Hai!
I'm a new Author in here!
Cerita ini terispirasi dari lagu Ost Big Hero 6 yang berjudul Immortals, hue sudah lama mau bikin cerita di fandom ini tapi baru sekarang berani ngepost;-; jadi aku mohon maaf kalu ceritanya aneh dan mungkin gak sesuai alur-_- jadi semoga kalian suka dengan cerita baru ku:3
So~ HAPPY READING ALL~
Disclamer
Boboiboy © Animonsta Studio
IMMORTALS by Thunderpearl
Immortals © Fall Out Boy
.
.
Warning!
Typo, new Author, bahasa baku non baku/?, cerita Tijel, No super power, little bit OOC, inspirasi dari lagu, jika ada unsur Sho-ai mohon maaf.
If you dont like, just dont read it
Enjoy my story:3
.
.
.
IMMORTALS
.
.
.
They say we are what we are
But we don't have to be
.
.
.
Mereka selalu membicarakanku, mereka selalu menertawakanku, mereka selalu menghinaku, mereka selalu menyindirku, dan juga mereka selalu mengatakan "jadilah dirimu sendiri" tetapi aku tidak memperdulikannya. Aku selalu menjadi diriku sendiri.
.
.
.
Lorong kelas XI pada pagi ini begitu ramai, suara orang-orang yang bercanda, tertawa dan saling menyapa begitu terdengar jelas setiap kali melewati lorong kelas XI. Tapi seketika suasana lorong menjadi hening. Kalian tahu apa penyebabnya? Ya, karena saat itu seseorang sedang melewati lorong tersebut. "hei, ada Halilintar" "beri dia jalan untuk lewat" "dia menyeramkan sekali" "awas, jangan halangi dia! Kau mau di pukul olehnya?" seperti itulah orang-orang bicarakan tentang Halilintar. Mungkin kalian dapat menebaknya, apa yang direspon oleh Halilintar? Aku tahu kalian sudah mempunyai jawabannya. Ya, dia tidak mempedulikannya.
Dia hanya menganggap omongan orang-orang adalah angin lalu, toh setidaknya dia menjadi diri sendiri. "kalian tahu? Halilintar kemarin memenangkan Perlombaan Taekwondo!" "benarkah? Hebat sekali!" "dia juga tampan, tapi dia juga menyeramkan!" "kalian dengar tidak? Satu bulan yang lalu, dia berkelahi dengan Genk dari sekolah lain dengan sendirian!" "Apa? Ihhh menyeramkan" Halilintar juga mendengar pujian yang orang-orang berikan padanya, ya well walaupun masih ada nada-nada sindiran yang ada.
.
.
.
I'm bad behavior but I do it in the best way
I'll be the watcher of the eternal flame
I'll be the guard dog of all your fever dreams
.
.
.
Aku memiliki Perilaku yang buruk, tapi aku akan melakukan yang terbaik. Aku selalu menjadi pengawas dan pengabul mimp-mimpi yang orang-orang berikan padaku. Aku akan melakukan yang terbaik untuk kepercayaan yang mereka berikan padaku
.
.
.
Suasana kelas XI IPS 2, merupakan kelas yang Halilintar huni. dari luar terlihat begitu ramai dan riuh. Saat Halilintar memasuki kelasnya,suasana berubah menjadi tegang dan sunyi, Beberapa orang berusaha menyapanya dan hanya tanggapan yang dingin yang ia berikan pada orang-orang yang tadi menyapanya. Hal itu merupakan hal yang biasa bagi mereka, Ya walaupun masih ada beberapa orang yang menyindirnya. Halilintar langsung menuju mejanya yang berada di ujung belakang kelas, tanpa basa-basi. Ia duduk di mejanya dan mulai membaringkan kepalanya. "tch, sebentar lagi akan ada yang meminjam Prku" pikir Halilintar, dan benar saja! Seseorang (atau mungkin lebih tepatnya segerombolan orang) menghampirinya dan berkata "errr.. Hali, boleh aku..." sebelum orang tersebut menyelesaikan kalimatnya, Halilintar menyelanya "ambil di tas!" dan kemudian ia bisa merasakan di belakangnya ada tangan yang berusaha mencari pr yang tadi ingin di pinjam. "terima kasih ya Hal! Kau penolong" ucapnya yang tidak di pedulikan oleh Halilintar. Kalian tahu tidak? Halilintar berperan penting di kelasnya karena ia Pintar. Tidak heran banyak anak-anak kelasnya yang meminjam buku pelajarannya untuk dipinjam atau di contek.
Ia juga pandai dalam bidang olahraga, terutama olahraga bela diri. Tidak heran jika ia memiliki banyak penghargaan dan di segani oleh semua orang, sampai Kakak kelas enggan untuk berhadapan dengannya. Nilainya juga sangat bagus dalam semua mata pelajaran. Tapi bukan berarti Halilintar menyukainya. Ia terpaksa menjadi "Pintar" karena untuk menutupi perilakunya yang buruk. Yap, dia memiliki perilaku yang buruk. Yaitu ia sering berkelahi, membolos, tidur di kelas, dan masih banyak lagi. Sebab itulah ia terpaksa menjadi pintar untuk menutupi keburukannya. Kalian pasti tahu bahwa semua manusia itu tidak sempurnakan? Halilintar juga tidak ingin memiliki perilaku yang buruk tersebut, ia mempunyai sebuah alasan yang tidak akan diberi tahukan kepada orang lain.
.
.
.
I am the sand in the bottom half of the hourglass
I'll try to picture me without you but I can't
.
.
.
Setiap saat aku berusaha untuk menjadi diriku, tapi aku tidak bisa. Aku membutuhkan dirimu. Aku sangat membutuhkan bantuan mu.
.
.
.
Saat jam istirahat, semua murid berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju ke Kantin, ada yang berhamburan ke Kelas lain, ada yang menuju perpustakaan, dan ada juga yang menuju ke lapangan hanya untuk sekedar main. Tapi tidak untuk Halilintar, ia hanya duduk menyendiri dan menopang dagu dengan tangannya. Ia tidak tahu harus kemana dan ke siapa jika dia keluar kelas, ia juga tidak merasa lapar atau haus. Jadi, dia lebih memilih diam di kelas dan menyendiri.
Biasanya ia akan tidur di kelas, Sebelum ada teriakkan yang tertuju padanya. Memang tidak terlalu keras, tapi itu cukup menggangu Halilintar untuk tidur. "HALI! HEI JANGAN TIDUR DASAR KEBO!" teriaknya seseorang itu, dan disusul suara lain "BERISIK BANGET SIH FAN! KECILIN SUARA LO!" yah, baginya itu merupakan hal biasa. Ia tersenyum sangat tipis saat mendengar suara tersebut. Yahh dia tidak mau terlihat senang dengan kehadiran mereka.
"Hal! Ayo ke kantin! Bareng gua ke kantin~" rajuk seeorang "berisik" ucap Halilintar, berusaha untuk terlihat judes. "JAHAT! AYO LAH HALI! FANGG! BANTU GUE KEK!" teriak Taufan, yap nama orang yang merajuk itu adalah Taufan. Orang yang di panggil Fang berkata "HAHAHAHA DI MARAHIN SAMA HALI! SEDIH!" ucapnya sambil tertawa keras. "Kau sendiri juga berisik Fang!" sindir Halilintar. "eh? Ah ayo ke kantin. Gue laper, gue mau beli donat nih" tanpa basa-basi Fang dan Taufan siap-siap menuju keluar kelas yang disusul oleh Halilintar. Halilintar berpikir, mungkin jika mereka tidak ada, dia hanya akan menghabiskan waktu istirahatnya di kelas dan menyendiri. Tanpa sadar, Halillintar tersenyum tipis.
.
.
.
.
.
.
To Be Continue
A/N:
Duhhh maaf ya kalau ceritanya tijel *crying in the corner* aku bikin pas sekarang karena emang habisin waktu gabut dan udah gatel mau bikin cerita-_- dan kebetulan juga aku sudah mentok mau gambar apa selain Boboiboy gempa:''' oh iya karena aku author baru, jadi mohon kritik dan sarannya~
Soooo~ Review please *puppy eyes* #slap
