Title : My Cool Idol

Author. : Darkdeyminn

Genre. : Romance

Main Cast. : Namja Jung Yunho

Shim Changmin ( Jung Changmin )

Park Yoochun

Yeoja Kim Jaejoong

Kim Junsu

Cho Kyuhyun

And other*

Rating : NC-17

Disclaimer : Semua cast hanyalah milik Tuhan YME, autor hanya mencoba untuk meminjam nama para cast.

Warning : Cerita gak jelas, hanyalah sebuah khayalan autor, banyak typo(s) dimana-mana, dkk.


Capster 1

'ahaa~

wasurenai de wasurenai de boku wa kimi ga sukinanda

towa to kaite towa no ai de mamoritai to shitteyo

aishiteru yo aishiteru yo zenbu kimi ni agerunda

dakarasaa boku no sobani oide

ahaa~~'

Terdengar senandung merdu dari pemilik bibir cherry disepanjang jalan pinggir ruko-ruko kecil. Langkah yang tercipta sesuai syair yang ia mainkan membuat semua orang yang melewatinya ikut tersenyum gembira.

"Ahh,,anyeong Kim ajumma" Sapanya pada sosok wanita setengah baya itu.

"Nde jonggie sayang." timpalnya sambil menoleh pada keponakannya.

"wah,wah,wah, ,keponakan Jumma pagi-pagi sudah cantik sekali, sudah siap pergi kesekolah eohh?"

"yahh Jumma, ,pagi-pagi sudah bikin Jonggie jadi malu." Bibir yang mengerucut imut langsung ia landaskan di wajahnya yang malah mengundang tawa dari wanita paruhbaya itu.

"hahahaa...Jonggie jangan mengerucut begitu, nanti kalau bibir jonggie bertambah maju eottoke,?"

"yahh..yahh jumma~" tak lagi mengerucutkan bibirnya, gadis itu malah menghentak-hentakkan kaki kecilnya. "Andwee jumma,,jonggie gak mau bibir jonggie jadi tambah maju,,andwee."

"Nde,nde hahahaa" kim Jumma balik membelai surai hitam keponakan lucunya itu penuh sayang.

"Kha, Jonggie sekarang berangkat sekolah gih,,nanti keburu telat!"

"Nde Jumma,,tapi poppo jonggie dulu" pinta jonggie sambil memajukan satu pipinya kearah Kim ajumma.

"ishh dasar anak manja, kajja sini jumma poppo"

chuu~

"kha sekarang berangkat,!"

Jonggie mulai membenarkan letak tasnya kembali. "Okey Kim ajumma yang cantik ke-2 sedunia setelah eomma jonggie,hahahaa"

chuu~

Jonggie yang tau apa yang akan terjadi setelahnya, langsung saja meluncur pergi dan "jumma,,jonggie ambil satu bunganya ya jumma,,,bye bye jumma."

Kim ajumma yang melihat tinggah keponakannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil memandang punggung yang semakin menjauh.

"jumma harap kamu akan selalu tersenyum bahagia seperti sekarang ini Jonggie,bahkan setelah kamu tahu sebuah kenyataan itu, teruslah tersenyum untuk eomma mu yang saat ini sayang."

Kim ajumma tersenyum getir sejenak mengingat sebuah kenyataan dimasa lalu sebelum ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

.

.

Jaejoong prof

haaah~

' benar-benar pagi yang sangat indah, huummb bunga lily ini junga sangat wangi. Kikikii ajumma memang sangat pandai untuk merawat bunga-bunga seperti ini.'

Jaejoong hanya terkikik sendiri sepanjang perjalanannya ke Shinki high scool mengingat kejadian bersama ajumma tercintanya tadi. Jaejoong memanglah gadis yang sangat rajin, dia lebih suka berjalan kaki dari pada naik bus untuk kesekolahnya, sekalian olahraga pikirnya. (yee jeje rajin;;plakk:;diusir reader)

' Pasti su-ie dan kyunie juga lagi dijalan.

Huuft nanti jonggie pamerin bunga ini ke mereka ahh,,pasti su-ie sama kyunie iri.

hahaa~kamu memang pintar jongie.'

Jaejoong kembali melangkahkan kakinya sambil bersenandung ria. Entah apalagi yang ia pikirkan saat ini, dia hanya berjalan tanpa memandang jalan didepannya dan alhasil,

Bughh,!

Jaejoong terjatuh dalam keadaan yang saat tidak elit-nya.

"huwaaa. . .eomma appo." Adu jaejoong entah pada siapa.

"hiks hiks eomma, ,jonggie jatuh masa,"

Jaejoong tetap terduduk ditengah jalan, dia masih meratapi telapak tangannya yang memetah gara-gara bergesekan dengan jalan.

Yunho prof

'Shiitt,!'

'Kenapa mereka harus ada dimana-mana, bahkan diwaktu yang sepagi ini. Sial!

Cepat lari Jung Yunho,cepat atau kamu akan jadi sarapan pagi mereka.'

Seorang berkulit Tan berbadan tinggi terlihat berlari sekuat tenaga untuk menjauh dari segerombolan gadis-gadis yang 'mungkin' atau memang tidak ada kerjaan itu. Dia mengutuk dirinya sendiri, mengutuk atas ke-pabbo-annya itu, kenapa dia sampai nekat berjalan kaki ditempat umum tanpa alat penyamar.

'Aisshh,!kau memang pabbo Jung,!'

"Oppa,,,oppa,,"

"kyaa oppa Jung Yunho,,"

"Oppa.."

"Oppa saranghae,,oppa,,oppa~"

Teriak para gadis-gadis itu histeris.

"Yak! Apa mau kalian,? Jangan ikuti aku lagi, Aku bukan Jung Yunho atau siapalah itu nama orang yang kalian teriakkan." Teriak Yunho menutupi identitasnya sendiri.

"oppa..oppa tidak bisa berbohong pada kami" Celetuk salah satu gadis dari gerombolan itu.

"iya oppa,,kita semua tahu kalau itu oppa." Gadis yang lain pun mulai ikut bersuara. "Iya oppa, jadi berhentilah oppa."

'Mwo,?berhenti?'

'Ohh no,! Bisa-bisa aku jadi bahan perkosaan kalian semua kalau aku sampai berhenti. '

'Ayoo cepat Jung Yunho,! Lebih cepat, lebih cepat lagi,!'

Jung Yunho terus saja mempercepat larinya. Dia tidak memperdulikan apapun yang ada didepannya ataupun hanya memikirkan wajah orang-orang yang melihatnya lari-lari bagai seorang pencuri ini.

Lari,

Lari,

dan terus saja berlari, dan tiba-tiba tanpa ia sadari,

'Bughh !'

'Aww ishhh. . .'

Dia melihat gadis yang terduduk sama seperti dia, gadis yang ada didepannya saat ini. Jung Yunho pun langsung berdiri dan berfikir untuk menolong gadis yang sudah tidak sengaja ia tabrak itu.

"Ahh,, gwaenchaa,," Tanpa melanjutkan perkataannya Yunho langsung menarik gadis itu berdiri dan berlari bersamanya.

"Huwaaa eomma.. Jonggie diculik.! Jonggie mau diculik eomma,! Eommaa!" Teriak Jaejoong sambil menangis sesegukan.

"isshh, , diamlah gadis kecil, aku tak berniat menculik mu." Kata-kata itu lah yang muncul di kepala seorang Jung Yunho. Dia benar-benar tak bisa berfikir lagi, dia tidak mungkin mau tertangkap oleh gerombolan gadis-gadis gila itu, tapi dia juga tidak mungkin meninggalkan gadis kecil ini menanggis di tengah jalan karna kesalahannya juga. (yaa ampun oppa digendong aja napa,,kasihan tuh uri jaejong;;tendang:;deyminn minggir)

'Eomma~ tolong jonggie, , ajusshi ini mau bawa kabur jonggie eomma. Jonggie takut eomma. Hiks hiks hiks.'

Jaejoong hanya mampu menangis didalam diamnya. Dia takut kalau seseorang yang menariknya ini membentaknya lagi, bahkan dia takut kalau sampai diapa-apain.

Yunho yang sudah dapat melihat mobilnya terparkir dipinggir jalan itu, semakin mempercepat larinya. Dia benar-benar segera ingin pergi meninggalkan tempat ini.

Sesampainya di depan mobil sport-nya, Yunho dengan cekatan membuka pintu dan menyuruh Jaejoong untuk naik, lalu dengan cepat dia menuju pintu sebrang, dia duduk di jog pengemudi dan mengemudikan mobil kesayangannya itu dengan kenjang.

'haaaaaaahhh~'

'akhirnya berakhir juga.'

Terdengar nafas lega dari pemilik bibir hati itu. Tanpa ia sadari Yunho melupakan sejenak gadis yang ada disebelahnya itu.

Dia melirik gadis itu sekilas dan kembali fokus pada jalanan lagi.

"Gwaenchana,?"

". . ."

Yunho yang merasa tidak mendapatkan jawaban, mencoba kembali melihat keadaan gadis itu. Yunho terkejut sekali dengan apa yang dia lihat, dia tidak menyangka kalau gadis itu sangat shok dengan apa yang terjadi.

"Hei, Jangan takut, aku tidak akan melukai mu."

". . ."

"issh miyan tadi aku sempat menabrak mu, tadi aku benar-benar tidak melihat jalan didepan ku, aku terlalu sibuk menghindari gerombolan gadis-gadis tadi." Jelas Yunho panjang lebar, berharap gadis itu mau menanggapinya.

"Nde," hanya sahutan singkat dan hampir tak terdengar yang mampu Jaejoong ucapkan.

Yunho sedikit mengulas senyum untuk itu, meskipun singkat tapi bagi Yunho itu awal yang baik agar gadis itu tidak lagi shok dan sedikit lebih tenang.

"Aku Jung Yunho, Apa kau tak apa-apa,? Kembali Yunho mengajak gadis itu bicara.

"Nde, gwaenchana."

"syukurlah kalau begitu, ohh yaa nama mu siapa,?"

" Jaejoong, Kim Jaejoong imnida." Jaejoong menundukkan kepalanya tanda penghormatan dan mengulas sedikit senyum.

" Kim Jaejoong, nama yang indah, cocok dengan wajah mu yang cantik." Ucap Yunho sambil memberikan senyum terbaiknya yang dapat membuat seluruh wanita terpesona.

" Jae, kamu sekolah di Shinki Higt Scool ya,? Aku antar nde."

"ehhh,?" Jaejoong kaget dengan apa yang dikatan Yunho barusan.

Karna merasa Jaejoong sedikit kaget Yunho langsung membenarkan kata-katanya. "Jangan kaget dan takut Jae, aku tahu sekolah mu karna aku melihat seragam yang kamu pakai, dan aku mengantar mu itu sebagai tanda permintaan maaf ku karna sudah membuat mu jadi begini." Yunho hanya tersenyum kikuk untuk itu.

"ahh nde, kamsahabnida." Angguk Jaejoong lagi. Dia tidak mampu menolak karna memang tangannya juga sakit gara-gara tabrakan tadi, lagian seandainya dia jalan pasti dia juga akan telat sampai sekolah, so, lumayan lahh kalau dia diantar meskipun masih ada sedikir rasa takut di hati Jaejong.

Suasana di dalam mobil kembali hening, tak ada yang mau memulai bicara, bahkan Yunho pun tidak. Dia tidak mau salah bicara dan membuat gadis cantik yang disebelahnya ini takut.

Jaejoong hanya mengedarkan pandangannya kejalan yang padat merayap itu.

"Omona~ Jonggie lupa."

Yunho yang kaget, langsung saja menoleh kearah si cantik itu berasal. "Wae,? Ada apa,? Apa yang lupa,?"

"Bunga lily Jonggie ketinggalan dijalan tadi, eottoke,?" Dengan refleksnya Jaejoong menggoyang-goyang pundah Yunho. "Andwee jumma miyanhae, bunganya hilang."

Yunho yang tidak tahu apa-apa yang pasrah saat bahunya disentuh bahkan digoyang-goyang gadis itu.

'Apa sepenting itukah bunganya?.'

Pikir Yunho yang masih bingung dengan sikap gadis unik yang sekarang ada satu mobil bersamanya itu.

"Jumma miyanhae." Sesal Jaejoong sambil menekuk wajahnya bahkan sesekali dia merucutkan bibirnya."

"hahahaa." Yunho tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya barusan. Gadis ini memang benar-benar unik dan menarik.

"Apa bunga itu sangat berarti untuk mu Jae,?"

"ahh aniyo, bunga itu Jonggie dapet tadi pagi dari Kim Jumma, Sebenarnya bunga itu juga mau pamerin su-ie sama kyunie, ,pasti mereka iri." Jaejong hanya menarik nafas panjangnya "Haaah~, tapi sekarang bunganya sudah gak ada." Pasrah Jaejoong mempoutkan bibirnya.

"Hahaa, kau lucu kalo mempout begitu Jonggie."

"Yakk, ,kenapa Ajusshi malah ketawa."

' Cieeeeetttt,!'

"Aah, Ajusshi!" teriak Jaejoong kaget saat tiba-tiba Yunho mengerem mobilnya.

"Yakk, Kenapa Jonggie memanggil Ajusshi."

Jaejoong hanya mengerjapkan matanya luchu.

"Aigoo inih anak." Yunho hanya menggenggam erat setir mobil sambil menahan frustasi karna panggilan Ajusshi untuk dirinya. "Nde Jonngie, Oppa itu masih muda, well, panggil Oppa, ,Yunho oppa jangan Ajusshi, arasseo,!" Jelas Yunho sambil kembali menjalankan mobil sport kesayangannya itu.

"Ahhhh, ,nde nde Yunho oppa." Gadis lucu berbibir cerry itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju. "Kyaa, , sudah sampai itu sekolah Jonggie oppa."

Yunho yang melihat tingkah riang gadis disebelahnya itu, hanya menggeleng kepalanya pelan sambil tersenyum lebar.

.

"Kha sudah sampai, Jonggie mau oppa antar kekelas,?"

"ahh aniya Oppa, kamsahabnida." Tolak jaejoong halus "Jonggie bisa kekelas sendiri kok, lagian Jonggie juga sudah tidak kenapa-napa."

"Jinjja,?"

"Nde oppa." Angguknya mantap.

"okey." Jawab singkat Yunho sambil bernafas lega karna pastinya dia juga tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya jika harus bertemu dengan gadis-gadis disekolah ini saat melihat dirinya.

Jaejoong melambaikan tangannya kearah Yunho sebelum dia pergi masuk kedalam sekolah.

"Jonggie," Teriak Yunho tiba-tiba dari dalam mobilnya dengan kepala yang keluar dari jendela.

"nde Oppa, Waeyo,?"

"Aniya, nanti Jonggie pulang jam berapa?"

"Ahh itu, nanti ada kelas tambahan oppa, jadi Jonggie pulang jam 4 sore."

"Okey Jonggie, bye bye." Yunho melambaikan tangannya dan langsung saja pergi meninggalkan sekolah yang populer itu.

Jaejoong yang tidak mengerti apa maksud Yunho, tak ambil pusing. Dia langsung kembali melangkahkan kakinya masuk kehalaman sekolah Shinki Higt School.

'uhhh, ,kaki Jonggie sakit, pasti ini gara-gara jatuh tadi. Huwaa mana jam masuk sebentar lagi, dan kelas Jonggie ada dilantai tiga. Eomma eottoke,?

"Jonggie, ," Panggil seseorang yang bersuara mirip suara dolpin.

"Su-ie, , Kyunie, ," dengan wajah bersinar bagai melihat peri, Jaejoong melambaikan tangannya ke kedua sahabatnya itu.

"ehh, eonn waeyo,?" Sergap gadis manis yang merasa aneh dengan cara jalan eonnie cantiknya.

"Gwaenchana kyunie, tadi eonn cuma tertabrak seseorang."

"Jinjja,? Ahh mana yang sakit Jonggie,? Kyaa pasti kaki Jonggie sakit eohh, tangan,,tangan Jonggie bagaimana,?" Junsu, gadis pemilik suara dolpin itu langsung membolak-balik badan Jonggie-nya, mengecek setiap bagian dari tubuh porselin itu.

"aigoo Su-ie, Jonggie tidak kenapa-kenapa,,, jangan khawatir nde."

"ihh eonnie suara dolpin,, kasian Jonggie eonnie kalau digituin, nanti kalau jadi tambah parah eottoke eoh,?" Ketus Kyuhyun.

"yahh Kyunie,, eonnie kan khawatir tau."

"Tapi kan tadi Jonggie eonnie dah bilang kalau gak kenapa-kenapa."

"Tapi,,tapi kan tetep aja khawatir."

"Iya Kyunie juga tau, tapi gak usah sampai digituin lah eonnie dolpin yang terdampar didaratan."

"kya', Kyunie panggil eonnie apa,?"

"Eonnie dolpin yang terdampar didaratan."

"yak yak yak."

"Wae,? Kyunie kan bener."

"Kyunieeee~~~!"

Jaejoong yang tidak sabar lagi melihat tingkah kedua sahabatnya ini, ditambah kakinya yang pegal gara-gara hanya berdiri mendengarkan pertengkaran yang sana sekali tidak jelas dan bisa membuat siapa saja yang mendengarnya pusing, langsung saja pergi meninggalkan mereka. Dia sudah ingin cepat-cepat sampai kelas dan duduk nyaman dikursi kebangsaannya.

Junsu dan Kyuhyun yang menyadari kepergian Jaejoong, langsung berlari menyusul pemilik bibir cerry itu.

"Jonggie,, kenapa Jonggie pergi eohh,?"

"habisnya kalian berisik, Jonggie kan sudah capek pengen cepat sampai kekelas." Pout Jaejoong

"ini gara-gara Kyunie sihh" bisik Junsu sambil menyenggol lengan Kyuhyun.

"yahh kenapa Kyunie,? Kan tadi eonnie dolpin yang mulai duluan." Sahut Kyuhyun tak mau kalah.

Mereka yang saling menyenggol dan menyalahkan tak mau mengalah, membuat Jaejoong semakin berdecak dibuat kesal. Dia benar-benar tak pernah menyangka krnapa dia bisa mengenal sampai bersahabat dengan kedua makhluk limited edition ini, yang satu suara berkhas dolpin, dan yang satunya gadis berdarah evil.

Haah~~

Jaejjong menghela nafas mengingat duo rival itu. Tapi Jaejoong bersyukur untuk itu semua, karna berkat duo tersebut hari-harinya bisa selalu berwarna.

.

Sesampainya di kelas, Jaejoong langsung saja mendudukkan dirinya ditempat tercintanya.

"Ahh~ akhirnya sampai juga."

"Nde Jonggie, Jonggie pasti lelah kan,?"

"euhh kok Su-ie tahu kalau,?"

"euh khang khang."

Kyuhyun yang duduk disebrang Jaejoong menatap Junsu malas. "Issh, Dolpinnya keluar kan."

"Jonggie, Su-ie mau tanya."

"Tanya apa Su-ie." Jaejoong hanya mengerjapkan matanya lucu.

"Ehh itu,, yang menabrak Jonggie siapa sihh,? Kok dia tega banget menabrak Jonggie,?" Tanya Junsu polos.

" Ohh, yang menabrak Jonggie tadi itu Yunho Oppa Su-ie."

Kyuhyun yang langsung tanggap, kembali bertanya pada Jaejoong.

" Nuguya eonn,?"

"isshh, Yunho Oppa,,, Jung Yunho Oppa Kyunie."

Junsu yang baru saja menyelesaikan ke-loadingan pikirannya, tiba-tiba

MWOo,?!

TBC

A/N : Huwaaa akhirnya capster 1 jadi. Miyanhae ceritanya pasti aneh, pasti ceritanya ancur, pasti ceritanya jelek, pasti,,pastii,, huweee miyanhae~ Deyminn baru disini,baru belajar nulis, jadi mihanhae (;´Д`A

Plisss buat para Reader review nde, biar Deyminn lebih baik dan semangat lagi buat caps selanjutnya nde. /:puppy eyes angel:/

- Deep Bow dari Deyminn^^-