Summary: Uh-oh, Squalo sama Fran digangguin segerombolan orang mesum saat Varia lagi berlibur di Hawaii! Malah mereka nggak bawa senjata lagi, secara sedang liburan. Dan bagaimana Xanxus dan Bel nyelamatin mereka? XS, B26.
Genre: Humor/Romance
Rated: T (karena ada adegan/perbuatan tidak senonoh, pelecehan, fanservice, perviness)
Pairings: XS, B26, slight VerMam
Oke, siap?
Enjoy~.
Hari ini, matahari begitu terik dan hangat. Menyinari pantai yang berada di Kepulauan Hawaii. Tempat yang sudah terkenal akan keindahannya yang membahana, sehingga selalu penuh turis-turis.
Hingga menarik perhatian para anggota Varia kesana untuk berlibur.
Ya, tentu saja. Anggota mafioso sekaligus pembunuh macam mereka juga butuh libur dong. 'Please deh~.' nah, itu kalau kalimatnya Lussuria.
Bahkan mereka semua sepakat tidak akan membawa senjata, box weapon, dan box animal masing-masing. Atau apalah yang berhubungan dengan benda-benda berbahaya. Selain repot, Varia yang biasanya gila tarung itu, kali ini pingin santai dan rileks sajalah. Lagi nggak mau yang aneh-aneh.
"Ara~, Hawaii memang tempat yang pas untuk berlibur ya~." kata Lussuria, mengenakan t-shirt pink dengan celana krim pendek sambil mengalungi rangkaian bunga-bunga dilehernya. Jangan tanya. Ia lagi menikmati es serut rasa melon.
"Hm." Levi, yang duduk disebelahnya hanya mengangguk. Seperti biasa ia kembali diam. Dengan kemeja hijau dan celana cargo coklat seperempat, hanya menikmati pemandangan sekitar. Es serut rasa mangga ditangannya.
Intinya, keduanya sama-sama menikmati es serut.
Oh, kayanya belum lengkap nih. Masa cuman Lussuria sama Levi aja sih? Tentu tidak.
Seperti biasa, Xanxus, si bos Varia itu sedang duduk bersantai saja di karpet piknik yang tertutup payung besar. Kali ini, ia mengenakan kemeja merah yang tidak terkancing serta celana hitam seperempat. Membuat tubuhnya yang atletis bak orang Latin itu jadi sorotan orang-orang yang kebetulan lewat didekatnya. Lalu mimisan dan megap-megap. Sampai ada yang pura-pura bolak-balik didepannya hanya untuk meliriknya. Dan sayang, yang didapat adalah sebuah death glare balik. Mengisyaratkan para penggemar atau fans barunya itu untuk segera menjauh.
Dan Bel, yang pakai baju biru bergaris-garis hitam tanpa lengan dengan celana putih pendek, lagi cengar-cengir saja didekat Xanxus. Tak ketinggalan mahkota kecil miliknya bertengger dikepalanya. Biar menandakan dirinya bahwa ia adalah seorang ningrat. Nggak cuman Xanxus, Bel juga ada penggemar baru. Bagi mereka, cengiran cowok berambut pirang bermahkota itu keren. Cuman sayang, matanya nggak kelihatan. Jadi ada yang pura-pura bolak-balik buat melirik siapa tahu Bel memperlihatkan matanya. Lumayanlah, sekalian lihat Xanxus juga.
Dasar modus. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Bisa aja.
Tapi, matanya yang selalu tertutup poni itu tidak menangkap seseorang. Yaitu, orang yang paling menggemaskan di Varia. Sangking gemasnya, pingin ia cubit dan hajar.
"Lha? Hey Luss, si Froggy belum balik dari kamar ganti?" tanya Bel.
Lussuria, masih sibuk dengan es serutnya, hanya menggeleng. "Sepertinya belum...ah, itu dia!"
Bel pun menoleh kebelakang. Tepat kearah si banci rambut warna-warni itu menunjuk dengan segala 'keanggunan'nya.
Tapi gagal.
Menangkap pemandangan laki-laki imut bertubuh mungil, sedang berjalan kearah anggotanya. Ia memakai kemeja putih polos yang tampak kebesaran, sehingga menutupi apa yang ia pakai didalamnya.
"Ini Bel-senpai, kemejamu. Makasih ya." kata Fran.
Terlihat setelan hijau model kemben dengan rumbai-rumbai tipis dan hot pants yang dipakai Fran, begitu ia melepas kemeja putihnya. Matching sekali sama warna rambutnya. Karena sedang berada di pantai (dan takut basah kena air laut), ia tidak memakai topi kodok berukuran besarnya. Topi kodok itu diletakkan di karpet piknik, yang sekarang sedang jadi sandaran lengannya Bel. Fran mengambil satu set ember kecil berisi sekop dan penggaruk yang ada disebelah topinya. Lalu berjalan kearah pantai lepas.
Bel bengong. Dalam bayangannya, ia melihat Fran berjalan menjauh darinya dengan gaya slow motion. Serta angin yang menerbangkan helai rambut hijau mudanya.
Ia pun nyengir jahil. Begitu melihat kouhai-nya menungging untuk mengumpulkan kerang-kerang yang ada disekitarnya. Lalu memasukkannya di ember kecil yang dibawanya untuk membuat istana pasir.
Tak sadar, sebenarnya sih ia sadar, Bel terus menatap bokong berukuran (lumayan) besarnya Fran yang sedang menungging. Dan kebetulan, posisinya pas didepannya. Kulit putih pucatnya nampak mulus dan bersinar dibawah sinar matahari.
Membuat pikiran-pikiran kotor Bel semakin menjadi.
Ya, walau tidak sebesar bokongnya Squalo sih. Dia itu kan seperti kakak kelasnya Bel, dan juga bagiannya si bos Xanxus. Mau jadi apa dia kalau ambil Squalo juga?
Pangeran goreng iya.
'Si Froggy seksi juga. Shishishi~.' ucapnya dalam hati. Sambil senyam-senyum mesum. Membayangkan bagaimana kalau ia dan Fran, berduaan, kouhai-nya berada di atasnya, tangan gatalnya menyentuh pinggang kecil yang begitu melengkung dan ramping hingga turun ke bokongnya untuk meremas-...
"Hayoo~, Bel-chan lagi bengong apa~?"
Bel menoleh kearah Lussuria, yang sedang tersenyum...mesum juga kearahnya. Ke-gap deh. Sepertinya si banci itu tahu apa yang sedang dilihat dan dipikirkan pangeran.
"Shishi, memang kenapa? Aku kan sudah 23 tahun, dan Froggy juga sudah 19 tahun. Wajar dong."
"Ooh iya ya~. Bel-chan dan Fran-chan kan sudah besar. Jadi nggak sabar nunggu entar malam~."
Iish, Lussuria. Genit bin mesum banget sih.
Lalu, laki-laki berponi hingga menutupi matanya itu bangkit dari karpet piknik. Hendak mendekati Fran.
"Hoo~. Sudah mau mulai lancarkan 'serangan' Bel?" tanya Lussuria.
"Shishishi. Hanya mau bantu Froggy main pasir saja."
"Ohohoho~." Lussuria pun hanya tertawa seperti Santa Claus ganjen. "Sayang ya tidak ada Mammon~."
"Mammon sudah diajak sama Verde duluan ke Moscow, shishi."
"Senang ya ke Moscow~."
"Tidak, disana dingin. Pangeran sedang ingin pergi ketempat yang hangat seperti Hawaii ini. Ushishishi."
Lalu, ia pun angkat kaki dari situ dan berjalan menuju pantai lepas. Menghampiri Fran, yang sedang mengisi pasir ke embernya dengan sekop. Setelah yakin sudah penuh, ia membalikkan ember itu dan terbentuklah lingkaran sempurna hasil cetakan pasir.
"Oi Froggy, pangeran ikut ya. Shishishi." kata Bel, memposisikan dirinya duduk disebelah Fran.
"Boleh. Tapi jangan merusak ya, fake prince-senpai." sahutnya dengan nada monoton. Seperti biasa.
Beruntung Fran. Bel sedang tidak membawa pisaunya karena liburan. Tapi sama saja, akhirnya si kouhai dapat satu jitakan dari senpai-nya.
"Sakit, senpai."
"Shishi, memang. Mau lagi?"
"Aduh kalian, kita lagi liburan, jangan berantem dong~." akhirnya dari arah karpet piknik, Lussuria melerai bocah-bocah itu sebelum pertikaian mereka berlanjut.
Oh ya, ngomong-ngomong si Levi kemana?
Levi hanya duduk disebelahnya Lussuria, diam.
Lalu dari kejauhan, terlihat seseorang dari Varia yang belum disebutkan.
Dalam bayangan mereka semua, ia berjalan slow motion dari kejauhan. Dengan memakai setelan baju hitam off shoulder pendek bertuliskan 'I Love Sharky' serta hot pants, ia menampilkan lekuk tubuh yang begitu sempurna. Tangannya mengusap rambut silver panjangnya yang basah diterpa angin. Tak hanya rambut, tubuh langsing tingginya juga basah kuyup terguyur air laut.
Seakan di film-film, beberapa orang berhenti dan memandanginya. Terbengong dan seakan terhipnotis akan pesonanya. Menduga bahwa laki-laki cantik itu adalah seorang model runway.
"Wow..." kata Bel dan Levi bersamaan, tanpa mereka sadari.
"Oh my God~. Squ-chan seksi sekali~!" Lussuria memasang tampang terkagum-kagum.
Fran tanpa komentar. Hanya menatap si rambut panjang itu dengan mata sayu nya.
Xanxus? Wajahnya tetap menunjukan ekspresi bosan. Seakan sudah terbiasa melihat kemolekan tubuh second in-command nya.
Yup, betul sekali.
Siapa kalau bukan Superbi Squalo?
"Voi, temenin aku berenang yuk." ajak Squalo begitu sampai didepannya Bel dan Fran yang sedang buat istana pasir. Lalu ia duduk dengan napas terengah-engah. Capek mungkin habis berenang.
"Shishishi, pangeran sedang sibuk dengan Froggy~. Dan Squ-senpai seksi deh~." godanya.
"VOI! Apa-apaan kau?"
"Ya maaf. Coba kalau bos yang bilang, pasti Squ-senpai langsung klepek-klepek. Ushishishi."
"VOOOIII! Kurang ajar kau, pangeran gadung!"
"Pangeran tidak gadu...aduh. Shishishi, sakit tahu~." Bel pun mengusap-usap lengannya yang dipukul oleh Squalo. Namun masih dengan nada bicara bercanda.
"Squ-taichou sebaiknya istirahat saja dulu. Tidak usah dengarkan pangeran gadung ini." kata laki-laki bermata hijau muda yang imut nan moe itu.
"Iya ya, ngapain juga aku dengerin pangeran gadung?" sahut Squalo. Yang setuju dengan komentarnya Fran.
"Ooh gitu? Sekarang kalian berdua mulai bersekongkol, untuk menjatuhkan pangeran yang tampan dan keren ini?"
"Vooiii!"
"Wuuu~."
"Shishishi~."
Sorak Squalo dan Fran bersamaan karena kenarsisannya Bel. Si pangeran rambut pirang itu hanya mengeluarkan cekikikan khasnya lagi.
Si ahli pedang berambut panjang itu meninggalkan juniornya dan memutuskan untuk kembali ke karpet piknik. Dan tentu saja, pastinya, ia duduk disebelahnya Xanxus.
"Oi sampah, kau basah."
"Lantas!"
"Menjauh dariku."
Kesal, Squalo langsung mendorong tubuh Xanxus kebelakang dan menahan tubuhnya dengan memegang kedua pundak bosnya.
"VOOOIII! Ini pantai tahu! Justru kau yang aneh karena tidak basah-basahan!"
"Hm." balasnya. Mata berwarna merah itu menatap wajah Squalo yang geram, lalu beralih ke tubuhnya. Ia memperhatikan perut serta pinggul langsing miliknya. Dan ke bokongnya yang berukuran...besar.
'Wow...kalau dilihat-lihat, hiu sampah ini seksi juga.'
Tanpa sadar, Xanxus tersenyum menyeringai sendiri. Membuat Squalo jengkel.
"VOOIII! Kenapa kau senyam-senyum sendiri begitu? Kau lihat-lihat apa, hah!" katanya begitu ia sadar bahwa Xanxus memperhatikan tubuhnya. Entahlah, mungkin imannya sudah tergoyahkan oleh Squalo.
"Melihat tubuh basahmu, sampah." jawab Xanxus. Sambil melihat bulir-bulir air yang mengalir mulai membasahi tubuh atletisnya juga.
Wajah Squalo pun langsung memerah seperti kepiting rebus.
"VOOIII! Dasar bos mesum!"
"Ara~. Kalian kenapa sih, membicarakan 'basah, basah, basah' dari tadi? Kaya lagu aja deeh~."
Xanxus dan Squalo akhirnya memilih diam. Sepertinya otak banci rambut warna-warni ber-sunglasses itu sudah konslet dan error.
Sepertinya diam juga cara yang salah. Karena tak lama, Lussuria nyengir. Dan, itu bukan pertanda baik. Levi pun akhirnya ikut memerhatikan. Kepo mungkin dia.
"Aduh bos dan Squalo ini, sudah nggak sabaran ya? Masih siang tahu~."
Yang menjadi objek pembicaraan Lussuria pun langsung saling menatap satu sama lain. Merah bertemu kelabu.
Posisi mereka memang benar-benar seperti orang yang akan melakukan...'itu'. Yang depannya dari 's'. Oops.
Xanxus bersandar kebelakang, dengan tangannya sebagai penyangga tubuhnya. Dan Squalo tepat berada diatasnya. Lebih tepatnya, duduk dipahanya. Ditambah lagi, kemejanya Xanxus terbuka. Tangannya Squalo, mungkin tidak sengaja, menyentuh dada bidangnya Xanxus. Dan tangan Xanxus yang lainnya, mungkin tidak sengaja juga, memegang pinggul melengkungnya Squalo. Tubuh keduanya juga basah. Jarak diantara keduanya sangat minim.
Lagi-lagi pengunjung memperhatikan mereka. Sepertinya fans baru mereka merasa iri. Karena rupanya cowok bertampang sangar serta ganteng itu adalah pacarnya laki-laki cantik berambut panjang yang tadi berenang sendirian. Kalau dilihat-lihat, cocok sih. Soalnya keduanya sama-sama bertubuh bak model-model papan atas.
Lussuria ber'hohoho' ria. Levi menatap dengan mata melotot.
Yang paling muda-muda?
Dari posisi mereka diatas pasir, Bel ber'shishishi' ria. Fran tutup mata. Mungkin maksudnya mau jadi kouhai baik-baik yang tidak mau melihat adegan dewasa.
Keadaan diam sesaat. Hening.
Sampai pada akhirnya...
Krik.
Krik.
Krik.
Akhirnya...
Akhirnya kenapa yaa~?
Ini kan baru chapter awal, jadi si Squalo ama Fran blom digangguin kok~.
So, review? But no flame, okay? :D
