiki dasi dileherku yang miring, sementara Yui nampak menyematkan dua jepit rambut bunga-lili dirambutnya.
"Bagaimana Sakura, penampilanku?!,"Tanya Yui padaku membuatku mendengkus, penampilanya selalu cantik-jelita bagiku sempurna, dan aku tak perlu mengatakan secara berlebihan. "Kau cantik,"Jawabku pada Yui sembari tersenyum manis, lalu merangkul lengan-ku manja dengan aura gembira.
"Kalau begitu ayo kita pergi!,"Ucap Yui menariku, bersamaan seorang pelayan wanita berwajah minim-expresi, mengambil tas kami dan melesat pergi menuju kebawah tampa berkata apa-pun."Semua pasti menunggu kita dibawah,"Jawab Yui sembari tersenyum menariku meninggalkan kamarnya.
Yui dan aku, menyusuri lorong menuju kebawah dimana semua menunggu, aku mendengkus sesekali aku melihat langit yang masih siang dijendela lorong. Ini Kembali mengingatkanku pada masalalu. Dimana hari itu disiang hari seperti sekarang, aku pertama kali datang ke Sakamaki-mansion dan hubunganku dengan Sakamaki bersaudara sangatlah buruk, aku sering bertengkar dengan mereka, namun tampa disangka hubunganku dengan mereka sudah semakin baik selama beberapa bulan ini, membawaku dengan berbagai pengalaman yang tak terduga, Perkenalanku dengan Yui, Aku mendekat dengan Mukami bersaudara,bertemu dengan kaum dari kehidupan masalaluku serta kembalinya ingatanku sebagai dewi pendosa.
Semua itu layaknya muncul bagai deras air dalam ingatanku, membuatku mendengkus saat pandanganku teralihkan, pada sosok wajah cantik-jelita yang polos disampingku tengah memperhatikanku dengan cemas. "Ada apa Sakura-chan,"Ucapnya padaku.
"Aku tak apa-apa!,"Ucapku sembari tersenyum kecil. Dan saat ini yang harus kulakukan adalah menyelesaikan fokusku yang terlupa, aku harus menyelesaikan segera, tampa kusadari tanganku terkepal kuat, memikirkan solusi terburuk kedepanya.
[{Normal Pov}]
"Ohayo Sakura, Yui,"Ucap Kanato saat Yui dan Sakura memasuki ruang tengah perapian dimana semua tengah berkumpul, menungku keduanya.
"Ohayo,"Bisik Yui.
"Kalian datang juga akhirnya,"Ucap Seorang dan Sakura hanya mendengkus pada lelaki berambut merah-cabai (Panggilan Sakura) Yang memasang wajah angkuh siapa lagi kalau bukan Ayato Sakamaki yang bangkit dari kursi.
"Kami bukan kalian yang bisa teleportasi yang bisa bergerak dengan kecepatan cahaya, Cabai-san,"Ucap Sakura datar.
"TEMER-RA PANGGIL AKU ORE-SAMA, JIDAT!,"Teriak Ayato tak terima, dengan panggilan Sakura yang mengatai Caba-san, benar-benar hal yang memalukan, serta merusak harga dirinya (?).
"Mendoksena Cabai-san,"Ucap Sakura datar dan malas.
"KURANG AJAR KAU!,"Desis Ayato tak sabar dan terliputi kemarahan.
"Sudahlah kalian, kalau ribut disini kapan kita perginya,"Sosok lelaki berambut hitam nampak tertawa miris menegahi serta mendamaikan Sakura dan Ayato yang masih berselisi, dan kedua kubuh yang masih berselisi itu nampak memandang dengan merengut.
"Jangan ikut campur Naoto, ini urusanku dengan si jidat,"Desis Ayato marah.
"Naoto-san jangan dekat-dekat nanti dia mengigitmu layaknya rakun,"Ucap Sakura memberi sindiran, membuat Ayato mulai kesal dengan wajah memerah.
"Kekanakan," Desis Subaru mengeleng memperhatikan sudara lelakinya, yang tak pernah berubah dan selalu gampang emosi, jika berdebat atau dipancing.
"Ayo kita pergi!,"Jawab Shuu yang tadi duduk disofa sembari menyilangkan kaki, bersama Raito yang sedang duduk diseblahnya sembari mengangkat kaki dimeja dengan santai.
"Benar-benar selalu Ramai,"Guma Raito sembari tersenyum manis sembari memperbaiki letak topinya yang miring, lalu ikut yang bangkit dari kursi dan mendekati Sakura, lalu kemudian tampa takut lalu bergerak mengambil beberapa helaiyan Rambut pink-nya yang panjang dan mengecupnya. "Kau semkin manis saja, Cheery-chan."Ucapnya tersenyum mengoda.
"Terimakasi atas pujianya, Raito-san bisa kau melepas rambutku sekarang,"Desis Sakura datar membuat Raito mengembugkan pipinya lucu.
"HIDOI Cherry-chan,"Perdebatan kembali dari awalnya datang dari Ayato vs Sakura, sekarang Raito Vs Sakura, dan itu membuat kondisi ramai-sentosa 😅.
"Sudah cukup hentikan, sekarang ayo kita keluar,"Ucap Reiji mengintrupsi membuat semuanya terdiam dan mengangguk. Lalu bergerak meninggalkan ruangan dengan secepat kilat, membuat sakura mendengkus saat ia, Yui dan terlihat Naoto yang belum bergerak.
"Kau tak pergi Naoto?!,"Tanya Sakura!, sementara Naoto tertawa miris tampa berkata apa-pun, sembari mengapai tangan Yui dan Sakura tampa permisi dan mengajak mereka untuk teleport bersama keruang parkir.
Sakura hanya mendengkus, DemonSoul versi manusia, kaki tangan Eras (Dewa dimensi) masih terus mengikuti perkembangan, dan tinggal dikediaman Sakamaki. Meski sakura sebenarnya sudah mengetahui sosok aslinya, namun ia tak mengetahui ada apa dengan tujuan Naoto sebenarnya, ia merasa Baik Shun dan Naoto menyembunyikan banyak hal darinya.
Pandangan semua nampak bertuju pada sosok Sakura dan Yui. Yang dirangkul kiri kananya. "Karna aku rasa perlu aku bawa mereka dengan teleport meskipun Sakura lebih suka jalan biasa kearea parkir,"Ucap Naoto mencairkan suasana.
"Sudahlah sebaiknya kita pergi sekarang,"Ucap Reiji sembari tersenyum, seketika pintu mobil secara ajaib, terbuka Sakura tak akan terkejut selama beberapa bulan ini dia sudah terbiasa dengan itu. Akhirnya semuanya memasuki limosi tampa basa-basi.
Suara mesin lemosi menyala nampak terdengarsertai getaran roda, membuat semua orang didalam mobil memperbaiki posisi duduk."Aku mengantuk mengapa kita harus menghadiri Pertemuan awal, Siang begini,"Tanya Kanato disertai menguap lemah lalu bersandarkepala dibahu Sakura yang kebetulan hari ini duduk diantara Yui yang duduk diujung disamping jendela, Sakura berada ditengah dan setelah itu Kanato disampingnya dan kemudian Ada Ayato disana (Note : Bangku limose milik sakamaki memiliki ukuran panjang layaknya sofa dengan kapasitas 4 atau 5 orang). Bangku lain diisi oleh Raito, Shuu, Naoto juga Subaru.
"Mungkin saja, Pengumuman untuk bilik kelas malam dan siang,"Ucap Yui menatap semua orang.
"Cih pasti ramai, bukan begitu,"Ucap Raito menjilat bibirnya sensual. "Mungkin aku bisa bermanja-manja dengan salah satu gadis dari Light-Class atau Moon-Class ahh memikirkanya, aku jadi merasa bergairah,"Desis Raito disertai desahan.
"Mah-mah hentai-darrow, na," Desis Subaru bercih ria memperhatikan sisi nakal Raito yang tak sembuh-sembuh.
"Mendokse-naa,"Desis Kanato lalu dari awalnya bersandar di bahu Sakura, langsung merosot menjatuhkan kepalanya, tampa izin kepaha Sakura yang hangat sembari menutup matanya.
"Hoi-Hoi apa apaan kau itu, makan tempat tahu Kanato,"Ucap Ayato mengeram kesal melihat Kanato yang nampak terbuai membaringkan kepalanya pada paha Sakura.
"Cih!,"Sementara Subaru hanya menatap tajam pada Kanato yang seolah tak peduli, dengan aura peperangan yang datang dari Shuu, Reiji dan Subaru, semakin nyaman saat tangan Sakura membelai rambutnya layàknya sosok anak kecil dalam rengkuhan seorang ibu, membuat Kanato merasa nyaman, ia tersenyum kemenangan menatap semua para laki-laki dari sela boneka Taddy-nya.
Sakura cuma menghelah nafas dengan sisi ricuh para Sakamaki bersaudara membuat lelah menatap, matanya lalu terfokus pada jendela disamping Yui menatap penuh dengan expresi kosong, ia merasakan sesuatu akan terjadi, Entah itu apa namun fillingnya terasa buruk.
Usai Sakura sampai di Sekolah, siang itu nampak sudah dipenuhi para siswa dari sekolah pagi maupun sekolah malam yang siap mendengarkan pengumuman, baru saja mobil Sakamaki markir dengan nyamanya diarea parkiran mobil. Nampak segerombol para siswi datang dengan cepat mengerubungi para pemuda Sakamaki kecuali Kanato ketika mereka semua keluar.
Meninggalkan Sakura, Yui, Kanato dan Naoto nampak menatap para Sakamaki yang ada diluar dan diserbuh para gadis diluar.
"Hahahahaha...sebaiknya untuk aman kita keluar dari pintu sebelah,"Ucap Naoto tertawa miris.
"Yui buka pintu sampingmu?,"Pinta Sakura, dan Yui hanya menurut membuka pintu sebelah diam-diam. Lalu saat pintu terbuka Naoto sudah berjongkok mengenggam tangan Yui kemudian menghilang, Sementara Kanato mendekap pinggang Sakura kencang kemudian mengikuti Naoto teleport dari mobil, meninggalkan Subaru, Raito, Ayato, Reiji, Shuu yang dikeributan para Fans yang bergirls-ria.
"Kita selamat...😥,"Desis Kanato saat dirinya memutuskan teleport mengikuti Naoto kearah atab sekolah.
"Lalu bagaimana dengan dengan lain,"Ucap Yui dengan wajah khawatir. Saat Naoto menurunkan tubuh Yui secara perlahan saat mereka berhasil Teleportasi keatap.
"Tenang saja! Mereka pasti selamat, dari siswi-siswi itu,"Ucap Kanato cuek dan masih memeluk tubuh Sakura.
"Umm baiklah,"Jawab Sakura datar, Sebelum mencoba melepaskan tubuhnya yang dipeluk si boneka maknekin yang saat ini masih setia memeluknya.
"SAKURA CHAAAN,"Teriakan seseorang terdengar ceria tak jauh dari palang pembatas besi.
"!," Mata Sakura membulat kaget saat ia baru saja beberapa detik(?) Lalu melepaskan Rengkuhan manja Kanato, Sakura malah merasakan dekapan lembut bersamaan surai pirang-Platina dipipinya.
"Kana...eh Kou!,"Mata Sakura menatap mata Safir lelaki yang menempelkan pipinya, Pada Pipi Sakura serta merengkuh tubuh Sakura dengan possesif. Awalnya ia mengira Kanato yang kembali memeluknya nyatanya Suara sapaan itu ternyata milik Kou yang sudah mendominasi tubuhnya. "Kou lepaskan aku tak bisa bernafas,"Desah Sakura malas.
"Hentikan itu, Kou kau biasa membunuh Sakura,"Suara Azusa nampak terdengar mendayu dan lemah, Pemuda mumi tampan itu tersenyum saat Sakura menatap sosok Azusa yang berdiri tak jauh dari mereka dan terlihat sosok Ruki, dan Yuuma mendekati Sakura.
"Lepaskan dia Kou,"Ucap Yuuma menarik kera baju Kou dengan pandangan cemberut, Sementara Sakura karna buru terhempas kebelakang karna tak biasa menahan keseimbangan
"!,"
"Kau Baik-Baik saja, bisik seseorang yang menahan tubuh Sakura yang akan terjatuh kebelakang. Dada bidang seseorang itu nampak dengan kuat menahan tubuhnya, Suara bariton dingin, bersamaan bunyi lagu klasik samar dari belakang langsung membuat Sakura sadar siapa pemilik Suara itu.
"SHUU-KUN!,"Yui terserentak lega karna pria tampan Sakamaki itu menyelamatkanya.
"Kenapa kalian ada disini!,"Desis Ayato dengan wajah datar, Nampaknya ia tak suka dengan keberadaan mukami disini.
"Kami rasa bukan masalah untuk Kalian, kami bisa dimana saja,"Sindir Yuuma dingin.
"Menjaulah dari Sakura, juga Yui,"Desis Subaru mulai emosi. Sembari mengenggam dua tas Yui dan Sakura.
"Benar menganggu,"Desis Raito dengan tatapan sinis, tengah memegang tas Kanato dan Naoto yang ketinggalan dimobil.
"Sakura," Desis Yui nampak mengidik ngeri, dengan aura mengerikan dari dua kubu pria tamvan (note : tampan😁) lalu menarik Sakura dari Shuu, lalu memeluk lengan yang Sakura nampak menatap mereka datar.
"Mereka tak berubah juga,"Sakura mendang cetus para lelaki yang menurutnya 😑 menyebalkan baru saja ia mau berteriak, Suara Sound pengeras suara Dari kantor penyiaran.
[DIPINTA SEMUA SISWA BERKUMPUL, DI AULA LIMA MENIT LAGI! SAYA ULANGI DIPINTA PARA SISWA KALIAN BERKUMPUL DIAULA LIMA MENIT LAGI]
"Kalian dengar itu, selisinya lain kali saja,"Desis Sakura menyindir para pemuda itu, lalu berjalan santai setelah mengambil tasnya dari Subaru, dan Yui nampak mengekorinya meninggakan atap sekolah.
"Aku setuju ucapan, Sakura,"Ucap Naoto sembari tersenyum nyengir, lalu mengikuti arah Sakura pergi. Dan akhirnya para lelaki Sakamaki dan Mukami menyerah dan pergi dari atap menyusul Sakura dalam bungkam.
Keramaian nampak terlihat disekitar aula yang mulai dipadati manusia-manusia muda-mudi untuk mendengar informasi, Sebagian dari siswa/siswi tertentu mendapatkan kursi khusus untuk duduk. Dan lainya terpaksa berdiri berkerumun layaknya seorang pengemar yang akan nonton live Show. Kursi khusus itu ditempati oleh orang terpilih dari artis, Bangsawan, Orang kaya.
Disana ada juga Sakamaki serta Mukami tentunya, Namun saat ini mereka nampak merasa cemas mencari sosok, Sakura Haruno yang terpisah dari mereka. Sepertinya ia terpisah dari Yui dan lainya saat mereka berada dikerumunan Siswa, awalnya Reiji atau Ruki berinisiatif untuk mencari gadis berambut panjang pink itu, akan tetapi mereka mengurungkan niat itu segera saat Kepala sekolah sudah naik panggung untuk memberi pengumuman.
[{Haruno-Sakura PoV}]
Aku tak menyangka pertemuan pertama Sekolah akan sepenuh ini, meski AC sudah dipasang disudut ruangan dan nominal tingkat dinginya benar-benar tinggi tetap saja, tak bisa meredakan panas yang memuai diudara akibat banyaknya manusia.
Aku melihat pihak Sakamaki dan Mukami nampak duduk dikursi Khusus, dan berencana menuju area kursi duduk Sakamaki yang kosong yang siperuntuhkan untuku yang salah satu bagian Sakamaki, akan tetapi niatku gagal, Karna sekelompok gadis-gadis centil mengerumuni kursi-mereka layaknya Barrier yang kuat, melarang satu sama lain mendekati pria pria itu, aku heran bagaimana jika gadis-gadis ini tahu jika Sakamaki dan Mukami adalah Vampire yang berbahaya maka kondisinya bakal berbeda benarkan.
Akhirnya aku melengos menyerah dan memutuskan menjauh di kerumunan orang dan rencana memilih mendengarkan penggumuman didepan pintu, yang tak dipenuhi orang.
"HEI MINGGIR KAU SEMPIT TAHU!,"
DAK!
Tiba-Tiba seseorang siswi tampa sengaja mendorong punggung Sakura dengan kasar yang membuat gadis itu, limbung dan akan menghantam tanah dengan posisi punggung duluan.
DUP!
Mata Sakura membulat saat merasakan sebuah dada bidang dibelakangnya, lumayan besar dibelakangnya dalam dua buah lengan merengkuh tubuhnya dengan begitu erat, layaknya borgol dan deruan nafas lembut menyebar dipipi juga lehernya membuat Inner Sakura mengidik. Saat Sakura menoleh mendapati sosok lelaki berambut putih-pirang, dengan kacamata dibalut dengan salah satu matanya yang ditutup oleh penutup berwarna hitam, iris matanya memandang raut gadis intens dan tak terbaca.
[Bersambung]
[Sabtu - 8 - Juli - 2017]
oOoOo
Halo Saya Lightning Shun.
well...akhirnya part 1 jadi juga..😅😅😅😤 Sebenarnya banyak kesulitan bagi saya untuk menulis cerita seaseon 2 ini. Maaf jika kependekan karna part sebelumnya itu digabung menjadi dua chapters, diseaseon 2 sedikit lebih normal ho...ho...ho 😅.
Btw selain mengerjakan ini, Saya juga mengerjakan Fic ini 😶😶 gak masalah promosikan...😄😄
SHIP : Legolas Greendleaf x Sakura haruno.
Cross : ROTR x NARUTO
Sinopsis :
Seorang gadis menemukan dirinya sadar dalam kondisi keadaan sekarat disebuah hutan. selain terluka parah dirinya kehilangan seluruh dia mengingat kembali kenanganya?
Kalau ada waktu silahkan dibaca, ceritanya dan dimohon tinggal jejak kalian.
Salam sayang
旬の雪
(Lightning Shun)
