MENGHILANG

by Nakashima Eru

13 Reasons Why

by Jay Asher

Rate T

Romance

Happy Reading :D

.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Clay masih saja tidak ada niatan meninggalkan ruang staf bioskop. Sudah hampir satu jam yang lalu Hannah, teman kerja paruh waktunya pulang duluan karena jam kerja memang hanya sampai pukul sembilan. Merasa bosan terus-terusan di dalam ruangan, Clay mencoba mencari udara segar dengan naik atap bangunan bioskop.

Tak pelak, ia menghirup udara malam nan segar di sana. Agak dingin memang, namun ia tetap melangkahkan kaki, ingin memanjakan mata dengan pemandangan kota malam hari.

"Hannah?" lirihnya tatkala melihat sosok perempuan berambut ikal panjang duduk mengayunkan kaki di tepi atap. Clay semakin penasaran dan mendekati si gadis.

"Hannah, jadi kau belum pulang?" sapa Clay.

"Oh, aku−aku masih ingin menikmati pemandangan di sini." Jelas Hannah dengan nada sedikit terbata, seperti sedang menyembunyikan alasan yang sebenarnya.

"Hm, boleh aku duduk di sini?" Clay basa-basi.

"Ya. Tentu." Hannah dengan ramah mempersilahkan Clay.

"Aku tadi melihatmu sedang melamun. Kamu memikirkan sesuatu?" Clay mencoba mencari tahu apa yang sedang dipikirkan teman kerjanya.

"Mau kopi kaleng?" mengabaikan pertanyaan Clay, Hannah justru menyodorkan kopi hitam kalengnya yang tinggal separuh.

"Ya. Terima kasih−ugh−pahit!" Clay menyemburkan kopi hitam yang ia minum.

"Karena kopi itu tanpa gula. Hahaha." Hannah tertawa atas reaksi Clay. Dan Clay pun ikut tertawa setelah ia membersihkan mulutnya.

"Hannah, kau tahu, setiap saat aku selalu berpikir aku ingin pergi ke suatu tempat yang jauh." Clay membuka pembicaraan setelah mereka berdua lelah tertawa.

"Ke mana?" Hannah penasaran.

"Ke tempat yang tidak ada siapapun. Hanya aku sendirian di sana." Clay berkata sambil memandang horizon pembatas antara langit dan bumi di kejauhan.

"Jadi kau tidak ingin ada orang lain yang mengganggumu?" Tanya Hannah.

"Hm, bisa juga. Tapi sebenarnya aku hanya ingin lepas dari segala urusanku di dunia ini."

"Bukannya itu berarti kau hanya ingin melarikan diri?"

"Ng?"

"Aku ingin menghilang dari dunia ini." Tanpa memberi kesempatan pada Clay untuk menyanggah, Hannah langsung menimpali dengan apa yang sebenarnya ia inginkan.

"A-apa maksudmu Hannah?" Clay agak bingung dengan pernyataan Hannah.

"Clay, maukah kau menghilang bersamaku?" tiba-tiba Hannah bertanya dengan nada serius.

"Menghilang? Bagaimana caranya?" wajah Clay menyiratkan ekspresi tidak percaya.

"Begini−"

Dengan sekejap Hannah menangkup wajah Clay, membelai pipi sang pemuda dengan jari-jari lentiknya. Clay membelalakkan mata, tidak percaya dengan apa yang dilakukan Hannah. Hannah mendekatkan bibirnya pada bibir Clay sambil memejamkan mata. Menciumnya dengan lembut nan dalam.

"Kita baru saja menghilang. Menghilang dari dunia dan segala permasalahannya." Hannah berkata lirih pada Clay dengan dahi saling bersentuhan.

"Aku ingin menghilang lagi. Menghilang lebih lama bersamamu." Sahut Clay dengan suara lembut.

Tanpa balasan kata, Hannah segera menjawab permintaan Clay. Ia menjawab dengan pertautan bibir di antara mereka. Ciuman dalam terulang kembali namun kini dengan waktu yang lebih panjang.

.

.

END

Terima Kasih Banyak Telah Membaca :D