~.~

Fangirlie's Fanfiction :

Canidae : Puppy with Fox

(WannaOne's Daniel x B1A4's Jinyoung)

Warning : seme!Daniel, uke!Jinyoung, possibly ooc, typos

Don't Like, Don't Read

~.~

# 🐺 Side #

Jinyoung mengetahui Ibunya memiliki banyak teman dekat dan sering melakukan pertemuan dengan mereka saat keluarga mereka memutuskan pindah ke Seoul, tapi Jinyoung tidak tahu seberapa dekat Ibunya dengan Bibi Kang hingga mereka memiliki perjanjian untuk menjodohkan anak mereka setelah anak mereka dewasa. Bibi Kang mengenalkan Ibu pada Ayah yang merupakan teman satu klub Paman Kang, memaksa Ayah dan Ibu melakukan kencan berempat hingga Ayah dan Ibu merasa nyaman karena sering bertemu dan menemukan kecocokan. Tentu Jinyoung tidak memikirkannya kalau saja bukan dirinya yang dijodohkan dengan anak Keluarga Kang, ini menjadi pembicaraan yang begitu berat karena dirinya baru saja gagal melakukan hubungan.

Jinyoung hanya memainkan pulpen tanpa melanjutkan tugas kelompok yang dibebankan oleh anggota lain padanya, memilih untuk menutup laptopnya dan menuju kamar sang Kakak yang tengah menonton televisi . . .

"Kau ingin dijodohkan, artinya dipermudah menemukan jodoh. Tapi, wajahmu seperti orang yang mendapat hukuman penjara" Komentar Yonghwa saat sang adik mendudukkan diri di sebelahnya, pukulan tidak seberapa keras dari Jinyoung mengenai lengan atasnya

"Hyung, jangan sembarang mengucap kalimat buruk" Tegur Jinyoung yang membuat Yonghwa tertawa geli, tangannya menarik Jinyoung untuk memeluknya dengan gemas

"Orang sepositif dirimu merasa pesimis mengenai perjodohan dengan anak Keluarga Kang. Apa ini efek Gongchan memutuskanmu?" Jinyoung menjauhkan dirinya dari Yonghwa tanpa melontarkan balasan, memberi jawaban tidak langsung kalau efeknya cukup besar hingga dia sulit menemukan kata baik yang bisa dikatakan

"Usia Daniel dekat dengan Yerin. Kupikir, mereka akan mudah memahami perkataan satu sama lain, dan lagi mereka tidak akan memiliki masalah untuk kencan karena jadwal mereka tidak jauh berbeda" Ingatan mengenai jadwal kegiatannya yang berbeda dengan Gongchan menelusup pemikiran Jinyoung tanpa sempat dicegah

"Kau bahkan menggunakan alasan konyol untuk menolaknya, sebelum kalian bertemu. Sejak kapan kau mempermasalahkan usia pasanganmu yang lebih muda?" Yonghwa bertanya selagi meraih kotak makanan di meja, tidak masalah dengan Jinyoung yang turut mengambil tanpa ijin

"Belum sebulan dari terakhir aku menjalin hubungan dengan orang yang lebih muda" Balas Jinyoung, enggan menjelaskan dengan rinci. Tangan Yonghwa menepuk puncak kepala Jinyoung, meringis canggung karena remah makanan di tangannya

"Hyung!" Hanya decak sebal yang dilontar Jinyoung, saat menyadari kalau Yonghwa meninggalkan remah makanan pada rambutnya. Yonghwa tertawa selagi membersihkan juga merapikan rambut Jinyoung

"Kau adalah orang yang baik, harus segera bertemu dengan pasangan hidup yang baik sebelum ada orang tidak baik datang dan memanfaatkan sikap terlalu positifmu" Ujar Yonghwa, masih menyibukkan diri dengan remah makanan di rambut Jinyoung

"Apakah Yonghwa-Hyung ingin aku menerima anak Keluarga Kang?" Jinyoung melihat Yonghwa yang memastikan tidak ada remahan tertinggal di rambutnya

"Keputusan yang membuatmu bahagia selalu kudukung, Jinyoungie. Jangan lupa bahwa aku akan membantumu, kalau dia melakukan hal kurang ajar padamu" Kepala Jinyoung terangguk mengerti sebagai balasan dari perkataan Yonghwa

"Dia adalah anak dari teman dekat Eomma" Jinyoung mengingatkan, melontar tawa kecil karena ekspresi berpikir Yonghwa

"Ibu kita dan Ibunya adalah teman dekat, seharusnya mereka bisa saling memahami" Jinyoung melontarkan tawa geli akibat jawaban dan ekspresi bodoh sang Abang, tawa keras pertama Jinyoung setelah dia menerima profil yang dicatat sang Ibu. Bersama dengan Yonghwa memang pilihan tepat untuk membuat Jinyoung merasa lebih baik.

# 🐺 #

Kencan dengan anak dari teman orangtua membuat Jinyoung mempersiapkan diri dengan formal, menyamakan situasinya saat ini dengan situasi sebelum melakukan rapat dengan klien penting. Jendela Bis yang digunakan Jinyoung menuju tempat bertemu tidak membalas latihan bicara si Jung yang berbicara formal, juga tidak melunturkan tatapan canggung maupun ekspresi kaku di wajah Jinyoung. Jinyoung merasa mulas, hanya dengan memikirkan kalau hari ini adalah pertemuan pertama antara dirinya dan Daniel. Halte tujuan Jinyoung sudah dekat, tangan Jinyoung berulang kali memberi tepukan ringan pada dahinya untuk menenangkan perasaan gugup tanpa mempedulikan orang lain melihatnya.

Jinyoung ingin mendudukkan diri saat seseorang menarik bangku yang ingin ditempatinya lebih dulu, membuat Jinyoung hampir beranjak pada meja lain . . .

"Silahkan duduk, Jinyoung-ssi" Perkataan dari Pemuda yang menarik bangku tadi menahan langkah Jinyoung, menoleh untuk menemukan seorang Pemuda dengan surai cokelat muda tersenyum padanya

"Ah, mungkinkah kau adalah Kang Daniel?" Jinyoung mengucap dengan perlahan, khawatir kalau tebakannya salah dan membuat orang belum dikenal ini menertawainya. Tawa kecil di wajah orang itu membuat Jinyoung merasa canggung, menduga bahwa dirinya salah mengenali (salahkan kesulitan mengingat wajah dan nama orang yang diturunkan oleh Ayahnya)

"Benar, aku memang Kang Daniel. Kamu kelihatan lucu dengan ekspresi saat ini, Jinyoung-ssi" Balasan Pemuda itu melegakan bagi Jinyoung, walau dia merasa tersinggung dengan tawa kecil yang belum berhenti dilontarkan Daniel

"Ekspresiku kelihatan lucu?" Jinyoung membeo dengan perasaan tersinggung, mata rubahnya menyipit tidak senang yang segera disadari oleh Daniel

"Maafkan aku, jika kamu tidak menyenangi perkataanku, Jinyoung-ssi. Tapi, kamu memang kelihatan lucu, menurut aku" Ada yang menggelitik Jinyoung entah perkataan kaku Daniel atau kerutan mata Daniel sewaktu dia tersenyum, mudahnya dua hal dari Daniel itu dianggap lucu bagi Jinyoung. Tangan Jinyoung menutupi bibirnya yang meloloskan tawa ringan, menyisakan kerutan samar -persis dengan kerutan saat Daniel tersenyum- untuk dilihat oleh Daniel

"Kamu lucu, Jinyoung-ssi" Komentar Daniel dengn senyuman lebar, lebih terlihat seperti senyum gemas daripada senyum mengejek. Jinyoung hanya merespon dengan senyuman canggung dan menempati kursi yang sebelumnya ditarik Daniel untuknya

"Namaku Jung Jin Young, usiaku dua puluh tujuh tahun pada tahun ini. Eung, aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ah, eung, senang berkenalan denganmu" Jinyoung melupakan perkenalan yang sudah dilatihnya dalam perjalanan dan berakhir memperkenalkan diri dengan canggung, hanya direspon suasana hening. Dirinya dan Daniel memecahkan tawa geli setelah itu, kelihatannya sama-sama merasa geli dengan suasana dan ucapan yang begitu kaku

"Aku Kang Daniel, usiaku dua puluh dua tahun pada bulan Desember nanti. Aku juga senang berkenalan denganmu" Penggunaan kata Daniel sudah menjadi lebih nyaman dari sebelumnya, tapi lengkung senyumnya masih menyisakan kerutan lucu di matanya

"Kau itu dominan atau submisif?" Jinyoung melontarkan pertanyaan tanpa sempat memikirkan ulang, membuat si Jung menutup mulutnya yang bergerak terlalu cepat. Daniel menertawakan pertanyaan juga ekspresi Jinyoung yang dianggapnya menggemaskan

"Apakah Jinyoung-ssi ingin membuktikan posisi dominanku?" Jinyoung berpikir kalau orang di hadapannya tidak sopan, sebelum mengingat dia sendiri yang memulai pembicaraan ini. Daniel selalu memberi respon baik pada perkataan Jinyoung, membuat Jinyoung berpikir kalau mencoba hubungan dengan orang yang lebih muda sekali lagi mungkin tidak menjadi masalah.

# 🐺 #

Merayakan satu bulan hubungan memang bukan gaya Jinyoung, tapi menjalin hubungan dengan seseorang yang lima tahun lebih muda darinya membuat Jinyoung mempersiapkan diri untuk perayaan satu bulan hubungan yang berlebihan. Rangkaian bunga yang ditata cantik, menu cokelat dengan bentuk hati, atau tempat istimewa diperindah dengan susunan lilin kecil. Jinyoung menemukan itu dari akun sosial media adiknya yang merayakan satu bulan hubungan dengan sang Kekasih, anak tengah Keluarga Jung itu hanya memberi komentar secara lisan bahwa perayaan itu terkesan kekanakan, tidak menduga seseorang yang seusia dengan sang adik kini menjalin hubungan dengannya.

Daniel tersenyum malu juga terkesan canggung selagi mengajak kencan, Jinyoung membalas senyuman Daniel sementara kepalanya mengangguk kecil sebagai jawaban dari ajakan Daniel . . .

"Tolong katakan, kalau aku melakukan atau membeli apa yang tidak disukai oleh Hyung" Ujar Daniel selagi mengambil langkah bersisian dengan Jinyoung

"Eo, aku mengerti" Mata rubah Jinyoung melirik pada Halte Bis yang mereka lewati, menandakan Daniel ingin mengantarnya dengan berjalan atau menuju suatu tempat sebagai perayaan

"Aku tidak menyiapkan hal istimewa karena kupikir Jinyoung-Hyung tidak menyukainya. Apakah Hyung tidak masalah, kalau kita tidak melakukan perayaan?" Cara bicara Daniel yang lembut dan bersahabat membuat Jinyoung mengerti alasan Daniel populer diantara para Gadis

"Tentu, aku tidak mempermasalahkannya" Jinyoung berujar dengan hati-hati, matanya berulang kali melirik pada Daniel di sebelahnya

"Aku belum mengetahui banyak hal dari Jinyoung-Hyung, dan kupikir aku belum mengenalkan diri dengan baik pada Hyung" Langkah Daniel turut berhenti saat Jinyoung menghentikan langkah

"Panggil aku dengan nyaman, karena kita akan bersama untuk waktu yang panjang" Jinyoung menyembunyikan mata rubahnya karena tersenyum, membuat Daniel menahan gemas dan beralih memegang tangan Jinyoung menuju penjual es krim

"Kau menyukai es krim, Jinyoung-Hyung?" Hanya sorot antusias Jinyoung yang menjawab pertanyaan Daniel, menggelitik sudut bibir Pemuda Kang itu. Daniel melontar tawa kecil yang tidak disadari oleh Jinyoung, si Jung sibuk menempatkan atensi penuh pada es krim yang diterimanya dari Daniel

"Kkomaeng-ah" Panggilan Daniel tidak mendapat balasan dari Jinyoung, tidak merasa kalau panggilan itu ditujukan padanya. Jinyoung menyadari noda es krim di sisi bibirnya, namun menunda mengurusnya hingga dia menghabiskan es krim

"Kkomaeng-ah" Tangan Daniel di bahunya menyadarkan Jinyoung kalau Daniel memanggilnya, membuat Jinyoung menatap bingung pada Daniel

"Ada sesuatu disini" Ibu jari Daniel memegang sisi wajah Jinyoung, tepat di sebelah noda es krim Jinyoung. Jinyoung ingin membersihkan dengan lengan pakaian, sebelum Daniel bergerak lebih dulu

'Chu~' Kecupan pertama mereka sebagai perayaan satu bulan kedekatan mereka, membiarkan Jinyoung menatap mata Daniel yang memantulkan refleksi dirinya. Kalimat manis tidak diperlukan selama mereka bedua merasa nyaman dan saling mengerti.

. Canidae : Puppy with Fox (Fox Side) End .

Aku suka Jinyoung sejak ngeliat MV Ok! sekitaran tahun 2011, dan ngejadiin Jinyoung sebagai bias utama sejak saat itu. Dan, Daniel sukses mengacaukan susunan biasku waktu aku ngikutin P101 S2, jadilah aku ngejerit sendiri waktu mereka punya moment di Master Key Episode 1 kemarin, sampe terus-terusan ngulang bagian 'Kkomaeng-a, yeogi mwo budeossda'. Udah terlambat banget sih dari momen itu, tapi emang ini juga dimaksud buat ulangtahunnya Jinyoung.

Tambahan : aku ngga tahu harus ngasih judul apa buat fanfic ini, jadi maklumi kalo ngga sesuai ya. Stiker fox nya nyeremin, padahal Jinyoung itu ngegemesin. Huft.

Fangirlie Daisy, 20171117