IYA present

.

~Hurt to Love~

.

By

Hunhan1234 aka IYA

.

Pairing:

HunHan/HunBaek/ChanHan/Chanbaek

.

Genre :

Hurt/Comfort, Romance

.

Disclaimer:

Story ini milik saya, so, don't copy without my permission. Cast belonging to the God.

.

Warning!

This is Yaoi story aka BoyxBoy, and Mature.

Saya udah memperingatkan, jadi yang masih dibawah umur tanggung sendiri2 *padahal saya masih dibawah umur*smirk*

If you don't like my story, just go back.

.

.

Sorry for the typo ^^ , soalnya ini ff perdana saya :)

.

.

Enjoy :))

Disinilah dia berdiri, di depan rumah seorang yang amat berarti baginya. Bayangannya di sekolah tadi kembali menghampirinya.

=flashback=

"Kepada siswa bernama Xi Luhan, kelas X IPA 2, harap ke ruang kepala sekolah, sekarang." Luhan yang sedang berberes-beres karena waktu istirahat pun hanya bisa mendesah. "Mian baekki, aku dipanggil lagi oleh kepala sekolah sialan itu, jadi nggak bisa makan bersama lagii, mianhae," ujarnya kepada seseorang yang dipanggilnya 'baekki'. "Hhhhh." Namja tadi hanya bisa mendesah. "Jadi aku makan sendirian lagi?" Ujarnya. "Miann baek, itu bukan kehendakku. Aku pergi dulu ya!" ujar luhan kepada namja ber tag name Byun Baekhyun itu sambil berlari meninggalkannya.

Sesampainya di depan pintu ruangan kepala sekolah, ia ingin mengetuk pintu, tapi, ternyata pintu telah dibuka lebih dulu oleh sang kepala sekolah. "Duduk," ujarnya tanpa basa-basi. "Anda tahu bukan mengapa saya memanggil anda kesini?" ujarnya tegas. "Ji-jika yang anda maksud tentang masalah yang kita bicarakan dari beberapa hari yang lalu, saya tahu seosangnim," jawab luhan dengan sedikit gugup. "Ya, anda benar. Jadi, bagaimana keputusan anda tentang pertukaran pelajar ke jepang itu, Xi Luhan?" tanya kepala sekolah. "Ss-ssaya masih belum memutuskannya,seosangnim." jawab luhan gugup sambil melirik kepala sekolahnya itu.

"APA MAKSUD ANDA! BUKANKAH ANDA TELAH SAYA BERITAHU SEJAK 2 MINGGU YANG LALU!"ujarnya membentak. Tapi, ketika melihat luhan ketakutan, dia merendahkan suaranya. "Baiklah, saya tidak akan memaksa anda, tapi saya mohon anda mau melakukan program ini, karena kamu Xi Luhan," ia menghela nafas, "adalah murid terbaik di sekolah ini, dan program itu dapat mengembangkan hubungan kerja sama dengan Menma highschool. Jadi, saya beri kamu waktu 3 hari untuk memikirkannya. Itu saja. Kamu boleh keluar sekarang."ujarnya.

=end flashback=

Memikirkan itu saja membuat kepala luhan sakit. "Aaargh! Mengapa sih kepala sekolah itu memaksa ku melakukan program itu. Tidakkah ia tahu jika aku juga memiliki kehidupan di sini?" ujarnya entah pada siapa. "Tapi, keluarga ku sudah mengizinkan tentang program itu. Jadi, apa lagi yang harus dipikirkan?" jawabnya sendiri.

Well, hanya satu yang dipikirkan luhan, yaitu sahabatnya . Byun Baekhyun. Ia ingin mengetahui pendapatnya tentang ini serta izinnya. Luhan telah bersamanya sejak kecil, jadi, untuk berpisah pun sulit rasanya. Dan luhan sedang berada di depan rumahnya sekarang. Tapi, sejujurnya, luhan memiliki dua sahabat. Namanya Park Chanyeol. Seorang classmate luhan yang sering bertengkar dengan baekhyun hanya karena dirinya. Luhan rasa chanyeol suka kepada baekhyun, dan dia yakin tentang hal itu.

Luhan sering curhat kepada sahabatnya. Masalah sekolah, keluarga, bahkan asmara sekalipun. Ya, sahabatnya itu tahu namjachingu nya. Oh Sehun. Tetapi akhir-akhir ini luhan semakin sibuk dan jarang memerhatikan sehun. Tapi ketika kemarin luhan mengajak bertemu dengan sehun, dan sehun menjawab 'iya', sehun membuat luhan menunggu selama 3 jam dan tidak datang serta hanya mengirim sms, " maaf lu, aku sedang sibuk."

Luhan mengabaikan pikirannya tentang sehun, dan mulai masuk ke perkarangan rumah baekhyun. Awalnya ia ingin membunyikan bel, tetapi ia melihat pintunya sedikit terbuka. Luhan langsung masuk kedalam rumah baekhyun tanpa permisi, kebiasaan luhan, karena ia sudah menganggap rumah baekhyun seperti rumah sendiri.

Ia hendak memanggil baekhyun, tetapi ia mendengar orang yang sedang mendesah di ruang TV. "A-aahh-ahhh fasssteer ahh ahh." Luhan yang mendengar itu merasa penasaran langsung menuju ruangan itu. Tapi, ia langsung terduduk sambil menahan tangisnya ketika melihat pemandangan didepannya. Sahabatnya sendiri sedang dimasuki dengan brutal oleh kekasihnya sendiri diatas sofa. Ya, oh sehun. Luhan yang berusaha menahan suara tangisnya pun mulai berangsur-angsur menarik dirinya untuk keluar dari rumah baekhyun. Dua orang itu tidak menghiraukannya atau bahkan melihatnya karena sibuk dalam urusan mereka sendiri. Ketika luhan hendak menutup pintu, ia masih mendengar suara erangan dan dirty talk sehun.

Ia segera berlari ke rumahnya dengan wajah yang basah. Ia tak bisa menghentikan tangisnya. Hari yang dingin dan gerimis pun tidak dihiraukannya, padahal rumah luhan lumayan jauh dari rumah baekhyun. Hampir beberapa kali ditabrak oleh mobil serta kebasahan, luhan akhirnya sampai di rumahnya. Hanya satu yang akan ia lakukan. Terdengar bunyi tombol handphone yang ditekan, lalu luhan menekan tombol 'call'. "Anyeong haseyo.."

...

"Astaga! Benarkah?! Mengapa kau tidak memberitahuku dulu, Lu?" ujar chanyeol sesak nafas karena berlari ke ruang sekolah. Ia melihat luhan sedang duduk sambil memegang kopernya. "Mianhae yeol, aku tidak memberitahumu. Ini sangat mendadak." ujarnya pelan. "Setidaknya beritahu aku alasannya lu! Aku perlu alasan!" ujar chanyeol sambil memegang bahu luhan erat. Mendengar pertanyaan chanyeol membuat luhan kembali mengingat peristiwa kemarin. Hal ini membuat air matanya jatuh tak bisa di tahan lagi. Melihat luhan menangis, chanyeol langsung memeluk namja didepannya itu dengan erat.

Luhan menyandarkan kepalanya di dada bidang namja yang sering dioloknya "tiang listrik" ini. Luhan melepas pelukannya, lalu menghapus air matanya. "Mian chanyeol-ah, aku tidak bisa mengatakan alasannya, mianhaeyo" ujar luhan menatap chanyeol lekat. Melihat mata luhan yang seperti mata bambi itu membuat chanyeol mengerti mengapa luhan tidak mengatakannya. Pasti alasan itu membuat hati luhan sangat sakit. Dan dari mana chanyeol tahu itu, bagaimana mungkin ia tidak mengetahui isi hati orang yang disukanya? Ya. Chanyeol menyukai luhan, ah, bukan, ia mencintai luhan. Tetapi luhan selalu menganggap ia suka kepada baekhyun. Dan luhan telah dimiliki oleh sehun. Jadi, chanyeol hanya bisa menjadi sahabat yang baik bagi luhan.

"Aku akan merindukanmu," ujar luhan. "Nado, luhan-ah," ujar chanyeol. Tiba-tiba sesuatu melintas di benaknya. Jika ia tak bisa menahan luhan pergi, tapi setidaknya sehun bisa, bukan? "Tunggu sebentar lu, jangan kemana-mana," ujar chanyeol. "Tt-ttapi chaan," ujar luhan terputus ketika chanyeol langsung keluar dari ruangan kepala sekolah. "Pesawat ku kan akan berangkat sebentar lagi," keluhnya.

...

Chanyeol berlari ke kelas X IPA 1 tempat sehun berada. Tetapi ia tidak menemukannya di kelas itu. 'Melihat sekarang sedang istirahat, mungkin ia dikantin' pikirnya. Ketika melihat berkeliling di kantin, ia melihat sehun dudk dengan baekhyun. 'Voila,' ujarnya. Tetapi langkahnya terhenti, ketika melihat sehun disuapi oleh baekhyun, dan berciuman.

Amarah chanyeol telah sampai di ubun-ubun. Ia langsung menghampiri HunBaek yang sedang bemesraan itu dan langsung memukul sehun dengan keras di pipinya. Sehun pun langsung terjatuh. Baekhyun hendak memarahi orang yang memukul sehun, sampai ia menyadari bahwa orang itu adalah chanyeol. "Dasar Brengsek! Beraninya kau bermesraan dibelakang luhan ha!" ujar chanyeol sambil terus memukul sehun. Sehun pun tidak dapat mengelak karena pukulan chanyeol sangat keras. "Hentikaaan!" teriak baekhyun sambil berusaha melerai sehun dan chanyeol. "Diam bitch! Beraninya kau berselingkuh dengan pacar sahabatmu sendiri! Apa itu masih bisa disebut sahabat, ha?!" ujar chanyeol sambil melayangkan tangannya ke pipi baekhyun. Tetapi tangannya tiba-tiba dihentikan oleh tangan sehun. Melihat sehun memegang tangannya, chanyeol langsung mendorong sehun dan kembali meninjunya.

...

Chanyeol pun langsung keluar dari kantin dan menuju ruangan kepala sekolah, meninggalkan baekhyun yang menangis histeris melihat keadaan sehun. 'Jadi ini alasan luhan pergi, hhh, mereka telah kuberi pelajaran setimpal' pikirnya. Ketika ia sampai di ruangan kepala sekolah, ia tidak menemukan luhan, lalu bertanya kepada guru TU yang bertugas. "Luhan baru saja pergi, dan ia menitipkan memo ini. Anda Park Chanyeol bukan?" ujar guru TU itu. Chanyeol segera mengambil memo itu dan melihatnya.

Hoi, tiang listrik,

Maaf, aku tak bisa menunggu mu lebih lama, karena pesawatku akan segera terbang landas. Jadi, mian kalo aku tidak ada saat kau kembali ke kantor kepala sekolah. Jangan lupa email atau telepon aku, arraseo? Bogoshipo~

Luhan:))

Setelah membacanya, chanyeol segera memasukkan memo itu ke dalam kantungnya, serta berlari menuju kelas sambil menahan kesedihannya.

...

"Sehunnie, gwenchana?" ujar baekhyun masih sambil menangis. "Gwenchana, jangan menangis lagi, arraseo?" jawab sehun tersenyum lembut. "Saranghae," jawab baekhyun sambil menghapus air matanya. "Nado saranghae," ujar sehun. Tetapi entah kenapa, sehun dan baekhyun merasakan perasaan aneh ketika menyebutkan kata bermakna luas itu tentang luhan. Tetapi, cinta membutuhkan pengorbanan bukan? Dan dalam kisah percintaan mereka, luhan-lah korbannya.

...

Two Years Later~

Seorang pemuda berambut pink baru saja keluar dari incheon airport setelah perjalanan yang cukup jauh dari jepang sambil mencari-cari seseorang yang akan menjemputnya. "Luhan-aaaaaah!" ujar seseorang memanggilnya. Ia langsung menoleh ke asal suara dan berlari kearahnya. "Chanyeol-aaaaah! Bogoshipoooo!" teriak luhan dan langsung masuk ke pelukan namja itu. Dua tahun berlalu, dan menurut chanyeol, luhan sama sekali tak berubah, dan perasaannya juga tak berubah. Ketika ini mereka akan menjalani kelas XII di SMA, dan chanyeol berharap ia bisa mengungkapkan perasaannya pada luhan.

"Nah, welcome back to Seoul!" Ujar chanyeol.

.

.

.

.

To Be Continued

.

.

.

.

Note:

Maaf storynya ngga sempurna, terus kecepetan alurnya, itu karena saya masih pemula.

Dan adegan NC nya masih belum saya eksplit. Di lain waktu bakalan saya eksplit*smirk*

Jangan lupa review please ^^

Hanya itu yang membuat saya semangat melanjutkan ff inii :