A JOHNJAE FANFICTION

Johnny Seo x Jaehyun Jung

Rate : T

Genre : Romance, Hurt/Comfort

fict ini terinspirasi dari sebuah komik lama yang saya sendiri lupa judulnya apa.

DON'T LIKE THE PAIR? JUST LEAVE

.

.

Terlihat seorang laki laki berperawakan diatas rata-rata ini tengah mengacak rambutnya frustasi.

"John.. kau harus mengikutinya! Apalagi jika petinggi sudah membuat keputusan." Tampak seorang laki laki paruh baya tengah memarahi laki laki lain yang dipanggilnya John atau memiliki nama lengkap Johnny Seo tersebut, lalu dengan santainya sang pria paruh baya tersebut –manager Johnny- melengos pergi.

Tidak apa apa jika harus syuting sampai pagi hari. Tapi… ini di Gunung Fuji dan ia akan syuting pada malam hari! Yang benar saja! Tak tau kah anda manager yang agung bahwa ia tidak bisa ditengah tengah dingin! Johnny pun menutup pintu kamar apartementnya secara kasar. Ia pun duduk bersandar di kasur lalu membuka laptop silvernya dan membuka aplikasi khusus untuk fans yang biasa mengirimkan pesan untuk semua idola, aplikasi ini memiliki limit hingga 1.000.000 orang yang dapat mengirimkan pesan untuk idola, dan Johnny sudah biasa mendapatkan angka segitu setiap harinya. Narsis kau John. Dasar Sombong!

Setelah memasukkan alamat e-mail dan password munculah tampilan layar nya. Sudah ia duga, banyak fans yang mengiriminya e-mail.

Hi Seo_Johnny! You Have 999.999 Messages Not Received.

Begitulah kira kira pemberitahuannya. Tunggu… 999.999? Bukannya ia akan selalu menerima pesan hingga 1.000.000? John, jangan katakan jika kau mempermasalahkannya.

"Eoh? Jika ada 999.999 e-mail masuk padaku. Seharusnya ada satu orang yang sampai sekarang tidak pernah mengirimiku pesan. Tapi… siapa?" monolog Johnny. Lord! Mati saja kau lelaki Sombong! Tanpa diperintah dua kali tangannya pun dengan lihai melihat nama nama e-mail nya. Hingga…

"Lelaki ini ternyata…" gumam Johnny dan sedetik kemudian ia mengernyit. "Ia sudah bukan fans ku?" tanyanya narsis. Lalu ia pun menyeringai. Johnny Seo, kau harus pindah apartement ke Rumah Sakit Jiwa sepertinya.

Seo_Johnny: Hai, Jae_Jung

Jae_Jung was signin on.

Jae_Jung: Emm… Hai Seo_Johnny

Seo_Johnny: Boleh berbincang denganmu?

Jae_Jung :

Seo_Johnny: Hey Jung, apa kau sudah tidur?

Jae_Jung : Belum

Johnny pun mengernyit tanda tidak mengerti

Seo_Johnny: Lalu? Kenapa chatmu beberapa saat yang lalu kosong?

Jae_Jung : Aku hanya sedang bertepuk tangan.

Johnny semakin tidak mengerti akan tingkah lelaki ini. Namun, ia merasa tertarik.

Seo_Johnny: Kenapa?

Jae_Jung : Bias ku akhirnya menyapaku.

Laki laki ini pun sweatdrop karena kepolosan dan perkataannya yang –menurut Johnny- sangat jujur itu.

Seo_Johnny: Lebih baik kau tidur saja sana

Jae_Jung : Teganya. Padahal aku fans beratmu.

Seo_Johnny: Benarkah? Jika iya kenapa kamu tidak pernah mengirimiku email?

Jae_Jung :

Seo_Johnny: hey, jangan katakan kalau kamu bertepuk tangan kembali, itu sangat tidak nyambung kau tahu?

Jae_Jung : tentu saja tidak, aku hanya sedang mengecek surat suratku

Johnny semakin mengernyit "Hey bukankah sudah kukatan tak ada email darinya maka dari itu aku chat dengannya" ….. "Tunggu….. SURAT???!!!!!!!!!"

Jae_Jung: emm, pasti kamu mengira aku mengirim melalui email bukan? Tapi maaf itu salah, aku mengirimimu surat melalui pos. surat biasa. Karena jika melalui aplikasi ini, aku tidak lihai menggunakannya dan merasa tidak leluasa. Emailku terakhir kali untukmu saja sangat jelek sekali, aku tidak mau membacanya. Makanya kukirim lewat pos agar tidak bisa kubaca lagi.

Seo_Johnny:

Jae_Jung : emm… bertepuk tangan?

Seo_Johnny: tentu tidak bodoh. Hanya tersedak.

Jae_Jung : kasar sekali… padahal aku hanya menebak

Seo_Johnny: baiklah lupakan itu, aku akan mencoba mengecek suratku?

Jae_Jung : sungguhkah?

Seo_Johnny: ya… tentu saja. Jika boleh tau, siapa nama mu?

Jae_Jung : uhm, namaku.. Jaehyun... Jung Jaehyun.

Dan begitulah awal mula mereka bisa dekat dan semakin dekat, setiap hari jika ada apapun Johnny pasti bercerita dengan teman e-mail nya yang ber name tag Jae_Jung atau Jung Jaehyun tersebut. Johnny tidak pernah bertemu dengannya, ia hanya tau sosok lelaki yang kini menjadi teman sekaligus pdkt nya itu melalui foto ataupun video call yang pernah mereka lakukan (saat itu Johnny sedang dalam masa marah sekali dan malas mengetik makanya langsung video call lelaki tersebut untuk mengurangi amarahnya) mengingat hal itu wajah Johnny memerah sendiri, ternyata lelaki tersebut sangat manis, dan pipinya ohshit-ingin-kusedot-rasanya bahkan Johnny tidak pernah menyangka memiliki fans yang sangat manis mengagumkan seperti dia. Ah… berbicara tentang kedekatan mereka hanya Manager lah yang tau tentang lelaki ini dan sebisa mungkin menyembunyikannya dari agency nya sendiri. Kenapa? Johnny selalu berkata bahwa ia ingin privacy setidaknya untuk lelaki manis ini bukan dirinya dan Managernya lah satu satunya orang yang ia percayai untuk menceritakan tentang Jaehyun. Tentu saja hal ini tak pelak membuat Manager senang, setidaknya Johnny sudah hampir tidak pernah dalam mood buruk lagi.

Baik kembali lagi ke pemeran utama, Johnny Seo. Kali ini ia sudah berada di gunung fuji yang udaranya ohshitsungguhdingin. Berterimakasihlah pada Jung Jaehyun yang berkatnya dapat meluluhkan hati Johnny Seo untuk datang kemari dan berjanji akan menonton syuting sang idola di barisan paling depan. Johnny yang menunggu kedatangan Jaehyun dengan wajah yang sudah mulai pucat karena ia sepertinya sudah terlalu lama berada dalam kedinginan dan tidak berniat mencari kehangatan dari villa yang tepat berada di belakangnya. Sedang asyik menunggu tiba tiba seseorang menepuk bahunya.

"Hoi, kenapa tidak masuk?" ucap seorang wanita lawan mainnya. "Menunggu seseorang." Ungkap Johnny pelan dan berlalu menjauhi villa dan sekaligus meninggalkan wanita tersebut yang termenung tak percaya akan jawabannya.

"S-seseorang?" gumamnya tak percaya.

Johnny pun terus berjalan hingga duduk di sebuah batu besar, menunggu lagi.

"Kenapa dia tidak datang? Dia sudah berjanji." Gumamnya lagi mulai parau. Seseorang menepuk bahunya kembali yang membuat pria tampan tersebut menolehkan kepalanya.

Betapa terkejutnya Johnny saat mengetahui siapa yang menepuk bahunya.

"kau datang?" gumamnya kembali tak percaya. Lelaki tersebut tersenyum amat manis bagi Johnny "Annyeong! Johnny hyung!"

Johnny tersenyum bahagia... ia bahagia karena seseorang yang ia tunggu berada disini dengannya, sangat dekat... dan nyata.

Namun, ada yang aneh dengan lelaki manis ini.

Lelaki yang mulai dia cintai.

Kenapa... dia terlihat sangat kedinginan?

Apa yang telah terjadi padanya???

"eo? Apa ada masalah Johnny hyung?" Johnny hyung... mendengarnya membuat Johnny kembali pada dunia nyata, tersenyum kecil melihat sosok Jaehyun yang kini menjadi incarannya.

Melupakan semua pikiran negatif yang menghinggapi pikirannya. "Tidak... tidak ada apapun..." sahutnya menggantung, sekalipun ada beberapa pertanyaan yang sangat ingin dia utarakan.

Tersenyum manis... Jaehyun tersenyum secara langsung yang dapat Johnny lihat. "Aku menunggumu kau tau!"

Ne... kenapa kau sangat pucat? Apa kau kedinginan? Setidaknya kata itulah yang sangat ingin Johnny katakan padanya. "Duduklah disini" sahut Johnny, kecil harapan Jaehyun mau menurutinya.

"Johnny hyung... aku akan selalu menunggu hyung disini." Ujarnya sambil duduk didepan Johnny.

Deg

Kenapa Disini?

"Ah... masuk saja ke villa tempat hyung menginap, takkan ada yang melarangmu masuk."

"A... aku... tidak bisa" paniknya "...lagi" lanjutnya sangat tipis, seakan hanya berbicara kepada sang angin bulan Desember. Johnny pun mengernyit "kenapa tidak? Disini sangat di-"

"lalu kenapa Johnny hyung disini? Tidak di villa saja?" sahutnya mengalihkan pembicaraan. Johnny pun memaklumi privacy ini.

"Menunggumu"

"E-eh?"

"Kau tidak kunjung datang ke villa, jadi hyung buat jarak kita lebih dekat agar kamu tidak tersesat"

Blush

Menunduk. Lelaki yang dipanggil Jay oleh Johnny tersebut berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Gomawo.." sahutnya malu malu yang membuat sang Johnny Seo akhirnya mengeluarkan suara tawanya.

"Waeyo?" rengutnya tak suka. Dan hal tersebut tak membuat lelaki tinggi itu menghentikan tawanya. "Kau sangat lucu. Aku menyukaimu"

Blush

Dengan sangat tiba tiba, Jaehyun menangkup pipi sang dengan berani, mengesampingkan etikanya dengan selembut mungkin. Membuat Johnny berhenti tertawa secara tiba tiba pula. "Ada apa?" ucap Johnny parau. "Kau dingin Jay" ucapnya kembali.

Tanganmu sangat dingin, Jaehyun.

Tersenyum. Perlahan Jaehyun melepaskan tangkupannya dan tersenyum kepada Johnny, lelaki yang sangat di idolakannya.

"Kembalilah hyung... besok aku akan menonton syutingmu di barisan paling depan! Hyung sangat dingin~ lalu Johnnyhyung boleh menungguku kembali disini besok!" ungkapnya ceria. "Tapi, hyung ingin kamu ik-"

"Johnny? Kau dari mana saja? Produser mencarimu kemana mana!" ucap seorang lelaki yang ternyata manager Johnny. Menengok managernya ia tersenyum "Sedang bersama di-"

Hilang... Jaehyunya menghilang...

Cepat sekali larinya... pikir Johnny.

"Sedang bersama???" lanjut sang manager penasaran.

"Bukan siapa pun..." ungkapnya seakan berbicara pada udara.

Kemana kau Jaehyun? Ungkap Johnny kecewa pada sang angin sambil meninggalkan tempat itu menuju villa.

Angin sore pegunungan bukanlah tempat akrab yang membuatmu harus keluar, dibalik dinginnya pegunungan di bawah pohon rindang. Terlihat seorang lelaki berdimple sangat manis dan agak chubby melongok ke arah sebuah villa megah.

"Johnny hyung... maafkan Jaehyun"

TBC

.

.

.

A/N : Hallo? saya writer tidak baru tapi baru jika di dunia fanfiction, panggil saja Helen. Sebenernya ini file lama, tahun 2015 dan cuma ganti nama karakter saja. No edit dan tanpa pikir panjang langsung upload karena tiba tiba pengen banget upload file ini.

so, lanjut kah?

kritik dan saran sangat dibutuhkan

mind to review?