PILLOW TALK
PART 1 : THE FIRST TIME
ChanHun Couple Chanyeol x Girl! Sehun/GS (Gender Switch) / Gender bender for Sehun
Cast lain menyusul sesuai keperluan cerita.
Romance, Family, Lemon, AU. Rated M.
Warning : GS, typo(s), OOC.
Soundtrack :
Ariana Grande – Dangerous Woman
BUAT YANG GA SUKA SILAHKAN KLIK TOMBOL CLOSE. I'VE WARNED YOU
Summary
Sebagai seseorang yang dibesarkan dari keluarga miskin, Chanyeol berusaha bekerja keras demi kehidupan yang lebih baik. Berkat kerja kerasnya bahkan bisa membantu kedua orang tuanya untuk menghidupi adik perempuannya, Sehun. Lama tidak bertemu, Chanyeol merasa ada yang berbeda dari adiknya. Sehun telah tumbuh menjadi yeoja yang cantik, menarik, dan… membangkitkan naluri lelakinya.
Namanya Park Chanyeol, umurnya 24 tahun. Di umurnya yang ke 24 dia sudah banyak mengalami 'roller coaster' kehidupan. Orang tuanya Park Junsu dan Lee Donghae berasal dari sebuah desa di Gwangju dan hidup dengan sederhana, bahkan terkadang kesusahan untuk membesarkan Chanyeol dan adik perempuannya, Park Sehun. Demi merubah nasib, ia sudah sekolah sambil bekerja serabutan di Seoul sejak usianya 16 tahun. Berkat kecerdasan dan kerja keras, Chanyeol akhirnya bisa menabung dan membeli sebuah apartemen di Seoul dekat tempatku bekerja. Memang sih apartemen itu hanya bisa ditinggali untuk satu orang. Tapi setidaknya itu cukup untuk tempat tinggal Chanyeol dan Sehun sepeninggalan kedua orang tua mereka.
Hari itu merupakan hari terpanas di waktu musim panas di Seoul. Sialnya Chanyeol masih harus menyelesaikan pekerjaan di perusahaan IT tempatnya bekerja. Chanyeol pulang dalam keadaan kelelahan dan hampir dehidrasi. Begitu sampai di apartemen ia langsung mengambil air mineral yang ada di lemari dapur.
"Oppa!" Sehun memanggil Chanyeol dari lantai tempatnya duduk. Terlihat Sehun sedang mengerjakan PR liburan musim panasnya.
Di apartemen Chanyeol hampir tidak ada sekat yang memisahkan seluruh ruangannya. Sekat hanya ada untuk memisahkan ruangan kamar mandi dan sekat menuju ke balkon. Selebihnya apartemen itu terlihat menyatu.
"Ada apa Sehun-ah?" Chanyeol mendekati Sehun.
"Aku tidak bisa mengerjakan soal matematika yang ini. Soalnya terlalu sulit. Oppa kan jago matematika, bantu aku kerjakan ya. Jebal" Sehun memasang puppy eyes dan aegyonya.
Chanyeol memutar bola matanya malas. Terkadang Sehun bisa berlebihan jika memohon bantuan, "Arraseo. Tapi ada satu syarat."
"Apa syarat itu oppa?" Sehun menatap Chanyeol antusias.
"Kau harus menggantikan giliranku masak malam ini. Pekerjaan di kantor membuatku kelelahan."
"Tenang saja oppa. Aku akan membuatkan masakan yang paling enak untuk oppa."
"Mana sini PRnya kulihat." Chanyeol melihat soal yang ada di buku tulis Sehun.
"Ini sih mudah. Tinggal masukkan rumusnya saja …" Chanyeol menjelaskan panjang lebar tentang soal trigonometri.
Sehun memperhatikan penjelasan Chanyeol dengan seksama. Ternyata penjelasan Chanyeol lebih mudah dipahami daripada penjelasannya seongsaemnya di sekolah.
"Apa kau sekarang mengerti?" tanya Chanyeol setelah selesai membantu Sehun dengan PRnya.
"Arraseo. Gomawo oppa." Sehun langsung memeluk Chanyeol sebagai ucapan terima kasih.
Dada Sehun menempel ke dada Chanyeol. Ada perasaan aneh yang Chanyeol rasakan, saat dadanya bersentuhan dengan dada Sehun. Dari luar payudara Sehun memang terlihat besar. Cukup besar untuk usianya yang baru 16 tahun.
"Tidak apa – apa. Kalau ada kesulitan pelajaran lagi, bilang saja ya. Oppa siap membantu, asal bukan pelajaran hafalan. Hehe." Chanyeol mengelus rambut Sehun pelan.
"Nde oppa." Sehun tersenyum.
Mendadak jantung Chanyeol berdebar – debar saat melihat senyum Sehun. Tidak biasanya ia seperti ini. Kini perhatiannya teralih kepada… dada Sehun. Bahkan Chanyeol mulai bisa melihat bra pink yang dikenakan Sehun dari balik kaos putihnya yang tipis.
"Damn it. Sehun kan adikku sendiri… tapi kenapa aku mendadak nervous melihat tubuhnya?" batin Chanyeol bingung.
Chanyeol masih mematung memandangi Sehun.
"Oppa… ada apa sih? Oppa melamun ya?" Sehun mengibaskan tangannya ke atas dan ke bawah untuk menyadarkan Chanyeol.
"A… anni… oppa sedang memikirkan tentang… pekerjaan oppa yang belum selesai. Sudah ya, oppa mau merokok dulu di smoking room." Chanyeol bergegas pergi ke smoking room yang terletak di lantai dua kompleks apartemen.
Apartemen Chanyeol terletak di salah satu komplek apartemen modern di Seoul yang lengkap dengan berbagai fasilitasnya. Memang sih Chanyeol bisa saja merokok di balkon apartemennya, tapi ia lebih suka merokok di smoking room, supaya Sehun atau tetangganya tidak ikut terkena asap rokok.
Sehun memasak kimbab kesukaan Chanyeol untuk makan malam. Tidak lupa ia memasak kimchi dan miso soup sebagai hidangan pendamping.
"Chanyeol oppa pasti suka dengan kimbab yang kubuat." dengan gembira Sehun menunggu Chanyeol di mini bar sekaligus meja makan mereka.
Sudah lama Sehun menunggu, tapi Chanyeol belum datang juga. Ia mulai mengkhawatirkan kakaknya itu.
"Oppa kemana ya? dari sore katanya mau ke smoking room. Sampai sekarang belum datang juga." tanpa disadari perut Sehun mulai keroncongan.
"Ah, lebih baik aku sms chanyeol oppa dan makan duluan saja." Sehun segera mengetik pesan di handphonenya.
To : Chanyeol oppa
Oppa, aku makan duluan ya. Aku sudah memasakkan kimbap dengan kimchi dan miso soup kesukaanmu. Cepat pulang ne ^^
Hari sudah mulai malam, Chanyeol baru saja pulang ke apartemen setelah mampir ke toko DVD. Jangan tanya DVD apa yang ia beli. Berkat ide Kris, salah satu sahabatnya, akhirnya Chanyeol menemukan cara untuk… memancing birahi adiknya Sehun dengan mengajaknya menonton blue film . Rupanya tiga bulan tinggal seatap dan tidur seranjang dengan Sehun membuat Chanyeol tidak tahan. Ia harus menyalurkan hasratnya… malam ini juga.
Masih diingatnya kata – kata Kris di telepon tadi, "Yang paling penting dalam merangsang gadis polos, kau harus memancing dulu birahinya. Buat dia ingin tahu tentang seks, mungkin kau bisa mencobanya dengan menonton blue film bersamanya."
"Aku pulang" kata Chanyeol seraya membukakan pintu apartemennya.
"Eh… oppa sudah pulang. Oppa kemana saja sih? katanya cuma mau merokok." Sehun yang sedang menonton drama di TV mendadak teralihkan pandangannya melihat Chanyeol datang.
"Aku ada urusan dulu sebentar di rumah Baekhyun. SMSnya baru kubaca di lift tadi." Chanyeol tersenyum.
"Ya sudah. Oppa makan dulu saja, aku sudah makan tadi."
"Nde." Chanyeol menuju ke dapur memakan hidangan yang dibuatkan Sehun.
Saat makan pikiran Chanyeol berkecamuk, haruskah ia benar – benar melampiaskan hasratnya pada Sehun?.
"Ayo Chanyeol, sikat… kapan lagi bisa main sama anak SMA?" setan – setan di sisi Chanyeol terus menggodanya.
"Jangan, Yeol. Dia adikmu sendiri." malaikat di sisi lain mencoba memperingatkannya.
"Mumpung ada kesempatan. Langsung saja, Yeol!" setan kembali menggodanya.
Chanyeol bisa saja menuruti sisi baiknya, sialnya kejantanannya dibawah sana tidak bisa dikompromi. Kejadian tadi sore membuatnya mulai membayangkan hal – hal yang erotis bersama Sehun. Begitu selesai makan dan mencuci piring, ia mulai menjalankan rencana bejatnya.
"Sehun-ah" Chanyeol memanggil adiknya.
"Ada apa oppa?" Sehun yang masih menonton drama segera melirik ke arah dapur.
"Aku punya DVD film terbaru. Ayo kita tonton bersama!" Chanyeol membuat suaranya semanis dan semerdu mungkin.
"Jinjja?. Wah… ayo oppa, kita tonton." Sehun tersenyum antusias.
"Tunggu disitu Biar oppa yang memasangkan DVDnya." Chanyeol berjalan dan mulai beralih ke sofa.
Sehun memang jarang menonton film – film terbaru karena di desa tidak ada bioskop dan DVDpun tidak banyak dijual.
"Ayo duduk sini." Chanyeol menepuk – nepuk pahanya supaya Sehun duduk di pangkuannya.
"Eh? Kenapa aku harus duduk di pangkuan oppa?" Sehun bingung.
"Supaya lebih nyaman… bukankah waktu kecil dulu kau sering ya duduk di pangkuan oppa?"
"Eh… anu…" Sehun tidak tahu harus berkata apa. Chanyeol sudah menarik tubuh Sehun dan langsung mendudukkan Sehun di pangkuannya.
"Oppa…" Sehun kaget saat dirinya sudah berada di pangkuan Chanyeol. Ia merasakan ada sesuatu yang mengganjal di celana Chanyeol.
"Sudah, ikuti saja kata oppa." Chayeol memeluk pinggang Sehun yang ada dalam pangkuannya.
Chanyeol memencet remote DVD player dan di layar TVpun mulai muncul warna hijau yang berisi nama dan logo perusahaan tempat film diproduksi. Adegan film dimulai dengan seorang wanita bule yang sedang menelepon seseorang, dari subtitle yang ada di TV si wanita sedang menelepon pacarnya. Selanjutnya film berjalan seperti film romantis kebanyakan, dimana si wanita bule tadi bertemu dengan pacarnya dan mulai berciuman. Ciuman itu semakin lama semakin hot, pasangan bule itu saling memainkan lidahnya dan bertukar saliva.
Pipi Sehun memerah melihat adegan di depannya. Ia mulai bertanya – tanya bagaimana rasanya ciuman. Sehun belum pernah berciuman bibir dengan lelaki sebelumnya.
"Sehun waeyo?" Chanyeol melihat pipi Sehun memerah. Yes. Rencananya mulai berjalan.
"Eh… itu… aku… aku… mau tahu bagaimana rasanya.. ciuman.." kata Sehun malu – malu.
"Bagaimana kalau oppa yang mengajarimu?" Chanyeol mendekatkan wajahnya ke arah Sehun dan membelai pipi Sehun lembut. Wajah mereka menjadi sangat dekat.
"Ma... maksud oppa?" Sehun tidak mengerti. Suhu di sekitarnya terasa semakin panas dengan posisi mereka sedekat ini.
Tiba – tiba tangan kanan Chanyeol memegangi leher Sehun dan mengecupnya, sementara tangan kirinya memeluk pinggang Sehun erat. Dengan ahli langsung dilumatnya bibir tipis itu. Lalu ia melepaskan ciumannya.
"Bagaimana rasanya?" Chanyeol masih memegangi leher Sehun.
"I... itu ciuman pertamaku oppa." Sehun masih tidak percaya jika ciuman pertamanya didapat dari kakaknya sendiri.
"Hehe. Itu baru permulaan. Ya sudah, kita lihat dulu filmnya sampai selesai."
Sehun hanya mengangguk kecil. Ia dan Chanyeol kembali menonton film. Tak disangka, semakin lama adegan di film itu semakin hot. Sampai pada akhirnya kedua tokoh di film itu sedang bercinta dengan posisi si pria diatas. Wanita di film itu mendesah penuh kenikmatan ketika kejantanan si pemain pria menusuk – nusuk daerah kewanitaannya. Tubuh Sehun memanas dengan cepatnya. Baru pertama kali ia melihat blue film seperti ini. Ada bagian dalam dirinya yang ingin mencoba apa yang ada di film. Sementara itu Sehun juga merasakan sesuatu di balik celana oppanya semakin mendesak bokongnya. Dengan tenangnya Chanyeol meniupi leher Sehun dan meremas – remas payudaranya selama film berjalan. Kenapa sih, Chanyeol masih bisa tenang? Padahal Sehun saja sudah panas dingin tak karuan gara – gara menonton film di depannya. Dan hei, bisakah tangan nakal oppanya itu menghentikan remasan di payudaranya? Itu malah semakin membuatnya panas dan ingin... mendesah.
Sehun menggigit bibirnya menahan desah, "Oppa… apa… kau pernah melakukan seperti yang di film?" pertanyaan itu terlontar begitu saja
Oh astaga. Pertanyaan itu sukses membuat Chanyeol turn on sekaligus kaget. Tentu saja ia sudah pernah bercinta, baik dengan mantan pacarnya atau dengan perempuan – perempuan lain yang bersedia melakukannya atas dasar suka sama suka. Dari pertanyaan itu, Chanyeol yakin jika adiknya ini adalah perawan yang masih polos dalam seksualitas.
"Tentu saja pernah. Aku juga tidak keberatan jika kau mau melakukannya denganku" Chanyeol memancing birahi Sehun. Lebih jauh.
Rencana Chanyeol berhasil. Sehun sudah masuk dalam perangkapnya dan mulai menggeliat gelisah dalam pangkuannya. Saatnya aksi yang lebih nyata.
"Sudah ah. Lebih baik kita tidur saja. Kajja." Chanyeol mematikan DVD playernya.
"Cha… chakkaman… aku… aku…" Sehun tak bisa lagi berkata – kata. Remasan Chanyeol di payudaranya semakin ganas.
Chanyeol langsung mengunci bibir Sehun dengan bibirnya. Kali ini Sehun refleks membalas ciuman Chanyeol dengan lumatan – lumatan kecil dan Chanyeol mulai mengajarinya french kiss. Sehun hampir kehabisan nafas, ia memukul – mukul dada Chanyeol. Sejenak Chanyeol melepaskan pagutan bibir mereka. Tak perlu waktu lama bagi Chanyeol untuk menggendong Sehun dan melanjutkan permainan mereka di atas ranjang. Dibaringkannya Sehun diatas ranjang, ia mencoba melepaskan seluruh pakaian Sehun. Sehun sendiri sudah pasrah dengan semua perlakuan Chanyeol. Lututnya mendadak terasa lemas. Dipelintirnya nipple Sehun yang sudah menegang dengan perlahan. Sehun menutup bibirnya dengan tangan menahan desahan.
"Sudah, jangan ditahan. Keluarkan saja." Chanyeol menurunkan tangan Sehun yang menutupi bibirnya.
"Ah… ah…" Sehun mendesah penuh kenikmatan ketika lidah dan tangan Chanyeol bermain – main dengan nipplenya.
Sehun sudah tak tahan lagi. Ia merasakan sesuatu dibawah sana ingin meledak.
"Ahh….aku mau… pipis… " Sehun mendesah panjang. Orgasme pertama dalam hidupnya. Karena tidak tahu, ia menganggap bahwa ia akan pipis.
"Cepat sekali..." Chanyeol mengarahkan jari – jari panjangnya ke vagina Sehun dan mengambil cairan itu untuk kemudian mencicipinya. Bibirnya kembali mencium Sehun untuk membagi cairan orgasme itu.
Ia kini beralih menciumi perut rata Sehun, semakin bawah hingga kini ia ada di depan klitoris Sehun dan mulai menjilatinya. Menghisap semua cairan kenikmatan di kewanitaan Sehun. Sehun meremas sprei kasur, menikmati sentuhan lidah Chanyeol .
"Ngghh… ah…" tanpa sadar Sehun menjambak rambut Chanyeol agar lidahnya semakin dalam menjelajah.
Jilatan Chanyeol semakin cepat dan membuat Sehun melayang. Punggung Sehun menegang, pertanda ia akan orgasme lagi.
"Oh… ah.. oppa.." semua otot tubuhnya menegang dan cairan kembali membanjiri daerah kewanitaan Sehun.
"Aku sudah tidak tahan lagi." Chanyeol membuka seluruh pakaiannya. Tubuh Chanyeol yang atletis dan kejantanan Chanyeol yang membengkak membuat Sehun terkesima. Bagai disambar petir, Sehun baru sadar jika kesuciannya akan diambil oleh kakaknya sendiri.
"Oppa… jangan…" refleks Sehun merapatkan kedua pahanya.
"Tenang saja, chagiya. Ini akan menyenangkan." Chanyeol mencoba membujuk Sehun.
"Sehun takut oppa" paha Sehun masih tertutup rapat, matanya menatap Chanyeol tajam.
"Tidak usah takut, oppa akan membuatmu nyaman." Chanyeol membelai rambut Sehun.
"Kumohon oppa… jangan lakukan ini. Aku adikmu." mata Sehun memerah dan mulai mengeluarkan air mata.
Nafsu sudah terlanjur menguasai Chanyeol, ia tidak peduli dengan tatapan Sehun yang memohon dan mengiba.
"Aku tidak peduli. Malam ini aku bukan kakakmu dan kau bukan adikku." Chanyeol membuka paksa kedua paha Sehun.
"Lepaskan oppa…" Sehun meronta – ronta.
"Andwae. Sebelum aku bisa menikmati tubuhmu." Chanyeol mulai menggerakkan pinggulnya .
Sehun merasakan geli sekaligus nikmat saat penis Chanyeol menyentuh klitorisnya. Chanyeol membasahi penisnya dengan cairan Sehun yang tersisa dan mulai memasukinya.
"Pegang tanganku kalau kau merasakan kesakitan, atau cakar punggungku."
Sehun memejamkan matanya menahan sakit . Ia memegang tangan Chanyeol seperti yang diperintahkan.
Selaput dara Sehun menghalangi gerakan Chanyeol, dia mencoba menembus selaput dara Sehun dengan menghentakkan pinggulnya perlahan.
"Sempit sekali. Jadi begini ya rasanya gadis perawan." batin Chanyeol sambil terus bergerak dengan perlahan. Ia mulai menikmati pijitan vagina Sehun pada penisnya.
Akhirnya pertahanan Sehun roboh juga ketika Chanyeol berhasil mengkoyak selaput daranya.
"Ah… sakit oppa… " Sehun merasakan sakit saat selaput daranya ditembus.
Chanyeol melumat bibir Sehun, mencoba mengalihkan rasa sakitnya. Dengan sekali hentak, seluruh kejantanannya sudah memenuhi kewanitaan Sehun. Penisnya mulai bergerak maju mundur.
"Ahhh… oh… oppa… ahhh…" Sehun mulai merasakan kenikmatan saat Chanyeol memaju mundurkan penisnya.
Sudah lima belas menit Chanyeol dan Sehun bercinta sambil berpegangan tangan. Desahan Sehun memenuhi seluruh ruangan itu. Sehun merasa vaginanya berdenyut hebat.
"Oh… ah… ada yang keluar…lagi.." nafas Sehun memburu semakin cepat.
"Arrggh… bersama…" Chanyeol menyemburkan seluruh spermanya memenuhi Rahim Sehun. Bersamaan dengan meledaknya cairan orgasme Sehun.
Chanyeol ambruk diatas Sehun. Mereka berpegangan tangan dengan erat menikmati klimaks bersama.
Sehun terdiam. Tubuhnya terasa lemas dan matanya terasa berat. Ia melihat sperma kental Chanyeol dan darah perawannya merembes ke pahanya. Bercak darah juga terlihat dengan jelas di sprei putih itu.
"Aku sudah tidak perawan lagi." Air mata membasahi pipi Sehun.
Yang paling parah adalah… Chanyeol mengeluarkan spermanya di dalam. Sehun takut jika ia hamil.
"Oppa… aku takut hamil. Hiks.. hiks.. hiks.." tangisan Sehun mulai kencang.
"Uljima. Ada aku disini." Chanyeol memeluk Sehun yang kini berhadapan dengannya. Entah kenapa Sehun mendadak jijik dan muak kepada kakaknya.
"Tapi oppa… aku…" Sehun masih menahan isak tangisnya.
"Ssstt… lebih baik kau tidur saja dulu." Chanyeol menatap Sehun dan menghapus air matanya.
Sehun yang kelelahan mau tak mau memejamkan matanya yang terasa berat. Air mata masih membasahi matanya. Chanyeol mengeratkan pelukannya.
"Gomawo, Sehun. Saranghae" Chanyeol berusaha mengatur nafasnya,lalu tertidur menyusul Sehun yang ada di pelukannya.
TO BE CONTINUE
Annyeong author kembali dengan FF baru dan couple baru.
Jadi FF ini terinspirasi pas denger lagu Pillow Talk yang dinyanyiin Zayn.
Berhubung ChanHun moment lagi banyak akhir – akhir ini, jadilah castnya ChanHun.
Ok deh, last but not least, Mind to review? ^^
